Unexpected Tragedy

"Cokelat sebanyak ini mau diapain, ya?" gumam Yuna menatap cokelat-cokelat sisa Valentine kemarin, padahal ia ia sudah membagi-bagikannya ke penghuni rumah Halu juga para kekasihnya masih ada yang tersisa.

"Bikin kue aja, Kak Shan hari ini 'kan ultah," jawab Ai, salah satu penghuni baru di rumah itu.

"Boleh juga! Panggil yang lain, ya! Sekalian jangan biarin Kak Shan ke dapur, perhatiin juga dia." Yuna menjentikkan jari, langsung dapat ide cemerlang dari si yang muda.

Ai mengangguk, lalu datanglah Lexa bersama Runa, Rein, dan satu anggota baru mereka yang lain yaitu Keiko.

"Kak Shan di mana?" tanya Yuna sambil memecahkan telur dan memasukannya ke mangkuk, di sebelahnya Lexa menonton video tutorial membuat kue bersama Runa, Rein, dan Keiko.

"Lagi di teras rumah sebelah, awalnya main bola bekel sama Kak Wina dan Kak Shaa eh malah gelut jadinya."

"Ya udah, biarin aja mereka gelut."

"Kuenya enak ya, Kak. Runa jadi pengin," celetuk si termuda.

"Ho'oh." Lexa menanggapi singkat, dapat ia rasakan perutnya mulai keroncongan melihat kue cokelat di video.

Ai bertugas bolak-balik mengecek kebradaan Shan, untunglah sosok yang tengah berulang tahun itu sibuk dengan kegiatannya masing-masing, entah gelut sama Nathalie, Wina, dan Shaa, rebahan sambil baca manhwa, ataupun jalan-jalan gak jelas. Selama kurun waktu tiga setengah jam akhirnya kue sederhana mereka sudah siap santap.

"Kok kecil? Mana cukup untuk kita semua," ujar Keiko.

"Ya udah, untuk Kak Shan sama para haremnya aja. Lagian 'kan Kak Shan yang ultah hari ini," jawab Yuna.

"Eits jangan dicolek." Lexa menahan jari Runa yang hendak mencolek krim vanila di atas cake cokelat yang mereka buat, sang pelaku hanya cengengesan.

"Makanan-makanan lain untuk perayaan udah diurus sama Kak Arabella sama Kak Yuki, kita semua bakal dapat, kok. Tenang." Yuna memperlihatkan chat di ponselnya dari Arabella ke yang lain, isinya foto-foto makanan yang akan dibawa para kakak mereka untuk merayakan ulang tahun Shan.

"Ih mereka gak bilang-bilang beli kue gede, kita udah terlanjur bikin," tanggap Lexa.

"Gapapa, daripada cokelatnya kebuang." Keiko menepuk-nepuk bahu Lexa, tiga setengah jam bukan waktu yang singkat. Membuat kue memang melelahkan, setidaknya tenaga mereka terbayar oleh senyum kebahagiaan oleh penerimanya nanti.

"Eh gapapa nih kita gak bikin kejutan apa gimana gitu?"

"Tuh di sekitar kolam renang lagi didekor Kak Wina bareng yang lain."

"Ada kejutan," ucap Ai yang tiba-tiba datang.

"HAH APA?" Kompak keempat gadis di dapur itu kaget, sudahlah datangnya mendadak, ekspresi Ai terlihat panik dengan keringat bercucuran dan napas yang tidak teratur.

"Kak Shan hilang."

"Kok bisa?"

"Gatau, terakhir pada lihat Kak Shan jajan bareng Annisya, Monica, dan Nabilah eh tau-tau gak muncul lagi selama sejam belakangan."

"Mungkin jajannya jauh? Sejam bisa maklum kali."

"Mana bisa santai aja, woi! Cariin cepat! Hapenya mereka gimana?"

"Tinggal di teras, bukan mereka aja sih yang gak ada. Kak Usagi sama Kak Sacha beli barang-barang dekor baru juga belum pulang. Asano dan Riano yang katanya mau bantuin Kak Arabella dan Kak Yuki bawa makanan aja belum sampai ke tempat mereka, terpaksa deh Kak Arabella sama Kak Yuki susah-susah pulang berdua."

