Zaidan Bukan Bidan
Haii, assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kenalin nama gue Zaidan Adam, panggil aja cogan, ntar bakalan noleh kok😉. Gue lahir dari sepasang suami istri yang bernama Bapak Furqan dan Ibu Ridha, serta berstatus sebagai ponakan dari Tante Mei. Hobi gue?
Makan bakwan donggg.
Gue tinggal berdua sama Tante Mei di Jakarta, sementara emak sama bapak gue ngurus kerjaan di Rusia. Gue itu baik banget gengss, seriusan deh, ketemu bebek nyasar aja gue samperin, habis itu gue bawa pulang. Kan kasian kalau ditinggal sendiri iyakan? :(
Nah pas udah sampai rumah, ternyata Tante belum pulang dari pengajian, langsung aja dah tu gue taruh bebeknya di kamar Tante, biar Tante ada temen tidurnya, iya gue emang baik.
Setelahnya gue langsung bersih-bersih dan bobok nyenyak.
"Astaghfirullah, Idannnnnn, ini kenapa ada bebek di kamar Tante?!"
Gue kaget pas denger teriakan Tante gue, saking kagetnya gue sampe mental dari tempat tidur terus nyungsep ke lantai, baru juga tidur beberapa menit :). Gue panik, dan berniat mencari tempat persembunyian, tapi...
Brukk
"Tanteeee, Idan ditabrak tianggggggg,"
Gue nabrak tiang gengs, dan pintarnya gue malah tereak😃.
Seriusan kepala gue pusing banget. Terus gue ngeliat Tante berjalan tergesa-gesa ke arah gue, sambil bawa bebek yang dia kepit di ketiak sebelah kanannya.
"Kamu gak papa, makanya hati-hati,"
"Gak papa gimana? Jidat Idan benjol Tante,"
"Tante itu bebeknya kenapa dikepit, kasian Tante, ntar die lemess,"
"Eh iya astaghfirullah,"
Tante gue langsung ngelepasin bebek yang dia kepit, jadi daritadi dia nggak nyadar kalau habis naruh bebek di ketiaknya? :) Untung bebeknya nggak mati.
"Kamu yang taruh bebek di kamar Tante?"
"Tante su'uzan ihh, Tante bilang nggak boleh su'uzan,"
"Ya kan Tante nanya, Idan,"
"Ohh, bilang dong,"
"Iya kok, itu Idan yang naruh bebeknya di kamar Tante,"
Gue ngeliat muka Tante gue memerah, seriusan merah banget, dan ntah kenapa gue jadi takut.
"Bebek tolongin Idan, Tante Idan mau ngamuk,"
"Kwek Kwek Kwek Kwek,"
Tiba-tiba bebeknya ngeluarin suara, tante gue kaget gengs, saking kagetnya dia langsung ngelempar bebeknya ke gue, dan bebeknya mendarat tepat di jidat gue.
"TANTEEEEEE, JIDAT IDANNNNNN,"
"Eh eh kenapa jidatnya, jidatnya kenapa?"
Gue langsung guling-guling di lantai, bukan karena jidat gue yang sakit ini, tapi karena tangan gue yang tanpa sengaja keinjek sama Tante pas dia panik.
Ya Allah tanteeee..
Tante gue langsung bantu gue berdiri, terus dudukin gue ke sofa.
"Sebentar Tante ambil obat dulu,"
Gue cuman bisa meringis, tatkala sakit di tangan dan di jidat gue kolaborasi menciptakan sebuah rasa nyut-nyutan yang bikin gue pengen triple salto.
Beberapa lama kemudian, Tante gue muncul sambil megang kotak P3K di tangan kanannya, sementara tangan kirinya megang sebuah pisau.
"Tanteeee, Idan minta maaf, Idan naroh bebeknya ke kamar Tante supaya Tante nggak kesepian lagi, beneran,"
Gue langsung nangis sambil mohon-mohon sama Tante gue, gue takut banget.
"Kamu kenapa Idan?"
"Pisaunya bu,-"
"Oh pisau ini,"
Tante gue langsung motong omongan gue sambil ngangkat pisau di tangan kirinya, gue langsung pingsan di tempat.
