21

.

.

Ada beberapa hal yang membuat Ryena tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Pangeran Zephran kepadanya. Sungguh, Ryena tidak habis pikir.

Mengapa bisa ada pangeran yang senaif ini?

Setelah memberikan kain penutup untuk Ryena, Pangeran Zephran membawanya ke kamarnya yang seluas aula secara diam-diam dan rahasia, tanpa sepengetahuan raja dan pengawal lainnya. Saat makan malam tadi, dia meminta izin ke Ryena untuk menyantap makanannya di ruang makan, membiarkan Ryena sendirian di kamar seluas itu.

Ryena menggunakan waktu itu untuk mencoba menerima kenyataan yang menimpa kedua orangtuanya, tetapi dia tidak langsung mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Setengah hatinya memaksanya memutar pikirannya. Dewi Penyembuh membawanya ke masa lalu untuk melakukan sebuah misi. Dan misi apa itu?

Apakah membuat Pangeran Zephran terhindar dari penyakit Z? Dia ingat sekali bahwa Pangeran Zephran pernah mengatakan kepadanya bahwa dirinya terkena penyakit Z tiga bulan purnama sebelumnya, dan ini adalah waktunya. Ataukah dia diizinkan mengubah hal yang tidak ingin diterimanya seperti tragedi kematian orangtuanya?

Ryena pikir dia akan mendapatkan waktu lebih untuk berpikir, akan tetapi Pangeran Zephran kembali di ruangannya lebih awal. Tidak lupa pula, membawa roti dan beberapa buah-buahan untuk Ryena.

Ryena pun bertanya saat tengah makan, "Mengapa pangeran bisa percaya dan baik hati kepada orang asing seperti saya?"

"Kau sendiri juga percaya saja padaku, saat aku membawamu ke ruangan pribadiku," jawabnya tanpa merasa bersalah.

"Oh, itu jelas karena saya mengenal pangeran. Pangeran tidak akan berbuat hal aneh. Dan kalaupun iya, saya bisa menyerang balik," balas Ryena, berpura-pura tak peduli. Padahal, jantungnya sudah nyaris copot karena tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan jawaban seperti itu oleh Pangeran Zephran.

Pangeran Zephran tertawa, "Tenang, Nona Shin. Tidak perlu memasang wajah semenyeramkan itu. Aku hanya bercanda."

Sebenarnya, walaupun naif, Pangeran Zephran punya pribadi yang menyenangkan. Andai saja pangeran tidak memiliki perasaan terhadapnya, Ryena yakin mereka pasti bisa berteman baik. Seperti sekarang, misalnya. Pangeran biasa saja terhadapnya, tidak punya perasaan apapun, tidak melakukan spekulasi aneh terhadapnya.

"Saya tahu, pangeran hanya bercanda," balas Ryena.

"Jadi, bukankah tidak adil kalau hanya kau yang mengenalku? Kau sendiri siapa, Nona Shin?"

Ryena menarik napas sebelum memulai ceritanya. Dia menerangkan semuanya sama persis dengan apa yang dijelaskannya kepada pangeran saat awal perjumpaan mereka. Tentang dirinya yang merupakan representasi Dewi Penyembuh, apa yang membuatnya datang ke istana waktu itu, dan juga tragedi yang menimpanya sebelum Dewi Penyembuh membawanya ke tempat ini.

Dijelaskannya semuanya dengan jelas dan lengkap, kecuali alasan kepulangan mereka malam itu. Ryena merasa bahwa bagian itu tidak penting. Pangeran tidak perlu tahu bahwa dia akan menyimpan rasa untuk gadis itu.

"Jadi, maksudmu, kau melakukan perjalanan waktu? Kau berasal dari zaman tiga bulan purnama besok?"

Ryena mengangguk.

"Dan dalam waktu dekat, aku akan terkena penyakit yang disebut Z?"

"Raja dan pangeran yang memberinya nama, karena menduga bahwa penyakit itu adalah awal mula dari akhir dunia," terang Ryena. "Setelah saya mencoba mencari tahu, itu mungkin bukan penyakit, karena tidak ada penyakit yang membuat penderitanya semakin kuat."

"Semakin kuat? Maksudmu bagaimana?"

"Ada monster serigala yang bersenyam di tubuh pangeran. Mereka akan mengambil alih tubuh saat malam hari dan menjadi ganas. Tetapi, jika ada orang lain yang tergigit, maka dia juga akan tertular. Jadi tugas saya adalah membuat mereka tidak bisa mengambil alih tubuh penderitanya, sebab monster itu tidak benar-benar pergi."

"Oh, begitu."

Pangeran mengangguk termangut, lalu berjalan mendekat ke Ryena, mengambil pisau buah yang ada di nampan Ryena, membuat gadis itu mengernyit bingung.

