Chapter 15

Yuuna memutuskan untuk mengunjungi gedung serikat Kota Seliantraea setelah selesai melakukan latihan paginya tadi bersama Nike. Tampak dia tengah berjalan sendirian menyusuri jalanan kota yang cukup ramai karena Nike sudah kembali ke kota beberapa menit sebelumnya untuk membantu paman Hijikata di toko miliknya. Tujuannya mengunjungi gedung serikat adalah untuk mencari beberapa misi sederhana yang dapat menambah pendapatan legend's diamond miliknya. Yuuna sudah cukup terbiasa dengan rutinitas seperti ini bahkan di kehidupan sebelumnya karena dia tinggal seorang diri.

"Aku harap ada beberapa misi yang cukup mudah dengan imbalan yang sesuai." Yuuna bergumam kecil sambil menikmati keramaian kota hari ini.

Meski baru mengenal kota Seliantraea dalam jangka waktu yang pendek, Yuuna sudah terbiasa dengan hiruk-pikuk yang terjadi di setiap sisi kota tersebut. Dari jalanan yang selalu dipenuhi dengan lalu-lalang penduduk kota hingga distrik pertokoan yang ramai dengan aktivitas perniagaannya.

Setibanya di gedung serikat, Yuuna langsung menghampiri papan pengumuman untuk melihat misi apa saja yang tersedia disana. Baru beberapa langkah dari papan pengumuman, Yuuna melihat banyak sekali orang berkerumun di depan papan seperti sedang saling berebutan untuk mengambil misi yang diinginkan mereka. Satu per satu kertas misi mulai menghilang dari papan tersebut hingga menyisakan beberapa kertas saja.

"Sebaiknya aku lihat misi yang tersisa kali ini. Mungkin saja ada yang cocok untuk aku ambil." Yuuna bergegas mendekati papan untuk melihat kertas misi yang masih menempel disana.

Satu demi satu kertas misi yang masih menempel di papan segera dibaca oleh Yuuna secara seksama untuk mengetahui detil misi yang diberikan. Raut wajah Yuuna berubah masam setelah membaca semua misi yang masih tersedia di papan pengumuman tersebut.

"Uwaa~, semua misi yang tersisa hanya misi berat berperingkat B+." Yuuna benar-benar tidak menyangka hal ini terjadi karena semua misi yang tersisa hanyalah misi yang terbilang cukup sulit dan tidak disarankan untuk dijalani secara sendirian. "Meskipun misinya terbilang berat, aku rasa imbalannya bisa dikatakan hampir setimpal dengan kesulitannya."

Tanpa berpikir panjang lebar, Yuuna mengambil salah satu kertas misi yang berisi misi yang dianggapnya cocok untuk dijalankan kali ini. Dia beranjak menuju meja resepsionis untuk menunjukan kertas tersebut sebagai tanda dimulainya misi yang tertera pada kertas itu.

"Aku ingin menjalani misi ini." Yuuna memberikan kertas yang dibawanya kepada resepsionis.

"Biarku lihat sebentar.... [Membunuh 10 Elite Guardian Iron Golem]. Baiklah, silahkan tanda tangan disini." Resepsionis tersebut memberikan sebuah pena agar Yuuna dapat menandatangani kertas misi tersebut.

Setelah selesai menandatangani kertas misi, Yuuna langsung menyerahkan kertas tersebut kepada resepsionis sebagai tanda bahwa misi sudah bisa dijalankan.

"Selamat mengerjakan misimu."

Yuuna segera pamit dan pergi meninggalkan gedung serikat untuk bergegas menuju ke area yang disebutkan dalam kertas misi tadi.

Setelah sampai, Yuuna menemukan beberapa golem yang dimaksud tengah berjalan bolak-balik tidak jauh dari reruntuhan sebuah kuil batu yang berada di padang rumput yang sangat luas.

Agar tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya, Yuuna memutuskan untuk mengamati pola pergerakan golem-golem tersebut dari kejauhan. Sedikit demi sedikit pola pergerakan golem itu diperhatikannya hingga mendapatkan strategi penyerangan yang tepat.

