5) Souma Change

BAGIAN LIMA

Kamu yang beku, membuatku jadi terpaku.

Yuna hanya bisa menunduk sambil berdiri, ia diam, tak mengeluarkan suara seolah mulutnya membisu. Di ranjang UKS, Sonia diperiksa oleh Aria.

"Cuma alergi yang gak parah kok. Kak Sonia makan kejunya gak banyak, kan?"

Sonia mengangguk lemah. Tubuhnya menjadi lemas, padahal ia memakan keju sedikit namun hasilnya jadi fatal.

"Bentar dulu ya, gue mau ambil obat." Aria permisi pergi, aura jadi terasa jauh lebih mencekam menurut Yuna setelah Aria pergi sejenak.

Ketika Yuna mengangkat wajahnya, Yuna mendapati tatapan Souma yang dingin. Tak ada sorotan mata jahil yang sering ia dapatkan, namun tatapan beku yang membuat Yuna jadi terpaku.

Suasana menjadi sedikit membaik ketika Aria kembali. Ia langsung memberikan resep obat kepada Sonia. "Ini obat anti alergi, kakak minumnya sampai sembuh aja. Nanti kalau sudah sembuh hentikan saja ya. Lain kali kalau makan harus hati-hati ya kak." senyuman Aria menular kepada Sonia.

"Pantes aja Eden keplek-keplek sama lo. Andai aja Kak Sonia dan Eden tahu kalau ini anak cerewet banget kayak emak-emak." celetuk Koga.

Aria mencubit lengan Koga sehingga cowok itu mengerang kesakitan. "Hush! Ngaco lo! Jangan dengerin Kak Sonia."

"Teganya kau lukai abang yang ganteng seperti ini." sedih Koga ekspresi seperti orang yang terluka. Rasanya Aria jadi pengin muntah paku.

Sonia tertawa, lalu menular ke Souma sehingga cowok itu tersenyum tipis, membuat hati Yuna menjadi sedikit sejuk meskipun senyuman itu bukan karenanya. Melainkan dari orang lain.

Aria memutar bola matanya malas. Ekspresi Koga terasa menjijikan menurutnya. "Oke, kalo gitu gue mau pergi dulu. Sou, lo isi daftar kunjungan di depan, di depan ada Mitha." tanpa aba-aba Aria kembali pergi. Aura mencekam terjadi lagi.

Souma menatap ke Yuna dengan tatapan yang tajam dan menghunus, tepat di manik matanya. Yuna tersentak kaget, tatapan Souma sangat berbeda daripada yang dulu, tatapan penuh jahil di binar matanya kini meredup dan tergantikan dengan tatapan yang beku.

"Apa salah Sonia sama lo? Lo balas dendam karena Sonia pernah berbuat kesalahan sama lo?" tanya Souma dingin.

"Sonia gak ada salah apa-apa sama gue. Maaf, gue gak tahu kalo Sonia alergi dengan keju." bela Yuna, benar, Sonia tidak pernah membuat kesalahan kepadanya, dan ia juga baru mengetahui jika cewek itu alergi dengan keju.

"Udah ngapain harus dibahas lagi, lagian juga Yuna gak tahu tentang itu." lerai Sonia.

Yuna menatap Souma dengan mata yang berkaca-kaca. Ternyata usaha Yuna berakhir dengan sia-sia. Souma tidak menghargai perjuangan Yuna saat ini.

Alih-alih kasihan, Souma sepertinya tidak peduli. Sikapnya masih sama, dingin dan beku. Matanya kembali menatap tajam Yuna.

"Mulai saat ini, lo jangan pernah deketin Sonia lagi! Dan gue juga gak mau muka lo ada di hadapan gue!"

Yuna tersentak kaget, hatinya retak dan hancur berkeping-keping. Apa salahnya? Ia tidak sengaja untuk mencelakai Sonia.

Setetes bening air mata luruh dan meninggalkan bekas liquid bening di sana. Tangannya meremas rok yang dipakainya untuk menetralisir rasa gugupnya.

Koga hanya diam, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini. Saat Souma marah, dia tidak akan bisa mengendalikan emosinya. Mungkin Koga harus meluruskan masalah ini setelah emosi Souma mulai menurun.

Yuna beranjak pergi sambil mengusap air matanya yang terus menetes tanpa henti. Perkataan Souma sangat menusuk di hatinya. Dia tak menggubris Sonia yang terus memanggilnya, saat Mitha menyapa pun di pintu UKS Yuna tak menanggapi dan langsung pergi berlari jauh secepat mungkin dari sana.

Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet sejenak untuk menenangkan hatinya dan akan mencucikan mukanya. Lalu ia akan pergi ke kantin.

Sepertinya ia jadi ingin makan mie ayam dalam porsi besar kembali.

Yuna harus menahan napasnya ketika melihat kontak Souma di Whatsapp. Ternyata Souma memblokir kontaknya. Bukan hanya Whatsappnya saja, melainkan juga dengan aplikasi media sosial lainnya seperti Facebook, Line dan Instagram.