Lexa mengangguk-angguk, sebenarnya lumayana cemas, nasib baik ia punya solusi. "Gini, aku tau cara nemuin mereka."

Di tempat lain, Shan membuka matanya. Ia berada di tempat asing, seingatnya tadi selesai jajan dengan para penghuni baru rumah halu. Mereka agak tersesat saat ingin pulang dan mendadak pingsan, tahu-tahu ia berada di ruangan remang-remang dengan kotak-kotak berserakan.

Posisinya sekarang terduduk di atas lantai semen dan tubuh terikat tali, mulutnya pun ditutup lakban. Shan ingat hari ini ia berulang tahun, apa para saudarinya mengerjainya sejauh ini? Kalau iya, apa ini tidak kelewatan?

Bagaimana keadaan Annisya, Monica, dan Nabilah? Ah, bisa-bisanya ia yang sudah lama tinggal di sekitar sana tersesat dan membawa bahaya bagi yang baru. Walau ketakutan membuat tubuhnya lemas, Shan memaksakan diri untuk tegak dan melangkah. Ia kelilingi ruangan itu dan memfokuskan penglihatannya, mungkin bisa menemukan salah satu dari ketiga gadis yang bersamanya.

Dingin banget.

Cahaya matahari yang menembus dari luar tidak menghilangkan suhu dingin di ruangan itu, Shan semakin takut di setiap langkahnya. Takut bila sebenarnya ia tak dijahili, takut apa yang terjadu ke depannya bisa lebih mengerikan, takut nanti muncul hantu atau orang yang menculiknya, dan ketakutan-ketakutan yang semakin panjang akar penyebabnya.

Tekanan membebani punggung setiap telapaknya menginjak satu langkah ke depan, apalagi ia sendirian di sini, benar-benar hening kecuali suara langkah kaki dan napasnya yang tak beraturan. Ia saja ketakutan bagaimana dengan yang muda? Apa mereka baik-baik saja?

Seluruh ruangan sudah Shan susuri dan tak menemukan apapun selain kotak-kotak kayu juga noda darah di beberapa tempat, bagaimanapun nasibnya nanti ia pasrah saja. Ia mendudukan diri di pojok ruangan, posisi pertama kali ia membuka mata di tenpat ini. Sepasang maniknya terpejam, pasrah apa yang akan terjadi nantinya. Tubuhnya sudah berkeringat, semakin bergetar dan lemas karena kekurangan oksigen, habisnya energi, juga ketakutan yang bertambah.

Ia mengenang hidupnya selama ini, entah lucunya bercanda dengan para penghuni halu, serunya manhwa yang ia baca, bahkan hal-hal menyakitkan yang pernah dialami. Mungkinkah semuanya berakhir sekarang?

Sesi melankolis yang dilakukan gadis itu seorang diri berakhir karena rolling door terhempas kencang ke atas, disusul suara teriakan seseorang yang Shan kenal. "Shan! Kamu di mana?"

Shan segera berdiri dan membawa tubuh lemasnya bangkit dari balik tumpukan kotak kayu, ada tiga sosok di depan sana, salah satunya berlari dan memeluk Shan erat.

"Syukurlah kamu gapapa." Shan tidak balas pelukan si laki-laki bersurai putih karena otaknya sedang memproses kejadian saat ini, apa ia tidak berhalusinasi diselamatkan?

Apakah saya terlihat baik-baik saja di matamu? Hm ... efek kebanyakan baca manhwa kerajaan bikin Shan keikut ngomong bahasa formal, gpp biar cocok bersanding sama para ayangmu xixixi.

"Pasti berat ngalamin ini semua, yuk balik." Mengangkat kepala, sepasang manik Shan bertemu ruby si pemilik kepala pirang yang berada di balik kacamatanya.

"Aku boleh peluk juga gak?"

"Gak, gak, gak boleh. Aku gak yakin Shan masih hidup kalau dipeluk sama kamu. Kamu bisa bunuh orang dengan satu sentuhan." Noe memeluk Shan posesif, menenggelamkan kepala gadis itu di pelukannya agar tak terlihat dari si pengguna ushanka hat.

