Part 3
Untuk mencapai tempat latihan kick boxing, Vega pasti turun di terminal. Di situlah tema-teman Sobri akan pura-pura mengganggu Vega.
Sekelompok pemuda bergaya preman mulai bersuit-suit menggoda Vega yang baru turun dari bis. Vega pun melotot menampakkan wajah marah.
Mendadak muncul Zaki dengan gaya barunya yang sok pahlawan.
"Hai Vega. Tumben nih kita ketemu di sini," sapanya pada Vega.
"Suit! Suit! Cewek, kenalan dong?" beberapa pemuda preman mulai bersuara menggoda Vega.
"Hei, awas ya! Jangan ganggu! Nih cewek teman gue!" teriak Zaki sok pahlawan. Pemuda-pemuda itu malah tertawa.
"Zak, gue bisa kok sendiri ngelawan mereka." teriak Vega.
Pemuda-pemuda itu maju, Zaki berdiri di depan Vega, melindungi Vega.
"Tenang, Vega. Ada gue. Elo pasti aman!" seru Zaki.
Tak peduli kalau gayanya itu malah membuat Vega keki.
"Heh, Ada yang sok jago nih!" seru salah satu pemuda preman.
Zaki mulai menonjok-nonjok dan menendang-nendang.
"Awas kalau berani!"
"Zak, lo nggak usah sok jagoan. Gue bisa menghadapi mereka sendiri, tau nggak?" Vega malah ngomel.
Tapi Zaki tak peduli. Ia tetap menendang-nendang dengan jurus ngawur.
"Gue jagoan taekwondo nih!"
"Zak, elo gila...GEDEBUKKK!!!" Vega mendadak roboh dan pingsan.
Zaki terkejut.
"Vega, elo nggak apa-apa kan? Sumpah, gue nggak sengaja. Bangun Say, jangan marah ya? Maafin gue..." kata Zaki panik sambil mengguncang-guncang tubuh Vega.
* * *
Zaki patah hati. Sejak kejadian kemarin, resmi Zaki terlarang menegur Vega. Dan Vega bersumpah tidak akan menegur Zaki tujuh turunan. Vega juga bersumpah akan menganggap Zaki tidak pernah ada di muka bumi ini.
Jurus Zaki yang kacau ketika berniat menolong Vega, justru menyebabkan sneakers converse-nya yang kebesaran melayang menimpuk kepala Vega yang cantik.
Maka, tak ada ampun bagi Zaki. Finish!
~ Tamat ~
*Dimuat di tabloid Gaul No.47 Desember 2008
**========================**
Terima kasih sudah baca cerita ini.
Salam,
Arumi
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top