Beberapa akhir belakangan ini Yuna menghindari Souma meski hanya kontak mata saja. Souma masih menatapnya dengan dingin.

Sekarang sikap Souma mengalami perubahan, raut ceria yang sering ia dapatkan, sekarang tergantikan dengan sikap Souma yang dingin dan beku. Jika bertemu dengan orang lain, seperti biasa ia akan ramah dan ceria, namun jika Souma bertemu dengan Yuna, otomatis sikap Souma menjadi dingin dalam waktu sekejap, sikap cerianya langsung hilang begitu saja.

Apa Yuna harus berhenti memperjuangkan setelah semuanya berakhir dengan sia-sia?

Kini Yuna sedang berada di sebuah warung yang menjual seblak. Sepertinya 5 porsi mie ayam ekstra pedas belum cukup untuk melampiaskan kesedihannya. Ia memesan 5 porsi seblak level 20 yang katanya paling terpedas di sana.

Mata Yuna jadi berbinar ketika melihat pesanannya sudah datang. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung memakannya dengan lahap seperti belum pernah diberi makan selama 3 hari.

Yuna mengusap dahinya yang sepertinya mulai mengeluarkan keringat. Sudah dipastikan muka Yuna sudah memerah saat ini. Bukan hanya itu, air matanya juga sudah banyak keluar. Biarkan. Mereka mungkin akan mengira Yuna memakan seblak yang paling pedas. Padahal, Yuna sedang menangis.

Ia memang selalu punya cara agar ketika ia sedang menangis, dan orang lain tidak menyadari akan hal itu. Contohnya eperti ia membasahkan diri saat hujan turun atau yang ia lakukan saat ini.

Karena terlalu kepedasan Yuna langsung meminum milkshake rasa coklat sampai tandas dalam waktu singkat. Ia benar-benar sudah tidak kuat lagi, ia kepedasan!

"Mbaakkk!!"

Waiter dengan cepat langsung menghampiri Yuna."Iya, mbak mau pesen apa?"

"Saya pesen lagi milkshake rasa coklat 2. Cepetan, saya udah kepedasan!!" geram Yuna.

Waiter mengangguk singkat dan menuliskan pesanan. Lalu permisi dan mengatakan akan mengantarkan pesanan dengan cepat.

Tak lama pesanan pun datang, Yuna langsung mengambilnya dengan cepat dan meminumnya sampai tandas. Waiter yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala, yang dipikirkan oleh waiter itu adalah apa Yuna sudah kerasukan oleh setan?

I'm broken, do you hear me?
I'm blinded, 'cause you are everything I see.
I

'm dancin' alone, I'm praying.

That you heart will just turn around.

And as i walk up to your door.
My head turns to face the floor.
'Cause I can't look you in the eyes and say.

When he opens his arms and holds you close tonight.
It just won't feel right.
'Cause I can love you more than this, yeah.

Yuna memejamkan matanya, bersamaan dengan air matanya yang terus mengalir, meninggalkan bekas liquid bening di sana. Biarlah, lagu ini mengungkapan isi hatinya, meskipun hanya dia saja yang mendengarnya melalui headseat di ponselnya.

Lirik awal lagu 'More Than This' yang dinyanyikan oleh One Direction menjadi teman Yuna dikala duka. Meskipun sebenarnya lagunya gak sedih-sedih amat, tapi menurut Yuna ini lagu yang sukses membuat hatinya jadi robek-robek!

Ia sengaja duduk sendiri di bis, menangis dalam diam sambil melihat jalanan yang dilalui. Hujan gerimis sudah turun beberapa menit yang lalu setelah Yuna baru menaiki bis, entah mengapa hujan selalu turut menemaninya ketika ia sedang sedih.

Tak lama bis berhenti di halte, Yuna segera turun dan memutuskan untuk pergi ke rumah pohon sebentar karena jaraknya tidak terlalu jauh dari halte bis. Hujan pun telah berhenti tepat saat Yuna turun dari bis.

Yuna menghirup udara segar, udara setelah hujan turun jauh lebih menyegarkan daripada ketika tidak hujan. Aroma tanah basah, suara rintik hujan membuat hati Yuna tenang dan lebih baik dari sebelumnya.

Ia segera menaiki anak tangga, lalu menikmati pemandangan di atas sana yang sangat indah.

Masalah ia dengan Souma sekarang tidak terpikirkan lagi oleh Yuna. Hati Yuna memang selalu akan tenang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

"Ngapain lo di sini?"

Yuna menoleh, matanya melotot kaget. "Koga?"

Maaf ya klo aku gk bisa bikin hati kalian jd sedih, aku gk ahli mengobrak-abrik hati kalian:'(

Di sini ada yang pernah nomer kalian diblokir sma seseorang? Aku pernah, dan sampai sekarang aku masih kesal sama dia😏😕😤

Vote and coment ya guys...:'))

See you❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top