Camaraderie

"Shacchan, bundir yuk!"

Sebentar. Mari kita rewind agar tidak terjadi kesalahpahaman apa-apa.

Setelah berhasil menemukan Key by chapter sebelumnya, Shanara-anak Halu yang lumayan waras-terserang flu. Yah, untungnya bukan serangan jantung.

Ah, dasar anak itu. Daya tahan tubuhnya lemah sejak kecil.

Key yang merasa bertanggungjawab pun merawat Shaa sepenuh hati dan seperti malika. Tak sampai genap dua hari, Shaa akhirnya sembuh.

Pagi ini, Shaa sedang berjemur sambil menyirami bunga yang memang sengaja dia rawat agar mempercantik halaman rumah yang terkesan suram. Suasana hati Shaa sangat amatlah damai, aman, tentram, gembira. Kenapa? Sederhana saja. Besok adalah hari ulang tahunnya.

"Kira-kira, Dazai bakal kasih apa, ya?" gumam Shaa kegeeran.

Kak, Dazai bukannya gepeng? Oh, iya, inikan rumah halu. Apa pun yang mustahil terjadi, akan terjadi di sini. Bahkan termasuk husbu 2D-mu yang mendadak nyata.

Shaa sumringah sendiri akibat tebakan-tebakan dalam pikirannya. Senyuman Shaa luntur seketika tatkala pandangannya berubah hitam. Bukan. Mataharinya tidak mati mau pun redup, hanya saja ada sesuatu yang menghalangi penglihatan Shaa.

"Emak, ya?" fitnah Shaa.

Orang yang menutup pandangannya dengan kain tak menjawab. Malahan, dia mengikat kedua tangan Shaa, lalu membungkam mulutnya menggunakan kain lainnya. Shaa pun dibawa entah ke mana.

Yasin deh, tamat.

"Key, lihat Shaa gak?" tanya Lin mau tagih hutang.

Key menggeleng dengan ekspresi herannya, "enggak. Kenapa?"

"Mau tagih hutang dia, hehe."

"Shaa tadi lagi di halaman depan, lagi ritual mandi kembang 7 rupa," sambar Shi menunjuk pintu rumah menggunakan dagunya.

"Sip, makasih."

Cepat-cepat Lin berjalan ke luar rumah dan mencari Shaa. Sayangnya, bukan Shaa yang dia temui, Lin malah bertemu dengan beberapa ekor tupai.

Lin, jangan ngobrol sama tupai.

"Permisi," Lin mendekati tupai-tupai tersebut, lalu berjongkok. "Kalian lihat Shaa, gak?"

Yuk, waras yuk.

"Lin, jangan ngobrol sama tupai, cinta!" seru Mars yang sudah hafal betul dengan kelakuan absurd anak didiknya.

"Iya, kak!"

Tapi, dia tetep ngobrol sama tupai. Macam tak betul budak ni.

Sebenarnya sudah tak heran jika kelakuan anak-anak halu ini kelewat absurd, hanya saja Mars masih memiliki rasa peduli untuk menyadarkan mereka. Tapi karena anak satu ini tetap ngotot, Mars mencoba untuk abai, mungkin kali ini saja biarkan anak itu bahagia.

"Oh gitu... Makasih ya infonya." Lin ngomong sendiri, lebih tepatnya berbicara dengan hewan-hewan imut tersebut.

"Kak Shaa! Kak Shaa!" Terdengar suara panik Shi yang memanggil Shaa dari dalam rumah. Lin yang sadar ada nada kepanikan pun masuk dan menghampiri Shi yang kelabakan ke sana ke mari.

"Ada apa, Shi? Tenang dulu." Lin memegangi lengan Shi agar anak itu tenang barang sejenak.

"Jadi gini ... KAK SHAA MANA? DIA 'KAN PAWANG EMAK!"

"Emangnya Sharon kenapa?"

"MANA CHUUYA? AING MAU CHUUYA!"

Lin tepuk jidat.

Kasihan yang di-ghosting doinya.

"Tenang, Ron, tenang. Chuuya lagi di jalan bawain martabak." Mars menahan kedua lengan Sharon di belakang punggung agar tak semakin liar.

"Pokoknya aing mau Chuuya sekarang! Titik!"

"Ya ampun, Shaa pake ngilang segala lagi!" Key panik setelah tidak menemukan Shaa di mana-mana.

"Nih holy water, semoga berhasil." Shan memberi Shi holy water untuk ia siramkan ke Sharon yang masih meraung-raung.

"JAN-" Sharon berhasil lepas dari Mars dan hendak menyerang Shi tetapi ditahan notifikasi yang masuk ke ponselnya, berharap itu dari Chuuya.