"Hmmm~, sepertinya aku sudah mulai memahami pola pergerakan mereka dan strategi penyerangan yang tepat sudah tersusun di kepalaku. Sekarang saatnya untuk mulai melakukan serangan."

Dengan sangat cepat, Yuuna melesat dan menyerang beberapa golem yang memisahkan diri dengan jarak yang cukup berjauhan satu sama lain. Jumlah golem yang terbunuh sudah berjumlah 5 dari 10 yang diminta oleh misi. Dalam hitungan menit, dia sudah berhasil membunuh 10 golem dengan cukup baik meski mendapatkan perlawanan yang cukup hebat.

"Aku rasa jumlah golem yang terbunuh sudah sesuai dengan yang diminta pada misi. Sekarang hanya tinggal kembali ke kota untuk melaporkan hasilnya." Yuuna bergegas berdiri kembali setelah menyempatkan diri untuk mengumpulkan beberapa bagian tubuh golem yang dibunuhnya tadi.

Seketika itu juga, tanah di sekitar reruntuhan mulai bergemuruh dengan sangat kencang seolah-olah sedang terjadi gempa yang cukup dashyat di tempat tersebut. Sebuah golem berukuran raksasa tiba-tiba muncul dari balik reruntuhan. Golem tersebut langsung mengamuk dan bergerak menuju kearah Yuuna.

"Tampaknya aku harus berurusan dengan dia terlebih dulu sebelum kembali ke kota." Yuuna menjatuhkan kantung berisi bagian tubuh golem dan mulai bersiap menghadapi golem raksasa yang dikenal sebagai Elite Giant Guardian Iron Golem, golem penjaga utama kuil batu tersebut.

Tanpa ragu-ragu, Yuuna langsung bertarung dengan golem tersebut setelah jarak antar mereka berdua sudah cukup dekat. Tebasan demi tebasan pedang Hoshitama diluncurkan oleh Yuuna kearah golem itu, akan tetapi semuanya hanya meninggalkan kerusakan yang terbilang cukup kecil.

"(Sial, pertahanan tubuhnya terlalu tebal. Semua tebasan Hoshitama sama sekali tidak mempan. Sebaiknya aku mencoba untuk menyerangnya dengan Fraxinus Dual Trigger.)" Yuuna bergegas menyimpan Hoshitama ke wadahnya dan mengeluarkan Fraxinus Dual Trigger dari holster yang terpasang di pahanya.

Mengingat lawannya yang masih dalam mode agresif, Yuuna melakukan serangan kembali sambil menghindari ancaman yang datang. Satu per satu peluru yang ditembakan dari Fraxinus Dual Trigger mulai memberikan kerusakan yang sedikit lebih baik dibandingkan sebelumnya pada tubuh golem tersebut. Dia segera menjauh dari golem tersebut ke jarak aman untuk melihat hasil serangan kali ini.

"Yosh.., serangan kali ini terlihat sedikit mempan terhadap pertahanan tubuhnya. Aku rasa sudah saatnya menaikan tempo serangan berikutnya." Yuuna mengalirkan lenergynya ke salah satu pistol Fraxinus Dual Trigger dan mengarahkannya ke dekat kepalanya. "Soul Enhancer Bullet."

Yuuna menarik pelatuk pistol tersebut untuk menembakan sebuah peluru ke kepalanya. Kekuatan yang dimilik Yuuna mulai meningkat secara drastis dalam waktu cukup singkat. Memanfaatkan kesempatan ini, dia menyerang golem tersebut dengan tempo serangan yang sudah ditingkatkan. 

Beberapa menit berlalu, Yuuna berhasil menghancurkan sebanyak mungkin pertahanan tubuh golem besi tersebut meski harus menghabiskan hampir semua staminanya. Sayangnya, golem besi itu masih belum berhasil dikalahkan dan semakin agresif walaupun tubuhnya sudah hancur cukup banyak.

"Staminaku benar-benar terkuras banyak sekali. Aku tidak menyangka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengalahkan golem raksasa itu. Sepertinya mengalahkannya seorang diri tidak akan cukup mengingat dia semakin agresif saja." Yuuna berusaha mengembalikan sedikit staminanya yang terkuras sambil mengatur nafasnya. 

