16. Who dis?
Now playing music: Who dis by Secret Number.
BAGIAN ENAM BELAS
“Hello? Hello? Who dis?”---Who dis by Secret Number.
***
Jam 10 malam.
Yuna menghela napas pasrah. Dia susah tidur sampai saat ini, sedangkan Aria sudah tertidur pulas di kasur, sudah berada di alam mimpinya.
Cewek itu sudah beberapa kali mengubah posisi. Mulai dari sisi kanan, kiri, sampai tengkurap pun masih sama, susah tidur!
Sudah lama penyakitnya ini---Insomnia--sudah sembuh namun ternyata penyakit ini kembali datang kepadanya. Seolah ia tak lelah terus mengganggu.
Dulu, Yuna mulai mengalami Insomnia sejak setelah kecelakaan tragis itu terjadi. Disaat itulah penyakit itu mulai datang menyerangnya melalui mimpi buruk asal mula kejadian tragis itu hingga akhirnya Yuna terbangun dari tidurnya. Setelahnya ia susah tidur hingga pagi dengan kondisi keringat dingin yang terus mengucur membasahi tubuh Yuna.
Cewek itu segera mengubah posisinya menjadi duduk, lalu ia mulai beranjak dari kasur. Ia menghampiri jendela, lalu ia membuka gorden dari jendela tersebut. Banyak orang yang berlalu lalang melewati hotel yang ia tempati. Di sekitar pantai juga masih ramai.
Jalan-jalan sejenak di tengah malam begini tidak ada salahnya bukan? Lagipula setelah itu pasti ia akan bisa tidur nyenyak karena kelelahan.
Dengan mantap Yuna memutuskan untuk melakukan hal tersebut. Ia langsung menyambar cardigan berwarna krem untuk membalut tubuh bagian atas karena menggunakan baju tidur berlengan pendek, lalu ia segera keluar membuka pintu dengan begitu hati-hati agar tak mengeluarkan suara. Takut membangunkan Aria yang masih bergelung di kasur.
Cewek itu mengusap kedua tangannya dengan saling mempertemukan telapak tangan satu sama lain. Ia menyesal tidak membawa sesuatu yang bisa membuat badannya menjadi hangat seperti syal ataupun sarung tangan rajut. Namun sayang seribu sayang ia sudah berjalan terlalu jauh dari hotel yang ia tempati bersama Aria. Ingin kembali ke sana namun ia malas melakukannya, sekali lagi dengan alasan yang sama; takut membuat Aria terbangun dari tidurnya.
Sudahlah, semuanya sudah terlanjur. Yuna kembali melanjutkan langkahnya hingga akhirnya ia menduduki ayunan yang ia duduki tadi siang. Suara desiran ombak membuat cewek itu menjadi lebih tenang.
Sudah beberapa menit Yuna terdiam, masih bergeming di tempat. Mulai merasa bosan, ia mengambil ponsel yang disimpan di saku cardigan lalu mulai membuka benda berbentuk persegi itu. Ia mulai membuka Whatsapp lalu mengotak-atik di aplikasi tersebut. Yuna membuat status.
Susah tidur, nih😭
Ting! Ponselnya berdering pendek, menandakan ada pesan yang masuk ke ponselnya. Ternyata itu berasal dari Whatsapp, ia keluar dari bilah status, lalu ia menggeser ke kanan untuk menuju bilah chat. Ada sebuah pesan masuk, tapi dari nomer yang tidak dikenal, terlihat nomer tersebut masih online. Nomer tersebut tidak terekam di phone book-nya.
+628221345XXXX
Lo belum tidur?
Yuna mengerutkan keningnya. Bagaimana orang itu tahu ia susah tidur? Padahal ia tak menyimpan nomer tersebut.
Siapa lo?
Ceklis dua biru sudah terlihat di ponselnya namun tak ada balasan dari orang yang ia tak ketahui namanya sehingga membuat cewek itu jengkel sendiri.
