Chapter 22

Yuuna tampak tengah memperhatikan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dari tepi danau setelah selesai mempersiapkan diri untuk ikut membantu menghadapi serangan Iris yang akan terjadi tidak lama lagi. Pedang Hoshitama dan pistol Fraxinus Dual Trigger sudah melekat di tubuhnya dan siap digunakan kapan saja.

"Aku harap Renge bersama Itsuki dan Nike sudah bersiap untuk menghadapi kedatangan Iris yang akan sebentar lagi akan mulai menyerang. Terlebih lagi, aku sedikit khawatir dengan mereka bertiga karena pihak musuh berhasil mengendalikan naga legendaris Safi'jii." 

"Apakah kamu tengah mengkhawatirkan ketiga temanmu itu, Yuuna?" Mifuyu datang dari belakang setelah mendapatkan istirahat yang cukup di rumah Yuuna tadi.

Yuuna secara refleks langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara Mifuyu yang datang menghampirinya.

"Mifuyu... iya... aku benar-benar mengkhawatirkan mereka saat ini. Mengingat Safi'jii yang juga sama-sama naga legendaris seperti Xeno'jii yang pernah aku lawan, pertempuran mereka akan sangat membahayakan hidup karena aku dapat membayangkan kekuatan Safi'jii yang lebih kuat dibandingkan Xeno'jii yang aku ceritakan."

Mendengar jawaban Yuuna, Mifuyu kemudian memeluk Yuuna dari belakang untuk menenangkan dirinya yang khawatir dengan kondisi ketiga temannya tersebut.

"Aku yakin mereka akan baik-baik saja. Bahkan kamu pernah bilang kalau mereka adalah seorang legenda yang cukup kuat untuk menghadapi situasi apapun. Yakinlah kalau mereka bisa mengatasi ancaman Iris kali ini." Mifuyu membisikkan kata-kata tersebut dengan nada yang cukup lembut dan pelan ke telinga Yuuna.

"Hmm.. setidaknya aku bisa menyakini mereka akan baik-baik saja meskipun untuk sementara waktu. Terima kasih, Mifuyu." Yuuna mengelus pelan kepala Mifuyu yang membisikan kata-kata tadi untuk menenangkan dirinya.

Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh yang begitu kencang berasal dari salah satu sisi kota Seliantraea. Keduanya segera mengalihkan perhatian mereka kearah sumber suara tersebut dan mendapati seberkas cahaya jingga yang cukup terang tengah menghiasi salah satu bagian langit malam hari ini.

"Sepertinya pertempuran melawan Iris dan pasukannya sudah dimulai."

"Tampaknya begitu. Kita hanya bisa berharap agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk dari yang kita perkirakan sebelumnya."

Tidak lama berselang, cahaya jingga tersebut semakin membesar dan lebih terang dari sebelumnya. Sebuah firasat buruk langsung muncul dipikiran Yuuna seakan-akan sesuatu di luar dugaan tengah terjadi. Mata kanan Yuuna berubah warna menjadi merah dan mulai bersinar dengan menimbulkan sedikit rasa nyeri di kepalanya

"Itta~" Yuuna menahan rasa nyeri tersebut sambil menutupi mata kanannya yang mulai bersinar.

"Yuuna... apa yang sedang terjadi?" Mifuyu segera melepaskan pelukannya dan memeriksa keadaan Yuuna.

"Aku merasakan firasat buruk kali ini, Mifuyu. Sepertinya terjadi sesuatu yang tidak terduga kepada Renge, Itsuki dan Nike saat ini."

Morihime bergegas muncul kembali dihadapan Yuuna dan Mifuyu setelah selesai memulihkan semua tenaga yang terbuang sebelumnya untuk memberikan sebuah kabar yang tidak menyenangkan. Melihat kemunculan Morihime, Yuuna sudah dapat menebak apa yang tengah terjadi saat ini.

"Morihime, mungkinkah saat ini Renge dan yang lain sedang mengalami kesulitan melawan Iris?" Yuuna menatap Morihime dengan ekspresi serius.

"Benar sekali. Renge beserta Nike dan Itsuki sedang mengalami kesulitan yang cukup hebat ketika melawan Iris. Terlebih lagi, sebagian besar kekuatan pasukan Crest Guardian sudah berhasil dikalahkan oleh pasukan yang dipimpin oleh Iris karena perbedaan kekuatan yang cukup besar." 

"Pantas saja aku merasakan firasat buruk kali ini." Rasa nyeri yang dialami Yuuna berangsur-angsur menghilang dan mata kanannya mulai berhenti bersinar serta warnanya berubah kembali ke warna sebelumnya. "Mifuyu, seperti aku harus pergi membantu mereka melawan Iris. Apakah kamu tidak masalah jika aku melakukannya?" Yuuna melirik Mifuyu yang berada disampingnya.

"Tentu saja tidak. Pergi dan bantulah teman-temanmu itu, Yuuna. Bagaimanapun juga itu sudah menjadi kewajibanmu untuk terus menjaga janji kita tersebut."

"Terima kasih banyak, Mifuyu. Kamu memang sahabat terbaikku." Pandangan Yuuna beralih ke Morihime yang ada dihadapannya. "Apakah mereka masih baik-baik saja?"

