Chapter 24
Yuuna yang berhasil mengaktifkan kekuatan barunya yaitu Soul Drive Alteration Phase 2 membuat dirinya jauh lebih kuat dari sebelumnya bahkan kekuatannya naik sangat drastis. Meskipun namanya sama-sama Soul Drive Alteration, perbedaan kekuatan yang ditimbulkan begitu jauh berbeda satu sama lain. Isuka yang juga menyaksikan perubahan kekuatan Yuuna tersebut langsung memunculkan sesuatu dari tabletnya.
"Tangkap ini." Isuka melakukan no look low-pass toss untuk memberikan Yuuna sesuatu.
Yuuna secara refleks langsung menangkap benda yang dilemparkan Isuka kepadanya. Benda tersebut berbentuk kristal permata berwarna biru kehijauan dengan sebuah lambang bintang bercincin di bagian tengahnya.
"Isuka.. benda apa yang kamu berikan kepadaku?"
"Itu adalah Jewels of the Shining Star, sebuah kristal permata kuno yang berhasil aku temukan bersama Yuuya saat melakukan ekpedisi ke reruntuhan kuil batu kala itu. Kristal permata itu mengandung energi yang begitu murni sehingga orang yang memakai dapat menggunakan energi tersebut untuk meningkatkan kekuatan mereka." Isuka menjelaskan kristal permata itu sambil terus melindungi Yuuna dan Mifuyu. "Aku dan Yuuya sudah sepakat untuk memberikannya kepadamu saat bertemu kembali. Kamu lebih pantas untuk mendapatkannya dibandingkan kami berdua."
"Aku sangat berterima kasih banyak atas pemberianmu ini, Isuka." Yuuna langsung menyentuhkan kristal permata tersebut ke permata yang ada pada pedang Hoshitama untuk kemudian diserap kedalamnya.
Setelah berhasil menyerap Jewels of the Shining Star, pedang Hoshitama mulai memunculkan aura berwarna ungu terang yang menandakan energi murni dari kristal tersebut sudah dapat digunakan oleh Yuuna. Merasakan energi murni tersebut mengalir ke tubuhnya, Yuuna segera mencabut pedang miliknya dari tanah untuk bersiap melancarkan serangan kembali.
"Saatnya untuk menyerang kembali. Mifuyu, tetaplah didekatku." Yuuna memunculkan Soul Flame yang diberikan Morihime sebelumnya di tangan kirinya.
"Aku akan selalu berada di sisimu kapanpun, Yuuna." Mifuyu langsung memasang kuda-kuda untuk siap bertarung melawan musuh dihadapannya.
"Tunggu aba-aba dariku, Mifuyu." Yuuna segera mengulurkan tangan kirinya kedepan sehingga Soul Flame yang dimunculkannya berada di hadapan matanya. "Sephira Soul Summoning!!"
Bola api yang dipegang Yuuna langsung menyala dengan sangat hebat seperti mendapat lebih banyak bahan bakar untuk dibakar habis lalu ia lemparkan kearah samping. Dari api yang membara tersebut, wujud naga Xeno'jii muncul secara perlahan dan mulai meraung dengan cukup keras.
GGGRRROOOOOAAGGGHHH!!!!!!
Tak lama kemudian, Xeno'jii mulai mengumpulkan energi di mulutnya hingga membentuk sebuah bola berwarna biru keputihan yang cukup besar. Di saat bola energi tersebut sudah terkumpul secara maksimal, Yuuna mengangkat pedangnya tinggi-tinggi untuk bersiap memberikan sebuah aba-aba.
"Renge... bersiaplah untuk menghindar bersama yang lainnya." Yuuna melakukan telepati kepada Renge untuk memberitahukannya sesuatu. "Tembak!!" Pedang Hoshitama langsung ia turunkan hingga ujungnya menunjuk kearah Iris dan naga Safi'jii.
