BAB 3. Latihan dengan ahli(?)
[REVISI]
Pagi jam 05.07
Misel melihat Marvel yang bersama Raja GM pergi ketempat latihan
"Kalia pagi-pagi gini udah ke tempat latihan? Engga cape?" Si gadis surai caramel itu mengusap surainya yang lumayan berantakan.
"Kita harus menjaga rutinitas, jangan suka hanya bermalas malasan sepertimu anak muda." Ejek R. GM membuat sang empu yang di ejek agak kesal
"Ini masih pagi loh Baginda, jangan anda membuat masalah subuh subuh begini" ucap Misel sambil mengepalkan tangannya mencoba merendam amarah
"Hahhh kenapa kamu itu sangat tidak bisa di ajak bercanda?" Tanya R. GM
"Hahaha, sangat lucu yang mulia" si gadis menatap malas sedangkan R. GM menatap datar Misel
"Baiklah kau sparring dengan Marvel langsung" suruh R. GM pada Misel
"Males"
Satu kata itu langsung membuat si empu (raja GM) kesal dan sangat ingin menumbuk Misel
"Ayo Misel kita sparring!" Ucap Marvel langsung semangat
"Engga deh makasih, aku lagi gaada mood sparring"
"Bilang saja kalau kau tidak bisa menggunakan senjata tajam." Ejek R. GM pada Misel
Kerutan dan perempatan imejer muncul di kening sang gadis, tanpa ba-bi-bu si gadis menarik pedangnya
"Oke! Tunjukkan semua kemampuanmu Marvel... Jangan menahan kekuatanmu" kesal Misel yang di ejek
[ Awas loh kalo kalah nanges ]
"Berisik lu voichess!"
[ Nye nyeee~ uuu takutnyaaa~ ]
Saat sparring
.
.
.
"Menyerah saja Marvel... Aku pasti akan mengalahkan mu!" Ucap gadis surai caramel itu dengan percaya diri.
"Ga! Pasti aku yang menang Misel! Kamu aja yang ngalah!" Sang pemuda surai luxury juga tidak mau kalah
"Ini adalah sparring, jadi peraturannya siapapun yang kehilangan senjata dan di terkam oleh lawannya, itu yang kalah" jelas R. GM
"Gimana kalau kita taruhan vel?" Tawar Misel
"Taruhan?"
"Kalau aku menang traktir aku apapun yang aku mau, gitu juga kebalikannya kalau aku kalah aku traktir kamu apapun yang kamu mau." Tawar Misel
"Huhh... Terdengar menarik, oke!" Ucap Marvel dengan semangat
[ Pinter juga lu manipulasi ]
"Ya setidaknya enaklah makan gratis"
[ Nyehh makan aja tross ]
.
.
.
Pertandingan di mulai, Misel tetap diam dan menarik nafas sedalam dalamnya, Marvel langsung menyerang tanpa aba aba
"Heh... Kena kau" gumam Marvel lalu siap siap menebas Misel
Tapi Misel langsung menghindar dan menarik tangan Marvel, lalu mengambil pedang nya (Marvel) dan mengarahkan nya ke lehernya (Marvel).
"Stopp!" Teriak Raja GM yang mengakhiri sparring tersebut
"H hah t tapi bagaimana bisa!? Tadi aku yakin kau-!" Sang pemuda surai luxury tampak sangat kesal
"Ya karna gerakan lu terlalu bisa di baca meski kau belum berfikir dan bergerak" jawab sang gadis dengan santainya
"Baiklah kau sudah membuktikan kalau kau tidak lemah Misel, dan Marvel... Kau ku tugaskan untuk membun*H ku dalam waktu 2 Minggu"
"Hah! Kau gila!"
"Aku tidak gila, dan kau bisa membunuhku kapan saja, entah saat aku sedang tidur, makan, berbelanja, melamun, atau saat latihan." Jelas R. GM
"Baiklah kalian boleh istirahat"
R. GM langsung pergi dari sana
"Ekhm! Mana traktiranku?" Tagih Misel
"Hahhh... Yaudah ayo" ajak Marvel
[ Haduhh... Ternyata masih di tagih dong ]
"Y"
.
.
.
