Chapter 23
Ledakan besar akibat serangan pamungkas milik Safi'jii yang dinamakan sebagai Sapphire of the Emperor membuat tanah yang berumput hijau menjadi merah membara dan hitam legam seakan-akan terbakar hebat. Meskipun begitu, tanah dimana Yuuna berpijak masih tampak hijau karena efek ledakan tersebut terbelah melewati dirinya.
"Sepertinya aku datang disaat yang tepat." Yuuna mengangkat kembali pedang miliknya setelah berhasil membelah ledakan tersebut. "Maaf sudah membuatmu menunggu, Renge, Nike, Itsuki."
"Kami benar-benar terselamatkan olehmu disaat yang tepat dimana kami hampir kehilangan nyawa kami." Itsuki mencoba bangkit kembali setelah hampir tersungkur di tanah karena kehabisan tenaganya.
Mengetahui mereka bertiga berhasil selamat dari serangan pamungkas naga yang dikendalikannya karena seseorang datang melindungi mereka, Iris tampak sangat kesal karena gagal membunuh Renge bersama dengan kedua temannya tersebut. Meskipun begitu, dia berusaha untuk tidak menunjukan kekesalannya dan terus berusaha mempertahankan auranya yang mengintimidasi.
"Heh... kalian bertiga benar-benar lemah hingga seseorang harus rela melindungi kalian yang sudah tidak berdaya melawanku. Ha... ha... ha..., aku yakin sekali gadis yang menyelamatkan kalian akan sama lemahnya dengan kalian bertiga." Iris memandang rendah dan meremehkan Yuuna yang berhasil melindungi Renge beserta Nike dan Itsuki.
"Hehe... kamu pikir kalau dirimu adalah orang yang terkuat di pertempuran ini, bukan? Kamu akan segera menyesalinya nanti setelah merasakan kekuatan sebenarnya dari temanku, Yuuna yang baru saja menyelamatkan kami bertiga." Renge sedikit mencoba untuk memprovokasi Iris yang benar-benar sudah menganggap remeh kekuatan Yuuna.
"Coba kita lihat saja... Serang gadis itu." Iris memerintahkan naga Safi'jii untuk menyerang Yuuna.
Melihat serangan musuh akan datang kepada dirinya, Yuuna melesat secepat mungkin untuk menyambutnya dan memberikan sedikit serangan balik yang cukup menyakitkan. Serangan cakaran naga itu berhasil dihindari oleh Yuuna dan dia segera meluncurkan sebuah tebasan yang begitu dalam ke tubuh naga Safi'jii secara bertubi-tubi.
"Hya~!!!" Teriak Yuuna sambil terus melancarkan tebasan demi tebasan ke tubuh naga legendari tersebut.
"Apa!? Ini... tidak mungkin terjadi!?" Iris benar-benar terkejut setelah melihat kekuatan Yuuna yang berhasil membuat Safi'jii kesakitan akibat luka tebasan yang begitu dalam.
"Rasakan ini. Soul Star Quad Slasher!!" Yuuna melayangkan empat tebasan secara beruntun kearah bagian kepala Safi'jii lalu melompat mundur ke dekat Renge dan kawan-kawan.
"Arrghh..!!" Iris mengerang kesakitan karena salah satu tebasan pedang milik Yuuna berhasil mengenai dirinya.
"GRRAAAGGHHH!!!" Naga mengerang kesakitan setelah kepalanya terluka parah dan mengeluarkan cukup banyak darah akibat serangan yang diterimanya.
Meskipun sudah mendapatkan seranagan yang terbilang brutal dan bertubi-tubi dari Yuuna, naga Safi'jii masih dapat berdiri dengan keempat kakinya tanpa memedulikan luka-luka yang diterimanya. Hal itu juga berlaku kepada Iris yang tampak masih bisa bertahan dari luka tebasan yang mengenai dirinya.