Namun sebuah panggilan masuk membuat Yuna berjengit kaget, nomer tak dikenal itu menelponnya. Ragu-ragu ia mengangkatnya meskipun ia merasa agak takut. “Halo?”
“Halo? Yun, lo belum tidur?” cewek itu berjengit kaget, suara laki-laki. Ia seperti mengenalnya, tapi----siapa? Suaranya begitu familiar.
“Belum,” jawab Yuna pelan. “Lo siapa?”
“Eh, lo gak tahu gue? Masa lupa, sih? Tadi, kan, kita ketemu,” Yuna menggaruk tengkuk kepalanya bingung, memangnya ia bertemu dengan siapa tadi? Tadi ia hanya bertemu dengan Koga, Eden, dan Aria saja.
“Emang kita janjian ketemu gitu tadi?”
“Gak.”
“Eh, lo gimana, sih? Jawab dulu, dong, pertanyaan gue. Siapa lo? Jangan buat teka-teki gak jelas, deh! Gue gak tahu!”
“Oke sabar sabar, jangan ngegas gitu dong, kaya macan aja lo lagi ngambek. Nanti gue ke sana kalo lo mau jawabannya. Sekarang lo di mana?” mulut Yuna ternganga lebar. What? Di tengah malam begini seorang cowok ingin bertemu dengannya? Apa ia tidak salah dengar atau memang pendengarannya yang sudah mulai tak berfungsi?
Yuna mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Oke di pantai masih ramai meskipun jam sekarang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Jadi--tak apa, kan?
“Gue di pantai, lagi duduk di ayunan. Gue tunggu 10 menit. Kalau lo gak dateng-dateng juga, gue bakal pulang.”
“Oke,” tut, panggilan diputuskan secara sepihak oleh orang yang tidak dikenalnya. Pandangannya mulai terfokus di depan di mana pantai ada suara desiran ombak membuat orang yang mendengarnya menjadi tenang dan lebih rileks.
“Yun?” cewek itu mendongak, lalu terdiam. Ternyata dia rupanya.
***
“Lo daritadi di sini?” Yuna mulai memainkan ayunan dengan pelan. Kepalanya mengangguk.
“Susah tidur?” tanya cowok itu. Yuna menghela napas, “Sebuah pertanyaan yang tak butuh jawaban. Bukannya lo komen status gue di Whatsapp, kan? Di sana tertulis kalo gue lagi susah tidur.”
“Owh, sori. Gue lupa,” Koga mendongakkan kepalanya. Ya cowok yang menelpon Yuna tadi adalah Koga, rupanya cowok itu juga mengalami hal serupa seperti Yuna; susah tidur.
Mata cowok itu menatap bintang yang sedang bertaburan indah di langit, mengingatkannya dengan Yuna beberapa waktu lalu tentang rasi bintang Pyxis.
Koga membuang bungkus makanan ke tempat sampah yang berada di sebelahnya. Ia mendongak, tangannya ia senderkan ke kursi lalu kepalanya menyender ke tangan, melihat pemandangan bintang yang cukup indah di malam hari ini. “Rasi bintang apa yang lo sukai?”
Yuna lantas ikut mendongak. “Pyxis, gue suka rasi bintang itu.”
Cowok itu menegakkan kepalanya, lantas ia menoleh kepada cewek yang berada disebelahnya. “Kenapa? Gue kira lo suka sesuatu yang besar ataupun terang, atau mungkin yang paling terkenal seperti Sirius ataupun Orion?”
Yuna terkekeh pelan. “Gue juga suka karena ada alasan kali.”
Cewek itu menatap nanar bintang yang sedang bertaburan indah di langit. “Gue juga suka sama rasi bintang yang lo sebutkan tadi. Tetapi mereka menghilang, dan gue gak suka yang kayak begituan.” lalu ia menghela napas panjang.
“Pyxis,” gumam cowok itu.
“Lo ngomong apa?” tanya Yuna seraya menoleh. Ia seperti mendengar cowok itu membicarakan sesuatu.