Membaca nama si pengirim, rautnya yang sempat cerah pun luntur dan melempar ponselnya sembarangan. Shan berhasil menangkap ponselnya dan membaca pesan yang masuk bersama penghuni rumah lain, kecuali Sharon yang memanggil-manggil Shaa bukan lagi Chuuya.

Dakjai
Coy
Shaa sama aku
Hari ini dia kan ultah
Siapin kejutan atau gimana gitu
Ntar kalau siap baru deh ambil si shaa

Partner Bundir
Ok


Shan selesai mengetik, tiba-tiba vila bergetar diiringi suara ribut.

Gempa.

"Alamak! Alamak!"

"Gak mau mati dulu, hikd."

Gempa lokal itu berhenti, otomatis ketakutan dan kepanikan di rumah tingkat tiga itu mereda. "Sumber suaranya mana, ya? Keknya ribut banget," tanya Shan.

"Denger-denger sih dari belakang, cek, yuk," ajak Lin.

"Gak deh males," tolak Sharon yang lelah memanggil pawangnya.

"Ayok!" Shi menarik paksa Sharon yang hendak mendudukkan diri di sofa, baru aja mau duduk santuy.

Halaman belakang yang biasanya dijadikan tempat kejar-kejaran oleh penghuni rumah itu bolong di tengah, kira-kira sedalam dua meter. Si pelaku yang menciptakan lubang itu menyengir dan siap-siap kabur.

"MERESAHKAN!"

Sendal jepit hijau melayang dan menabrak tepat di kepala putih milik pria setinggi 190 sentimeter. Itu bukan Key, melainkan Naomi. Ia melangkah ke tengah bolongan, tempat Satoru berada.

Satoru tepar, dengan tanpa rasa berdosa Key duduk di atasnya agar si pria tidak kabur.

"Kenapa bisa gini?"

"Ada kutukan tadi, ntar dia nyerang kalian gimana?"

"Ya gak nyampe bolong juga kali, Sat."

Naomi berkacak pinggang di depan Satoru yang diduduki pasrah. "Tuh anak-anak lain pada panik tadi, apalagi Runa sama Lexa. Makanya kalau lawan kutukan hati-hati, ngira-ngira dulu mau ngeluarin kekuatan," omel Naomi.

"Jadi, apa hukuman yang bagus untuk Pak Sat?" Mars menyusul dan ikut berkacak pinggang di sebelah Naomi.

Key tengah berpikir dan menyeringai.

"Shaa katanya pengen renang 'kan?" tanya Key ke Shi yang baru menyusul ke tengah lubang.

"Katanya gitu," jawab Shi.

"Ok, gini aja. Satoru bikin kolam renang sebagai hukuman, kalau udah siap baru kita bawa Shaa. Setuju?" tanya Key.

"Setujuuuuuu!"

"Yah, baru aja mau kick Satoru," sambung Sharon.

"Kok aku sendiri, sih?" protes Satoru.

"Tenang aja, Sat, aku ada dua babu lagi."

Key berdiri dari punggung Satoru dan menelepon seseorang. Mars dan Naomi menahan lengannya agar ia tak kabur ke mana-mana.

"Nah, siapa yang bawa Shaa pulang?" tanya Shan.

"Shar-"

"Gak."

"Emak harus ikut, fix ikut."

"Gak, males, mending non-"

Sharon sudah diseret Shi untuk misi penjemputan Shaa. Tentu bukan mereka berdua saja, ada Fasta dan Gemi yang membantu.

"LHO BUKANNYA KAMU CUMA CINTA SAMA AK-" Naomi membekap mulut Satoru yang berteriak begitu nongol dua laki-laki yang mereka kenal sebagai Mawang dan Gembel.

"Kenalin, ini kuli Paradis, Mawang Iyegah." Key menunjuk pemuda bersurai cokelat yang diikat dengan gaya man bun.

"APA MAK-"

"Dan ini Gembel Lucilfer, dia punya 12 babu yang bisa disuruh-suruh, kok." Telunjuknya lanjut mengarah ke pria berambut hitam yang sedikit lebih pendek dari Mawang.

"Key, namaku bukan Gem-"

"Semoga kalian bisa bekerja sama dengan baik, saya yang akan mengawasi pembangunan kolam renang ini dalam waktu setengah hari."

"DASAR TIRANI!"

"Gak salah masukin nama Key ke list umat meresahkan."

Mari kita fokus ke tim penyelamat Shaa.

"Sudah kubilang aku mager."

"Sudah kubilang aku mau sama emak."