Fyodor mendengkus, biarlah Noe berpuas hati dulu, ia ada cara lain agar si gadis berada di sampingnya tanpa dua orang lain yang menganggu.

Shan mendengar Noe yang ngegas ke Fyodor, sedangkan Louis cuma bisa tersenyum sabar. "Udah, udah. Ayo pulang, Shan capek tuh," lerai Louis.

"Eh iya. Ayo pulang, Shan!" Si gadis tak lagi dipeluk, kali ini tangannya digenggam Noe. Fyodor melangkah keluar duluan, Louis tersenyum dan menepuk kepala Shan pelan.

"Semuanya aman, kok. Mereka yang bareng kamu tadi udah pulang duluan."

"DIH, JAUH-JAUH!"

Selama perjalanan ke rumah halu, Shan tertidur di mobil. Louis menjelaskan tadi Lexa menghubungi Ranpo untuk menemukan penghuni yang hilang, lalu para penculik segera ditangkap. Hilangnya Shan dan yang lain tidak diberi tahu ke tim dekorasi, sehingga begitu Shan tiba di rumah ia sudah disambut rumah yang dihiasi lampu dan pita warna-warni.

"SELAMAT ULANG TAHUN!"

Yuna membawa kue cokelat di paling depan, selebihnya ada yang memegang balon, menyemprotkan confetti ke udara, ataupun bantu teriak-teriak gak jelas.g

Tatapan Shan tertuju ke Annisya, Monica, dan Nabilah yang sudah ada di sana, mereka tersenyum dan mengacungkan jempol tanda keadaan mereka baik-baik saja.

"Tiup lilinnya, Kak." Sesuai arahan Yuna, Shan meniup lilin di atas kue, sambil mendoakan yang terbaik untuk dirinya di tahun ini. Selepas lilin padam, sorakan bahagia mengudara.

"YEAY! SAATNYA PESTA DAN MAKAN-MAKAN!"

"Keknya aku gak ikut deh, udah capek duluan."

"Yah ... masa' sih yang ultah nggak ikut? Capek ya abis main sama mereka bertiga?" Wina tersenyum usil sambil menatap tiga uhukbabuhuk Shan yang berdiri di belakangnya.

"Eh g-gak git-"

"Iya, kami bakal lanjut lagi." Fyodor bersuara dan lebih mengejutkannya lagi ia dengan santai merangkul Shan. Panas gak, Kak Win? Awokawok.g

"Gak ada lanjut lanjut, Shan butuh istirahat," interupsi Louis.

"Ya udah, Kak Shan istirahat aja dulu, ntar lanjut lagi. Makanannya banyak banget lho, bisa-bisa sampai tengah malam belum abis." Shaa menyetujui perkataan Louis.

Setelah dua jam tidur barulah Shan bergabung bersama yang lain merayakan ulang tahunnya, pesta pun berlangsung hingga tengah malam. Memang Shan belum bisa lupa dan tenang karena kejadian tadi, tapi setidaknya sekarang ia dikelilingi bersama orang-orang yang ia sayangi.

"Shan Shan, mau renang gak?"

"Gak, makasih."

"Oh, mau didorong langsung, ya?"

"NGGAK. ASTAGA."

"Yah, nggak asik."

"Nyenyenyenye." Beginilah percakapan Shan dan sang owner, mereka duduk di pinggir kolam renang sambil merendam kaki. Malam-malam begini tidak ada yang berani berenang, suhu yang lumayan rendah membuat mereka lebih senang makan di pinggiran sembari mengobrol.

Hanya segelintir orang yang tahu kejadian tadi, tapi Sharon yang biasanya peka dan sering pasang kuping diam-diam tahu secara garis besar apa yang terjadi. Meski terlihat tenang, sesekali ia lihat Shan berusaha mengatur napasnya.

"KURANG AJAR." Ketenangan Shan memakan kue ulang tahunnya dikejutkan Sharon yang mencipratkan air tinggi-tinggi padanya.

"Habisnya kamu bengong mulu, sih. Misalnya kamu kesurupan aku jadi kena imbasnya."

