ᴅ𝟿 | ᴍᴀɴᴜsɪᴀ ᴋᴀɴɪʙᴀʟ
▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂
"Ah elah tau gini gue di rumah aja tadi." Oceh Nicholas yang sedang berlari dari para manusia kanibal yang mengejar dirinya. Bukan zombie yang ia temukan melainkan manusia kanibal itu.
Setelah mengunjungi Khan, ia berniat ingin perhitungan dari kota ini. Sebenarnya hatinya berat untuk meninggalkan kita ini karena Khan masih ada di rumah sakit itu. Tetapi permintaan Khan membuatmu dirinya harus pergi dari sini.
Ia pikir ia bisa pergi sebelum para makhluk aneh ini menyerang kota. Tetapi ia salah, bukannya bertemu zombie, ia malah bertemu dengan manusia pemakan daging manusia lainnya. Jika zombie masih mending karena bisa ia bunuh dengan mudah. Tetapi ini, ini manusia kanibal yang bahkan lebih menyeramkan dari pada zombie.
Beruntung nya, Nicholas membawa beberapa persediaan makanan dan beberapa senjata di ransel miliknya. Ia terus berlari menghindari manusia kanibal yang terus terus saja mengejar dirinya.
"Udah napa anjir! Kenapa ngejar gue mulu?!" Teriak Nicholas frustasi. Siapa yang tidak takut dikejar oleh manusia pemakan daging manusia?
Ia juga melihat bagaimana para manusia kanibal itu membunuh serta memakan daging manusia lainnya tadi. Ia berani bersumpah, kejadian yang ia lihat tadi sangat mengerikan.
Sret!
Shit.
Tubuhnya tiba-tiba di tarik masuk ke dalam sebuah rumah. Ia berpikir jika yang menarik dirinya tadi adalah salah satu manusia kanibal tadi. Ia ingin berteriak tetapi mulutnya di bekap oleh seseorang.
"Kalau lo teriak kita ketahuan." Ujar orang itu dengan menekankan setiap kalimat nya. Nicholas terkejut, ia mencoba melihat kebelakang, ada seorang lelaki yang tengah membekap mulutnya.
Setelah merasa aman, lelaki itu melepaskan bekapan nya pada mulut Nicholas. Nicholas langsung mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Ia juga menetralkan napasnya yang tak beraturan.
"Thanks... Kalau ga ada lo, gue mungkin bakalan mati." Ujar Nicholas berterimakasih.
Lelaki di depannya hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Nicholas menatap lelaki itu, tidak lebih tepatnya katana yang ada di punggung lelaki itu. Ia sepertinya pernah melihat katana itu.
"Nama lo siapa?" Tanya Nicholas.
"Gue? Enzy Nixon, panggil Enzy aja." Jawab lelaki itu.
Nicholas membulatkan matanya saat mendengar nama lelaki itu. Enzy Nixon katanya?!
"Lo anak dari Klan Nixon?!" Tanya Nicholas tak percaya.
Klan Nixon adalah sebuah Klan dimana orang di dalamnya ahli menggunakan samurai. Pemimpinnya adalah Louis Nixon. Ia adalah pria gagah yang sangat keras dalam melatih para muridnya, dan juga klan Nixon sangat terkenal dengan kemampuan mereka dalam menggunakan katana. Ada juga yang mengatakan jika mereka memiliki kekuatan khusus turun temurun dari nenek moyang mereka.
Intinya semua orang yang ada di kota ini sangat mengagumi klan Nixon. Termasuk Nicholas, dan apa yang baru saja ia dengar? Anak dari pemimpin klan Nixon ada di depannya!
"Wah gue kayaknya terlalu banyak lari nih, makanya ngayal gini." Gumam Nicholas tak percaya jika di depannya adalah Enzy Nixon.
Enzy hanya menatap malas Nicholas. Ini alasan kenapa dia tidak mau menunjukkan dirinya di depan umum, ia terlalu malas untuk meladeni para rakyat di luar sana. Itulah mengapa ia selalu ada di rumahnya, tidak pernah keluar dari rumah kecuali saat ingin mengunjungi neneknya yang ada di distrik 5 . Itupun ia tidak turun dari mobil ketika ayahnya disambut oleh rakyat.
"Jangan lebay, biasa aja." Ujar Enzy datar. Ia masuk ke dalam rumah dan diikuti Nicholas di belakangnya.
"Lo sendiri?" Tanya Nicholas.
"Ga, tadi gue nemu dua manusia, mungkin. Mereka ada di dalam." Jawab Enzy. Nicholas hanya diam.
"Nemu katanya? Dikira hewan?" Batin Nicholas julid.
Saat berada di rumah tamu (sepertinya) rumah itu, Nicholas dapat melihat ada dua orang yang duduk di sofa. Mereka terlihat kelelahan karena banyak keringat yang bercucuran di tubuh mereka. Mereka berdua juga duduk, tidak duduk juga dengan tidak benar.