"Gaes, kalian tahu emangnya Shaa dibawa Dazai ke mana?"

Pertanyaan Fasta menghentikan langkah mereka yang menyusuri jalan.

Lah iya.

Sharon mengecek ponselnya, mungkin saja ada pesan dari Dazai masuk.

Dakjai
Lokasinya silakan ditebak
Babai

"Anjim," umpat Sharon.

"Cobaan apa lagi ini?"

Mereka merenung, di mana kira-kira Dazai dan Shaa sekarang? Tempat-tempat orang melakukan bunuh diri biasanya di puncak gedung tinggi, pohon, jurang, dan tempat-tempat berbahaya lain. Tapi ini Dazai, pasti ia membawa Shaa ke tempat di luar nalar.

Panggilan masuk ke telepon Shi dan ia angkat.

Dari Megumi.

"Shi, aku nemuin teman kamu tuh, si Shaa sama Dazai."

"Shareloc cepat."

"Tuh udah aku kirim. Mau dibantuin gak?"

"Gak us-"

"Mereka mau terjun lho."

"DAZAI ASTAGA! CEPETAN WOI!"

Shi melihat lokasi yang dikirim Megumi.

Pinggir jurang yang terletak di pinggir kota.

Mereka harus apa biar cepat sampai di sana?

Satu-satunya cara adalah ...

... rahasia Ilahi.

Mereka tiba di tempat yang dikirim Megumi, pinggir jurang. Dazai dan Shaa tidak ada di sana, tetapi mereka seperti mendengar suara seseorang.

"WOI LEPASIN! AKU BELUM MAU MATI!"

Keempatnya segera menuju tepi tebing, terlihat Shaa yang digandeng Dazai berusaha lepas dari si pria. Shaa berteriak takut sedang Dazai tertawa bahagia.

Capek ya, Shaa.

Beberapa detik kemudian muncul elang raksasa yang membawa Dazai dan Shaa di punggungnya, lalu mendekat ke Shi dan yang lainnya.

"Yah ... baru aja mau bundir bareng," ucap Dazai kecewa.

"Aku belum mau mati, ih!" Shaa menampar keras lengan Dazai.

"Pulang, yuk. Udah sore pula," ajak Megumi.

Benar apa yang dikatakan pemuda berambut landak itu. Sinar matahari semakin pudar, bersama eksistensinya yang berkurang. Mereka pulang ke rumah halu menaiki Nue yang dimiliki Megumi. Terkadang mereka nyaris terjatuh karena menahan Dazai yang berulang kali hendak terjun dari ketinggian ratusan meter.

Dazai menutup mata Shaa dengan kain yang ia bawa, lalu Shi dan Sharon menggandeng Shaa.

"Ih, kok bukan aku yang gandeng Shaa-chan?" protes Dazai.

"Nanti Anda ngajak dia bundir," jawab Megumi dan menghilangkan elangnya.

"Kalian mau bawa aku ke mana?" tanya Shaa.

"Ada deh."

Mereka menuntun Shaa hingga ke halaman belakang yang sudah ada kolam renang, lengkap dengan perosotannya. Di pinggir kolam pun ada pondok kecil untuk duduk-duduk. Lampu-lampu menerangi kondisi yang kian gelap.

Sudah ada semua penghuni rumah halu di sana.

"Satu ... dua ...."

"TIGA!"

Di hitungan ketiga Shaa dilempar ke dalam kolam.

"SELAMAT ULANG TAHUN, SEMOGA HAPPY BIRTHDAY SHAAYANG!"

Shaa mengumpat-ngumpat dalam bahasa daerah sambil berenang ke tepi. "Semoga sakit lagi ya, Shaa. Xixi."

"Sialan kalian semua, baru juga sembuh," umpat Shaa setelah ia keluar dari kolam dadakan tersebut.

"Tapi, makasih banyak ya." Senyuman manis milik Shaa menular pada anak halu, merekapun ikut tersenyum dan saling ber-tos ria akan keberhasilan pada rencana kali ini.

"Oke! Karena yang ultah udah dateng, SAATNYA BAKAR-BAKAR!!" Seru Sharon dengan penuh semangat, disusul oleh seruan anak halu lainnya.

Semuanya langsung berpencar, ada yang bertugas memasak alias membakar daging yang sudah dibeli oleh Kak Yuki. Dan ada juga yang langsung menceburkan dirinya ke kolam sedalam 2 meter tersebut.

"Nih, pakai." Shan menyodorkan sebuah handuk pada Shaa, mengingat Shaa tak kuat akan hawa dingin.

"Ah, makasih..." gumam Shaa.

"Sama-sama."