"Untuk saat ini, iya... mereka masih baik-baik saja. Sebelum kamu pergi membantu mereka, aku ingin memberikanmu sesuatu." Morihime langsung memunculkan sebuah bola api berwarna biru di tangan kanannya. "Ini adalah Soul Flame dari naga Xeno'jii. Aku ingin kamu membawanya karena ini akan membantumu saat diperlukan."

Yuuna kemudian mengambil Soul Flame itu dari tangan Morihime lalu menyerapnya untuk menyimpan api tersebut hingga tiba saat dimana ia akan gunakan nantinya.

"Akan aku menggunakannya di saat yang tepat. Kalau begitu, tolong jaga Mifuyu untukku ya, Morihime." Yuuna melesat secepat mungkin meninggalkan Mifuyu bersama Morihime untuk segera bergabung dengan Renge yang sedang bertarung melawan Iris.

*** 

Jumlah pasukan Crest Guardian yang berguguran mulai bertambah banyak seiring pertempuran yang semakin berkecamuk demi melindungi kota Seliantraea dari serangan musuh. Hikaru tetap terus berusaha mengerahkan semua pasukan untuk menghalau pergerakan musuh yang semakin mendekati garis pertahanan terakhir pasukan Crest Guardian. Sementara itu, di tempat lain tampak Renge beserta Itsuki dan Nike tengah kewalahan melawan Iris yang tengah berdiri diatas kepala naga Safi'jii yang berhasil dikendalikannya.

"Huft.. hufh.. aku tidak menyangka pertempuran ini akan sangat melelahkan terutama melawan Iris dan naganya." Itsuki berusaha mengatur nafasnya setelah seluruh tenaganya terkuras dengan sangat cepat ketika mencoba mengalahkan Iris.

"Apa yang harus kita lakukan, Renge?" Nike terus menembakan beberapa peluru dari senjata miliknya untuk melukai Safi'jii sebanyak mungkin.

"Kita harus tetap menyerang meskipun harus melawannya hingga titik darah penghabisan." Renge terus menebaskan pedang ke tubuh Safi'jii sambil berharap dapat menumbangkannya secepat mungkin.

"Ha.. ha.. ha.. kalian tidak akan bisa mengalahkanku dengan mudah. Terlebih lagi, naga legendaris terkuat yang hidup di tempat ini sudah berhasil aku kendalikan untuk membantuku mengalahkan kalian semua." Iris tertawa sinis setelah puas melihat Renge dan kedua kawannya tersebut kewalahan melawan dirinya. "Serang mereka, wahai nagaku."

Tanpa berlama-lama, naga Safi'jii mulai mengayunkan cakarnya kearah Renge beserta Nike dan Itsuki secara bergantian sambil sesekali menembakan bola energi. Mereka bertiga terus menyerang naga tersebut sambil menghindari serangan yang dilancarkannya. Meskipun begitu, mereka bertiga belum menyadari kalau saat ini mereka sedang bermain kedalam rencana licik Iris yang berusaha mengulur waktu selama mungkin hingga naga yang dikendalikannya dapat melakukan serangan pamungkas.

Setelah beberapa saat berlalu, Renge bersama Nike dan Itsuki sudah menghabiskan seluruh tenaga yang mereka miliki hingga kedua kaki mereka sulit menopang berat tubuh mereka. Melihat kesempatan tersebut, Iris segera memerintahkan naga Safi'jii untuk melancarkan serangan pamungkas. Naga tersebut langsung terbang dan mulai menyemburkan api aura biru dari mulutnya hingga memenuhi area tanah yang ada disekitarnya. Tak berselang lama, sebuah bola energi berukuran kecil dimuntahkan oleh naga Safi'jii dan bergerak perlahan menuju tanah yang sudah dipenuhi api aura biru tadi.

"Sepertinya kita tidak akan selamat dari serangan tersebut." Nike merasa sangat pasrah hingga senjata yang digenggamnya hampir terjatuh ke tanah.

"Aku tahu ini bukan saatnya tapi percayalah bahwa sebentar lagi bantuan akan segera datang." Renge tampak menunjukan sebuah senyuman kecil seakan-akan mengibaratkan dia masih memiliki sebuah harapan untuk selamat dari serangan pamungkas naga Safi'jii.

Bola energi tersebut akhirnya menyentuh tanah dan menciptakan ledakan yang luar biasa hebat. Di saat ledakan hampir mencapai tempat dimana Renge bersama Nike dan Itsuki berada, Yuuna muncul di depan mereka bertiga dan mengeluarkan Hoshitama dari sarungannya. Dia segera mengaktifkan Soul Drive Alteration miliknya dan bersiap mengayunkan pedangnya.

"Hyaa~!!!!" Yuuna mengayunkan Hoshitama untuk membelah ledakan menjadi dua agar tidak mengenai mereka berempat.

Ledakan tersebut langsung terbelah dan gagal mengenai Renge bersama Nike dan Itsuki sehingga mereka bertiga tidak terbunuh oleh ledakan itu. Senyuman Renge mulai semakin lebar saat melihat Yuuna datang di saat yang sangat tepat untuk menyelamatkan mereka bertiga.

"Aku sudah lama menunggu kedatanganmu... Yuuna." Renge merasa senang melihat Yuuna tiba di tempatnya untuk membantu dirinya melawan Iris.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top