☾. °. . Chapter 33

【Your Smile】 33
.
.
╭┈─────── ೄ°.☆ ˊ♡-
╰┈➤ ❝ [Gojo Satoru] ❞
.
.
| Valentine Day💞 |
~ [ Hari kasih sayang ] ~
.
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
.
°.☆ .... °.☆

Sekolah kembali buka. Gojo dengan malas melangkah masuk kelas, sudah ramai penghuni. Tentu saja, tidak lama lagi bel pelajaran pertama akan berbunyi.

"Ini masih pagi, loh. Kau terlihat tidak bersemangat," ucap Geto saat melihat Gojo duduk di sampingnya.

"Serah,"

"Kau pasti begadang semalam 'kan?"

Gojo menganggukkan kepala. Semalam ia memang begadang, entah karena apa.

"Nanti katanya jam kosong, kau bisa lanjutkan tidurmu nanti,"

"Serius? Yang masuk nanti seharusnya siapa?"

"Mori-sensei, karena berbagai alasan, dia tidak masuk hari ini," jelas Geto singkat.

"Baguuus dong~!"

Gojo mengangkat kedua tangan keatas. Mereganggkan badan, kemudian melipatnya di atas meja. Mencari posisi nyaman, lalu tidur.

"Oh iya, aku tidak melihat (Name) dari tadi, kemana dia?"

Gojo membuka mata. Membalikkan kepalanya, melihat kearah Geto.
"Dia memang gak masuk hari ini, sih."

"Ooh? Dan kau tetap masuk ke sekolah tanpa (Name)?"

"Kau anggap aku apa?" Tanya Gojo balik.

"Sebelumnya kau seperti itu, sih."

Gojo mengubah posisi kepalanya, wajahnya tenggelam diantara lipatan lengan.

"Maunya, sih. Tapi, (Name) melarangku melakukannya. Sial! Dia pengen ngapain coba?!" Gojo mengumpat, mengacak rambutnya, mengernyit kesal karena dilarang oleh (Name) untuk datang berkunjung kerumahnya sebelum pulang sekolah.

Padahal kemarin dirinya sudah memperingati gadisnya untuk tidak jauh-jauh darinya. Tapi, sekarang (Name) malah memintanya untuk tidak datang sebentar. Bukan masalah besar sebenarnya, hanya Gojo yang terlalu berlebihan.

"Aku baru ingat," suara Geto mengalihkan perhatian Gojo.

"Apa?" Tanyanya.

"Ini hari valentine, loh,"

"Lalu?"

"Bukankah kau orang yang paling banyak mendapatkan coklat dihari seperti ini?" Geto menopang dagu, melirik kearah temannya yang memasang wajah cemberut.

"Iya, sih. Pagi tadi pas sampai, aku buka loker dan banyak coklat didalam sana, sampai berjatuhan lagi," ucap Gojo.

"Ada baiknya kau membalas pemilik coklat di hari white day," usul Geto.

"Coklat sebanyak itu? Malas,"

"Lalu? Kau kemanakan semua coklat itu?"

"Tadi aku ketemu Nanami yang ada urusan di gedung kelas dua, terus memintanya untuk membawa semua coklat itu pergi," jawab Gojo santai.

"Nanami mau membawa semua itu?"

"Tentu saja!! Aku 'kan senpai yang paling dia hormati!!"

"Mimpi,"

"Heh?!"

"Terus? Kau sudah dapat coklat dari (Name)?" Tanya Geto.

Semakin cemberut. Gojo menukik alisnya.
"Belum," kemudian menjawab dengan nada kesal.

"Kasiannya,"

"Berisik!! Kau memangnya sudah dapat coklat, huh?!"

"Dapat dong. Kau pikir hanya dirimu saja yang terkenal?"

"Sialan,"

.
.

"(Nameeee)!!!!!"

Gojo berteriak memanggil. Menekan bel rumah (Name) dengan tidak sabaran. Lima menit dia berdiri, menunggu seseorang membuka pintu rumah gadisnya.

"(Nameee)!! (Na-meee)!!"

Tangan yang awalnya menekan bel berubah menjadi mengetuk pintu.

"Satoru?"

Gojo menoleh kebelakang. Maniknya mendapati (Name) di belakangnya dengan memegang satu kantong berwarna putih.

"(Name)~!"

Gojo dengan langkah lebar mendekat. Menarik gadisnya membawanya ke pelukan. Gojo mengusap-usap wajahnya di bahu (Name), sesekali memgecup lekukan lehernya.