"Nee~ Renge, apakah ini kekuatan Soul Drive Alteration yang pernah kamu ceritakan waktu itu? Aku benar-benar terkesan dapat melihatnya secara langsung dihadapanku." Nike merasa terkesan dapat melihat kekuatan Yuuna yang pernah diceritakan oleh Renge secara langsung.
"Tentu saja. Lagipula, aku yakin sudah memberitahukan kalian soal tanda yang muncul di mata kanannya itu." Renge sudah dapat berdiri kembali setelah memulihkan sedikit tenaganya meskipun belum sepenuhnya.
Nike dan Itsuki mengangguk pelan setelah mengingat pembicaraan mereka kala itu mengenai warna mata kanan Yuuna yang berubah menjadi sedikit kemerahan seolah-olah menandakan sesuatu yang masih terpendam dalam kekuatannya akan segera muncul.
"Di saat Yuuna menunjukan kekuatan tersembunyinya tersebut dihadapan Iris, dia akan segera menyesali tindakannya karena meremehkan kekuatan yang teman kita miliki." Semangat Nike mulai membara kembali setelah melihat Yuuna berjuang habis-habisan menghadapi Iris. "Aku tidak akan kalah dari Yuuna yang sudah menyelamatkan hidup kita tadi. Meskipun tubuhku sudah babak belur, aku akan tetap membantu dirinya untuk mengalahkan Iris."
Kalimat yang Nike ucapkan tersebut membuat Renge dan Itsuki juga mulai bersemangat kembali demi membantu Yuuna sekuat tenaga mereka untuk mengalahkan Iris.
"Yuuna, biarkan kami membantumu untuk melawan Iris dan Safi'jii secara bersama-sama." Renge berjalan kesamping Yuuna dan memasang kuda-kuda untuk melanjutkan pertempuran kali ini.
"Terima kasih banyak, Renge, Itsuki, Nike. Aku tidak akan bisa menghadapi Iris terlalu lama bahkan mengalahkannya jika terus bertarung sendirian." Yuuna mengambil salah satu Fraxinus Dual Trigger dari holster sambil mengalirkan lenergynya. Pistol itu langsung ia arahkan ke kepalanya kemudian ditembakan tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. "Ayo kita mulai serangan kita."
Mereka berempat meluncur secepat mungkin untuk menyerang naga Safi'jii dan berusaha menciptakan serangan sebanyak mungkin untuk membuat naga itu tumbang. Iris yang melihat serangan yang datang langsung memerintahkan naga tersebut untuk menyerang balik demi menggagalkan sebagian yang dilancarkan lawannya itu.
Pertempuran antar kedua kubu berlangsung cukup lama karena kekuatan mereka yang hampir sama kuatnya satu sama lain. Ketika sedang terfokus untuk menyerang salah satu bagian tubuh Safi'jii, Yuuna tidak menyadari kedatangan serangan dari kaki depan naga tersebut yang membuatnya terhempas ke belakang. Dia segera menancapkan Hoshitama ke tanah untuk mengurangi laju hempasan yang diterimanya. Tiba-tiba, sesosok laki-laki yang Yuuna kenal datang ke medan pertempuran dan menangkap tubuhnya hingga dia dapat mendarat dengan selamat.
"Apa kamu baik-baik saja?" Isuka memastikan kondisi Yuuna setelah berhasil ia tangkap sebelum berhasil menghantam tanah dengan keras.
"Aku baik-baik saja, Isuka." Yuuna mengusap darah yang meluncur keluar dari mulutnya lalu berdiri kembali. "Aku sedikit tidak menyangka kamu akan datang menolongku."
"Bukan hanya diriku saja, Yuuya juga datang untuk membantumu. Terlebih lagi, sepertinya sahabatmu juga ikut datang bersama kami."
"Huh!?" Yuuna tampak sedikit kebingungan setelah mendengar bagian terakhir kalimat yang Isuka ucapkan. Dia langsung menoleh ke belakang dan mendapati Mifuyu berada tidak jauh darinya. "Mifuyu!? Kenapa kamu datang ke tempat ini? Bukankah aku sudah meminta Morihime untuk menjagamu selagi aku pergi."