"Kenapa?" tanyanya.

"Kalau kau mengenalku, kau pasti tahu sifatku, kan?" Pangeran Zephran mengiris tangannya tanpa ragu, membuat Ryena memelototinya tak percaya.

Langsung saja gadis itu berdiri dari duduknya. "Mengapa pangeran melakukan itu?!"

"Aku lebih suka mempercayai lebih dulu, daripada langsung membuat dugaan," ucap Pangeran Zephran sambil menguluarkan tangannya ke Ryena. "Sekarang, sembuhkan aku," pintanya.

Ryena menatap Pangeran Zephran tak percaya. Ini adalah sisi lain yang pastinya tidak pernah diperlihatkan oleh pangeran terhadapnya.

Ya, mana mungkin Pangeran Zephran menatapnya seperti itu; dingin, meremehkan, juga tidak percaya. Selama ini pangeran selalu menatapnya seperti barang berharga yang mudah retak, hangat, dan tatapan seolah dia tidak akan lagi melihat Ryena jika dia berkedip. Jelas, jelas saja Ryena bingung.

Tapi, Ryena tidak masalah dengan itu. Dia akan meladeni apapun permintaan aneh pangeran, setidaknya untuk membuat pangeran merasa percaya kepadanya. Kalau ternyata nanti pangeran tetap tidak percaya kepadanya, dia tinggal keluar dari istana dan memberikan peringatan kepada dirinya sendiri dari masa lalu, kan?

"Sebenarnya saya tidak suka menyembuhkan luka yang dibuat secara sengaja, tapi saya pikir saya juga akan melakukan hal yang sama, jika saya berada di posisi pangeran," ucap Ryena sembali meletakan telapak tangannya di atas luka pangeran, mengabaikan darah yang mengalir di sana.

Menyadari bahwa ada energi yang mengalir dari Ryena ke pangeran, Ryena tahu bahwa dia akan berhasil. Kegagalan pertamanya cukup membuatnya terguncang. Ryena berjanji bahwa dia akan melakukan sesuatu nanti, untuk kasusnya yang satu itu.

"Kau benar-benar diberkati Dewi Penyembuh," gumam Pangeran Zephran terkagum dengan tangannya yang kini bebas dari luka, bahkan jejaknya sekalipun. "Kalau begitu, aku percaya kepadamu."

...Naif sekali, pikir Ryena lagi.

"Aku akan menceritakan kepadamu tentang tradisi Kerajaan Cahaya yang hanya diketahui oleh orang dalam istana ini," ucap pangeran.

"Saya pikir lain kali pangeran harus lebih waspada," gumam Ryena menatap pangeran dengan tatapan serius.

"Tidak, bukan begitu. Karena kau mengatakan sesuatu tentang monster serigala, kan?" tanya pangeran. "Ada tradisi di kerajaan ini yang menyangkut itu."

"Apa?"

"Setiap bulan purnama saat ulangtahunku, kami memilih calon persembahan untuk Dewa Neraka. Tempat tinggalnya ada di lubang di bawah ruang bawah tanah."

Tunggu, Ryena sama sekali tidak pernah mendengar tentang ini. Tetapi, Ryena tahu kemana arah pembicaraan ini.

"Maksud pangeran, gadis-gadis yang terpilih setiap tahun itu ... itu dijadikan tumbal?"

Pangeran Zephran mengangguk, "Ya, benar."

"Lalu apa hubungannya dengan monster serigala?"

"Ah, itu penjaga gerbang neraka, kau bisa menyebutnya begitu."

Ryena pikir dia benar-benar telah menangkap keseluruhan cerita dengan jelas. Bahwa kemungkinan besar, persembahan sembilan purnama yang lalu--tepatnya di ulangtahun pangeran yang ke-empat belas, nantinya akan meloloskan diri dari sana dan menyebar penyakit itu.

Pangeran Zephran yang melihat perubahan ekspresi itu, juga tahu bahwa Ryena langsung memahami apa yang ingin dia sampaikan.

"Tahun lalu, mereka memilih gadis yang mereka mau. Kami tidak diberi kesempatan untuk mencari orang lain."

Dan satu-satunya gadis yang ia tahu di istana itu hanyalah ...

"Mereka memilih Fercie, adik angkatku."

***TBC***

20 Agustus 2018

a/n

Lol. Kayaknya ga cukup 25. Mereka jelasinnya lambat /tidak mau disalahkan/

Tapi bukannya mau bikin harapan kalian melambung setinggi langit, setelah penjelasan flashback selesai dan resolusi, Zemblanity memang udah tamat.

Itu aja hehehehe


Cindyana



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top