୧ *·˚ 1.3 • Mulai terpecah?┆↰
"Ojamashimasu~ hum?" Ucap seorang gadis bersurai abu masuk ke dalam ruang OSIS.
"[Nickname]/[Name]/-chan?!"
"Oh? Halo." Sapa [Name] pada teman-teman nya
Eichi melanjutkan perkataannya tadi yang sempat tertunda. "Aku ingin kalian memilih bergabung denganku atau tidak usai melihat apa yang mampu ku lakukan. Di atas panggung itu, aku juga akan membuat pengumuman. Kalau begitu, kuharap aku bisa mendapat jawaban bagus dari kalian."
Lalu mereka berlima keluar menyisakan [Name] dengan beberapa petinggi OSIS.
"Ada apa, senpai?" Tanya [Name] to the point.
"Ha~ mau langsung ke intinya, ya? Bagaimana kita sambil minum teh?" Tawar Eichi memberikan senyum misteriusnya.
"Maaf, tapi aku menolak, aku sudah terlalu banyak minum teh minggu ini. Aku akan dimarahi oleh Izu-nii kalau berat badan ku bertambah." Tolak [Name] halus
"He~? kalau begitu, aku ingin kau..."
༆ | "Bahasa Jepang"
༆ | "Bahasa Indonesia"
༆ | "Membatin"
Warning
OOC
Kata kata tidak baku
Typo bertebaran
Bahasa kasar dimana mana:)
Kalo ada kata atau kalimat yang kurang tepat mohon dikoreksi ( ◜‿◝ )
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Senpai, Aku masih bisa membantu unit mu tapi aku gak bisa meninggalkan 2wink begitu saja." Potong [Name]
"Ah, langsung ditolak, ya. Sayang sekali, ya~. Padahal boku akan memindahkan tugas produser mu ke unit ku." Ujar Eichi dengan nada kecewa.
"Ahaha, sayang sekali senpai, aku sudah nyaman mengurus mereka berdua. Lagipula aku tidak yakin kakakku mengizinkannya dan kita baru bertemu kemarin malam." Timpal [Name] dengan tenang.
"Fufu~ benar juga, boku belum memperkenalkan diri dengan benar, ya? Baiklah, hajimemashite boku wa Tenshouin Eichi da you~ yoroshiku ne [Name]-chan." Ujar Eichi memperkenalkan diri.
"Are? Sudah tahu namaku ya. Kalau begitu Yoroshiku mo Tenshouin senpai."
Hening beberapa saat sebelum Keito mengintruksikan mereka berdua.
"Ekhem, bukankah kau ada pekerjaan produser setelah ini? Kerjakan tugasmu." Ujar Keito sambil menaikkan kacamatanya yang tidak merosot.
"Ah, Hasumi senpai benar!. kalau begitu aku izin undur diri. Permisi~" Ujar [Name] sebelum keluar dari ruang osis.
Hening kembali menyelimuti ruang osis yang kini hanya berisi dua orang saja.
"Fufu~ dia itu gadis yang menarik ya. Dan tumben sekali kau peduli pada seseorang."
Keito yang berdiri di pinggir Eichi, menatap nya bingung.
"Apa maksudmu, Eichi?"
"Hm? Kau akan mengetahuinya nanti, Keito."
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Selamat! Terima kasih megane senpai! Kalau masih di sana pasti aku udah pingsan."
[Name] berjalan menyusuri koridor sambil mengelus dada lega. Melihat ke jendela, tak ada menarik perhatiannya, semuanya sedang mempersiapkan panggung untuk B1 nanti malam.
"Hum... Ingatanku dari dimensi lain kenapa semakin pudar ya? Aku jadi gak ingat beberapa scene."
"[Name]-chan!!" Panggil pemuda dengan suaranya yang feminim berlari dari arah lorong depan.
"Shi-chan?"
"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir.
"Aku? Aku gak papa kok. Emangnya aku bakal kenapa?" Ujar [Name] heran. Padahal hanya datang ke ruang osis.
"Yokatta~ aku sempat takut kamu kenapa napa."
"Haha, Shi-chan berlebihan. Dah yuk langsung ke kelas."
Mereka berdua berjalan bersebelahan di lorong, sampai ada seseorang menarik [Name] ke arah lapangan.
"Chotto Ko-chan! Lepas!"
"Uruse! Ikut saja!"
"Ck."
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Bukankah ini pertama kalinya unit milik OSIS ikut serta di B1?" Tanya Yuuki pada teman-teman nya.
Sekarang Mao benar-benar membawa mereka ke panggung tempat di selenggarakan nya B1 nanti malam.
"Ya." Jawab Mao dengan lemas.
"Akatsuki menganggap B1 itu tidak ada dan diam-diam menoleransi hal itu." Ujar Hokuto menggantung. "Tentu saja, jika keterlaluan seperti Ryuu-ou-sen waktu itu, mereka akan menghentikannya."
"Tapi, Tenshouin Eichi tampil dalam pertandingan tak resmi seperti ini. Dia berencana mencuri dan menaklukkan surga kita serta mengambil alih untuk menjadi daerah kekuasaannya."
"Sama seperti julukannya, sang kaisar." Lanjutnya.
