Chapter 2
Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba setelah terdengar dentangan bunyi lonceng yang cukup keras sebanyak 3 kali hingga dapat didengar dari seluruh penjuru area sekolah. Semua murid bergegas merapikan buku dan perlengkapan belajar mereka sebelum pulang ke rumah maupun memulai kegiatan ekskul yang mereka ikuti. Bahkan beberapa diantaranya sudah memiliki jadwal untuk masuk kerja sambilan sepulang sekolah demi menambah uang saku mereka.
"Yuuna... apakah kamu ada rencana lain setelah selesai kerja sambilan nanti?" tanya Mifuyu sambil merapikan buku-buku miliknya ke dalam tas.
"Sepertinya tidak ada. Waktuku cukup luang setelah jadwal kerjaku selesai." Yuuna selesai merapikan alat tulis dan buku-buku kedalam tas lalu menutupnya cukup rapat.
"Kalau begitu, bagaimana jika nanti kamu mampir ke tempatku setelah itu? "
"Hmmm.... boleh juga. Setelah selesai nanti aku akan mampir ke tempatmu nanti. Semoga saja shift kerjaku tidak terlalu lama." Yuuna langsung pergi meninggalkan Mifuyu untuk segera menuju tempat kerja sambilannya yang berada cukup jauh dari lingkungan sekolahnya.
Tempat dimana Yuuna melakukan kerja sambilan berada di distrik yang berbeda dengan distrik sekolahnya berada dan dapat dicapai dengan menggunakan kereta commuter line. Perjalanan menuju distrik tersebut membutuhkan waktu sekitar 50-60 menit perjalanan tergantung dengan jumlah stasiun pemberhentian kereta yang berada di sepenjang jalur tersebut.
Sesampainya di stasiun kereta, Yuuna segera menempelkan kartu elektronik pada pemindai di gerbang tiket lalu berjalan menuju ke salah satu peron stasiun yang akan dilalui kereta commuter line yang menghubungkan ke distrik tempat kerjanya.
'Semoga saja shift kerjaku hari ini tidak membuatku pulang terlalu malam. Selama kafe tidak terlalu banyak pelanggan yang datang maka shift kerjaku bisa selesai tepat waktu dan aku bisa mampir ke apartemennya Mifuyu.' Yuuna bergumam kecil sambil sesekali melihat jam tangannya.
Tak lama, kereta commuter line yang ditunggu pun tiba. Yuuna langsung merapat ke garis pembatas peron untuk menunggu kereta berhenti sepenuhnya di stasiun tersebut. Pintu kereta kemudian terbuka sesaat kereta telah berhenti dan beberapa penumpang mulai keluar dari kereta. Begitu penumpang yang keluar sudah tidak ada, Yuuna bergegas masuk bersama penumpang lain sebelum kereta berangkat kembali menuju tempat tujuan.
Kereta commuter line tersebut segera menutup pintu lalu berangkat kembali meninggalkan stasiun tersebut untuk bergerak menuju stasiun lain yang berada di jalur operasinya. Kondisi di dalam gerbong kereta tersebut cukup ramai dan sedikit berdesak-desakan karena saat ini merupakan jam padat pulang kerja dan sekolah.
"Sempitnya. Tubuhku tidak bisa bergerak bebas." ungkapnya pelan karena dirinya terhimpit diantara pintu kereta dengan sekelompok penumpang lain yang tidak mendapatkan tempat duduk. Yuuna harus berjuang untuk tidak semakin terhimpit oleh penumpang lain yang semakin banyak hingga mencapai stastiun tujuannya.
Akhirnya, Yuuna sampai di stasiun tujuannya setelah menempuh 1 jam perjalanan yang cukup mengerikan. Ia bergegas keluar dari kereta sesaat pintu terbuka dan pergi meninggalkan stasiun untuk menuju tempat kerjanya yang merupakan kafe di salah satu wilayah perbelanjaan distrik tersebut. Karena letak kafe tersebut tidak terlalu jauh sehingga Yuuna tidak perlu khawatir untuk terlambat memulai shift kerjanya.
Setibanya di kafe tempat kerjanya, Yuuna segera menuju ruang loker karyawan untuk mengganti seragam sekolahnya dengan seragam pelayan kafe. Setelah selesai, Yuuna segera menemui manajer kafe yang sekaligus berperan sebagai barista di kafe tersebut.
"Master, apakah hari ini sedang banyak pelanggan yang datang kesini?" Yuuna bertanya kepada sang manajer yang tengah meracik pesanan kopi salah satu pelanggan.
"Bisa dibilang cukup banyak pelanggan yang datang kesini. Beberapa diantaranya adalah pelajar yang ingin bersantai bahkan mengerjakan tugas bersama." jawab sang manajer sambil menyelesaikan kopi pesanan pelanggan. "Tolong bawakan pesanan kopi ini ke pelanggan yang duduk di meja sebelah sana." Sang manajer langsung meletakan 4 cangkir berisi kopi di atas konter lalu menunjuk kearah pelanggan yang duduk di meja dekat kaca jendela kafe.
"Baik, akan aku antarkan." Yuuna memindahkan pesanan kopi pelanggan tersebut ke atas nampan lalu membawanya menuju meja yang ditunjuk oleh sang manajer.
Yuuna langsung meletakan satu per satu kopi pesanan pelanggan ke atas meja tatkala dirinya sudah berada di meja tersebut. Dia segera melayani pelanggan lain yang berada di kafe tersebut bersama rekan kerjanya. Satu per satu pelanggan mulai terlayani oleh dirinya bersama rekan kerjanya.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap dan shift kerja Yuuna juga sudah hampir selesai. Menyadari hal tersebut, sang manajer kafe segera memanggil Yuuna yang masih mengurus pesanan pelanggan yang baru saja datang.
"Yuuna, sepertinya shift kerjamu sudah hampir selesai. Sebaiknya kamu segera pulang ke rumah untuk beristirahat. Sisanya serahkan saja pada rekan kerjamu yang lain." ucap manajer dengan nada sedikit keras agar dapat terdengar dari jauh.
Mendengar hal itu, Yuuna bergegas meletakan kertas catatan ke atas konter kemudian pergi menuju ruang loker untuk berganti pakaian. Setelah mengganti pakaiannya, Yuuna langsung pergi meninggalkan kafe melalui pintu belakang kafe tersebut.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top