Prolog
Prolog
Terima kasih telah mengatakan perasaanmu padaku meskipun itu bukan kepadaku.
✏
Kaki jenjang Yuna terus berlari secepat mungkin yang ia bisa. Souma mulai berhenti dan melambaikan tangan ke arahnya, sepertinya dia menyuruh untuk berhenti di sana.
'Gue harus mengatakannya sebelum terlambat.' batin Yuna sambil berlari. Tak sabar akan segera mengungkapkan perasaan kepadanya. Mungkin ini waktu yang tepat.
Yuna berhenti di satu titik di mana Souma berhenti. Mereka berada di sebuah taman dengan lapang yang luas dengan rumput hijau, lalu didepannya ada danau yang sangat luas. Tak jauh dari sana, ada rumah pohon di mana Yuna, Souma, Aria, Sonia, dan Eden berkumpul di sini. Ia juga tak mengerti, kenapa Souma menyuruhnya di taman saja, seharusnya di rumah pohon saja. Napasnya terengah-engah dengan tersenyum. Tak sabar akan segera mengatakannya.
"I love you."
Deg!
Yuna mematung, padahal ia akan mengungkapkannya namun malah Souma. Hatinya menghangat disertai dengan degupan jantung yang memompa lebih cepat. Ia tersenyum bahagia, akhirnya cintanya terbalaskan. Tak ada istilah 'cinta sepihak'.
"Bagaimana akting gue? Bagus nggak?", tunggu. Akting? Jadi, dia hanya akting. Bukan kepadanya?
Souma tersenyum, "gue gak sabar pengen ngungkapin perasaan gue kepadanya."
"Maksud lo?", tanya Yuna dengan alis yang berkerut kentara sekali. Ia belum paham apa yang dikatakan Souma.
"Sepertinya gue jatuh cinta kepada Sonia."
Kretak! Untung saja Souma tak mendengar retakan itu karena sang pemilik hati inilah yang merasakan hatinya patah, remuk bagaikan rengginang.
Air muka Yuna berubah, yang tadinya bahagia menjadi kecewa. Ternyata ia juga merasakan seperti yang ada di film kisah cinta.
Cinta sepihak.
"Gue belum siap buat ketemu Sonia dan ngungkapin semuanya. Jadi gue cuma akting. Oke kita coba lagi. Lo jadi Sonia oke?" Yuna mengangguk lemah.
"I love you."
"I love you too."
"Gue akan mengungkapkannya besok", Souma memeluk Yuna. Di balik pelukan Souma Yuna menangis tanpa suara. Tak lama hujan turun, sepertinya hujan juga turut mewakili perasaannya hari ini.
Souma melepas pelukan itu. Yuna tersenyum, " Good luck! Semoga lo nggak ditolak Sonia."
"Gue balik dulu. Bye!" Souma melambaikan tangannya lalu pergi. Setelah Souma sudah terlihat jauh Yuna menangis, ternyata ia bernasib sama seperti yang lain. Cinta sepihak. Perasaannya tak terbalas sama sekali. Ternyata usaha dia untuk mendekati Souma berakhir sia-sia, layaknya mengejar lalu menggenggam angin.
Yuna menatap lurus pemandangan taman disertai dengan tatapan nanar.
"Makasih lo udah ngungkapin perasaan lo. Meskipun itu bukan ke gue."
✏
Tbc
Perkenalkan nama author ya
Nama aku Nesa Insani. Nama penanya eca ya? Itu karena nama panggilan orangtuaku waktu masih kecil. Sekarang sih enggak ya palingan cuman kakak aku doang yang manggilnya.
Terserah manggilnya mau Eca, Nesa, Sani, adiknya Lalisa Manoban pun juga boleh kok hehe:v
Oke ini ff pertama aku ya di lapak ini. Aku ulang dari awal oke?
Ini masih prolog jadi chapternya pendek, nanti kedepannya juga panjang kok. Semoga ff ini terus berlanjut sampai tamat:)
Don't forget and coment karena itu adalah penyemangatku:)
See you:D
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top