"Tapi ...."

"Apa?"

"Masih mau renang."

"..."

"Babai!"

Shaa putar balik ke kolam dan melompat masuk ke sana. Tangan dan kaki ia ayunkan, membelah air yang ia lewati. Ia berhenti di pinggir kolam yang bersebalahan dengan Tiara yang mengipasi daging BBQ.

"Satenya dua ratus tusuk," ucap Lexa pada Tiara yang mengipasi daging.

"Ini bukan sate, woi!" Lexa menghindar dari Tiara yang hendak memukulinya dengan kipas.

"Ada popmi gak?" tanya Shaa.

"Hm ... di sana sih. Nat! Nat!"

Nath yang menyeduh air ke gelas popmi mengangkat kepala begitu dipanggul Tiara.

"Nih yang lagi ultah mau popmi!" seru Tiara.

"Rasa apa? Rasa cinta? Rasa cemburu?" balas Nath.

"Ayam bawang aja!" Shaa berseru dan Nath mengacungkan jempolnya, tanda mendengar apa yang dikatakan Shaa tadi.

Shaa penasaran dengan perosotan yang tingginya dua setengah meter, ia keluar dari kolam dan menaiki tangga untuk ke puncak. Di sana ada Naomi yang mengawasi keadaan.

"Mak! Liat! Kak Shaa di sana!" Shi menunjuk ke Shaa, ia menarik Sharon yang baru saja akan menyantap daging bakarnya.

Shaa yang sadar ditunjuk pun ambil ancang-ancang buat kabur, sayangnya Shi dan Sharon lebih cepat dari pergerakannya.

"Meluncur bareng-bareng, yuk!" ajak Shi semangat.

"Cobaan apa lagi in-"

Shi menarik tangan Shaa sebelum ia sempat menolak. Shaa berada di tengah Shi dan Sharon. Shi meluncur duluan dan berteriak senang selama di perosotan.

"Dah, cepat." Sharon mendorong Shaa yang langsung meluncur ke bawah.

Shaa ngumpat again.

"Kamu gak cobain perosotannya?" tanya Naomi.

"Ogah." Sharon turun dan kembali ke area bakar-bakar daging.

Shaa lanjut renang, kadang ia menghindari anak-anak nackal yang ingin menenggelamkannya.

"Shaa! Nih popminya!" Nath memanggil dengan menyodorkan popmi yang dipintanya.

"Makasih, gak bayar 'kan?"

"Kalau Shaa mau gapapa."

"..."

"Hehe."

Nath pergi dengan cengengesan, Shaa duduk di pinggir kolam dan mengaduk mie di dalam cup. Masih panas. Ia pandangi keadaan yang ramai.

Ada yang bakar-bakar, mencuri daging dari pemanggang, main cebur-ceburan, dan keributan lain. Shaa ingin tenang sebentar, nanti ia akan bergabung dengan anak-anak halu.

"Selamat ulang tahun, semoga happy birthday." Baru akan menyantap gulungan pertama mie, ia sedikit dikagetkan Sharon yang tiba-tiba datang membawakannya kue.

"Kirain gak ada kue."

"Ada dong, tiup nih lilinnya cepat sambil make a wish."

Shaa berdiri, ia menunduk dan meniup pelan lilin. Dengan pejaman mata, keinginan terbatin di dalam lubuk.

"Make a wish kamu apa, Shaa?"

"Dih, kepo."

"Dih, pelit."

"Berhenti jadi pawang kamu."

"KOK GITU?"

"Dah, dah, potong kuenya. Eh iya popmi aku gimana dong?"

"Celupin kuenya ke kuah mie." Shi datang dan mengacungkan jempol tanpa dosa.

"Ngadi-ngadi kamu!"

Gelak tawa pun mengakhiri hari yang cukup melelahkan dan merepotkan. Dengan ini, hari penuh kenangan di sejarah Halu Project kembali bertambah.

♯💌❭ Here's your messages! ꜜ ཻུ۪۪.

- ̗̀ ⌦ Sharonthefox ִֶָָ࣪

Hbd, sisanya nyusul.

- ̗̀ ⌦ justcallme_shi ִֶָָ࣪

Eiiii! Met ultah yeee!

Moga panjang umur, sehat selalu! Tambah pinter, tambah rajin, dan tambah kuat lagi!

Aku tau Kak Shaa kuat banget, kok!

Dan, yahh, maaf kalo aku ada salah.

