5. hari sial

Sesuai rencananya berkunjung ke kota Sunagakure, Naruto menaiki mobil yang akan mengantarkanya ke sekolah disabilitas. Meski dari desa Naruto cukup pintar meski proposalnya dibuat oleh Sasuke.

Naruto cukup yakin dia akan berhasil, ia sudah berlatih semalaman untuk hari ini. Dia sudah cukup percaya diri, mobil yang ditumpanginya berhenti di sebuah bangunan mewah dengan tulisan besar bewarna emas yang menunjukkan itu adalah tempat yang dituju Naruto.

Kaki Naruto melangkah menuju gerbang setelah ia turun dari mobil yang mengantarkannya. Naruto berjalan melewati gerbang setelah ia melapor kepada satpam yang berjaga di depan.

Naruto mengedarkan pandangannya, berbagai macam siswa tersebar di berbagai sudut sekolah.
Sosok pria berbadan pendek dengan rambut berwarna merah serta berwarna coklat, dibelakang pria itu berdiri seorang pria berbadan jangkung dengan rambut kuning dengan bola mata berwarna kuning, mereka mengajak Naruto berjalan menuju ruangan kepala sekolah.

Setelah sampai pada ruangan kepala sekolah, ketiga pria itu masuk, mata Naruto tertuju pada sebuah name tag yang bertuliskan Akasuna no Sasori, Naruto mulai menunjukkan proposal yang dibuat Sasuke dan menjelaskan apa keuntungan dari proyek kerjasama antara dirinya dan sekolah ini.

Mata pemuda berambut merah itu mengernyit tidak mengerti apa yang dibicarakan Naruto dan proposal yang diajukannya. Pria berambut kuning yang sedari tadi dibelakang Sasori menahan tawanya.

Kesal, namun, Naruto mencoba menahannya. Sebelum sebuah suara keluar dan membuat Naruto tertegun tak percaya.

"Saya menolak," ucapan dari Sasori membuat Naruto membatu, tak percaya bahwa proposal yang dikerjakan Sasuke semalam ditolak mentah-mentah. Naruto akan segera protes sebelum mulutnya terkunci melihat apa yang ditunjukkan Sasori.

Proposal yang dia bawa bukanlah proposal yang dikerjakan semalam suntuk oleh Sasuke, melainkan sebuah novel gay romance yang tulis untuk dia terbitkan ke sebuah penerbit. Pria berambut kuning tertawa terbahak-bahak sedangkan Sasori hanya tersenyum miring.

Naruto berlari ke luar menahan rasa malu yang amat sangat tak tertahankan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top