Seketika itu juga, Xeno'jii segera menembakan bola energi tersebut hingga menyerupai serangan laser yang begitu kuat. Dalam hitungan detik, Renge bersama lainnya bergegas menjauh agar terhindar dari serangan bola energi yang ditembakan oleh Xeno'jii yang dibangkitkan oleh Yuuna. Tembakan tersebut berhasil mengenai kepala Safi'jii hingga membuatnya mati mengenaskan dan tumbang ke tanah. Iris yang berdiri di atas kepala naga tersebut langsung terlempar cukup keras hingga menghantam tanah. Setelah selesai menembakan bola energi tadi, naga Xeno'jii langsung menghilang ditelan oleh api yang mengelilinginya tadi.
"Mifuyu, sekarang waktunya." Yuuna melirik sesaat kearah Mifuyu untuk memberikan aba-abanya.
Mifuyu bersama Yuuna langsung meluncur menuju Iris yang terjatuh ke tanah untuk melancarkan serangan mereka. Setelah mendapat jarak yang sesuai, keduanya segera bertempur menghadapi Iris yang berhasil bangkit dari jatuhnya tadi. Tidak lupa, Renge bersama lainnya juga ikut bertempur kembali untuk dapat mengalahkan Iris yang sudah kehilangan kendali atas naga Safi'jii yang berhasil terbunuh oleh serangan dari bola energi milik Xeno'jii.
Meski dihujani berbagai serangan dari musuh yang ada dihadapannya, Iris menangkis beberapa serangan tersebut bahkan menghindarinya supaya dirinya tidak mendapatkan luka yang lebih parah dari sebelumnya. Walaupun begitu, ada beberapa serangan yang berhasil mendarat di tubuhnya hingga membuatnya berlumuran darah cukup banyak dari semua luka yang terdapat di tubuhnya.
"Kalian pikir dapat mengalahkanku dengan mudah... coba saja kalau bisa... aku tidak akan membiarkan semua serangan yang kalian lancarkan mengenaiku lebih dari ini." Iris tetap merasa optimis sambil terus menangkis semua serangan yang datang.
Dia berusaha mempertahankan ego-nya terhadap kekuatan yang dimiliki oleh dirinya bahkan setelah menyaksikan kebangkitan dari sebuah kekuatan yang lebih dahsyat dan lebih hebat yaitu kekuatan terpendam milik Yuuna.
"Yuuna~, apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika seperti ini terus, kita semua tidak akan dapat mengalahkan Iris dalam waktu yang cepat." Mifuyu mulai merasa sedikit pesimis mengingat Iris bukan lawan yang terbilang lemah.
"Tetaplah menyerang Iris hingga menciptakan sebuah celah untuk dimanfaatkan karena aku memiliki sebuah ide." Yuuna memberikan sebuah isyarat anggukan kepala kepada Renge untuk memberitahukan sesuatu.
Renge yang melihat isyarat tersebut langsung mengangguk balik kepada Yuuna yang menandakan bahwa dia akan mengikuti rencana yang akan dijalankan oleh dirinya. Mereka berdua segera mundur sejenak dari pertempuran untuk menganalisa keadaan hingga mendapatkan waktu yang tepat untuk menjalankan rencana Yuuna.
"Apa rencana yang kamu miliki saat ini, Yuuna?"
"Aku akan berencana untuk mengalahkannya dengan satu tebasan di lehernya disaat dia sudah melemah. Maka dari itu, aku membutuhkan saat yang tepat untuk meluncurkannya." Yuuna memperhatikan tempo pertarungan Mifuyu dan teman-temannya yang lain ketika menghadapi Iris.
"Kupikir rencanamu sedikit berbahaya, Yuuna. Kamu hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukannya. Jika seranganmu meleset atau bahkan melewatkan kesempatan untuk meluncurkannya, maka nyawamu akan menjadi taruhannya."
"Meskipun begitu, aku sangat yakin dengan apa yang sudah aku rencanakan ini bahkan jika aku harus mempertaruhkan nyawaku untuk mengalahkan Iris demi menggagalkan rencana jahatnya tersebut." Tangan kanan Yuuna mulai menggenggam gagang pedang Hoshitama dengan sangat erat menandakan bahwa dia serius dengan apa yang diucapkannya.
