‧₊˚ ੈ✩ Demam ੈ✩‧₊˚
[ Sena Izumi x Reader ]
Ensemble stars © HE
Story © nyyaxdtz_
________________________________
Sungguh hari ini adalah hari yang sangat cerah. Saking cerahnya, cuaca ini seakan sedang mengejek seorang Sena Izumi yang sedang sakit. Benar, Sena Izumi sedang demam gara-gara kehujanan.
Mungkin banyak yang mengira bahwa Sena sakit karena kehujanan demi mendapat foto Yuu-kun nya, atau hal-hal lain yang alasannya berhubungan dengan Yuuki Makoto. Tapi sayangnya itu salah.
Bukan karena alasan seperti itu, melainkan karena dia tidak sengaja melihat kekasihnya [Fullname] berjalan sambil bergandeng tangan dengan seorang lelaki. Kejadian itu terjadi kemarin sore saat sedang hujan.
Awalnya dia menyangkal apa yang dia lihat itu, namun dia mendengar suara kekasihnya itu saat sedang berbicara dengan lelaki yang tidak asing menurut nya. Sampai dia tersadar bahwa lelaki itu adalah Tsukinaga Leo, temannya sendiri.
Karena saking terkejutnya, dia sampai menjatuhkan payung yang sedang dia pegang, dan berakhir dia kehujanan malam itu. Sampai akhirnya dia malah jatuh sakit sekarang.
Sungguh sial sekali dirinya itu. Melihat sang kekasih selingkuh (menurut pandangannya), kehujanan, lalu sekarang malah sakit dan tidak ada yang merawatnya.
Ingin meminta tolong pada sang kekasih, tapi sayangnya dia sendiri gengsi untuk minta tolong.
Kasian emang.
Awalnya dia ingin ke dapur untuk mengambil obat, tapi sayangnya tubuhnya tidak kuat untuk sekedar berdiri, akhirnya dia hanya bisa terbaring di atas ranjang nya dengan lemah.
Sungguh, entah kenapa dia jadi sangat merindukan belahan jiwanya itu. Maksudnya kekasih nya.
Di karenakan sakit, matanya nya terasa sangat berat seakan menyuruh nya untuk tidur. Tapi sebelum tidur, dia bergumam sesuatu, "aku ... Merindukanmu ... [Name]."
Akhirnya dia terlelap.
______________________
"Ehmm ... " Sena yang tadi terlelap akhirnya terbangun kembali dari tidur nya dan mencoba duduk di kasur nya.
Tapi kenapa dia merasa kondisi tubuhnya mendingan? Apakah ada yang merawatnya?Pertanyaan-pertanyaan itu langsung terjawab ketika seseorang datang ke dalam kamarnya.
"Izumi," panggil seorang gadis yang berstatus kekasih nya, [Fullname] atau bisa di panggil [Name].
Dia langsung menoleh kearah orang yang memanggilnya itu, dan tebakan nya benar bahwa itu [Name].
Ingin rasanya dia memeluk [Name] lalu mengatakan betapa rindunya dia kepada sang kekasih, namun sayang dia terlalu gengsi untuk mengatakan nya.
"Apa yang kau lakukan disini bocah?" Keluar sudah kata-kata pedas dari mulut nya itu.
[Name] yang mendengar kata-kata itu lantas berkata, "hah? Apa maksudmu Izumi? Tentu saja aku merawatmu karena kau sedang sakit."
"Dan lagi, kenapa kau tidak menghubungiku bahwa kau sakit? Aku sudah pernah bilang kan jika kau sakit, kau harus memberitahuku." Setelah mengatakan itu [Name] hanya bisa menghela nafas panjang. Udah capek [Name] sama kelakuan tidak jelas Sena.
"Untuk apa aku menghubungi seseorang yang kemarin selingkuh dari pacarnya sendiri." Saat mengatakan hal itu, tersirat bahwa ada kemarahan dalam perkataan nya.
[Name] yang baru saja mendengar perkataan Sena bingung.
'selingkuh? Sejak kapan aku selingkuh?' Pikir [Name].
Mendengar hal itu membuat [Name] langsung kebingungan apa maksud dari perkataan Sena tadi. Sampai akhirnya dia bertanya pada Sena, "apa maksudmu tentang selingkuh? Emangnya kapan aku selingkuh? Jawab aku SENA IZUMI. "
Sial.
Umpat Sena yang takut karena melihat wajah [Name] yang sedang marah. Namun dia tetap memberanikan diri untuk menjawabnya.
"Kemarin ... Kemarin aku melihatmu bergandeng tangan dengan Leo sambil berjalan bersama ... Kalian terlihat sangat akrab ... " Sial. Dia merasa sangat malu saat mengatakan hal itu, bahkan dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Dia malu karena takut [Name] akan menertawakan dirinya dan mengejeknya. Namun setelah beberapa saat setelah mengatakan hal itu, tidak ada reaksi yang terdengar oleh nya. Akhirnya dia menatap [Name] yang ternyata—
"Hee~ apakah Sena Izumi ini cemburu lalu kehujanan dan berakhir sakit?" Ternyata [Name] malah menggoda nya. Dia yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam dengan wajah yang agak memerah.
[Name] yang melihat reaksi 'imut' itu langsung terkekeh kecil, lalu mengatakan, "Leo itu sepupuku. Kemarin dia mengajakku jalan sebentar. Sebenarnya aku sudah menolak permintaan nya karena kemarin mendung, tapi dia malah menarikku, jadinya mau tidak mau aku harus menurutinya. Jadi Izumi-kun tidak usah cemburu ya." Senyum manis tercetak di wajah cantik [Name].
Sena yang mendengar hal itu langsung tertunduk malu. Dia malu ternyata itu sebuah kesalahpahaman, namun entah kenapa perasaannya lega.
"Oh." Jawab Sena dengan singkat.
[Name] tersenyum lembut mendengar nya, lalu [Name] ikut duduk di pinggir kasur Sena.
"Izumi, kau harus minum obat kan?"
"Iya, kenapa?"
"Coba dekatkan wajahmu sebentar." Entah Sena sadar atau tidak, kalau terlihat seringai kecil di wajah [Name].
Sena akhirnya mendekatkan wajahnya ke [Name], lalu tiba-tiba [Name] memakan obat sirup nya dan—
Cup!
Menempelkan bibirnya ke bibir Sena dan memaksa Sena untuk menelan obat itu.
"Hmmpp!"
Setelah beberapa detik akhirnya [Name] melepaskan ciumannya, lalu mengatakan, "Izumi, semoga cepat sembuh ya!"
Tanpa disadari oleh [Name], wajah Sena Izumi saat itu benar-benar memerah sampai ke telinga nya.
~ Fin ~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top