Chapter 9

Setelah selesai membantu paman Kagiru dan paman Hijikata membangun rumah untuk tempat tinggal, Yuuna bersama Renge memutuskan untuk ikut kembali ke kota Seliantraea agar dapat membeli beberapa perabotan yang akan diperlukan dirinya selama tinggal di rumahnya tersebut. Yuuna juga sempat berpikiran mengunjungi serikat yang ada disana untuk mencari misi yang mungkin cocok untuk dikerjakannya. Sesampainya di kota, Yuuna langsung mengikuti Renge menuju salah satu toko yang menjual perabotan.

KRING!!KRING!!

Suara lonceng kecil terdengar pintu toko terbuka, Yuuna dan Renge langsung melihat-lihat perabotan yang dijual di toko tersebut.

"Yuuna, apa kamu sudah menemukan yang perabotan yang sesuai untukmu?" Renge sambil melihat-lihat perabotan lain yang ada di sisi lain toko.

"Sudah ada beberapa yang sesuai dengan apa yang inginkan. Aku akan melihat perabotan lainnya." Yuuna

"Jangan terlalu lama melihat-lihatnya."

Setelah beberapa menit, Yuuna sudah selesai memilih perabotan yang ingin dibelinya dan langsung memberitahu Renge. Mereka berdua bergegas menemui pemilik toko untuk membayar perabotan tersebut.

"Apakah kalian sudah selesai memilih perabotan yang ingin dibeli?" tanya pemilik toko tersebut.

"Iya, kami sudah selesai dan ingin membayarnya." jawab Renge kepada pemilik toko, "Yuuna, beritahukan perabotan yang kamu pilih kepada paman pemilik toko ini."

Mendengar ucapan Renge tersebut, Yuuna langsung menunjukan perabotan yang ingin dibelinya kepada paman pemilik toko agar dapat dihitung jumlah total harga yang harus dibayarkan. 

"Semua perabotan tadi total harganya kurang lebih 5.000 diamond dan tambahan 1.000 diamond jika ingin diantarkan hari ini."

"Mahal sekali harganya." Yuuna terkejut ketika mendengar jumlah harga semua perabotan yang dipilihnya.

"Tenang saja, biarkan aku yang membayar semuanya." Renge langsung mengeluarkan kartu stats miliknya dan menempelkannya ke kartu milik pemilik toko untuk membayar semua perabotan tadi. "Bisa antarkan semua perabotan tadi ke rumahnya yang ada di hutan? Letaknya tidak jauh dari salah satu sisi danau."

"Tentu saja bisa. Aku akan mengurusnya." Paman pemilik toko mengacungkan jempol kepada mereka berdua.

Yuuna dan Renge bergegas keluar dari toko setelah selesai membeli beberapa perabotan untuk mengisi rumah milik Yuuna di hutan. Mereka berjalan menyusuri jalanan yang ada di kota Seliantraea sambil menikmati hiruk-pikuk yang ada di sepanjang jalan.

"Yuuna, apakah ada tempat yang ingin kamu kunjungi disini?"

"Gedung serikat jika boleh. Aku ingin mencari misi yang mungkin bisa aku kerjakan."

"Gedung serikat ya? Boleh juga. Lagipula, menjalani misi dari serikat bisa menjadi latihan untuk meningkatkan statmu."

"Begitu rupanya. Aku mulai mengerti juga."

Sesampainya di gedung serikat, Yuuna dan Renge langsung melihat-lihat semua kertas misi yang menempel di papan pemberitahuan. Beberapa diantaranya meupakan misi yang memiliki skala cukup besar seperti membunuh monster yang terbilang cukup kuat dan langka. Beberapa menit berlalu, mereka berdua menemukan sebuah misi yang terbilang memiliki upah cukup besar karena tingkat kesulitan penyelesaiannya.

"Yuuna! Coba lihat misi yang aku temukan ini!" ucap Renge kepada Yuuna.

"Uwaa~ upah untuk menyelesaikan misinya lumayan besar dan tingkat kesulitannya juga sepadan dengan upah yang diberikan."

"Aku rasa misi ini sangat cocok untuk menjadi bahan latihanmu. Sebaiknya kita segera menuju meja resepsionis untuk memberikan kertas ini."

Tanpa berlama-lama, Yuuna dan Renge bergegas menuju meja resepsionis untuk memberikan kertas misi tadi agar bisa memulainya.

"Permisi, kami ingin menjalankan misi ini." Renge langsung memberikan kertas misi yang dibawanya. 

"Biar aku lihat dulu... [Membunuh naga Xeno'jii yang legendaris]. Baiklah kalau begitu, silahkan tanda tangan disini." Resepsionis tersebut memberikan sebuah pena kepada Renge untuk menandatangani kertas misi tersebut.

Setelah selesai menandatangani kertas misi tadi, Renge menyerahkan kertas tersebut kepada resepsionis sebagai tanda bahwa misi sudah mulai dijalankan.

"Selamat mengerjakan misi kalian."

"Terima kasih." Yuuna dan Renge segera pamit kepada resepsionis tadi dan pergi meninggalkan gedung serikat.

Renge langsung membawa Yuuna menuju ke hutan, tempat dimana terakhir kali naga tersebut terlihat berdasarkan info yang tertera pada kepada kertas misi tadi.