Keesokan harinya gue kebangun dan ngeliat ke sekeliling. Mirip kamar gue.
"TANTEEEEEE,"
Ceklek
Gue lega pas ngeliat Tante gue yang sudah cantik dengan balutan hijab biru dongkernya, gue kira gue udah end.
"Idan jangan teriak-teriak ih, Tante kaget,"
Gue cuman nyengir ganteng.
"Kamu nggak siap-siap ke sekolah?"
"Iya ini juga mau siap-siap,"
"Oh iya nanti jangan lupa bawa bebeknya juga sekalian yah,"
"Loh emangnya kenapa Tante?"
"Bebeknya kamu buang aja,"
"Ihhh Tante kok jahattt,"
"Karena Tante nggak baik,"
"Tante nggak berperikebebekan,"
"Tante nggak peduli,"
"Kok nggak peduli?"
"Karena Tante don't care,"
"Hah? Fresh care?"
"Idannnnnn.."
*******
Gue masuk ke dalam kelas dengan muka masam. Sebelum berangkat ke sekolah, gue sama Tante gue lagi-lagi berdebat soal bebek, begini ceritanya..
Flashback on
"Jangan lupa bebeknya di bawa,"
"Tante yakin, ntar Tante kesepian loh,"
"Iya Tante yakin,"
"Beneran nih?"
"Idannnnnn.."
"Iya iya iya,"
"Kwek Kwek Kwek kwek,"
"Apa bek? Tante cantik? Tante, bebeknya naksir sama Tante tu,"
"Idan, nggak boleh bohong, dosa."
"Kan cuman becanda Tante,"
"Walaupun cuman becanda, tetep aja nggak boleh,"
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar." (HR. Ath-Thabrani).
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, "Celakalah seorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia." (HR. Ahmad).
Flashback off
Gue sarapan nasi + ceramah gengss, spesial banget nggak tu.
"Kenapa lu Dan?"
Gue noleh ke arah Haikal sambil naroh tas ke bangku.
"Nggak kenapa-napa,"
Yaa, meskipun rada-rada, gue itu masih tergolong makhluk sedikit misterius ya gaess, ceileee.
****
Pas pulang sekolah, gue Naufal sama Haikal nggak sengaja ngeliat kucing yang perutnya udah kayak balon, sepertinya sudah mau melahirkan.
Kok gue tau?
Karena lagi kebanyakan kerjaan, kami bertiga langsung menghampiri kucing yang tiba-tiba saja langsung terjatuh itu.
"Eh eh, kucingnya kenapa nih?"
Gue panik, seriusan.
"Kayaknya udah mau lahiran, bantuin gih Dan,"
Gue noleh ke arah Naufal, lah dikata gue dukun beranak. Tapi kasian juga sih kucingnya, ya Allah Idan dilema, tolongin apa nggak ya? :"
"Udahlah Dan, bantuin aja, cepetan, kasian tu, buruan lah,"
Haikal sama Naufal langsung balikkin badannya membelakangi gue, astaghfirullah.
Gue nelan liur, bingung mau ngapain. Akhirnya gue pegang perut kucingnya sambil bilang,
"Cing, ikutin gue yaa,"
"Oke,"
"Lu berdua diem!"
Gue narik nafas, sambil terus pegangin perut kucingnya.
"Eh eh, kayak ada yang keluar,"
"Apaan?" tanya Haikal dan Naufal berbarengan.
"Tai?"
Gue syok, pas yang keluar ternyata tai kucing, bukan anak kucing. Gue langsung berdiri, sambil memandang jijik tai kucing itu.
"Selamat Bidan anda sudah berhasil membantu kucing berak,"
Gue natep horor Naufal dan Haikal,
Maaf Tante, Idan mau Smackdown 2 manusia ini dulu.
Baru aja gue mau Smackdown 2 makhluk ini, tiba-tiba seorang ibu-ibu nyamperin gue,
"Kamu bidan? Bisa tolong tikus saya nggak, dia udah beberapa hari ini nggak bisa BAB,"
.
.
.
.
"ZAIDAN BUKAN BIDANNNNN!"
-The end-
Ending yang sangat gaje 😂
Kalau kalian suka kalian bisa vote, tapi kalau nggak, nggak vote juga gak papa
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top