Bab 2. Masalah terbuka

[REVISI]

"woi voichess, gua bisa ubah alur ceritanya ga?" Tanya gadis surai caramel

[ Itu bisa berdampak negatif kalau lu lakuinnya berlebihan ]

"Jadi gua cuman perlu diam gitu? Gua mau gitu nyekametin nyawa Nevin / ga biarin PepPey jadi villain" ucap Misel

[ Yang ada alur ceritanya nanti engga jalan lagi ]

Misel menggerutu

"Jadi informan sitik ga masalah kan?"

Sitik = sedikit

[ Hmm... Gua sih oke aja, ga tau kalau 'dia' gimana, tapi keknya ga masalah deh ]

"Kek lu bergantung sama yang lu sebut 'dia' Mulu?" gadis surai caramel itu tampak sangat terheran dengan orang yang kini ia sebut 'voichess' itu

[ Ya pokoknya harus ada persetujuan dari 'dia'! ]

Misel akhirnya menghela nafas karna voichess ga mau jawab pertanyaannya

Misel lalu memainkan beberapa bebatuan.

"Boleh ga sih gua ke masa depan dimana itu udah bagian sebuah konfliknya si Marvel sama genah?" Gadis ini sungguh benar benar bosan tanpa konflik.

[ Maksud lu lompat waktu gitu? ]

"Sejak kapan lu jadi bego? Yaiyalah lompat waktu!" Jawab Misel yang tampak kesal

[ Mhnnn... Kalau itu gua ga tau tapi kayaknya bisa deh ]

Misel terheran dengan apa yang di maksud voichess

[ Oke udah, ini udah lewat dari penyerangan dari desa trio anak pungut ]

"Anjir... Lumayan pedes juga kata kata lu itu" ucap Misel.

Beberapa hari saat penyerangan Herobrine di desa pur² / spadia mereka bertemu Misely yang sedang memainkan apel

"Misel!? Kok lu ada disini!?" Lelaki surai luxury itu tampak kaget

"Lu kenal dia vel?" Tanya Samsul

"Oh, dia? Dia Misel. Dia sempet nginap di desa kita tapi cuman sehari" jelas PepPey.

"Kau kenal dengan orang ini?" Tanya seseorang sepertinya raja bersurai hitam dengan mata merah Ruby yang emezing

"Dia-" ucapan Marvel terpotong

"Perkenalkan yang mulia, nama saya Misel, saya pengembara" ucap name lebih sopan sedikit ingatnya cuman 'sedikit'

"Hahhh.... Ya kami mengenalnya, kami sempat berkenalan" ucap genah

"Oh iya Misel kau mau kemana?" Tanya Samsul membuka topik.

"Ke kerajaan olvia, aku ada beberapa hal yang harus di urus disana" jawab Misel

"Kebetulan kita searah, sekalian aja ikut kamu lagian kau masih muda rentan terhadap sebuah peristiwa" ucap genah mengajak Misel bersama

"Baiklah, sekalian saja" ucap Misel menerima.






Di tengah jalan
.
.
.

"Hahh... Hahh- mau berapa jauh lagi? Gua udah capee" lelah Samsul

"Astaga sul lu lemah banget, lihat tuh Misel aja masih kuat" ucap Marvel menunjuk name yang bersender pada pohon sambil memakan apel

"Sudahlah vel, bener juga kata Samsul kita juga perlu istirahat" ucap Misel.

"Lah!? Kok-"

"Baiklah lebih baik kita istirahat disini dulu" ucap Malik

Pada akhirnya mereka bermalam di situ.

"Hai namaku Ren, siapa namamu?" Tanya surai silver itu pada Misel

"Misel, salam kenal" ucap Misel tersenyum hangat.

"Aku tidak pernah melihat petualang sepertimu, apakah kau petualang baru? Atau memang sudah lama?" Tanya Ren

"Aku petualang baru, sekitar 3 Minggu yang lalu" jelas Misel pada Ren.

