Chapter 12
Yuuna dan Renge langsung beristirahat di salah satu bar yang berada di salah satu bagian kota setelah puas berkeliling melihat sisi lain Seliantraea yang belum diketahui oleh Yuuna. Bar tersebut cukup ramai dengan orang-orang yang tengah menghabiskan waktu mereka untuk berbincang mengenai suatu hal maupun hanya untuk bersenang-senang saja.
"Aku tidak menyangka kalau kota Seliantraea ini ternyata cukup bagus dan masyarakatnya begitu bersahabat."
"Haha.., seperti yang sudah aku katakan sebelumnya. Kota ini memang cukup bagus dan orang-orang yang tinggal disini sangat bersahabat dengan orang yang mereka temui." Renge hanya bisa tertawa kecil sambil meminum minuman yang sudah dipesannya.
"Meski begitu, apakah ada kejahatan yang terjadi di kota ini?"
"Hanya beberapa saja dan itu tidak terlalu besar. Meski begitu, pasukan pengamanan akan selalu bertindak cepat untuk membasminya."
"Pasukan pengamanan ya? Aku tidak melihat mereka sama sekali saat kita berjalan berkeliling kota tadi." Yuuna segera meminum minuman dari gelas yang berada didekatnya.
"Aku rasa mereka sedang berpatroli di tempat lain saat itu jadi kamu tidak melihat mereka tadi."
"Begitu ya."
Tanpa terasa waktu sudah berlalu dengan cepat selagi mereka berdua beristirahat di bar yang menjadi tempat favorit Renge untuk menghabiskan waktunya tersebut. Tidak lama kemudian, muncul dua orang gadis yang memiliki warna rambut yang hampir sama-sama putih serta keduanya miliki umur yang sama. Meski begitu, kedua gadis tersebut memiliki penampilan yang cukup berbeda satu sama lain. Salah satu gadis tersebut memiliki telinga rubah di kepalanya dan kedua tangannya merupakan tangan mekanik. Sementara itu, gadis lainnya berkacamata dan menggenakan sebuah jaket dengan hiasan kecil di kedua lengannya serta sebuah tas kecil menempel di salah satu sisi celananya.
Melihat kedatangan mereka berdua, Renge segera menyapa keduanya dari kejauhan. Dia sangat mengenal sosok keduanya dan berusaha memanggil mereka untuk mendekat ke tempatnya saat ini.
"Itsuki, Nike, sebelah sini." Renge melambaikan tangan kanan kearah mereka berdua.
"Renge, aku tidak menyangka rumor soal dirimu hidup kembali ternyata benar adanya." Itsuki berlari kearah Renge dan mulai memeluknya.
"Lama tidak melihatmu kembali. Aku merasa sangat kesepian tanpa dirimu." Nike berjalan mendekati Itsuki yang sudah berada didekat Renge terlebih dahulu.
"Aku senang kalian berdua masih baik-baik saja selama ini." Renge tampak tersenyum senang melihat kedua sahabatnya masih sehat dan baik-baik saja.
"Oh ya, Renge. Siapa gadis yang sedang duduk bersamamu itu?" tanya Nike ketika melihat Yuuna.
"Dia adalah Yuuna, seorang Saint Soul yang membangkitkanku kembali. Meskipun begitu, dia masih terbilang legenda amatiran disini."
"Namaku Ichinose Yuuna, salam kenal." ucap Yuuna sambil sedikit membungkukkan badannya.
"Salam kenal juga, namaku Shirakami Itsuki. Aku seorang Legenda Kitsune." Itsuki tersenyum manis karena memiliki kawan baru.
"Perkenalkan, aku adalah Kirisaki Nike. Mungkin kamu mengingat sedikit penampilanku ini saat di toko waktu itu."
"Waktu itu!?" Yuuna segera menggali kembali ingatannya hari ini karena Nike merasa familiar dengan penampilan Yuuna. "Mungkinkah kamu gadis yang berjaga di toko paman Hijikata tadi?"
"Benar sekali. Saat itu, aku diminta oleh paman untuk menjaga toko karena paman harus merapikan peralatannya di pandai besi miliknya."
"Begitu rupanya. Pantas saja kamu langsung mengenali penampilan Yuuna meski baru kali ini berkenalan." Renge tampak sedikit terkejut ketika mendengarkannya.
"Paman Hijikata memintaku untuk mencarimu dan segera memberikan benda ini kepadamu." Nike memberikan sebuah benda yang masih terbungkus oleh kain kepada Yuuna.
"Benarkah begitu." Yuuna langsung menerima benda tersebut dari tangan Nike.
Karena rasa penasarannya mulai memuncak ketika benda tersebut sudah berada digenggamannya, Yuuna segera membuka tali pengikat dan kain yang menutupi isi didalamnya. Kedua mata Yuuna langsung berbinar ketika menemukan sebuah pedang muncul dari balik kain penutupnya.
