℘ Not Alone
Not Alone [Behind The Scene Series]
Main Chara: Kikyo
Genre: Friendship, Family, Humor (nyelip)
Happy Reading!
12 Mei ...
Naas untuknya. Jatah umurnya berkurang satu tahun. Ia bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang merasa bahagia ketika kematiannya mendekat? Bukankah seharusnya mereka berduka?
Manusia memang aneh.
Wanita yang kini berusia 18 tahun itu tidak pernah sekalipun merayakan ulang tahunnya. Jangankan merayakan, ingat saja tidak. Mungkin Kaede pernah mengucapkan selamat ulang tahun padanya, tapi hanya itu dan tidak lebih dari itu. Inuyasha? Kikyo tidak pernah berharap, dan tidak akan pernah. Fandom? Ayolah! Kebanyakan fandom itu membencinya, padahal dia hanya memainkan peran, itupun bukan peran antagonis.
'Dasar manusia,' batinnya tanpa menyadari bahwa Ia juga manusia.
Iris cokelatnya melirik pada kru kamera, sutradara, dan para pekerja lain yang sibuk menyiapkan scene selanjutnya. Sepertinya memang tidak ada yang ingat dengan ulang tahunnya. Ah, tunggu! Apa dia sedang berharap saat ini?
Kikyo menikmati kesendiriannya. Kesendirian adalah saat-saat dimana dunia serasa milik kita sendiri. Pikirnya.
Namun, kesendirian juga merupakan penderitaan. Sendiri membuatmu sepi. Kesepian adalah saat kau berada dalam suatu tempat, sendirian. Seperti Kikyo saat ini.
Akan tetapi, Kikyo tetap tidak mau keluar dari zona nyamannya. Dia tetap pada kesendirian. Walaupun jauh dalam lubuk hatinya, Kikyo menginginkan seorang teman.
Pengucilan membuatnya takut merasakan kesakitan. Penolakan yang dilakukan lingkungan sekitarnya membuatnya merasa bahwa kesendirian lebih baik.
Ia ingat dengan jelas. Ketika semua orang menatapnya dengan tatapan tidak suka karena sikapnya yang kaku. Ketika dia benar benar jatuh, hanya satu orang yang mengulurkan tangannya dan mengucapkan selamat datang dengan tulus.
Saat itu, Kikyo bisa keluar dari kesendirian yang dia alami.
Namun, semua itu tidak bertahan lama, karena salah paham dengan sang penyelamat. Hubungan itu berakhir. Dan Kikyo, kembali sendiri.
Meminta untuk balikan? Walaupun hanya salah paham, Kikyo tidak akan mau melakukannya. Karena hubungan mereka tak bisa sama lagi.
"Hoy, Kikyo."
Suara itu membuyarkan lamunan dalam kesendirian yang dialaminya. Tanpa berbalik, wanita itu melirik sang pemeran utama, Inuyasha.
"Kenapa?" Tanyanya ketus. Maklum saja, Inuyasha itu mantan terindah, tapi dia menyangkalnya. Eh tunggu, yang namanya mantan terindah itu tidak akan pernah putus, tahu!
Inuyasha berjalan menuju ke samping Kikyo, menikmati indahnya kota Tokyo di malam hari. "Tidak mau berkumpul bersama? Sendiri terus, tidak punya teman, ya?"
"Dikelilingi cewek terus, situ hanyo apa buaya?" balas Kikyo, savage.
"Ck! Ikut aku!" Tanpa ba-bi-bu, Inuyasha menarik tangan Kikyo tanpa persetujuan. Wanita bersurai hitam itu tadinya mau melawan, tapi Ia urungkan niatnya. Kapan lagi bisa pegangan tangan sama mantan?
Pria itu mengajak Kikyo masuk ke dalam.
Kikyo tetap bertahan pada muka datarnya. Hingga....
1
2
3
Semburan confetti menyambutnya, bersama dengan senyuman riang yang ditunjukkan para pemeran lain. Termasuk Sesshomaru, --yang sepertinya dipaksa oleh Rin--
"SELAMAT ULANG TAHUN KIKYO!"
Kikyo melebarkan matanya. Apa ini? Mereka ingat pada ulang tahunnya? Kikyo merasa tak percaya. Bahkan Kagome ada disana, ditambah Naraku yang notabenenya adalah peran yang paling Kikyo benci. Ingat! Kikyo hanya membenci perannya, bukan orangnya, tidak tahu juga sih sebenarnya.
"Kalian .... Ingat pada ulang tahunku?" tanyanya dengan ekspresi yang jarang ditunjukkan. Jangan lupa dengan tawa bahagia yang terdengar ketika Kikyo menampilkan ekspresi terkejutnya.