Thor kenapa ga di revisi lagi? -Readers
Yaa... Mungkin ada masalah rl yang tidak bisa ku kasih tau tapi... Ya gitulah -Author
Lu juga jarang on yt dan malah milih Hiatus? -Viewers
Sorry... Mungkin ku ceritakan lain waktu kalau bisa -Author
Jangan terlalu di Pendem Thor -Readers
Tenang gua aman kok, author kalian ini cuman lagi di masa masa gilanya doang, mungkin bakalan aktif lagi selama beberapa Minggu? -Author
Btw ges! Author barusan putus cinta!!! -Starla
Heh! Udah jangan di bahas! -Author
What!? Sama siapa Thor!? -Azrella
Kasian... Sini Thor biar Kyo bantu hangatin hati Author lagi -Kyoko
... Hiks... Huaaaaa!!!!!!!!!! -Author
Lah beneran nangis bocah!? -Starla
(Gess gini biar starla [aku] yang lanjut karna eee... Yaa si Author sedang kena gangguan)
Back to side of story
.
.
.
Di sebuah tempat makan terlihat Marvel yang makan dengan lahap, sedangkan Misel duduk dan makan dengan santai.
"Santai aja makannya vel, gaakan di curi juga makanannya" sweetdrop si gadis pada sang pemuda
"Iya iyaa" ucap Marvel meng iyakan ucapan Misel saja
"Marvel, menurutmu genah bagaimana?" Tanya Misel sambil memakan bolu nya
"Ya... Tidak bagaimana bagaimana, tapi aku hanya sedikit kecewa karna dia berbohong padaku" jawab Marvel
"Huh? Terserahmu lah" Misel selesai memakan bolu nya, dan meminum es nya lalu beranjak ingin pergi.
"Gua duluan ya vel, ada urusan soalnya" ucap Misel lalu pergi tanpa mendengarkan balasan Marvel.
"Hahh... Misel selalu penuh dengan misteri..." Si pemuda hanya menghela nafas panjang
Sisi Misel
.
.
.
"Woi voichess"
[ Hmmp? Kenapa? ]
"Eee itu.. Lu mau ga bantu gua buat ekhm... Ke dunia BPK?"
[ Di kasih hidup di vifan malah minta BPK ]
"Te-he" tawa tanpa dosa Misel
"Oh iya, gua cuman nonton sampe episode 19 doang, ada 21 episode kan kalo di gabung sama movie nya?"
[ Hump... Iya sih, yaudah mau nonton bagian mana lu? ]
"Eh? Beneran boleh?"
[ Kalo ga boleh ngapain gua nawarin anjir ]
"Eeee.. Iya juga sih"
[ Haduhhh ]
Skip setelah nobar
.
.
.
"Wahh banyak donatnyaa" ucap Misel
[ Wkwkwk iyain ]
[ Eh udah waktunya lu bangun, sana sudah ]
"Hah? Bangun?"
[ Iya lu nobas disini tapi kalau di vifan lu itu pingsan, udah pingsan 2 hari ga bangun bangun ]
"Te hek!? Kok iso anjay!"
[ Dimensinya beda cuk udah sana bangun, temen temen lu pada khawatir noh ]
"Iya iya nih gua bangun"
Saat bangun
.
.
.
"Eghh... Di... Mana?" Ucap Misel membuka matanya
Mendengar itu PepPey kaget dan mendekat ke arah misel lalu memeluknya
"E ehh PepPey? Kenapa?" Tanya sang gadis surai caramel
"E eh!? E engga! Cuman... Emmh" PepPey melihat ke arah lain
"Misel, syukurlah kamu bangun" genah menengahi dengan tersenyum lembut
"Aaa.. Memang aku kenapa gen?" Tanya Misel
"Kau pingsan 2 hari, kata raja GM energimu terkuras dan melemah lalu kau pingsan" mendengar penjelasan itu Misel agak kaget
"Anjir! Niat banget lu buat alasan ngibulnya voichess!"
[ Biar ga di curigain lag gob-** ]
"Tidak ramah! Bintang 1!"
[ Bac*d anyi**! ]
Malamnya
.
.
.
Udara terasa sangat sejuk, Misel memilih duduk di atas pohon sambil memejamkan matanya.
Merasakan angin malam yang lumayan tenang
"Aaaa-!"
*Brughhh
"Huh?"
[ Keknya itu pas Marvel di lempar raja GM ga sih? ]
"Suaranya kek ngedesah anjir"
[ Heh pikiran! ]
Misel akhirnya mendatangi Marvel
"Vel?" Ucap Misel membantu Marvel yang berantakan dengan ranting dan dedaunan menempel di rambutnya
"I iya? Misel?" Jawab sang empu yang di panggil
"Gajadi" kata itu membuat Marvel agak kesal
Misel menjulurkan tangan - nya dan di terima oleh Marvel
"Kau... Dari kamar raja GM?"