"Ouhh, begitu ya, kalau begitu semoga kita bisa cepat akrab ya Misel" ucap Ren tersenyum pada Misel.

"Tentu aku 'tidak' akan akrab denganmu karna 'lu villain' kita kan teman" ucap Misel tapi berbeda juga dengan batin

[ Wahhh PHP lu sama Ren ]

"Bodo, lagian dia juga villain yang bikin keluarga Cemara ini hancur"

[ Gua dukung lu sih wkwkwk ]

"Malah ikutan lu voichess"


Paginya

Mereka melanjutkan perjalanan lagi ke olvia, beberapa dari mereka ada yang membuka beberapa topik, hingga akhirnya sampai di gerbang olvia

penjaga gerbang olvia menahan mereka.

"Siapa dan ada keperluan apa kalian lemari!" Ucap penjaga gerbang firman dan Mabros (bener ga sih dua orang ini tu jaga gerbang?)

"Kamu ada urusan dengan raja GM, tolong biarkan kami lewat" ucap genah

"Orang tidak berkepentingan tidak di izinkan masuk" ucap firman

Misel lalu mendekat dan berbisik sesuatu kepada panglima Mabros

"Baiklah, akan ku ucapkan." Ucap p. Mabros

"Kau bilang apa pada panglima panglima itu Misel?" Tanya genah terheran dengan gadis surai caramel di sebelahnya itu.

"Adalah, hal yang bisaembiat masalah layaknya ini" jawab Misel

"..." Mereka terdiam

"Kalian masuklah raja GM mengizinkan" ucap p. Mabros













"Untuk apa kau kesini lagi clover" ucap R. GM

"GM aku memerlukan bantuan mu!"

"Kau tau, dia sudah ku anggap sebagai anak kandungku sendiri kan, dan kau masih berani beraninya datang kesini." Ucap R. GM

"Aku tau! Tapi itu adalah keinginan speade sendiri!! Karna penyegelan itu hanya bisa di lakukan oleh 2 orang!!" Pekik genah

"Asalkan kau tau! Penyegelan itu bisa di lakukan oleh 3 orang! Kau saja yang tidak tau!" Ucap R. GM

"Apa... T tapi- kenapa saat itu... Liu dan Steven menyuruhku kabur" ucap genah

"Sudah ku bilang! Karna kau itu hanya seorang pengecut yang lemah!!" Ucap R. GM

"Sumpah berasa gua yang di gibahin cok"

[ Mang eakk? ]

"Lu diem ini lagi genting"

[ Engga lu bakalan tau nanti sel ]

"Hah?"

[ Heh semua yang mereka lakukan gaada artinya jika udah lihat faktanya ]

"Maksud lu apa voichess?"

[ Ada deh~ kepo yaa? ]

"Idih!"

"MARVEL! Jangan dengerin dia!" Ucap genah

"Clover! Atau yang sudah kalian kenal sebagai genah bukanlah ayahmu! Marvel..." Ucap raja GM membuat sebuah luka di hati Marvel

"Eh? Udah lewat kah? Apa gua terlalu lama ngobrol sama elu?"

[ Iya udah ewat ]

"Marvel tunggu!" Ucap genah

Misel masih terdiam di tempat masih sibuk berbicara dengan voichess.

"Dan kau, apa yang kau lakukan?" Tanya R. GM

"Ah... Saya hanya mengikuti mereka, yasudah saya keluar dulu yang mulia" ucap Misel

"Apa yang ingin kau sampaikan" tanya R. GM

Misel tersenyum karna R. GM peka terhadap situasi dan maksud Misel.

"Suatu hari... Apa yang kalian lakukan akan sia sia jika mengetahui faktanya" ucap Misel, Misel pergi meninggalkan misteri yang membuat raja GM kebingungan.

Setelah itu Misel langsung pergi ke kamarnya dan merebahkan diri, sudah berapa lama dia tidak menjatuhkan diri ke kasur yang empuk? Entahlah mungkin sudah Minggu Minggu.

Seketika Misel merasa lapar.