Intinya, habede! Semoga jalanmu makin dilancarkan Allah, Kak. Tahun ini harus lebih baik dari yang kemaren. ♡

- ̗̀ ⌦ susukadaluarsa ִֶָ࣪

Happy birthday, Shaayang

Semoga perasaan jelek yang kamu rasakan cepat menyingkir, kamu gak perlu nangis tiap hari, capeknya kan? Semoga kamu bahagia untuk ke depannya dan apa yang kamu inginkan tercapai

Aamiin cepat :< (maaf, akun ini setund, jadi gak bisa di-tag)

- ̗̀ ⌦ Rinkusuu ִֶָָ࣪

Happy Birthday Shaa!! 💜
Kita nggak seumuran lagi eaa, karena kamu sekarang lebih tua.g

Apa ya? Do'a ku sama sih, nggak jauh-jauh dari diberi kesehatan dan umur yang panjang. Sama diberi kelancaran dan kemudahan dalam segala masalah. Jadi anak yang rajin ya, jangan lupa berbakti sama kedua orang tua.

- ̗̀ ⌦ Shaniasukamto ִֶָָ࣪

Untuk Shaa yang suka banget misuh.ggt

SELAMAT HARI KELUAR KANDUNGAN-!!
Semoga dimasukin lagi, meresahkan soalnya-//plak

Shaa bilek : Ngaca anjim!

Sesama umat meresahkan sih hehehehe:D

Maap maap ye, ngga bisa ngucapin lebih awal, soalnya ngga enak kalo ngga ada hadiah nya, hiks

Shaa umur berapa ya? Aku lupa:D
14 atau 15 sih njir? Au ah

Intinya, semoga semua yang disemogakan bisa dikabulkan, aminnnn...

Cepet Aminin:<

...
...
...
...
Dah gitu aja, udah mepet nih hehehe
Maaf ya:(

- ̗̀ ⌦ Nathxliee ִֶָָ࣪

誕生日おめでとう
Tanjōbiomedetō

Happy Birthday buat Shaa ! <3

Semoga panjang umur, sehat selalu dan jangan nyolot-.g

HAHAHAHA- BERCANDA.

Yah, selama ini aku ga terlalu deket sama Shaa, tapi pokoknya selamat ulang tahun, semoga harapan dan yang di cita-cita 'kan Shaa tercapai dan terkabulkan semuanya, amin ! <3

- ̗̀ ⌦ Starly_galaxy13 ִֶָָ࣪

Selamat ulangtahun Shaa~

Semoga panjang umur, semua impian tercapai, semoga semua yang di inginkan terkabul, makin pinter ya shaa !!~♪

Semangatt !!!

- ̗̀ ⌦ Alexarthur_20 ִֶָָ࣪

Ekhm, dengan sha disana? Oiya, paket kamu udah dateng, cepet ambil sanah-//PLAKKK!!

Uso dake do~//cospley dajai

Jadi, duh kan bacot seperti kalimat ucapan tante key yang kemarin. Iya, maaf ya. Aku sengaja soalnya-//SSU

Jadi intinya, aku mau bawain dazai kerumahmu, kamu ada di rumah ga? Iya ini dazai marah" ga nemu alamatmu//APASI?

Uso da yo~

//cospley dazai pt.2

Oke lanjut, jadi...........................

.....................

//narik nafas panjang

Ekhm...................

.................

//buang nafas

OTANJOUBI BIRTHDAY HARI, SHAA!!!!

Duh duh, ada yang sudah tua nih (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Semoga panjang umur, sehat selalu, dilimpahkan rejekinya, moga bundirnya sukses sama dazai-EH TAPI KAMU JANGAN MATI DULU, KASIAN MANA MASIH MUDA ADUH:<

Kalau gitu jangan bundir deh, hehe. Semuanya masih mau main sama shaa!! ^^

Well, kita gak tau gimana keadaan shaa, cuman mau bilang...

Makasih, udah melakukan yang terbaik buat kita dan hidup kamu^^

Dan, oh ya. Di setiap kehidupan seseorang pasti punya masalah ya kan?

Cuman mau bilang, SEMANGAT SHAA!! APAPUN MASALAH YANG KAMU HADAPI AYO SELESAIKAN!! AYO JANGAN NYERAH!!

JANGAN LARI DARI KENYATAAN.
Karena kami masih ada buat shaa, masih ada buat nemenin shaa. Jadi, kalau ada apa apa boleh curhat kok ke kita. Aku tau ada yang bersifat privat but-shaa juga pasti ada titik shaa dimana shaa merasa jenuh. Jadi, JANGAN SUNGKAN CERITA KE KITA YA><

Aku rasa, ini cukup untuk sesi bacotku hari ini:3
Inget ya shaa, semangat!!! >:3

-perwakilan all memb halupro

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top