Setelah penjelasan yang panjang dari Hokuto, terdengar suara protes-an dan gitar yang di petik dari atas panggung. Terlihat ada Koga yang memainkan gitarnya dan Adonis yang memegang
Mereka terkejut, ternyata yang menjadi lawan Fine nanti adalah UNDEAD unit nya salah satu dari sankijin. Rei berjalan mendekati Trickstar yang menatap ke arah panggung.
"Anak anjing ganas kami terima tantangannya tanpa pikir panjang. Karena UNDEAD membuat kalian menjadi kelihatan bagus waktu S1 kemarin, wanko jadi agak ganas." Ujar Rei dengan lemas.
Senar gitar milik Koga putus membuat suaranya terdengar sumbang.
"Wagahai lemah terhadap sinar matahari, jadi tidak bisa tampil bagus saat siang."
"Lalu, dimana Hakaze Kaoru?" Tanya Hokuto pada Rei.
"Hakaze senpai ngambek gara-gara ditipu kemarin trus kencan ama wanita diluar sana." Yang menjawab bukan Rei melainkan [Name] yang berjalan mendekati mereka berenam.
"Oh, Jou-chan, kau sudah kembali."
[Name] hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Tanpa Sakuma senpai dan Hakaze senpai..."
"...UNDEAD tidak bisa tampil dengan maksimal." Sambung Hokuto.
"Tenshouin-kun itu tampangnya memang seperti malaikat, tapi dia itu kejam seperti iblis." Ujar Rei yang tak tahan lagi dan akhirnya bersandar ke bahunya [Name].
"Yah, ku akui wajahnya memang seperti malaikat sih." Gumam [Name]
"Jou-chan..."
"Ha'ik! Biar ku antar ke dalam."
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Woah! Senpai, Apa Hibiki senpai selalu naik itu kalau ke sekolah?" Seru [Name] dari atap sekolah sambil berpegangan pada pagar pembatas.
"Hati-hati jou-chan, kau bisa jatuh. Bukankah kau pernah menaikinya?" Peringat Kuro.
Ya, kini [Name] berada di atap sekolah bersama Kiryuu Kuro. Kenapa tidak nonton dari handphone milik salah satu kembar Aoi? "Aku pengen nonton langsung!" Itu jawabannya.
"Jangan diingetin lagi dong, senpai!" Protes [Name] reflek menghadap senpai-nya itu.
"Haha, Suman. Lebih baik kau duduk dulu, acaranya belum mulai, bukan?" Ujar Kuro sembari menepuk pinggirnya yang kosong.
[Name] diam sebentar lalu berjalan mendekati Kuro dan duduk di sampingnya.
"Nee, Kiryuu senpai. Senpai pasti lelah ya sekolah di sini?" Tanya [Name] tiba-tiba.
"Ya, walaupun begitu hanya di sini sekolah yang ingin ku masuki. Ada banyak kenangan pahit manisnya berada di sini yang mungkin tidak ada di sekolah lain." Jawab Kuro seadanya.
"He~"
"Lalu, jou-chan sendiri, sekolahmu dulu seketat apa sampai pindah kemari?" Kuro bertanya balik.
"Er... Aku juga tidak tahu seketat apa sekolahku dulu, aku pindah karena aku kecelakaan dekat sekolah dan hilang ingatan. Lalu akhirnya Izu nii mendaftarkan ku kesini." Jawab [Name] sembari melihat balon udara milik Wataru.
"Begitu ya."
"Kanjite!..."
"Oh! Sudah mulai!" [Name] berjalan kembali ke pembatas pagar dan menonton penampilan Fine dari atas.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Anzu tunggu!"
[Name] berlari menghampiri Anzu yang ada di dekat tangga.
"Kamu lama, [Name]-chan." Kesal Anzu melirik [Name].
"Hehe, maaf maaf. Ayo."
Mereka berdua mulai menuruni tangga, tak ada suara yang keluar dari salah satu dari mereka, mereka terlalu larut dalam pikiran masing-masing.
"Hokuto!"
Anzu dan [Name] terkejut mendengar teriakan Subaru. Hokuto dan Subaru pun sama terkejutnya ketika melihat Anzu dan [Name] yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Sekarang, aku berencana bicara dengan ketua OSIS tentang masa depanku. Isara dan Yuuki pun mungkin saja merasakan hal yang sama, bukan?" Hokuto berbalik dan melanjutkan ucapannya. "Selama ini memang menyenangkan. Arigatou. Berkatmu, aku jadi bisa sedikit menyukai idol."
"Ku berdoa semoga kau...
... mampu menjaga cahaya harapan itu terus bersinar." Ujar Hokuto lalu berbalik badan lagi dan melenggang pergi melewati Anzu dan [Name].
"Hah? Gimana gimana? Aku lupa alur!!" Batin [Name] yang linglung.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Halo... Dah lama ya... //Ngumpet di belakang Fai onee-sama
Fai : Wafa-san...
Lindungi aku, aku gak mau di serbu.
Ruz : //hanya melihat Oke, jangan lupa buat vote sama komennya ya! Wafacchi bilang kemarin, hari ini bakal triple up!
BOHONG ITU!!
Oh ya, jangan lupa baca chapter setelah ini, ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top