ᴅ𝟿 | ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ?
▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂
Di perjalanan, hanya ada suara Risa dan Mars yang berbicara. Sedangkan Helen di tengah tengah mereka hanya bisa diam, karena ia juga tak tau apa yang mereka bicarakan. Dibelakang mereka, ada Enzy dan juga Nicholas. Setelah menenangkan Nicholas -dia ga nangis- mereka pun masuk ke dalam hutan dengan aman.
Memang aneh kenapa mereka bisa masuk ke san tanpa adanya serangan dari zombie maupun manusia kanibal. Tetapi mereka abai dan tetap masuk ke dalam hutan itu.
Di dalam hutan, keadaannya sangat kacau. Pohon pohon yang berjatuhan, banyak darah yang menggenang, bau anyir dimana-mana. Sepertinya memang tidak aman di sini, namun mereka tetap saja masuk karena ingin pergi ke kubah khusus itu.
"Len, lo sekolah di mana?" Tanya Risa tiba-tiba di sela perjalanan mereka. Helen sempat terdiam beberapa saat ketika mendengar pertanyaan Risa. Ia harus menjawab apa?
"Anu... Erm aku homeschooling kak." Jawab Helen ragu. Ia sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan yang diajukan oleh Risa.
Enzy yang melihat adiknya tak nyaman pun membuka suara. "Jangan berisik, takutnya nanti ngeganggu orang yang ada di sini." Ujar Enzy menghentikan pergerakan mulut Mars yang ingin lanjut bertanya.
"Mana ada orang di sini. Damai gini juga." Ujar Mars sinis.
"Ada, di depan lo orang." Ujar Nicholas tiba-tiba. Membuat mereka semua langsung melihat ke depan, ada segerombolan manusia-ada yang bukan manusia- tengah menatap mereka.
"Baru juga dibilang damai." Kesal Mars lalu mengeluarkan Twilight kesayangannya. Risa juga juga melakukan hal yang sama. Ia menyiapkan busurnya yang sudah dibersihkan dari noda darah beberapa waktu yang lalu.
Nicholas dan Enzy langsung berdiri di depan ketiga orang itu dengan senjata mereka masing-masing. Enzy dengan kata-kata nya dan Nicholas dengan senapan nya.
"Memang sengaja jaga di dalam hutan ya mereka?" Tanya Nicholas pada Enzy yang ada di sebelahnya.
Enzy mengangguk. "Mereka sengaja mancing. Kalau diluar kemungkinan mereka bakalan cepat mati. Jadi mereka jaga di dalam hutan biar lebih leluasa ngebunuh kita." Jawab Enzy.
"Pintar juga." Gumam Mars yang sudah sangat ingin membunuh orang-orang di depannya ini.
Para manusia kanibal dan zombie itu mulai mendekati mereka. Membuat kelima manusia itu langsung mengangkat senjata mereka masing-masing.
Setelahnya terdengar suara tembakan dari senapan kesayangan Mars. Anak itu menembaki para manusia kanibal itu dengan sangat brutal, belum lagi beberapa lagi ia memukuli para manusia kanibal itu hingga tidak berdaya. Yang lainnya menatap Mars ngeri, dia tidak kerasukan kan?
.
.
.
.
.
.
Aciel dan keempat temannya sudah masuk ke dalam hutan, setelah Liz tenang, mereka pun memutuskan kembali berjalan ke hutan karena jaraknya yang memang sudah dekat. Mereka berjalan dengan was was karena kondisinya sangat aneh. Kenapa tidak ada yang menyerang mereka di luar hutan.
"Kayaknya memang ga ada yang ngejaga deh." Ujar Regulus.
"Capek kali." Ujar Nier acuh. Neve masih menatap sekitar dengan mata tajamnya, takut jika tiba-tiba saja mereka akan di serang dari berbagai arah.
"Ga mungkin capek, mereka juga bukan manusia." Jelas Liz yang sedari tadi diam. Wajahnya yang pucat itu membuat mereka sedikit takut.
"Lo beneran kuat ga?" Tanya Aciel pada Liz. Liz hanya mengangguk mengiyakan.
"Ga papa gue mah." Jawabnya.
"Guys, kayaknya kita di sambut deh." Ujar Neve pada teman-temannya. Membuat mereka melihat kearah tunjukan Neve.
"Hais gue capek sebenernya, tapi mau gimana lagi." Ujar Nier kesal, mengeluarkan shotgun miliknya lalu menembaki manusia kanibal itu dengan perasaan kesal.
Neve juga melakukan hal yang sama, ia menebas kepala manusia kanibal tersebut dan dibantu dengan Liz yang menyetrum mereka dengan tongkat pisau listrik yang yang dapatkan sebelumnya.
.
.
.
.
.
.
Trang!
Suara katana yang tengah beradu itu mendominasi keadaan di hutan yang tengah kacau ini sekarang. Crystal dan yang lainnya sedang melawan beberapa manusia kanibal yang menjaga di dalam hutan. Walaupun ia harus terkejut karena salah satu manusia kanibal itu ahli menggunakan katana.
Ia terlihat sangat handal dari pada Crystal, membuat gadis itu sedikit kesusahan.
