8. Whistle

Kalau typo ingetin ya😅 kadang-kadang ini wattpad suka error jd suka typo sendiri, pdhl tdinya nggak:(

Happy reading:)

Now playing: Whistle- Blackpink

BAGIAN DELAPAN

"Make'em whistle like a missile bomb bomb. Every time I show up, blow up uh!" Whistle---Blackpink.

Cewek itu melangkah dengan santai menuju kelas, ya karena waktu masih pagi pukul 06.15. Ia sengaja berangkat lebih awal agar bisa santai menuju ke kelas. Bukan dengan berlarian secara buru-buru karena hampir telat, atau yang lebih parah lagi lusa yang lalu dengan disindir oleh Rachel karena sudah telat.

Sambil berjalan cewek itu membersihkan jas almameternya yang sedikit kotor. Hujan masih saja turun beberapa menit yang lalu namun ia masih saja tidak mengerti kenapa bajunya masih sedikit basah padahal ia sudah berangkat dengan naik mobil lalu turun membawa payung. Yuna tidak paham akan hal ini. Yasudah lah lupakan saja, pikirnya.

Langkah cewek itu berhenti ketika seperti ada yang mengikutinya, bukan hanya suara derap kaki saja sehingga ia langsung tahu ada yang mengikutinya. Namun ada suara siulan seperti lirik yang ada pada lagu yang ia ketahui.

Ia langsung menoleh ke belakang. "Koga?"

"Eh?"

"Ngapain lo nguntit gue?" ketus Yuna.


"Nguntit lo? Gak ada kerjaan banget kalau nguntit lo, lagian gue mau ke kelas tahu." ucap Koga dengan nada tak kalah judes lalu memeletkan lidahnya.

"Aish! Dasar sinting!" Yuna langsung meninggalkan Koga karena takut akan ketularan sifat gaje dari cowok itu. Padahal sifat seseorang jelas tidak menular karena itu bukanlah sebuah penyakit.

Cewek itu berlari sekencang mungkin karena takut Koga mengejarnya. Ia segera bergegas menuju ke kelasnya. XII IPA 1 yang merupakan kelasnya saat ini.

Sejak kejadian itu, Yuna selalu hapal jika ada siulan yang mirip seperti sebuah lagu yang dikenalnya, ia langsung tahu jika itu adalah Koga. Dimana ada siulan nada itu, disitulah Koga berada.

Dan sejak Yuna mendengar siulan itu, hatinya selalu bergetar seperti bom, lalu meledak ketika pemilik suara siulan itu mendekatinya. Boom!

Make'em whistle like a missile bomb bomb. Every time I show up, blow up uh!

***

Sudah beberapa bulan yang lalu telah terlewati. Ujian akhir semester akan segera dilaksanakan. Semua murid kelas XII terus belajar dengan giat, sebagian dari mereka jadi sering ke perpustakaan untuk belajar sendiri ataupun belajar bersama. Berharap mereka bisa mendapatkan nilai yang memuaskan dan berharap bisa masuk rangking 10 besar.

Yuna terus membuka halaman demi halaman buku pelajaran Biologi yang sedang dipegangnya. Lalu menggaris bawahi bagian yang cukup penting dengan menggunakan pensil. Ia sengaja melakukan ini di perpustakaan karena disinilah tempat yang sangat tenang menurutnya, sebenarnya Yuna ingin melakukannya di kelas karena sedang ada jam pelajaran kosong namun kelasnya malah berisik seperti pasar sehingga membuat cewek itu tidak nyaman. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ruangan ini yang merupakan ruang favoritnya selama ia bersekolah disini; perpustakaan.

Perpustakaan Omega High School memang merupakan tempat yang cukup favorit apalagi bagi siswa yang kutu buku. Tempat di sini memang cukup tenang dan sepi, di sini memang ada peraturan dilarang membuat keributan. Keuntungan lain selain karena beraneka macam buku paling lengkap cuma ada di sini, perpustakaan ini juga dilengkapi dengan Wifi dengan kekuatan sinyalnya yang cukup kencang. Tak heran, ada juga siswa berada di sini karena cuma numpang Wifi saja. Bagi mereka Wifi adalah surga dunia karena bisa berselancar internet tanpa menghamburkan kuota mereka. Itung-itung bisa meminimalisir pengeluaran katanya.