Tiba-tiba, sebuah ledakan muncul tepat didekat wajah golem tersebut yang membuatnya jatuh ke tanah. Raut wajah Yuuna berubah terkejut saat melihat ledakan tadi berhasil menciptakan kerusakan yang sangat besar. Dua orang laki-laki muncul dari belakang dang berjalan menghampiri Yuuna.

"Tampaknya kamu membutuhkan sedikit bantuan untuk melawannya." ucap laki-laki yang membawa sebuah benda berbentuk seperti ponsel tablet berukuran kecil.

"Tetaplah disini untuk sementara waktu. Biarkan kami menanganinya dari sini." seru laki-laki berambut biru dan biru abu-abu.

"Kalian siapa?" Yuuna tampak penasaran dengan mereka berdua.

"Kita bisa bicarakan itu nanti. Sebaiknya kamu fokus memulihkan staminamu terlebih dahulu." Laki-laki itu mengutak-atik benda yang dibawanya untuk mencari sesuatu. " Yuu, aku serahkan golem itu kepadamu. Aku akan membantumu dari belakang." 

"Baiklah, Isu. Serahkan saja golem itu padaku." Laki-laki yang dipanggil dengan Yuu tersebut langsung mengeluarkan pedangnya dan melakukan teleportasi kearah golem raksasa untuk mulai menyerangnya.

Laki-laki yang dipanggil sebagai Isu tersebut segera melemparkan bom kecil yang muncul dihadapannya kearah golem sambil sesekali memperhatikan pergerakan temannya itu agar tidak mengenainya tanpa sengaja. Serangan yang dilancarkan keduanya berhasil membuat tubuh golem raksasa hancur dengan sangat cepat dan kerusakan yang diciptakan tergolong sangat berat.

Stamina Yuuna mulai pulih kembali walaupun tidak terlalu banyak. Melihat hal itu, Isu langsung melirik kearah Yuuna sesaat untuk memastikan keadaannya kali ini lalu memberikan sebuah anggukan kecil. Melihat anggukan tersebut, Yuuna bergegas meluncur membantu Yuu yang masih sibuk melawan golem raksasa.

Akhirnya golem raksasa tersebut berhasil dikalahkan setelah beberapa menit berlalu. Tubuh golem itu hancur lebur akibat menerima dampak ledakan bom tadi secara berturut-turut. Yuuna tampak puas saat melihat wujud golem raksasa sudah dalam keadaan hancur tidak berbentuk layaknya tumpukan besi tua. Isu dan Yuu berdiri tidak jauh dari posisi Yuuna mengamati sisa golem raksasa itu.

"Ternyata benar-benar sulit juga mengalahkannya seorang diri." Yuuna bergumam saat melihat tubuh golem raksasa tersebut. "Terima kasih sudah membantuku tadi. Jika boleh tahu siapa kalian berdua?"

"Namaku Isuka.... Hayami Isuka, seorang legenda Alchemist." Isuka memperkenalkan dirinya lalu diikuti oleh temannya.

"Namaku Mononobe Yuuya, panggil saja Yuuya. Aku seorang Saint Spell Swordman. Lalu, siapa namamu?"

"Namaku Ichinose Yuuna, kalian boleh memanggilku Yuuna. Aku seorang Saint Soul." Yuuna memperkenalkan diri kepada Isuka dan Yuuya. "Apakah ada sesuatu yang membuat kalian berdua datang ke tempat ini?"

"Tentu saja, kami berdua sedang melakukan ekspedisi ke tempat ini untuk mencari sebuah artifak peninggalan yang ada di kuil ini." Isuka menjelaskan maksud kedatangan dia dan Yuuya ke reruntuhan kuil itu.

"Begitu ya."

"Kami akan langsung melanjutkan kembali ekspedisi kami di tempat ini. Kami pergi dulu." Yuuya dan Isuka langsung pergi meninggalkan Yuuna.

Setelah berpisah dengan Yuuya dan Isuka, Yuuna segera merapikan senjata miliknya dan mengambil kembali kantung yang dijatuhkannya tadi. Dia bergegas kembali ke kota untuk melaporkan hasil misi yang dijalankan kali ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top