"Gua lapar, tapi gua gaada gold buat beli makanan co" ucap Misel

[ Tenang ada gua, nah sekantong gold sama iron buat lu, yang warnanya coklat brownies itu gold yang abu abu itu iron. ]

"Owh! Thx akhirnya gua bisa makan" ucap Misel lalu langsung bangun dan beranjak menuju toko makanan.

Di tempat tujuan

"Eh Misel? Ngapain?" Tanya PepPey

"Mau ngepet pey, ya mau makan lah!" Jawab Misel agak kesal karna di tanyakan hal yang tidak masuk akal

"Ya siapa tau mau nyuri makanan kan?" Ucap Samsul

"Astaga sull, gini gini aku orangnya jujur loh" ucap Misel

"Yaudah mau beli apa?" Tanya PepPey

Misel duduk di tengah Samsul dan PepPey lalu memesan segelas es teh manis + 1 kue bolu.

Pesanan Misel segera di siapin sih...

"Oh iya sel, lu punya sihir ga?" Tanya Samsul

"Punya, emang kenapa?" Tanya Misel

"Emhh... Sihir tipe apa?" Tanya Samsul

"Tipe spirit" jawab name singkat lalu meminum es nya.

"Ouhhh... Tipe spirit" si manik tosca itu ber 'oh' ria.

"Emang kenapa?" Tanya gadis surai caramel itu.

"Ya pengen nanya aja, siapa tau kan bisa sparring?" Ucap Samsul dengan akhiran agak sedikit ragu.

"Yudh sih" ucap Misel lalu memakan bolu nya dgn tenang.

Akhirnya Misel selesai makan dan berjalan jalan di sekitar taman istana, melihat bunga dendelion berwarna kuning keemasan.

"Lihat bunga dendelion aku jadi senang" ucap Misel lalu duduk dan merangkai bunga dari bunga dendelion itu.

"Cause i'm in a field of dendelions, wishing on everyone that you'll be mine..~ mine.."

Misel menyanyikan lagu dendelions. Taulah ya yang Laginya agak bucin tapi dikit nyesek itu.

Nah Marvel yang lagi frustasi mendengar lagu nya Misel yang sedang membuat rangkaian bunga.

"Katakan saja
Jangan kau sembunyikan
Bila diriku, tak lagi di hati
Kenang lah aku
Yang pernah singgal di hatimu
Meski sekedar
Mengukur hatimu

Sakit hatiku
Galau jiwaku
Saat kau katakan
Putus dengan aku
Sakit hatiku
Galau jiwaku
Saat kau katakan
Putus dengan aku..."

[ Elah kambing kok galau? ]

"Lagi kit ati"

[ Kenapa? ]

"Pacar gua mutusin gua, tapi gua ga punya pacar *hiksrot"

[ Oalah anjienk lu ]

"Ngehe-"

Misel melihat ke rangkaian bunga yang dia buat tadi, bunga dendelion itu terlihat indah, lalu Marvel datang.

"Lagi ngapain Misel?" Tanya surai luxury itu

"Lagi buat rangkaian bunga vel" jawab sang empu

"Cantik rangkaian nya" ucap Marvel

"Iya, nih buat kamu" ucap Misel lalu memasangkannya di kepala Marvel membuat Marvel memerah.

[ Mau buat Harem ya mbak? ]

"Kagak atuh, ini cerita genrenya aja bukan romance"

[ Ngaku aja kalau mau ]

"Y"

"Makasih..." Ucap si surai luxury tersenyum

"Sama sama, semoga hari harimu indah ya. Yaudah vel aku mau tidur dulu, dadah" pamit gadis surai caramel.

[ Udah buat anak orang bucin malah ga tanggung jawab ]

"Lu ngomongin gua voichess?"

[ Bukan ngomongin tiang lampu di depan noh! ]

"Tapi di depan gaada tiang lampu... Ini bukan zaman modern"

[ Anak baji-ngan! ]

"Y in biar seneng"








TBC

Yup sampe segituh aja [revisi] nya author nya lagi abis ide


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top