"Eee iya... Aku mencoba membunuhnya tadi"
"Haduhhh, yasudahlah kembali ke kamarmu dan tidurlah" suruh Misel membuat sang empu mengangguk
Misel duduk dan bersender pada pohon, lalu kembali memejamkan matanya.
Misel mengangkat gitar nya dan mulai memainkannya
Music- seventeen
"I was brough up as a baby
Well you don't know fμ¢k
About my family
Could never tell you
The day i turned
Seventeen..
The rise of the king
And a fall with the queen
Ouh...
Seventeen.."
[ Kenapa lagu itu? ]
"Ohh? Mau ganti lagu?"
[ Boleh sih ]
Music- kimiwa dekinai ko
"Oh ho...
Oh lonly child, lonly child, lonly child
You are usseles
Usseles
Usseles child-"
[ Stopp!!! Jangan lagu itu! ]
"Hah kenapa?"
[ Hahh... Yang ngirim lu kesini... Kasian 'dia' ]
"Jadi?"
[ Ya dia sama kayak Lo! Udah jangan nyanyi lagu itu! ]
"Sama sama broken?"
[ Kalo di bilang broken engga juga sih... Tapi... Bisa di bilang kehidupannya lumayan ngenes ]
"Oke"
Akhirnya Misel lebih memilih memainkan gitarnya saja
"Hey...
Put on a happy face
Than everything okay
Put on a happy face"
[ Malah nyanyi lagu happy face ]
"Gabut coo" jawab Misel
[ Haduhhh dasar ]
Skip besok
.
.
.
Pagi yang cerah
Terlihat seorang gadis yang tampak sedang duduk merenung.
"Woi Voichess"
[ Hump? Napa? ]
"Buat apa gua di panggil kesini? Kehidupan gua juga ga jauh beda dari kehidupan gua yang dulu"
[ Hmm? Gua juga ga tau karna gua cuman ngikutin perintah 'dia' dan kalau lu mau keluar lu tinggal minta aja ]
"Huh? Kenapa lu bergantung banget sama orang yang lu panggil 'dia' itu?"
[ Karna... Bisa di bilang orang itu lah yang membuat kita ada disini, kalau tidak ada dirinya (Author) mungkin.. Kita gaakan pernah ada ]
"Jadi bisa di bilang dia pencipta kita?"
[ Yep!! Kalau dia berkehendak kita ga bisa abaikan karna orangnya lumayan rapuh ]
"Hah? Rapuh?"
[ Orangnya lumayan rapuh, kalau lu tau kehidupan dia itu mengenaskan banget dari dia kecil sampai sekarang ]
"Wait? 'dia' yang lu maksud itu manusia?"
[ Iyalah, lu pikir dewa? ]
"Gua pikir bukan manusia"
[Woi sudahi obrolan gabut kalian! Lanjut story aih!]
Back to story
.
.
.
Misel melakukan kesehariannya selama seminggu, karna lumayan kesal misel ingin mempercepat waktu.
"P, woi voichess!"
[ Apaan anjir pa pe pa pe! ]
"Bisa ga percepat waktunya?"
[ Udah udah percepat anjir ga bisa! ]
"Cape gua nunggu seminggu sampai hari penghianatan PepPey!"
[ Yodahlah 'keknya para Readers juga bosel liat kehidupan slow life lu' ]
.
.
.
W
aktu sudah menunjukkan sepertinya memang benar voichess membantu nya (Misel) untuk sampai ke 1 Minggu saat ledakan terjadi.
S
ebelum kejadian ledakan, Misel duduk dan melihat kejadian
Misel sangat yakin setelah kejadian ini Marvel dan Samsul akan sangat kecewa, ya karna spoiler dari dunia sebelumnya.
"Entah gua bisa gimana hidup disini tapi... Kita liat aja" ucap Misel lalu bersiap.
.
.
.
.
"Miselll!!!" Pekik seseorang membuat sang empu menoleh
"Mai latihan bareng ga!!" Tawar nya
Itu adalah Samsul yang ingin mengajak Misel latihan bersama
"Hah? Oke ayo" terima Misel
"Yes! Misel udah terima tinggal minta ajarin aja" batin nya tersenyum sumingrah
[Itu ga sih tulisannya •-•?]
"Eh iya sel, lu berasal dari mana?" Samsul mencoba membuka obrolan
Misel terdiam dan sedikit berfikir,
"Gua dari jakarta bagian selatan... Berarti selatan dong?" Begitulah isi pikiran Misel
"Bagian selatan ada sebuah desa disana, aku tinggal disana sebelum di usir" Samsul agak kaget atas jawaban Misel
Wajah kaget Samsul membuat sang empu (Misel) terheran kenapa Samsul kaget dan memasang wajah bingung
"O oh... K kamu dari selatan?" Samsul tersenyum canggung.