"Inikah!?"
"Itu adalah pedang yang paman Hijikata buatkan dari bahan-bahan yang kamu berikan sebelumnya. Paman juga bilang kalau pedang ini masih belum memiliki nama jadi beliau ingin kamu menamainya sendiri."
"Begitu ya. Sepertinya aku punya nama yang tepat untuk pedangku ini." Yuuna mulai tersenyum kecil sambil memegang gagang pedang baru miliknya itu. "Aku akan memberikannya nama Hoshitama. Kependekan dari Hoshi no Tamashi."
"Hoshitama ya?? Aku rasa masuk akal juga karena salah satu bahannya adalah Star Gem Core yang diambil dari naga Xeno'jii yang kita bunuh sebelumnya." Renge menunjukan raut wajah terkesan mendengar nama yang diberikan oleh Yuuna untuk pedang miliknya itu.
Nike dan Itsuki begitu terkejut ketika mengetahui Yuuna dan Renge berhasil membunuh naga legendaris Xeno'jii yang mana misi untuk membunuhnya begitu banyak yang gagal dan banyak yang menghindarinya karena terlalu beresiko.
"Jadi kamu dan Yuuna berhasil membunuh naga Xeno'jii yang tinggal di gua yang ada di hutan?" Itsuki menatap mata Renge dengan rasa terkejut.
"Iya. Ketika menemukan misi untuk membutuh naga itu, aku langsung mengambilnya sebagai latihan Yuuna untuk menghadapi lawan yang lebih kuat darinya."
"Lalu, bagaimana hasilnya?"
"Yuuna berhasil melebihi ekspektasiku karena kemampuannya. Dia bahkan berhasil mengaktifkan sihir Soul Drive Alteration miliknya dan menggunakannya untuk membunuh naga Xeno'jii sendirian."
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau kawan baru kita ini ternyata kuat juga." Itsuki langsung menatap kearah Yuuna.
"Begitulah" jawab Yuuna dengan perasaan sedikit malu karena dirinya merasa kurang pantas mendapatkan pujian itu. "Aku rasa diriku ini kurang pantas untuk pujianmu itu, Itsuki."
"Sungguh, aku merasa kamu memang pantas mendapatkan pujianku itu, Yuuna. Terlebih lagi, jarang ada yang berhasil mengalahkan lawan yang lebih kuat hanya seorang diri saja."
"Jika memang begitu, aku akan menerima pujianmu itu, Itsuki."
Yuuna tidak menyangka kalau dirinya akan mendapatkan pujian dari Itsuki meski mereka berdua baru mengenal satu sama lain.
"Renge, bagaimana kalau kita mengajak Yuuna untuk bergabung dengan kelompok kita?" bisik Itsuki ke telinga Renge
"Aku rasa bisa, tapi kurang yakin dia akan mau bergabung dengan kelompok kita."
"Sebaiknya kamu coba tanyakan langsung kepadanya."
Mendengar usulan Itsuki tersebut, Renge langsung mencoba mengajak Yuuna untuk ikut kedalam kelompok mereka yang bernama Ark Wings Crest.
"Yuuna, mungkin ini tiba-tiba. Maukah kamu bergabung dengan Ark Wings Crest, kelompok yang aku buat bersama Nike dan Itsuki?"
"Hmm~, bagaimana ya? Aku sepertinya kurang yakin soal jawabanku ini."
"Tidak perlu terburu-buru. Pikirkan baik-baik jawabanmu agar kamu lebih yakin."
Yuuna langsung memikirkan jawabannya secara baik-baik setelah mendengar ajakan dari Renge untuk bergabung dengan kelompoknya. Beberapa saat kemudian, Yuuna sudah yakin dengan jawaban yang akan diberikannya kepada Renge atas ajakan tersebut."
"Aku sudah memutuskannya. Aku akan menerima ajakan itu dan bergabung dengan Ark Wings Crest." Yuuna mengucapkan jawabannya dengan nada yang sangat yakin.
"Akhirnya, kita mendapatkan anggota baru untuk kelompok kita." Itsuki langsung memeluk Yuuna setelah melepaskan pelukannya dari Renge.
"Aku senang kamu menerima ajakan itu. Ark Wings Crest memang sedang membutuhkan orang lain yang memiliki kekuatan yang cukup kuat seperti yang kita miliki." Ungkap Nike kepada Yuuna soal alasan dari ajakan tadi.
"Begitu ya, Nike. Aku sekarang mulai mengerti kenapa Itsuki begitu senang ketika mendengarkan jawabanku tadi." Yuuna mengangguk pelan karena paham soal alasan dibalik ajakan tersebut.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top