Chapter 4

Di sebuah tempat dimana Yuuna tampak terkapar tidak berdaya setelah dirinya terbunuh saat berusaha melindungi sahabatnya dari pembunuhan berantai sehingga dirinya tiba di dimensi penuh cahaya.

"Ugh... badanku terasa berbeda sekali." Yuuna membuka kedua matanya setelah berhasil menyadarkan diri. Ia mulai bangkit secara perlahan dari posisi tergeletak di lantai dan melihat area sekelilingnya yang sangat berbeda.

"Apakah... tempat ini... dimensi... setelah... kematian?" Yuuna mulai sedikit gelisah setelah mengetahui dirinya mati terbunuh secara sadis oleh pembunuh berantai.

"Nyaris benar... hanya saja tidak ada orang lain selain dirimu yang berada di dimensi ini, Ichinose Yuuna." Sesosok dewa muncul secara tiba-tiba dan berdiri di sebelah kanan Yuuna dengan wajah sedikit bercanda. 

Yuuna langsung terkejut ketika melihat sosok dewa tersebut. "Uwaa... ternyata ada dewa disini. Aku kira hanya diriku saja yang berada di tempat ini."

"Syukurlah jika kamu menyadari keberadaanku yang muncul tiba-tiba. Tampaknya dirimu mati terbunuh dengan cukup sadis oleh pembunuh berantai tersebut. Bahkan, sahabatmu yang ingin kamu lindungi harus terbunuh demi melindungi dirimu."

"Mifuyu.... Dia mati demi melindungi diriku yang tidak berdaya saat berusaha melindunginya dari ancaman pembunuhan. Aku merasa sangat bersalah dan ingin menebusnya." Yuuna mengucapkan kalimat tersebut dengan nada sedih.

Dewa tersebut mengangguk pelan setelah memahami keadaan yang telah dialami Yuuna sebelum dia mati terbunuh dengan sadis.

"Hmm.. sepertinya aku tahu cara agar dirimu bisa menebus kesalahanmu. Bagaimana jika aku berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali tetapi di semesta yang berbeda yaitu, Yuusuatouri?" Dewa itu tampak tersenyum sesaat mengucapkan hal tersebut.

"Itu berarti aku akan terlahir di dunia yang berbeda dengan duniaku yang sebelumnya. Jika begitu, apakah aku akan terlahir kembali sebagai manusia biasa?" Yuuna mulai sedikit bertanya-tanya akan menjadi apa dia di kehidupan barunya nanti.

"Tentu saja tidak. Dengarkan aku baik-baik Ichinose, kamu akan terlahir sebagai ras legenda di dunia barumu nanti. Penampilannya sama seperti manusia hanya saja kamu memiliki kekuatan yang setara dengan dewa jika bekerja keras."

"Hmm..." Yuuna mengangguk pelan. "Apakah ada ras lain yang hidup di dunia tersebut?"

"Tentu ada, ras tersebut adalah dewa legenda yang membantu ras legenda dan salah satu contohnya adalah diriku ini."

"Begitu rupanya."

"Sebelum aku memberimu kekuatan dan menghidupkanmu kembali, ada sesuatu yang harus kamu ketahui. Dunia yang akan kamu tempati nanti sangat berbahaya dan tidak bisa diremehkan begitu saja. Jika kamu mati maka secara otomatis kamu kehilangan kesempatan keduamu dan tidak dapat kembali begitu saja. Kamu juga harus terus melatih stat dan tubuhmu agar dapat bertahan dari serangan sebesar apapun"

"Akan aku ingat selalu peringatanmu tersebut." Wajah Yuuna mulai menunjukan keseriusannya.

"Baiklah, jika kamu sudah mengerti dengan peringatanku tadi." 

Dewa tersebut mulai mengacungkan kedua lengannya, lalu kedua matanya mulai bersinar sangat terang. "Sebagai utusan Legenda Dewa!!! AKU AKAN MEMBERIKAN KEKUATAN DAN MENGHIDUPKAN KEMBALI ICHINOSE YUUNA KE DALAM SEMESTA YUUSUATOURI!!!"

