Two
𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴! : 𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗻𝘆𝗮𝗺𝗯𝘂𝗻𝗴!
IchipcrAjax_ 𝗜 𝗵𝗼𝗽𝗲 𝘆𝗼𝘂 𝗟𝗶𝗸𝗲 𝗶𝘁
"Akhirnya pulang juga" Ucap lega Ichi ketika bel pulang sekolah berbunyi.
Ya anak mana yang nggak semangat denger bel pulang setelah seharian otak nya berperang dengan seluruh mata pelajaran yang di sekolah, kalaupun ada pasti nya jarang dan juga bukan salah satu dari kalian yang baca ini, benar bukan.
Oke balik lagi ke cerita, setelah membereskan barang barang nya, Ichi pun segera bangkit dari tempat duduk nya dan menggendong tas punggung nya.
Dan sebelum keluar dari kelas, ia menatap sekeliling kelas yang nampak sudah sepi terlebih dahulu, lalu mematikan semua alat elektronik di kelas nya, lalu menutup pintu setelah ia keluar.
Kini tujuan utama nya sebelum pulang adalah ke kelas sebelah terlebih dahulu untuk menghampiri adik kembar nya yang bernama Lina untuk pulang bersama.
Niat nya ia tadi juga ingin pulang bareng dengan Hu Tao, tapi Hu Tao ada urusan bersama dengan kakak perempuan nya yaitu Ganyu dan juga ayah nya yaitu Zhongli.
Kini Ichi sudah sampai di depan kelas adik kembar nya yang bernama Lina itu, sesampainya di depan kelas Lina, ia tidak melihat Lina sama sekali, dan hanya beberapa murid yang tersisa.. Sedang piket mungkin.
"Umm... Permisi... " Ucap Ichi memberanikan diri nya.
"Eh iya ada apa? " Tanya seorang gadis bersurai pirang di kuncir 2 alias Barbara, idol sekolah dan juga adek dari Jean.
"Etto.. Apa Lina ada di dalam? " Tanya Ichi.
"Oh tadi Lina seperti nya ada tugas kelompok bersama Xingqiu, Chongyun, dan Xiangling" Jawab Barbara.
"O-oh.. Begitu ya.. Kalau begitu Terima kasih" Ucap Ichi sambil menjauh dari kelas Lina.
Setelah cukup jauh ia pun menghela nafas, "kalau begitu aku akan mencari Ai-neesan terlebih dahulu" Ujar Ichi, lalu ia pun pergi ke tempat ruang ketua OSIS dikarenakan kakak nya selalu disana alasannya adalah karena kakak nya yang bernama Ai itu adalah babu dari ketua OSIS.
Setelah sampai di depan ruang ketua OSIS, ia malah jadi ragu mau mengetuk pintu atau tidak, dan tepat sebelum ia hendak mengetuk pintu, tiba tiba saja seseorang memanggilnya.
"Ichi" Panggil Seseorang yang tak lain adalah Ai.
"Eh, Ai-neesan"
Ai pun tersenyum, "ada apa?, apa kau mencari ku? " Tanya Ai.
Ichi pun mengangguk, "apa tugas Neesan sudah selesai?, kalau sudah ayo kita pulang bareng" Tanya Ichi yang membuat Ai menghela nafas.
"Maaf tugas tugas OSIS ku belum selesai, jadi maaf aku belum bisa pulang dulu" Jawab Ai.
"Begitu ya"
Ai pun mengangguk, "maaf ya.. "
Tepat setelah pembicaraan mereka, pintu ruang ketua OSIS itupun terbuka dan menampilkan seorang pemuda bersurai hitam ujung hijau tua yang tak lain adalah Xiao si ketua OSIS dan juga kakak laki laki dari HuTao.
"Ku tunggu dari tadi, ternyata kau mengobrol terlebih dahulu"
"A-ah gomen Senpai"
"Sudahlah, bantu aku terlebih dahulu baru kau boleh pulang" Ujar Xiao sambil kembali masuk ke ruangan nya.
"Ha'i" Balas Ai sedangkan Ichi hanya terdiam seribu bahasa, ya.. Yang bener aja tuh ketua OSIS keluar ruangan cuma buat ngomong gitu doang?.
"Aah.. Kalau begitu aku pulang dulu Neesan" Ucap Ichi.
Ai pun mengangguk, "ah iya bisakah kau menjaga Asa sebentar?, kau tau tadi En-neesan sedang ada urusan, lalu tadi Haruna izin kepada ku untuk pergi bersama Rei, Hanna juga izin pergi bersama Thoma, lalu Lina ada tugas kelompok"
"Ha'i, Ha'i serahkan saja pada ku Neesan" Ucap Ichi sambil berjalan menjauh.
"Baiklah kalau begitu hati hati dijalan"
Setelah pembicaraan singkat dengan kakak nya itu, kini Ichi telah sampai di depan gerbang sekolah untuk pulang, namun sialnya entah dari mana hujan tiba tiba saja turun dengan deras nya.
"Yah.. Hujan... KOK BISA HUJAN SIH? " ujar Ichi tidak santai.
"Apa aku terobos aja kali ya??... "
"Tapi nanti sakit"
"Terobos ajalah kasian Asa udah nunggu"
Setelah berpikir sebentar, akhirnya Ichi pun berniat untuk menerobos hujan tersebut, namun ketika hendak lari tiba tiba saja pergelangan tangan nya di tarik oleh seseorang.
"Hei ojou-chan kau bisa sakit jika menerobos hujan begitu saja" Ucap seseorang lelaki yang pasti Ichi sudah tau dari nada suara nya.
