🦋 ❛ Something ༉‧₊˚✧

────────────

Furuya Satoru x Reader

Diamond no Ace © Yuji Terajima

Story © strwberies

Event © Halu_Project

────────────

Kapas putih lembut kian menghujani seluruh lapangan baseball. Suhu udara yang begitu rendah, namun, tetap saja suasananya hangat akibat kobaran api semangat dari setiap anggota tim.

Jikalau ada anggota tim yang semangat, maka akan ada pula yang bermalas-malasan di pinggir lapangan. Tetapi, itu tak berlaku untuk seorang pitcher bernomor punggung 11 ini. Furuya Satoru, Ia bukannya malas, namun musim dingin ini seolah memintanya untuk memejamkan mata dan istirahat.

Pasalnya, remaja kelas 2 SMA itu seakan-akan adalah reinkarnasi dari beruang kutub. Anggota tim pun tak mau ambil pusing soal itu, mereka hanya membiarkan Furuya istirahat sampai saatnya dia bermain nanti.

"Kau ... sendirian?"

Satu suara itu menarik kelopak mata Furuya untuk terbuka. Ia menatap ke pojok, di sana terlihat salah satu manager tim yang tampaknya kerepotan dengan sekeranjang bola. "... Manager, perlu ku bantu?"

"Tidak perlu! Aku kuat! Hehehe," ujar gadis itu sambil memberikan senyuman lebar. Ceria dan sangat bersemangat, membuat Furuya tersenyum tipis, "Kau benar-benar seperti matahari, ya."

Gadis itu terkejut dengan umpamaan tiba-tiba tersebut. "Eh!? Aku tidak mau jadi matahari. Itu membakar~"

"Hmm, aku juga tidak suka. Aku sering kelelahan saat turnamen musim panas." Furuya membalas ucapan manager baseballnya. Pemuda itu kemudian bangkit dari duduknya dan mengambil paksa keranjang bawaan [Name]-nama manager tim mereka.

Tak senang, [Name] menarik kembali keranjang itu. Begitu terus sampai ada acara tarik-menarik keranjang bola baseball. Untungnya, acara itu segera berhenti ketika pelatih berdeham keras dari lapangan. Siapa yang berani melawan?

Kembali lagi ke rutinitas mereka masing-masing. [Name] harus menyiapkan makanan bersama para manager lain. Mereka harus memastikan kondisi anggota tim selalu fit dalam keadaan apapun. Meski dalam hari libur sekalipun.

"Ah, aku ingat. Dulu Furuya sangat kesulitan menghabiskan makanannya." Salah satu angkat bicara. "Benar-benar. Setiap anggota tim ini telah berkembang sedikit demi sedikit ... Aku tidak bisa membayangkan tim kita akan kalah sekarang."

Menjadi manager itu menyenangkan. [Name] dapat mendengarkan gosip secara gratis dari sumbernya langsung. Rasanya, setiap hari tim ini pasti membuat satu kisah yang menarik, tak pernah sepi.

Semuanya seolah terhubung oleh sesuatu yang tak terlihat. Menyatukan mereka dalam satu ikatan. [Name] senang bisa mengenal manager-manager lain, anggota tim, terlebih Ia bisa mengenal Furuya.

Gadis itu sangat tidak ingin melepaskan kebersamaan yang telah mereka jalani bersama sebagai Seidou.

"MANAGER!" Suara bising menggelegar di setiap penjuru ruang makan. Sang Ace terlihat memasuki ruangan. "AKU! Sawamura Eijun yang amat sangat menghargai kerja keras kalian sekarang meminta makanan. Tolong siapkan yang banyak, akan ku habiskan semua!"

"Aku tidak heran jika kita punya babi suatu saat nanti." Kapten Tim pun ikut bersuara saat ini. Lagi pula siapa lagi yang akan meledek Sang Ace jika bukan kapten sekaligus catcher jenius milik Seidou? Yah, banyak sih anggota yang akan dengan senang hati meledek Ace tim ini.

Eijun berdecak sebal. "Argh! Miyuki Kazuya, DIAM!"

"Baik-baik, aku diam, calon babi Seidou."

[Name] yang memperhatikan dari dapur pun mau tak mau harus melepas tawa setiap saat melihat pertengkaran tak berarti kawan-kawannya. Sangat menyenangkan dan menarik.

Satu lagi keuntungan menjadi manager, dia dapat melihat banyak adegan uhuq dari anggota timnya. Jantungnya tuh, doki-doki gituh.

Hanya bercanda. Tapi, [Name] serius jika bilang tak ingin melepaskan kebersamaan yang telah mereka jalin selama ini.

"Manager."

Gadis itu menoleh.

"Ya, Furuya?"

Mendapati sang wira yang menjulurkan nampan kosongnya. "Makananku."

"MAAF! Aduh, gila, aku ngelamun? Mana, sini nampannya." Kemudian menaruh setiap menu di nampan pemuda tersebut. Mengembalikannya pada Furuya saat semuanya sudah terisi.

Pemuda itu menggeleng. "Tidak apa-apa. Aku juga tidak mau melepaskan tim ini, teman-temanku, dan ... kamu."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top