Tubuh dewa tersebut mulai diselimuti oleh cahaya keemasan yang sangat terang hingga dapat menyilaukan mata.

....

....

"Silau sekali cahayanya..." Yuuna langsung melindungi kedua matanya dengan lengan kanannya agar terlindung dari cahaya yang menyilaukan tersebut.

SSWOOOOSHH!!!!

Yuuna langsung membuka kedua matanya dan menyadari bahwa dirinya sedang terjun bebas dengan cukup cepat dari langit biru yang indah menuju sebuah danau yang sangat luas dan bersih. "Kyaaa~!!!!!!!!

BBYYYUUURRRRR!!!!

Yuuna terjatuh di tengah-tengah danau dan menciptakan semburan air yang cukup hebat seperti seolah-olah sebuah bom cukup besar meledak dengan dashyat. Yuuna mendarat cukup sempurna di air sehingga dia tidak merasakan sakit sedikitpun.

Setelah momentum jatuhnya berhenti secara penuh, Yuuna segera berenang ke permukaan untuk mengambil nafas sambil melihat area sekitarnya.

"Tadi hampir saja, pendaratan tadi sedikit menyakitkan saat menghantam air." Yuuna segera berenang ke salah satu tepi danau sesaat menemukan tempat yang cocok untuk memulihkan diri sementara waktu.

Sesaat sudah berada di tepian danau, Yuuna langsung mengecek keadaan tubuhnya untuk mengetahui kondisinya. "Tidak ada yang luka maupun memar yang tampak akibat benturan tadi." Yuuna kemudian melihat isi saku pakaian yang dikenakannya dan menemukan sebuah kartu di dalam salah satu saku pakaian tersebut.

"Hmm... ada sesuatu disini." Yuuna mengambil kartu tersebut dan melihat tulisan yang tertera pada salah satu sisi kartu. "Jadi ini stat-ku saat ini..."

Ichinose Yuuna - Legend

Strength - D

Defence - E

Speed - D

Intelligence - C

Physical - D

Technique - C

Summon - D

Magic - E

Element - None

Unique Skill - None

"Uwaa... stat awalku lumayan mengerikan... sebaiknya aku secepat mungkin melatih stat-stat ku ini untuk menaikannya agar dapat bertahan lebih lama tempat ini." Yuuna mulai memperhatikan semua stat miliknya secara seksama agar dia dapat merencanakan latihan apa saja yang mungkin harus ia lakukan.

Tiba-tiba muncul sesosok arwah dari balik pepohonan yang berada di tepi danau itu dan bergerak mendekati Yuuna dari belakang dengan tujuan untuk mengejutkannya.

"Booo~"

 "Kyaa~!!" Yuuna terkejut seketika itu juga hingga membuatnya secara refleks melompat ke air danau yang dangkal.

"Maafkan keisenganku yang membuatmu terkejut." Arwah tersebut mulai menunjukan sosok dirinya secara penuh dari yang sebelumnya sama-samar lalu mengambil kartu stat milik Yuuna.

"Siapa kau?"

"Aku adalah Morihime, arwah yang menjaga hutan ini dari siapapun yang ingin merusaknya secara masif. Bagaimana dengan dirimu?" Morihime langsung menghampiri Yuuna secara perlahan dan mengembalikan kartu stat miliknya.

"Namaku Ichinose Yuuna, bisa dibilang aku seorang legenda yang masih amatiran." Yuuna segera bangkit dari jatuhnya tadi dan menerima kartu stat dari tangan Morihime. "Jika kamu adalah arwah, apakah orang lain dapat melihat dirimu selain aku?"

"Aku rasa tidak. Meskipun orang lain bisa melihatku, sosok diriku hanya akan terlihat samar-samar bagi mereka. Bahkan setelah aku berusaha menampilkan wujud sepenuhnya." Morihime hanya bisa tersenyum kecil ketika memberika jawaban tersebut. "Kurasa hanya dirimu yang bisa melihat sosokku ini dan dapat berinteraksi langsung dengan diriku. Apakah mungkin itu kelebihan dari class yang kamu miliki?"