Meski pesta diakhiri pertengkaran, setidaknya Shan melupakan kejadian tadi sejenak. Sebagai gantinya ia lelah karena adu bacot. Shan kalau ngerasa ada sesuatu janlup adu bacot aja sama anak-anak halu, biar bisa terhibur dan ngelupain bentar problem yang terjadi.

Author note :
Met happy birthday, Shan mwah mwah. Sy selaku penulis chapter ini mohon maaf bila garing, gak bisa ngelawak hikd. Btw aku mengibaratkan penculikan di sini sebagai problem dan overthinking Shan di rl, terus 3 husbu Shan dan para penghuni halupro yang nyemangatin Shan lagi h3h3h3

***

Surat kecil untukmu~!

From DeadChuu

Hai, sayang<( ̄︶ ̄)>. BROJOL SELAMAT HARI, SHAN!(≧▽≦) Doanya sederhana, gampang ditebak, dan lainnya. Pokoknya, wish u all the bestttttttttttt꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡. Shan mau aku cium gak?( ˘ ³˘)♥

Yah, pokoknya, itulah👍🏻. Aku sebenernya gak tau harus ngucapin apa, hehe. Karena Shania lagi sibuk sekolah (semuanya gitu juga sih), jadi, semoga sekolahnya lancar-lancar aja, yaaaaa. Dan, kalau ada apa-apa, cerita aja ke anak halu, pasti direspon, kok😍.

OH, YA! JAGA KESEHATAN, JANGAN LUPA:<

***

From susukadaluarsa

Halo, Shan. Doaku basic aja sie kayak dulu-dulu, mudah-mudahan kamu gak bosen awokawok. Selamat ulang tahun ya kawand, mudah-mudahan rezekinya dilancarkan dan tahun ini jadi lebih berkah dari sebelumnya

***

From BadassMochi

Hai, Shan. Cizz dulu yang udah legal shshshshhs📸📸📸
Doaku untukmu hanya sederhana. Semoga semua harapanmu dapat terkabul di tahun ini. Juga semoga kamu bisa menjadi lebih baik daripada yang sebelumnya. Wish you all the best!! ♡♡♡

***

From LadyBrownies

Un, deux, trois-! (Satu, dua, tiga-bahasa Perancis)

Ya ampunnn, kakak kita sudah besar~ bentar lagi ada KTP, makin sepuh deh<3

Ekhem, monggo sareng² aturaken raos dhumateng gusti ingkang maha agung (mari panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Agung)

Selamat hari kelahiran ke duniaa bunda tukang bulolin husbu^^

Tukang bulol dari fandom Anime sampai manhwa, disogoknya tinggal kasih art husbu top 3 nya aja. Nih, tips buat sogok kak Shan🙏🏻

Kak Shan asik, stressnya bikin ketawa orang (ggt), salah satu Sh yang juga disayang para member. Tapi jangan lupa sayangi aku juga ya👍🏻

Kak Shan utamakan kesehatan, yaa. Gak ada yang mau sakit, dan sakit sama sekali gak bikin bahagia karena sehat itu mahal. Jadi sehatlah selalu! Panjang umur! Dan lancar rezeki!

Wyatb~! ^w^

***

From Ryou_Mars

Selamat bertambah umur Nia. Selamat bertambah dewasa. Sehat selalu, rezeki di lancarkan.
Terima kasih sudah mau berteman dengan saya. Terima kasih sudah menganggap saya sebagai kakak. Terima kasih mau mendengarkan dan memberi saran pada saya.
Tahun ini apa yang di harapkan semoga tercapai. Tetap bertahan di kekejaman dunia. Jangan putus semangat. Jangan kejar kesempurnaan bisa kena mental seperti saya hahaha ^^
Maaf hanya bisa memberi ucapan lagi kritis ekonomi jadi nggak bisa kirim hadiah.

***

From Astramue

For : Kak Shan

Happy birthday, semoga panjang umur, sehat selalu, semoga bahagia terus. Dan, semoga di lancarkan semuanya, amin <3

HEPI BERDEY TUYUU AHAAA~

***

Silakan minta traktiran ke Shan😍. Tenang aja, husbunya kaya semua😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top