Ada yang kakinya di atas sofa dan kepalanya di lantai, dan satu lagi tengah tiduran di kepala sofa dengan keadaan tengkurap.
"Gue nemu manusia, lagi." Ujar Nixon membuat keduanya gadis yang tadinya tiduran kini langsung bangkit.
"Siapa lagi?" Tanya salah satu dari mereka.
"Gue belum nanya namanya." Jawab Nixon.
"Oh iya, gue Nicholas Wang." Ujar Nicholas memperkenalkan dirinya.
"Nama yang bagus! Gue Kirisa Rei." Ujar seorang gadis yang tadinya tiduran di kepala sofa.
"Gue Marshall North, panggil Mars aja." Ujar seorang yang kepalanya ada di lantai dan kakinya di atas sofa.
"Jadi, lo di serang zombie juga?" Tanya Mars yang kini memperbaiki posisi duduknya.
"Ha? Zombie? Perasaan gue lari dari manusia kanibal deh." Tanya Nicholas heran.
"Hah?! Manusia kanibal?!" Tanya Risa kaget. Sangking kagetnya, tubuhnya langsung merosot jatuh ke lantai dengan tidak elitnya.
"Seriusan lo?" Tanya Mars yang juga kaget. Enzy kita sama kagetnya, ia pikir tadi Nicholas dikejar zombie.
"Iya duarius malah! Gue ngeliat sendiri gimana mereka makan daging manusia." Jawab Nicholas dengan sedikit ringisan karena harus mengingat kejadian mengerikan yang baru saja ia lihat.
"Wah gila, gue kira cuman ada zombie." Ujar Risa tak percaya.
Nicholas duduk di sofa, menyandarkan tubuhnya yang terasa lelah. Menutup kedua matanya sambil mengatur napasnya.
Risa menghidupkan TV, entah kenapa masih bisa menyala. Di dalam TV itu terdapat berita.
Perhatian!
Saat ini distrik 9 tengah di serang oleh para makhluk yang di duga zombie. Saat ini beberapa orang telah diselamatkan oleh pihak distrik, jika kalian melihat berita ini, segeralah selamat kan diri kalian ke kubah khusus yang ada di tengah hutan.
Pemerintah sengaja membangun kubah itu untuk perlindungan jika saja terjadi bencana di distrik. 50% kubah itu telah terisi, jadi kalian harus segera datang agar bisa selamat.
Helikopter dari distrik 1 juga akan menjemput para orang yang ada di kubah jika kubah tersebut sudah penuh.
Sekian berita hari ini.
"Gila. Mereka nyuruh kita ke tengah hutan dengan keadaan kayak gini?" Tanya Mars heran.
"Ga mikir apa. Kondisi sekarang ga mendukung banget?" Tambah Risa.
"Biasalah, mereka cuman mikirin keselamatan mereka doang, ga mikirin rakyat nya. Itu juga yang 50% di dalam kubah pasti orang yang kaya semua." Jawab Nicholas yang sudah paham dengan sistem pemerintahan di distrik mereka.
"Ga salah sih." Tambah Enzy yang masih setia menatap ponselnya. Entah apa yang ia lihat di ponselnya pada saat seperti ini. Ia juga terlihat biasa saja tanpa ada rasa ketakutan di wajahnya.
"Terus sekarang kita gimana? Mau ke sana?" Tanya Risa pada ketiga temannya, mungkin.
"Kalau gue pribadi sih ya, kalau kita ke sana juga persenan kita selamat itu 0,0002%. Hanya segitu, kenapa? Karena yang kita lawan bukan manusia, ada juga manusia nya sih tapi ya mereka pemakan manusia juga." Jelas Mars pada mereka sembari menggonta-ganti channel TV.
"Kalau kita ga kesana juga kita bakalan mati. Kalau ga jadi zombie ya jadi makanan manusia kanibal." Ujar Risa.
"Ga salah juga sih." Nicholas membenarkan apa yang mereka katakan. Jika pergi ke sana kemungkinan selamat kecil. Tetapi jika menetapkan di sini kemungkinan hidup juga kecil. Apalagi persediaan makanan juga tidak cukup untuk sebulan.
"Pergi aja." Ujar Enzy yang sedari tadi diam. Membuat ketiganya sontak melihat kearah dirinya terkejut.
"Hah? Gimana?" Tanya Risa.
"Kita pergi. Walaupun kemungkinan selamat kecil, tapi setidaknya kita berusaha untuk selamat kan." Jawab Enzy menatap ketiga orang di depannya.
▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂
Jjeojang! Hai hai! Kembali lagi bersama akuuu!
Hehehe udah muncul semua lan karakter kalian? Jadi jangan lupa ninggalin jejak kalian ya!!
Maaf kalau ada typo atau semacamnya.
Jangan lupa istirahat ya! No spoiler this chap okay!
See you~
–Sekian terima Jo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top