"Tenangkan dirimu. Aku rasa dia memiliki alasan yang ingin diberitahukan kepadamu kali ini." Isuka berusaha menenangkan Yuuna yang terlihat nyaris panik melihat sahabat baiknya datang membantunya di medan pertempuran ini. "Yuuya!! Sebaiknya kamu segera bantu Renge dan kedua temannya melawan musuh. Aku akan melindungi mereka berdua untuk sementara waktu."
"Siap laksanakan." Yuuya berlari menuju posisi Renge saat ini sambil memunculkan beberapa senjata magis untuk ikut menyerang Iris.
Melihat Yuuya sudah meluncur dengan cepat membantu Renge, Isuka segera memposisikan diri di depan Yuuna dengan jarak yang terbilang cukup dekat. Sementara itu, Mifuyu menghampiri Yuuna karena dirinya ingin memberitahukan sesuatu kepadanya.
"Mifuyu?? Kenapa kamu datang kemari?"
"Yuuna~ tolong dengarkan aku. Sebenarnya aku selalu ingin berada di sisimu meskipun aku harus ikut melawan musuh yang dapat membuatku terluka berat. Terlebih lagi, aku berhasil menemukan apa yang aku butuhkan untuk membantu kali ini." Mifuyu mengeluarkan kartu stat miliknya dengan menunjukan apa yang tertera pada kartu itu kepada Yuuna.
"Mifuyu!? Mungkinkah itu.." Yuuna tampak tercengang melihat apa yang tertera pada kartu stat milik Mifuyu.
"Tepat sekali, aku memiliki kekuatan untuk menjadi seorang legenda." Mifuyu bergegas menyimpan kembali kartu stat tersebut dan memunculkan dua buah pedang berbentuk cakram. "Lebih tepatnya, aku menjadi Saint Maiden."
Perasaan senang bercampur haru mulai Yuuna rasakan di hatinya. Meskipun begitu, dia berusaha untuk tidak memeluk Mifuyu mengingat mereka sedang berada di medan pertempuran yang mengharuskan keduanya untuk tetap waspada. Tanpa disadari, luka akibat pukulan dari kaki naga Safi'jii yang membuatnya terhempas tadi mulai menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat hingga Yuuna kembali memuntahkan sedikit darahnya dari mulutnya.
"Yuuna!? Kamu baik-baik sajakan?"
"Bukankah aku sudah bilang kalau diriku ini baik-baik saja." Yuuna mengusap kembali darah yang keluar dari mulutnya. "Kurasa sudah waktunya untuk memakai kekuatan baruku itu" gumam Yuuna pelan sambil tersenyum tipis.
Seketika itu juga, kedua mata Yuuna berubah warna dari kuning keemasan menjadi merah terang dan diikuti pakaiannya yang juga ikut berubah menjadi ungu kehitaman. Bahkan pedang Hoshitama juga ikut berubah warnanya menyesuaikan warna pakaian Yuuna saat ini.
Melihat kekuatan Yuuna yang semakin lebih kuat dari sebelumnya dan penampilannya yang berbeda, Iris tampak merasakan sedikit ketakukan dan kaget karena dia belum pernah menyaksikan kekuatan yang begitu dahsyat sama sekali. Renge bersama Nike dan Itsuki yang mengetahui hal tersebut terlihat senang karena kekuatan baru Yuuna berhasil dia munculkan.
"Tidak mungkin!? Kekuatan itu... kekuatan yang lebih kuat bahkan melampaui kekuatanku sendiri. Aku merasakan aura yang begitu berbahaya keluar dari gadis itu." Iris mulai merinding setelah menyaksikan kekuatan Yuuna yang sebenarnya.
"Sudah saatnya aku menggunakan kekuatanku ini. Soul Drive Alteration Phase 2!!!" Yuuna menatap Iris dengan tatapan yang begitu dingin dan tajam seolah-olah dia merupakan pembunuh berdarah dingin.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top