Cewek itu melihat jam tangan yang melingkar cantik di tangan kirinya lalu berdecak sebal. Sudah 10 menit Aria dan Eden--pacarnya-- ke kantin namun sampai saat ini cewek itu belum menunjukkan batang hidungnya sampai saat ini. Sepuluh menit yang lalu ia memang mengutus Aria yang kebetulan akan ke kantin dengan menitip minuman kesukaannya; Pop Ice rasa coklat kesukaannya. Saat ini tenggorokannya terasa begitu kering dan ia butuh sesuatu yang segar untuk menghilangkan rasa dahaga. Mereka berencana untuk belajar bersama ketika ujian akhir semester yang tinggal menghitung hari akan segera dimulai.

Yuna berhenti melakukan aktifitasnya ketika mendengar suara siulan itu lagi, pasti Koga, pikirnya. Tak lama suara ringisan terdengar membuat suasana perpustakaan yang tadinya hening jadi terpecahkan.

"Kamu ini malah bersiulan. Ini perpustakaan. Kamu tahu, kan, kalo di sini tidak boleh berisik?!" ucap Bu Widya kesal sambil menjewer telinga Koga. Cowok itu hanya bisa mengaduh kesakitan lalu memohon ampunan. "Maaf bu, iya saya gak akan siulan lagi. Saya ke sini mau belajar."

Bu Widya merupakan guru di Omega High School sekaligus menjadi penjaga perpustakaan ketika tidak ada jadwal mengajar di kelas. Ia selalu menjaga perpustakaan supaya tidak ada keributan ataupun hal yang tidak diinginkan oleh beliau. Selain itu Bu Widya memang orang yang cukup tegas dan kadang-kadang hukuman yang diberikan untuk siswa yang melanggar cukup kejam katanya. Tak heran, beliau dapat sandang guru ter-killer di Omega High School. Semua murid takut kepadanya meskipun sebenarnya predikat guru yang paling menyeramkan dan yang paling ter-killer jatuh kepada Bu Liana.

Bu Widya mengangkat kedua alisnya lalu melepaskan jeweranya. "Tumben, dulu waktu kamu kelas X biasanya kamu sangat anti belajar, apalagi ke perpustakaan kamu gak pernah!" sindirnya.

"Yeeee saya ini udah berubah tahu, sekarang saya udah pintar dan rajin belajar setelah pindah ke Italia waktu itu. Ibunya aja, sih, kudet. Kurang update bwahaha!" cowok itu kembali mengaduh kesakitan karena Bu Widya kembali menjewer telinganya, kali ini jewerannya jauh lebih sakit. "Kamu ini, gak sopan banget sebagai seorang murid kepada guru." kesalnya.

"Aduh ampun bu, ampun saya gak akan ngulangin lagi bu. Tolong lepasin jewerannya bu, sakit banget, saya mau belajar, nih." keluh Koga sambil mengaduh kesakitan, ia terus memohon ampun kepada Bu Widya untuk melepaskan kembali jewerannya.

Bu Widya menghela napas. Lalu melepaskan jewerannya, daridulu sampai sekarang kelakuannya masih saja bandel. Padahal dulu ia sangat bersyukur karena cowok itu pindah ke Italia.

Koga mengucapkan maaf lalu menghampiri Yuna sembari tersenyum. Semakin cowok itu mendekati Yuna, semakin kencang detakan jantung Yuna tak karuan. Yuna mulai salah tingkah lalu pura-pura fokus membaca buku pelajaran biologi yang dipegangnya. Koga duduk lalu terkekeh pelan, Yuna tampak sangat lucu ketika tengah serius membaca buku. Ia tak menyadari jika cewek itu salah tingkah karena kejadirannya.

"Gue gak lama?" tanya Koga. Yuna menggelengkan kepala tanpa mengalihkan pandangannya kepada cowok itu.

Koga mulai celingak-celinguk ketika adik kembarnya dan pacar--atau calon adik iparnya--- belum menunjukkan batang hidungnya. Padahal mereka sudah berjanji untuk belajar bersama di perpustakaan. "Mana Aria sama Eden?" tanyanya lagi.