"Tentu saja! Tidak mungkin aku tidak mengingat Miko-sama yang menyelematkanku dari kelompok tujuh!" jawab Rin, riang.
"Nee-sama, nee-sama tidak pernah terlihat menikmati hari ulang tahunmu. Tapi kali ini saja, jadilah bagian dari kami," pinta Kaede kecil.
Untuk sejenak, Kikyo tertegun. Wanita itu menunduk dan menarik nafas dalam.
"Untuk apa?" Ucapan Kikyo yang pelan, membuat pesta yang sebelumnya dipenuhi tawa mendadak hening. "Untuk apa merayakan hari berkurangnya jatah hidup? Merayakan hari dimana kematian kita mendekat. Merayakan sesuatu yang berhubungan dengan kematian," lanjutnya dengan tatapan sendu.
Hening, tidak ada yang berbicara setelah itu. Semuanya terdiam mendengar kata kata wanita itu. Apa yang diucapkan Kikyo memang ada benarnya. Ulang tahun adalah hari dimana usia kita bertambah, namun juga mengurangi masa hidup kita.
Fakta ulang tahun itu menyenangkan, namun juga suram pada saat yang sama.
Akan tetapi, keadaan hening itu berubah ketika....
"Tapi, bukannya kau memang sudah mati?" kata kata si pemeran paling populer itu sontak membuat sang ayah membekap mulutnya. Sesshomaru terlalu menghayati ceritanya, sih.
Hening kembali.
Kagome yang tadinya tertunduk mendekat, kemudian satu suapan kue bolu ketika wanita yang mirip dengannya itu membuka mulut untuk kembali berbicara. Mau tak mau, Kikyo harus mengunyahnya terlebih dahulu.
"Cara berfikirmu terlalu kritis, Kikyo. Kami membuat ini agar kau mau berbaur dengan kami sebagai keluarga. Kami ingin agar kau menikmati kebersamaan kita. Jika kau tidak mau menganggap ini sebagai perayaan ulang tahun, anggap saja kebersamaan ini adalah acara kita sebagai keluarga. Nikmatilah!" ucap Kagome panjang lebar sambil tersenyum.
"Ah! Atau kalau tidak, anggap saja ini usaha untuk refreshing-mu, Kikyo-sama! Kau bekerja terlalu berat akhir akhir ini!" usul Rin, masih tetap dengan suara riangnya.
Kikyo menatap orang orang disana, satu per satu. Mereka ..... peduli padanya. Mereka memperhatikan aktivitasnya. Mereka mengingat hari kelahirannya. Padahal, Ia adalah tipe penyendiri, jarang berkomunikasi, dan selalu menjauh dari kerumunan, ditambah dengan sikapnya yang kaku. Tapi mereka tetap menerima dirinya. Inikah yang disebut teman atau bahkan keluarga?
'Keluarga ya?'
Padahal, wanita dengan iris cokelat gelap itu hanya menganggap Kagome, Rin, Sesshomaru dan yang lainnya sebagai rekan kerja saja, tidak lebih dari itu.
Namun, pandangan mereka terhadap dirinya berbeda.
"Terimakasih," ucapnya sambil tersenyum manis, sampai matanya hampir tertutup. "Terimakasih banyak. Aku akan menikmatinya."
"Asalkan kau bahagia!"
Mereka terlalu baik, dan tulus.
Entah sejak berapa lama, Kikyo kembali merasakan hangatnya keluarga.
Dia merasa ...... Bahagia.
Ya, jauh dalam lubuk hatinya, Kikyo ingin merasakan Ulang Tahun yang dirayakan dengan tulus. Kikyo menginginkan sahabat, dan kehangatan keluarga. Selama ini, Ia dan Kaede hanya hidup berdua.
Ya, inilah yang dia inginkan.
Keluarga.
Sahabat.
Perasaan hangat dalam hati.
Dan tentu saja, kebahagiaan.
Malam itu, adalah malam yang tidak bisa dilupakan oleh sosok wanita berambut hitam bernama Kikyo.
End
Author Note:
Sebenernya, punya ide kayak gini udah dari tanggal 12 Mei kemarin, cuman males aja:v.
Nah, tadi kan ada kata 'Kaede kecil', jadi ceritanya tuh, Kaede ada dua. Kaede kecil, sama Kaede yang udah nenek nenek. Cuman, Kaede yang nenek nenek ga diceritain, anggap aja encok //heh!
Dah segitu doang yang mau disampaikan. Makasih buat yang mau mampir.
Jujur, ini fanfic dengan Main Chara Kikyo pertama aku. Jadi, maapin kalo OOC:"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top