Ketika sampai di hutan, Renge tanpa sengaja merasakan sebuah aura yang tidak asing baginya saat tengah menyusuri hutan untuk mencari jejak terakhir keberadaan naga Xeno'jii. Dia segera mengikuti arah sumber aura tersebut. Yuuna langsung mengikutinya dari belakang.

Tanpa disadari, mereka berdua sampai di tempat dimana pohon Elder Fraxinus berada. Yuuna yang mengikuti Renge tadi, mulai penasaran dengan apa yang membuat mereka berdua harus berada di tempat tersebut.

"Renge, apakah merasakan sesuatu yang membuat kita ke tempat pohon Elder Fraxinus?"

"Iya, aku merasakan sebuah aura yang tidak asing bagiku." Renge menjawab pertanyaan tersebut sambil melihat kearah batang pohon tersebut untuk menemukan suatu petunjuk.

Sebuah bekas cakar naga yang masih cukup baru terlihat di salah satu sisi batang pohon Elder Fraxinus. Renge dan Yuuna menghampiri tempat bekas cakaran tersebut untuk melihatnya lebih dekat.

"Bekas cakaran ini masih cukup baru. Terlebih lagi, aku mengenal pemilik bekas cakaran kita temui saat ini."

"Renge, apakah kamu tahu siapa yang meninggalkan bekas cakaran itu?"

"Tentu saja." Renge tersenyum kecil, "Pemilik bekas cakaran tadi sebentar lagi akan muncul."

Tiba-tiba, terdengar suara raungan seekor naga yang begitu kencang dari salah satu sisi hutan hingga membuat burung-burung terbang menjauh. Tampak seekor naga tengah terbang menuju kearah mereka berdua dengan sangat cepat. Naga tersebut langsung mendarat tidak jauh dari tempat Yuuna dan Renge berdiri saat ini.

GGGRRROOOOOAAGGGHHH!!!!!!

Naga tersebut memiliki tubuh yang cukup besar dengan aksen warna biru di beberapa bagian tubuhnya. Ekornya memiliki bentuk seperti sebuah tombak es yang sangat tajam pada bagian ujung ekornya.

(Illustrasi: Google, Monster Hunter World Iceborne)

"Uwaa~ besar sekali tubuh yang dimilik naga itu." Yuuna tampak tercengang melihat ukuran tubuh naga yang mendarat dihadapannya.

"Yuuna, sebaiknya kamu tetap disini. Aku akan menanganinya sendiri." Renge mulai berjalan perlahan mendekati naga tersebut. "Hei, kawan lama. Tenanglah."

Perlahan tapi pasti, Renge mendekati naga tersebut dengan ekspresi tenang seakan dia mengenalinya. Renge mulai mengangkat tangan kanannya dan mengarahkan ke kepala naga tersebut ketika jarak antara dirinya dan naga itu sudah cukup dekat. Naga tersebut perlahan-lahan mulai tenang dan tidak menjadi agresif. Melihat hal tersebut, Renge bergegas mengelus kepala naga itu sesaat tangannya berhasil menyentuh kepala naga tadi. 

"Anak pintar. Sepertinya kamu tidak melupakanku." Renge tertawa kecil sambil mengelus kepala naga tersebut.

"Wow, aku tidak menyangka naga itu bisa sejinak ini ketika melihatmu." Yuuna berjalan menghampiri Renge.

"Hehe.... sebenarnya, aku adalah majikan dari naga ini karena aku sudah rawatnya sejak dirinya masih kecil."

"Heh~ ternyata seperti itu jadinya. Itu menjelaskan kenapa dia bisa sangat jinak dihadapanmu tadi."

"Begitulah. Aku ingin memperkenalkannya kepadamu." Renge menunjukan senyuman manisnya. "Dia adalah Hesty, salah satu naga Velkha yang hidup di wilayah ini tepatnya di gunung yang berada tidak jauh dari hutan ini."

"Apakah aku boleh menyentuhnya?"

"Tentu saja, dia sudah cukup jinak untuk orang lain menyentuhnya."

Yuuna kemudian menyentuh kepala Hesty dan mengelusnya secara perlahan. Sebuah raungan kecil dikeluarkan oleh Hesty sebagai tanda bahwa dia mulai menyukai keberadaan Yuuna yang memiliki aura yang mirip dengan majikannya.

"Sepertinya dia menyukaimu, Yuuna."

"Benarkah?"

Renge menganggukan kepalanya sebagai jawaban untuk Yuuna yang baru saja mengenal naga kesayangan miliknya. Meski naga kesayangan Renge hidup liar di habitat alaminya, dia masih terbilang dapat jinak kembali saat bertemu majikan yang sudah merawatnya.

"Sebaiknya kita segera bergegas mencari keberadaan naga Xeno'jii sebelum hari menjadi gelap." Renge naik ke punggung Hesty untuk bersiap melanjutkan misi dari serikat tadi.

Yuuna bergegas ikut naik ke punggung Hesty dimana Renge sudah menunggunya. Dia duduk di belakang Renge dengan jarak yang terbilang cukup berdekatan. Mereka berdua langsung meluncur dengan cepat ke atas langit untung menyusuri hutan dari atas demi mencari jejak keberadaan naga yang terdapat di misi yang mereka ambil sebelumnya. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top