Namun cowok itu malah tersenyu seraya menggeleng. “Gak apa-apa, kok.”
Cowok itu kembali mendongakkan kepalanya. “Kata Aria, lo----amnesia?”
Yuna juga melakukan hal serupa; mendongakkan kepala menatap langit, “Iya, karena kecelakaan. Tiga tahun yang lalu.”
“Lo belum mengingat sesuatu gitu?” tanyanya tiba-tiba. Yuna menoleh lalu menganggukkan kepalanya.
“Akhir-akhir ini gue jadi sering sakit kepala kalo lihat lo,” cowok itu menoleh karena terkejut.
“kejadian itu dimulai waktu lo jadi murid baru waktu itu,” Yuna kembali mendongakkan kepalanya.
“Rasanya gue pernah ada hubungan sama lo secara terikat, tapi gue gak tahu itu apa,” ujar Yuna kembali.
“Lo mau tahu jawabannya?” tanya Koga tiba-tiba, Yuna menoleh. “Maksud lo apa?”
“Mau tahu apa hubungan gue sama lo, kan?” Yuna mengangguk, mengiyakan.
“Bulan Desember, tanggal 19 gue berulang tahu. Disaat itulah gue akan kasih tahu hubungan lo sama gue.”
***
Gimana guys? Jadi penasaran ya si Koga mau ngomong apa sama Yuna di hari ulang tahunnya wkwk.
Aku minta maaf untuk beberapa minggu lalu aku gak up. Aku sibuk untuk pendaftaran SMA jalur prestasi jadi harus bolak-balik ke sekolah untuk persyaratannya, dan alhamdulillah diterima di SMA tujuan;)
Tapi, aku mau kasih tahu sesuatu nih...
Sempet denger ada grup girl band dari Korea gak yang bernama Secret Number?
Ternyata salah satu member di grup tersebut ada yang berasal dari Indonesia lho!!
Iyaa!! Gak cuma orang Korea aja ya,, Indonesia juga ada lho guys.
Namanya adalah Dita karang dengan nama panggung adalah Dita, berasal dari Yogyakarta.
Secret Number
Itu foto mbak Dita, cara cari orangnya gampang. Karena dia rambutnya pake poni sedangkan yang lain nggak.
Sempat dikabarkan dia pernah mengikuti audisi pencarian member JKT 48 (tahu dong yang ada Haruka) namun ternyata Dita gagal dalam audisi tersebut.
Namun ternyata dia tidak menyerah. Akhirnya dia bersekolah di luar negeri jurusan musik dan tari dan pada akhirnya dia menjadi trainee di salah satu agensi Korea.
Dan agensi tersebut mendebutkan mereka dalam sebuah girband grup bernama 'Secret Number' pada tanggal 19 Mei (kalo gak salah) dengan sebuah lagu berjudul "Who dis" dan "Holiday". Terdiri dari 5 member yaitu, Jinny, Soodam, Denise, Lea dan tentunya mbak Dita.
Sekarang M/V (Making film) Secret Number berjudul " Who dis" sudah 18 juta kali ditonton di Youtube. Gak percaya silakan kalian cek di Youtube.
Dita Karang juga tidak menyangka bahwa dirinya menjadi trending di negara asal kelahirannya sendiri---Indonesia.
Bagaimana reaksi kalian akan hal tersebut?
Me: Kalo aku diantara senang dan sedih nih guys. Padahal kan bisa aja Indonesia buat grup band kayak dulu lagi. seperti Cherrybelle, Smash, Blink-blik, dan Princess (sekarang sudah gak musim lagi karena tergantikan sma grup dari Korea). Dengan begitu Indonesia bisa bersaing sampai ke tingkat Internasional dan mengalahkan Korea. Tapi senengnya Mbak Dita jadi terkenal, meskipun di Korea:(
Oke dah sekian. Jangan lupa tinggalkan jejak yang berarti berupa vote dan koment:)
See you❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top