"Memang gua salah ngomong ya?"
[ Banget, lu bohongnya kejauhan anjirt ]
"Emang bisa gitu yak?"
[ Ya bisa lah bego! Apa coba yang ga bisa? ]
Balikin dia sama gua dan cinta lagi sama gua? -Author
Mulai lagi lu. -Azrella
Ga bisa gua kalau itu -Voichess
//Pundung -Author
Abaikan yang di atas :>
"Misel kita sudah sampai." Lamunan Misel langsung buyar
"O oh? Yaudah mau latihan dari mana?" Misel tersenyum.
"Latihan fisik aja" Ajak nya
"Huh? Yaudah ayok." Ucap Misel
Ujung ujungnya mereka malahan latihan sampai sore
.
.
.
"Sul ini udah sore, kita latihan sampai sini dulu" Sang empu (Samsul) menoleh ke arah orang yang berbicara
"Ee, yasudah" ucap Samsul lalu bergegas berjalan kembali ke kamarnya
Misel juga langsung pergi ke kamarnya,
"Samsul udah lebih kuat sekarang"
[ Ya iu juga berkat ajaran Lo ]
"Ga juga sih, gw gaada ngajarin dia apa-apa"
[ Halah, lu yang bantu dia percaya diri blo'on ]
"Y in"
[ Lu ga sadar gua siapa lu disini? ]
"Siapa? Bukan Mak gua kan?"
[ ya jelas bukan lah! Gua disini sebagai pemandu sekaligus partner lu begok! ]
"Ohh... Eh? HAHH!!! L lu partner gua!?" Kaget nya bukan main
[ Lu budeg ya? ]
"Ga gua ga budeg! Tapi, how..? Kok bisa?"
[ Apa yang ga bisa? ]
"Gw ubah alurnya"
[ Y-ya kalau itu memang ga bisa sih ]
"H'mmm"
[ Apa! Jangan lu kasih ekspresi begitu! Ngeselin! ]
"Idih, kok lu ngambekan banget sih jadi orang?"
[ Terserah gua lah anjing! ]
"Tidak ramah! Bintang 1!"
[ Minta pukul memang ini anak ]
"Udah udah, gua mau jalan jalan sore dulu" setelah mengatakan itu Misel langsung pergi.
"Don't go
Wasting.
Your
Emoition
Lay
All your love
On... Me
Don't go...
Sharing
Your
Devo....
Tion
Lay...
All your love...
On
Me..."
[ Cih malah nyanyi lagu kau ]
Misel menghiraukannya dan tidak perduli
I'm falling down
(Aku terjatuh)
The streeth is desolated
(Di jalanan sepi)
Hanshou blackout
(Aku pingsan lagi)
Go istamo itsuka spaced out
(Ku selalu melamun setiap punya kesempatan)
The street is disolated
(Di jalanan yang di isolasi)
Still astray-ay-ay-ay
(Masih tersesat- at- at- at)
Astray- ay- ay- ay
(Tersesat- at- at- at-)
Just stuff it all
(Isi saja semuanya)
Couse imm'a out on my way
(Karna ku masih di dalam perjalanan)
Besok
.
.
.
"Huff... Ini hai penghianatan PepPey kan.." wajahnya tampak cemberut dan lirih.
[ Ya ya ya ]
*Boommm!!!
"Hahh baru saja di mulai."
Ledakan dahsyat di kamar Raja GM dan Misel langsung teleport kesana
"Sudah hancur ternyata,"
Lalu mata Misel memicing melihat seekor gagak, saat itu juga Misel mengambil batu siap untuk melempar kannya kepada gagak itu.
saat Misel hendak melempar batu pada burung dengan bebatuan yang ada tiba tiba air mengguyurnya untuk memadamkan api
*Byurrrrr
"Anak ngntd"
[ Pffft- khhss-... Kasian basah, buahahaha! ]
"Anjing voichess anjing!" Gerutu Misel
Sementara di luar
.
.
.
"Kenapa apa yang terjadi?" Tanya Raja GM yang sedang bingung
"Kami tidak tau yang mulia tapi kami sedang berusaha memadamkan apinya" ucap panglima Firman yang juga bingun dengan kejadian tadi
"Baiklah aku akan naik ke atas kalian tunggulah disini" ucap Raja GM tegas
Misel langsung pergi karna malas ber urusan dengan mereka
TBC
Sorry kalau author slow buat REVISI nya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top