5 - Nay

Aku mengumpulkan semua keberanianku untuk mengembalikan langsung payung Kihyun sekarang ini. Sebenarnya bisa saja aku meminta tolong pada Changkyun mengingat ia dan Kihyun berada di kelas yang sama.

Hanya saja aku rasa itu sedikit tidak sopan...

Ditambah lagi aku juga ingin bertemu dengannya.

Sangat memalukan mengakui sebenarnya tapi memang seperti itu kenyataannya.

Aku tersenyum saat Kihyun berjalan keluar dari kelasnya. Seperti biasa dia selalu terlihat tampan.

Ia mengambil payung tanpa mengambil paperbag di tangan ku, apa dia tidak suka?

Seharusnya aku memilih yang berwarna coklat kemarin.

"dan ini..." kenapa jadi aku terkesan sangat gugup seperti ini. Bodohnya aku, pasti aku terlihat sangat konyol sekarang.

"ini apa?" tanyanya padaku.

Ahh pantas saja dia tidak mengambilnya, aku saja belum bilang ini untuk apa.

"Hanya sebagai bentuk terima kasih karena telah meminjamkannya padaku" ucapku kemudian tersenyum sedikit.

Ia meraih paperbag yang ada ditanganku, "terima kasih kembali" katanya dan tersenyum.

Setelah melihat senyum itu dengan cepat aku mengalihkan pandanganku ke bawah. Mungkin ia berpikir aku aneh, tapi jangan salahkan aku, disini aku hanya korban. Kenapa juga ia haru tersenyum seperti itu padaku.dan senyumnya itu membuat perut ku terasa aneh.

"Hai Nay" itu suara Changkyun.

"Hai" buru-buru aku mendongak dan melihat ke arahnya yang berdiri di sebelah Kihyun.

"Ohh jadi, payung ini milik Kihyun?" tanyanya padaku. Aku mengingat sebentar apa dia pernah melihat payung ini sebelumnya. Benar juga kemarin sebelum keluar dari rumah ia pasti melihatnya.

"Iya, kemarin ia meminjamkannya padaku" ucapku pada Changkyun.

"Kalian berdua saling kenal" Tanya Kihyun dengan wajah bingung. Aku masih belum berani melihat kearah Kihyun dan hanya melihatnya dari ujung mataku.

"Ya, kita saling kenal" jawab Changkyun "bagaimana kalau lusa kita pergi nonton" sambung Changkyun lagi.

Benar saja, beberapa hari yang lalu aku sudah membuat janji dengan Changkyun untuk nonton entah hari apa aku lupa dan mengiyakannya kemudian belum memutuskan hari apa untuk pergi.

"Boleh" jawabku, tidak ada salahnya kalau hanya nonton dengan Changkyun, dan aku lusa juga kebetulan sedang senggang.

"Karena kemarin aku yang menunggu di rumah mu sekarang gantian, kau yang tunggu di rumah ku. Bagaimana?"

Aku mengangguk mengiyakan.

"Terima kasih karena kalau tidak ada payungmu aku mungkin sudah jadi kakek tua menunggunya pulang ke rumah"

Entah ada yang salah atau apa aku melihat Kihyun menghela nafas pelan dan wajahnya berubah menjadi... sedikit cemberut.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top