MahasisWhy

Draft khusus yang dibuat Sharon. Iya, emak mereka yang cangtip( ´◡‿ゝ◡').uso

School!AU

Maap, yang nulis lagi males🥰🙏🏻. OOC semua lagi juga—

***

Hari ini hanyalah hari-hari biasa seperti kemarin. Dimana para penghuni rumah halu berkumpul di kantin bersama sambil curhat cantik tentang gebetan atau pacar mereka.

Yah, Mbah Mars belum laku, sih—

"Punten, kalian nungguin aku, gak?"

"Key, kalau gitu lagi ku tabok, ya?"

"Ihhh, gak suka~"

Sharon siap-siap ngambil golok sakral, sedang yang lain hanya menonton.

"Ada yang mau diqurban-in?" tanya Lin santai sambil makan baksonya.

"Semoga amal ibadahmu gak diterima," ucap Sharon yang udah emosi setengah mampus.

"Mak!" Shi berteriak, menghentikan drama dadakan tersebut.

"Masih perawan!" sahut Sharon reflek.

Maap, reflek//sungkem//

"Goloknya udah karatan. Nih, yang baru."

Bagus, Shi bukannya ngelarang malah ngedukung.

"Makasih, sayang♡~"

Kejanglah anak orang dipanggil sayang gitu( ꈍᴗꈍ). UwU, sayang Shi♡

"Mbah Mars, foto dulu dong. Itung-itung kenangan sebelum disembelih."

Mbah Mars mengangguk paham, lalu mengeluarkan ponsel pintarnya dan langsung masuk ke aplikasi kamerah cangtip. Kamera diganti dengan kamera depan, posisi mau selfie.

"Cheese~"

Cekrek!

Jadilah, foto ramah tamah dengan golok sakrak yang gak karatan berada tepat di depan leher Key. Lagian, siapa suruh buat Sharon marah.

"Kalian lagi apa?" suara Keke yang baru tiba di kantin.

Segera saja Sharon membuang golok tersebut dan memeluk hangat Key, "lagi ramah tamah. Mau ikutan?"

"Mau\(^o^)/! Keke suka ramah tamah!"

//Kasih efek sparkle sparkle//

"Mak, jangan racunin Keke," bisik Shi yang terkena serangan jantung dadakan.

"Sembarangan mulutnya. Kamu tuh yang jangan racunin Keke," balas Sharon yang tinggal dibawa ke ICU.

Rei yang lagi santai scroll layar hp sambil minum es teh manis akhirnya menggebrak meja. Seketika, perhatian para kera lepas—kecuali Keke—itu tertuju padanya.

"Jadi, apa topik kita hari ini?"

Lin duduk rapi dan langsung memasang raut sok serius, "kita bahas kenapa Mbah Mars gak laku aja, gimana?"

"Mbah Mars udah laku, tahu," celetuk Shan tak setuju.

"Eh? Serius? Cowok mana yang doyan sama dia?" Shi akhirnya ikut-ikutan penasaran.

"Itu tuh si Yuuta, Yuuta itu, lho~"

"Hah?! Serius?! Ketos kita?!" semuanya berteriak tak percaya dengan mulut menganga lebar.

"Mbah, pake pelet apa? Kali bisa dipake ke Kunikida, gitu."

Hm, mulai tuh. Penyakit Shi balik lagi.

"Kasian, kurang kasih sayang."

"Kalian!"

Aura yang jauh dari kata lemah lembut menguat dari Mbah Mars, membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Hoax dari mana itu, Shan?!" Mbah Mars menunjuk pada Shan sebagai tersangka utama.

"Um, dikasih tau kak Rei—"

Mbah menoleh ke arah Rei, "tau dari mana?" tanyanya penuh penekanan yang sangat bersahabat♡.

"Eh?"

"Orangnya hilang."

"Kak Rei curang!"

"Psst, Shan, Shan," Key menoel-noel Shan.

"Apa?"

"Kabur cepet, nanti kena amuk babon, lho."

Langsung aja Shan kabur bersama Akari yang lagi enak makan mie ayam langganannya. Andai saja Akari dapat berkata kasar, dia pasti sudah menampar kedua pipi Shan sampai memerah.

#Shangakadaakhlak

"Key, Key," Lin memanggil, yang dipanggil hanya menaikkan alisnya. "Temenin ke toilet, hehe."

"Skuyyyyy~"

Mereka pun pergi~

"Mau nganu pasti," gumam Nathy yang disetujui Shi.

"Nganu apaan?" sambar Keke dengan nada polos ala-ala balita♡.

"Nganu tuh, nganuuuuuuuuu."

Shi mencoba menjelaskan, tapi malah bingung sendiri.

"Nganu tuh artinya ke toilet terus buang air kecil," Shaa meluruskan kesalahpahaman.

Oh, tumben bener.

"Shaa, Shaa, temenin ke toilet(。ノω\。)."

Yah, penyakit lama Sharon kambuh.

"Ngapain?"

"Mau nganu juga(´∩。• ᵕ •。∩')."

"Pergi sendiri sana, sat!"

"Shaaaaa.·´¯'(>▂<)´¯'·."

"Ayo, Mak. Sama aku aja," Shi menawarkan diri.

"G."

Nangislah anak orang( ꈍᴗꈍ)

#Sharonbangsat

Aku melihat Atsushi dan Akutagawa di sini(。ノω\。)

Akhirnya, bel sekolah pun berbunyi. Mau tak mau, mereka harus pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas masing-masing.

"Dadah, Mbah Mars, moga² jodoh, ya~" - Shi

"Kalau ketemu Rei, kasih tau kalau aku nungguin dia di depan pintu kamarnya."

"Siap, komandan!" - Shi & Sharon

"Pasti bakal ada perang." - Sharon

"Pasti." - Shi & Nathy

"Mau popcorn atau roti buat nonton geludnya?" - masih Sharon

"Dua-duanya aja, kan enak." - Shi

"Sip. Shaa, nanti sore buatin popcorn, ya( ꈍᴗꈍ)."

"Dih, sudi."

"Yeuh, pms—"

Kena pukullah Sharon pake kursi panjang kantin(~ ̄³ ̄)~

Pms beneran ternyata—

"Keke mana?" - Shi, tumben perhatian—

"Udah balik ke kelas duluan." - Nat

"Yuk, kelas mau mulai, nih." - Shaa

"Ikut, boleh?" - Sharon

"G." - Shi, Nat, Shaa

Anjing kalian—

"Shi, boleh, ya? Nanti kuminta Kunikida buat notis kamu deh( ´◡‿ゝ◡')"

"Serius, Mak?"

"Demi sempak Chuuya, serius."

"Wokey(☆▽☆)"

Kelar deh( ´◡‿ゝ◡')

***

Pojok berbagi~

Kok sifat kalian OOC sih?:<

Kurang mendalami akunya:<

//Mencoba mendalami sifat penghuni rumah halu

Dahlah, ini gak jelas//minggat//

4 April 2021,

Sama Sharon yang lagi di pangkuan Chuuya

Okkotsu Yuuta; jujutsu kaisen ©Gege Akutami

Okkotsu Yuuta as ketos berbakti yang sering dijadiin contoh sama guru( ꈍᴗꈍ)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top