"Sebaiknya kamu mempercayai keseriusannya, Renge. Dia sudah memikirkan rencana itu bersama konsekuensi yang akan dihadapinya secara matang-matang." Nike mundur ke dekat Renge untuk memulihkan sedikit tenaganya sambil terus melakukan serangan dari jarak jauh.
"Aku setuju dengan apa yang dikatakan Nike. Percayakan semua kepada Yuuna karena dia tahu apa yang harus dilakukan kali ini untuk mengalahkan Iris." Itsuki melakukan telepati kepada Renge.
Setelah mendapat bujukan dari kedua temannya tersebut, Renge akhirnya mengalah. Di dalam hatinya, dia tidak ingin orang lain yang dikenalnya mengambil jalan yang sama seperti dirinya dulu.
"Baiklah. Aku percayakan semua kepadamu untuk menuntaskan pertempuran ini, Yuuna. Semuanya berada ditanganmu sekarang." Renge segera melakukan telepati kepada yang lainnya untuk memberitahukan rencana Yuuna kali ini.
Mendengar rencana tersebut, semuanya langsung meningkatkan tempo serangan mereka agar dapat menciptakan celah yang tepat untuk Yuuna melakukan serangannya ke arah Iris. Renge menghadap Yuuna sesaat untuk melakukan sesuatu.
"Sephira Spirit Blessing!!"
Tubuh Yuuna mulai diselimuti aura yang sama seperti aura yang menyelimuti pedang Hoshitama. Kekuatan yang ada didalam diri Yuuna mulai meningkat cukup banyak dari sebelumnya. Renge langsung meninggalkan Yuuna untuk kembali bertarung menghadapi Iris.
"Sudah saatnya untuk mengakhiri semua ini. Dengan kekuatanku ini, aku akan melindungi siapapun seperti janji yang pernah aku kubuat bersama Mifuyu. Ini sudah menjadi tugasku untuk terus menjaga janji tersebut meskipun aku harus mengulang kesalahan yang sama." Yuuna bergumam di dalam hatinya sambil memejamkan kedua matanya untuk memfokuskan lenerginya ke pedang Hoshitama miliknya demi mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan pamungkas kearah Iris
Beberapa menit berlalu, kekuatan Iris sudah mulai melemah dari sebelumnya hingga ke titik dimana dia mulai lengah. Melihat kesempatan yang Yuuna perlukan akhirnya tiba, Renge segera meminta yang lainnya untuk mundur agar tidak menghalangi pergerakan Yuuna.
"Yuuna!!! Sekarang atau tidak selamanya!!" Renge setengah berteriak untuk memberitahukan Yuuna.
"Hyaa!!!!!" Kedua mata Yuuna terbuka lebar lalu dia meluncur dengan sangat cepat hingga Iris tidak dapat mengantisipasi serangan yang datang.
"Apa!?? Ini.. mustahil!?" Iris tidak melihat datangnya serangan tersebut sehingga dia tidak sempat untuk menghindar maupun menangkisnya.
"Rasakan ini!!"
Tebasan pedang yang Yuuna lancarkan berhasil membuat luka yang sangat dalam dan begitu pedih ke tubuh Iris. Tak lama kemudian, darah memancar deras dari luka tebasan tersebut hingga membuat Iris menemui ajalnya karena kehabisan darah. Pasukan musuh yang melihat kematian Iris dari kejauhan mulai lari kalang kabut karena moral mereka turus drastis setelah kehilangan pimpinan utama mereka.
Crest Guardian yang awalnya tersudut oleh pasukan yang dipimpin Iris, akhirnya membalikkan keadaan untuk menghabisi pasukan musuh tanpa membiarkan siapapun lolos dari medan pertempuran. Melihat semangat pasukannya membara kembali, Hikaru tidak tinggal diam untuk ikut menghabisi musuh hingga tidak bersisa sedikitpun.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top