Rei dan Rin ikut membantu dengan menembaki para manusia kanibal itu agar kekurangan darah dan bisa cepat dihabisi. Mereka benar-benar kesusahan sekarang.
Alex dan Lim juga agak kewalahan karena manusia kanibal yang mereka lawan ini sedikit berbeda dari biasanya. Tubuh manusia kanibal ini 2 kali lipat lebih besar dari yang lainnya. Dan juga manusia kanibal itu tidak bisa dikalahkan dengan mudah, padahal mereka sudah menyerangnya dari berbagai arah.
Bugh!
Tubuh Rin terpental hingga menubruk pohon karena manusia kanibal itu tiba-tiba saja menyerangnya dari belakang. Tidak bukan itu permasalahannya
"Maksud lo apa anjing?!" Teriak Crystal tiba-tiba. Alex dan Lim tentu saja terkejut mendengar umpatan Crystal.
"Crys, lo kenapa?!" Tanya Alex.
"Tanyain sama dia! Kenapa dia ngedorong Rin tadi?!" Ujar Crystal laku berlari ke arah Rin yang sudah bersimbah darah karena kepalanya yang membentur pohon dengan keras.
Awalnya Crystal tengah fokus dengan kegiatannya menebas kepala manusia kanibal itu. Nampak kegiatannya terhenti kala melihat Rei yang tiba-tiba mendorong Rin kebelakang hingga Rin menabrak salah satu manusia kanibal yang berbadan besar itu. Setelahnya, manusia kanibal itu langsung menghempaskan tubuh Rin ke pohon dengan kuat.
"Rin! Lo denger gue?!" Tanya Crystal, ia mengguncang bahu Rin kuat. Rin hanya mengangguk lemah.
Rei hanya menatap datar pemandangan di depannya.
"Cih, drama." Ujarnya pelan lalu berlari meninggalkan mereka.
"REI!" Teria Lim yang kesusahan untuk mengejarnya karena mereka dikepung.
"Pergi." Lirih Rin. Crystal yang mendengar nya tentu saja terkejut. "Ga! Lo apa apaan?!" Tanya Crystal. Air mata nya turun tanpa permisi.
"Gue udah ga kuat, kalian pergi ke kubah itu. Gue mohon." Pinta Rin pada mereka.
"Ga! Kita pergi bareng, berarti harus sampe ke sana barengan juga!" Teriak Alex yang masih memanah para manusia kanibal itu.
"Ga! Kalian harus selamat, gue mohon. Pergi." Ujar Rin yang terdengar sangat lemah.
Crystal menggeleng.
"Lim, bawa Crystal." Ujar Alex saat melihat pandangan Rin sudah melemah.
"Gak! Lim lepasin gue!" Teriak Crystal saat Lim tiba-tiba saja menarik dirinya pergi menjauhi tubuh Rin yang mulai di kerubuni manusia kanibal itu.
"RIN!" Teriak Crystal. "Lepasin gue!" Teriaknya lagi saat melihat tubuh Rin yang mulai di cabik cabik oleh para manusia kanibal itu.
Rin hanya bisa pasrah ketika tubuhnya di cabik cabik. Ia melihat ketiga temannya yang pergi menjauhi dirinya. Ia juga dapat melihat Crystal yang menangis saat melihat ke arah dirinya, ia tersenyum.
"Makasih udah mau jadi temen gue walaupun sebentar." Gumamnya sebelum benar-benar menutup kedua matanya.
.
.
.
.
.
.
Dor!
Dor!
Dor!
Suara tembakan dari senapan Mars terdengar di penjuru hutan, anak itu benar-benar seperti orang yang kehilangan akal saat menembaki para manusia kanibal di depannya.
Risa dan Helen menatap takut ke arah Mars, belum lagi saat melihat senyuman mengerikan dari anak itu.
"Kak, kak Mars emang seserem itu ya?" Tanya Helen pada Risa.
"Gue ga nyangka kalau seserem ini sih dia." Jawab Risa yang juga menatap ngeri Mars.
Helen yang menghindari serangan manusia kanibal itu tiba-tiba saja tersandung akar pohon yang mencuat keluar dari dalam tanah.
Bruk!
Helen meringis pelan saat tubuhnya terjatuh ke tanah. Enzy langsung melihat kearah adiknya yang terjatuh. Ia dengan cepat mendekati Helan saat melihat ada manusia kanibal yang mengarahkan kapak nya ke arah Helen.
"HELEN AWAS!" Teriak Risa membuat Nicholas dan Mars melihat ke arah Helen.
Helen membulatkan matanya saat melihat kapak itu mengarah kepadanya. Ia menunduk lalu menutup kedua matanya.
BUGH!
▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂
Jjeojang! Alo aloo! Aku update lagi heheh. Heheh satu orang sudah meninggal dan "bertemu Tuhan" dan Rei sudah terlihat sifat aslinya mwahahaha.
Kabar kalian baik kan? Harus baik loh!!
Jangan lupa ninggalin jejak ya! Voment terus jalan! Ini yang mati ga ada hubungan nya sama yang ga voment ya, soalnya kematian karakter kalian udah aku rencanain.
Mweheheh! Jaga kesehatan ya! Istirahat yang banyak!
See you~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top