"Class?? Sepertinya aku kurang tahu soal itu." Yuuna meneliti kembali kartu stat miliknya karena ada sesuatu yang tampaknya belum diketahui oleh dirinya.

"Kalau begitu akan aku ajarkan melihat class yang tersedia dan memilihnya." Morihime langsung berjalan ke belakang Yuuna untuk memandunya. "Sekarang lihatlah kartumu dan sebutkan nama-nya."

"Class." ucap Yuuna dengan nada pelan.

Class tersedia:

 -Saint Legend

Morihime mulai memperhatikan class yang tersedia untuk Yuuna secara seksama. "Hanya class Saint ya? Sebaiknya kamu segera memilih class tersebut dan nanti kita coba lihat kemampuan yang akan kamu miliki di class itu."

Yuuna langsung menekan "Saint Legend" setelah disarankan oleh Morihime untuk memilih class tersebut. Dirinya mulai sedikit penasaran kemampuan apa yang akan dimilikinya nanti.

Tubuh Yuuna mulai bersinar cukup terang dan terjadi suatu perubahan yang cukup jelas dalam diri Yuuna. "Tubuhku terasa lebih ringan dari sebelumnya."

"Coba perlihatkan stat-mu lagi, Yuuna. Aku yakin ada yang berubah." 

"Stats." Kartu itu langsung menunjukan kembali stats Yuuna.

Ichinose Yuuna - Saint Legend

Strength - C+

Defence - D

Speed - C

Intelligence - B-

Physical - C

Technique - B

Summon - C+

Magic - B-

Element - None

Unique Skill - None

"Semua stats-ku meningkat cukup drastis....meskipun tidak terlalu banyak berubah." Yuuna tersenyum kecil melihat stats-nya berubah dari yang sebelumnya.

"Class Saint sudah ditakdirkan untuk melindungi semesta Touri, jadi jangan remehkan tantangan yang akan kamu hadapi kedepannya. Nah, sekarang kita coba lihat kemampuanmu dulu untuk menentukan Saint apa dirimu kali ini." Morihime langsung menghilang dari belakang Yuuna dan muncul kembali di depannya dengan jarak beberapa centimeter.

"Baiklah. Akan aku coba." Yuuna segera menyimpan kartunya dan mulai memfokuskan Lenergy di dalam dirinya.

Seketika itu juga, kedua mata mata Yuuna mulai memunculkan lambang tengkorak dan perlahan-lahan tubuhnya mulai meniru wujud Morihime dihadapannya.

"Hmm... sepertinya dirimu akan menjadi Saint Soul, seorang saint yang dapat menggunakan segala sihir yang berkaitan dengan arwah." Morihime tersenyum puas melihat kemampuan Yuuna kali ini

Yuuna langsung mengembalikan wujud tubuhnya seperti semula setelah dia dan Morihime sudah mengetahui kemampuan dan jenis saint yang dimiliki. Dia tidak menyangka kalau dirinya memiliki sebuah kekuatan yang mungkin saja dapat membantunya dalam menebus kesalahan yang pernah dilakukan di kehidupan sebelumnnya.

"Nee... Morihime, apakah mungkin aku bisa menjadi lebih kuat untuk bisa melindungi orang lain yang berharga bagiku?" tanya Yuuna sambil memandangi air danau yang masih jernih.

"Tentu saja bisa. Selama kamu berlatih keras tanpa patah semangat, suatu saat nanti kamu bisa melindungi siapapun yang memerlukan bantuan dari dirimu." Morihime memeluk Yuuna dari belakang untuk menyemangatinya.

Dengan tekad yang sudah bulat, Yuuna langsung menatap ke langit biru yang luas dengan sebuah harapan besar yang ingin dicapainya. "Kehidupan kedua-ku yang baru... Akhirnya dimulai!" Yuuna tersenyum kecil.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top