"Lagi ke kantin." jawab Yuna dengan nada cuek. Titik fokus matanya masih kepada buku biologi yang sedang dibaca meskipun sebenarnya pikirannya sedang melayang-layang entah kemana. Koga menghela napas, jika cewek sudah membaca buku seperti ini ia tidak bisa menganggu Yuna. Ia takut jika Yuna marah kepadanya.

Daripada terus memperhatikan Yuna, lebih baik ia membaca buku juga, ia juga membaca buku Biologi. Daripada diperhatiin terus takutnya itu cewek malah kegeeran, atau mungkin menganggapnya kurang kerjaan.

Yuna menghela napas lalu meletakkan bukunya di meja. Yang membuatnya jadi kepikiran adalah apa mimpinya? Apalagi ketika Bundanya menyinggung soal itu. Tatapannya beralih ke Koga. "Lo punya mimpi atau cita-cita?"

Sang empu yang dipanggil terkejut, lalu menoleh dan mengernyitkan dahinya kentara sekali. "Ya pasti punyalah. Emang kenapa?" jawabnya sekaligus bertanya balik. Bukunya masih ia pegang, bukan seperti Yuna yang meletakkan bukunya.

"Cita-cita gue kepengin jadi dokter," mata Koga mulai menerawang kejadian beberapa tahun yang lalu. Ia masih ingat semuanya. "Kalau lo?" tanya Koga balik.

Yuna menghela napas pasrah sambil membuang muka. "Sampai saat ini gue gak tahu jati diri gue atau passion. Makanya gue nanya ke lo."

"Owh. Menurut gue sih kenapa lo coba ke FK aja? Dipikir-pikir lo kayak suka banget sama ahli dengan biologi, apalagi sekarang lo juga baca buku biologi." ujar Koga sambil memperhatikan buku biologi yang tergeletak di meja karena sudah dibaca habis oleh Yuna. Cewek itu menghela napas pasrah, jawabannya malah sama seperti Bundanya beberapa waktu yang lalu.

Koga kembali larut dengan buku yang sedang dibacanya, padahal ia berharap Yuna bisa mengingat semua kenangan masa kecil dengan dirinya, namun tidak ada tanda-tanda cewek itu mencoba mengingat semuanya.

Sedangkan Yuna mendengkus sebal lalu melakukan hal yang sama seperti Koga lakukan sembari menunggu Aria dan Eden yang tak kunjung datang.

***

'Yuna, kalau kamu sudah besar nanti kamu mau jadi apa? Eh, maksud aku, cita-cita kamu mau jadi apa?' tanya Koga kecil sambil menatap taman dengan tatapan kosong.

'Aku mau jadi dokter, emang cita-cita kamu mau jadi apa?' tanya balik Yuna kecil sambil membanggakan cita-citanya secara bersamaan. Ia menatap Koga kecil dengan mata mengerjap lucu, menunggu jawaban Koga.

'Aku gak tahu. Bingung.' lesu Koga. Ketika teman-temannya dengan bangga mengungkapkan cita-citanya contohnya seperti Yuna, sedangkan Koga tidak, ia tidak tahu apa cita-cita yang diinginkannya.

'Mending jadi dokter aja kayak aku, kita jadi bisa menolong orang banyak bersama-sama. Kata Bunda aku kalau kita sering menolong orang nanti kita dapat pahala, terus makin berlipat ganda karena kita nolongnya setiap hari! Papa kamu kan dokter sama kayak kakak aku, jadi kita harus jadi dokter juga.' ucapnya dengan nada semangat. Matanya berbinar membayangkan jika besar nanti Koga dan Yuna jadi dokter. Pasti menyenangkan, pikir Yuna kecil.

Koga kecil hanya menatap Yuna kecil dengan penuh bingung, karena sebenarnya ia tidak ingin jadi dokter. Ia mengatakan kepada Yuna kecil akan memikirkannya untuk menghiburnya. 'Nanti aku pikirkan.'

***
Tbc....

Hadooohh udh 1556 kta lebih lho ini.

Utk sementara maafkan author yg nantinya akan jarang update. Karena Wattpadnya sedang error, lg gk bisa diajak kompromi:'( tp akan aku usahakan ya:)

Vote and coment biar aku semangat ngetiknya:)

See you❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top