Dengan pelan pelan Ichi pun menghadap ke belakang, dan ia melihat seorang lelaki bersurai ginger dengan manik mata berwarna biru.
"TARTAGLIA-SENPAI" kaget Ichi sampai melepas pegangan tartaglia dari lengan nya.
Tartaglia yang mendapatkan Respon seperti itupun tersenyum lalu berdiri di samping sang gadis.
"Haha.. Kau nampak begitu terkejut ojou-chan, ah ya ngomong ngomong kenapa tadi kamu sangat terburu buru? " Tanya Tartaglia sambil menatap air hujan.
"Ah itu adikku menunggu ku dirumah, aku ingin pulang tapi hujan ini turun begitu saja, haah... Bahkan tidak ada tanda tanda mendung " Jelas Ichi sambil menghela nafas nya, lalu ia melirik Tartaglia yang nampak sedang melepas blazer seragam nya.
"Etto Tartaglia-senpai,kau sedang apa? " Tanya Ichi.
"Bukan kah tadi kau bilang adik mu menunggu, kalau begitu akan ku antar pulang" Ucap Tartaglia sambil memayungi mereka berdua memakai blazer sekolah nya itu.
"Tapi bukan kah nanti baju senpai akan basah? . "
"Tidak apa apa bajuku basah, bukankah sudah ada yang menunggu dirimu?? "
Ingin menolak tapi apa yang dikatakan Tartaglia ada benar nya juga, jadi pada akhirnya mau tidak mau ia menuruti kata kata senpai nya itu.
Selama di perjalan sungguh jantung milik Ichi trus ber-dokidoki karena saat ini ia tepat berada di samping crush nya, untung aja suara jantung nya terendam oleh hujan, ia bahkan tidak menyadari jika pipi milik sang senpai juga ikut memerah.
Setelah beberapa lama akhirnya mereka berdua telah sampai di kediaman milik Ichi, baru saja ingin membuka pintu, tapi tiba tiba saja pintu nya terbuka menampilkan seorang gadis kecil bersurai pirang dengan manik mata berwarna pink.
"Ichi-Neesan, Are.. Siapa Niisan itu? " Tanya gadis bersurai pirang itu.
"Ah iya aku lupa mengenalkan dia pada mu, perkenalkan ini Tartag—" Belum sempat Ichi menyelesaikan kata kata nya, namun dengan seenaknya Childe menyela kata kata nya.
"Ajax, panggil aku Ajax saja" Potong Tartaglia cepat.
Ingin protes tapi karena di depan adik nya yang sudah menunggu, mau tidak mau Ichi menyetujui nya saja.
"Ah maksud Neesan Ajax-Senpai" Ujar Ichi.
Gadis bersurai pirang itu pun menatap Ajax sebelum ia membungkuk kan badan nya sebentar lalu mengucapkan.
"Sa-salam kenal Ajax-Senpai" Ucap gadis bersurai pirang itu.
Ajax Alias Tartaglia itupun terkekeh melihat si gadis kecil itu yang begitu formal dengan nya.
Ia pun mengangkat tangan nya untuk mengelus surai pirang milik sang gadis, lalu berkata.
"Haha tidak usah se formal itu, panggil saja aku Ajax-Niisan Oke" Ucap Childe.
"A Ha'i" Balas gadis bersurai pirang itu.
"Ngomong ngomong nama ku adalah Asa" Ujar gadis bersurai pirang yang bernama Asa tersebut.
"Haha.., salam kenal Asa" Ucap Tartaglia.
"Etto.. Ajax-Senpai apa kau ingin mampir sebentar?? " Tanya Ichi selepas percakapan Ajax dengan Asa.
"Ya sebenarnya aku mau mampir, tapi sepertinya Teucher sudah menunggu ku" Jawab Tartaglia sambil melihat hujan yang nampak sudah reda.
"A-ah.. Begitu ya... Kalau begitu Terima kasih senpai telah mengantar ku. "
"Ajax, panggil saja aku Ajax, tidak usah memakai kata Senpai"
"A-ah baiklah... Ajax" Ucap Ichi ragu ragu.
"Kalau begitu sampai ketemu besok disekolah" Ucap Tartaglia sambil berjalan menjauh dari rumah Ichi sambil melambaikan tangan nya.
Ichi dan Asa pun juga membalas lambaian tangan itu bahkan sampai Tartaglia menghilang dari pandangan mereka, rona merah masih saja ada di kedua pipi Ichi.
"Neesan" Panggil Asa.
"A-ah iya ada apa Asa? "
"Apa Neesan, menyukai Niisan tadi? "
Sontak saja pipinya yang tadi sudah memerah makin memerah mendengar pertanyaan milik adik polos nya, sejak kapan adiknya tau hal seperti itu.
"Ba-Bagaimana K-kau tau So-soal itu? " Tanya Ichi dengan kaget.
Bukan nya menjawab Asa malah melihat ke arah tadi tempat Childe pergi.
"Niisan tadi cukup ramah tapi seperti nya ia juga menyebalkan" Ucap Asa.
Ini yang Ichi bingungkan dari Asa, yaitu soal insting nya, entah mengapa insting milik Asa itu kuat.
"Ah iya Neesan, aku sudah membuat Coklat hangat untuk Neesan, ayo kita masuk rumah."
"Eh.. ah ayo" Balas Ichi walau masih kebingungan.
𝚃𝙱𝙲.
Ya aku tau kok alur nya ndak nyambung.
Spesial tag: Harunacchi, endfirstand, RzLin19
Maaf pinjem nama kalian dulu...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top