"N-ne, hentikan, dong," (Name) berusaha mendorong dada bidang Gojo. Menjauhkannya darinya. Sayangnya, tidak berhasil.

"Kau darimana saja?!"

Gojo bertanya dengan suara yang sedikit meninggi. Alisnya menukik, manik ocean-nya menatap tajam pada (Name).

(Name) mengangkat kantung belanjaannya.
"Belanja,"

"Kan kemarin sudah!!"

"Aku kemarin lupa membeli sesuatu, makanya aku baru pergi tadi," jawab (Name).

"Aku sudah bilang padamu kemarin jangan jauh-jauh dariku, tapi sekarang kenapa kamu malah menjauh?" Gojo mengeratkan pelukannya.

"Eh? Aku gak menjauh, kok ...,"

"Terus untuk apa kamu melarangku menemanimu dirumah? Kamu bahkan tidak memberitahuku kalau pengen keluar?"

Menghela nafas. (Name) mengigit bibir bawah, tangannya melingkar ke leher Gojo, membalas pelukan pria kekanakan itu.

"Aku gak menjauh, kok,"

Gojo bergumam tidak jelas sebagai respon. (Name) mengelus surai putih salju milik Gojo dengan gerakan pelan. Mencoba menenangkannya.

Selama beberapa saat mereka dalam posisi seperti itu. (Name) terus mengelus surainya, membuat Gojo merasa sangat nyaman sampai ingin tidur.

"Ne, kita masuk ke dalam, ya?" Tanya (Name). Gojo mengangguk.

Gojo mengangkat (Name) ala bridal. Kemudian teleport masuk ke dalam rumah langsung ke kamar. Menurunkan (Name) diatas ranjang dengan pelan.

Gojo memegang kedua pergelangan tangan (Name) dengan satu tangannya. Membaringkan gadis itu diatas ranjang sementara ia berada diatasnya. Kaki kanan Gojo berada diantara kedua kaki (Name).

"Jelaskan!!"

Mengerjab. (Name) menatap bingung Gojo selama beberapa saat. Tak ada respon darinya. (Name) langsung paham maksud Gojo saat menatap manik indah miliknya.

"Itu ... aku membuat coklat untuk hari valentine. Aku berniat membagikan coklat itu di dalam kelas,"

"Ha?! Jadi itu alasanmu melarangku datang kemari? Apa-apaan itu?!"

(Name) mengubah raut mukanya menjadi khawatir.
"Habisnya, kalau kamu ada nanti coklatnya malah habis dimakan olehmu," ucapnya.

"Cih!" Gojo mengerucutkan bibir. Dengan wajah yang masih kesal, ia menatap (Name).

"Jadi coklatnya? Udah jadi?" Tanya Gojo.

(Name) mengangguk.
"Um, Shoko udah datang ambil tadi. Katanya dia yang bakalan nge-bagiin coklatnya dengan orang-orang dikelas,"

Gojo tidak menjawan. Tangannya yang tidak memegang pergelangan (Name) mengusap perut gadisnya, kemudian mengelus pinggangnya naik-turun. Tangannya berpindah ke lengan, sampai ke leher.

Gojo membungkuk, menenggelamkan wajahnya di lekukan leher (Name). Menggigit dan mengecup sampai meninggalkan tanda merah (lagi) dileher gadisnya. Naik ke dagu, Gojo menyudahi kegiatannya.

Tangannya mengelus bibir bawah (Name), tatapan matanya berubah melembut. Gojo kembali mendekatkan wajahnya, mengikis jarak diantara mereka. (Name) sedikit membulatkan mata saat jarak antara mereka tinggal beberapa senti lagi.

Gojo tertolak. (Name) menoleh kesamping hingga dirinya tidak bisa menikmati bibir pink yang selalu melukis senyuman tulus setiap (Name) tersenyum.

"Kenapa? Wajahku menyeramkan, ya?" Tanya Gojo dengan nada lirih.

"T-tidak. Wajahmu tidak menyeramkan, kok. Hanya saja ... itu terlalu tiba-tiba bagiku," lirih (Name).

"Kamu ... belum pernah ciuman sebelumnya?"

(Name) menggeleng. Melihat itu Gojo mengukir senyum. Perasaan tersakiti karena tertolak tadi berubah menjadi senang.

"Souka ...," Gojo menarik dagu (Name) agar gadisnya kembali menatapnya. Ibu jari besarnya mengusap bibir gadisnya, lalu mengecup ibu jarinya yang ada diatas bibir (Name).

Gojo menyudahi.
"Kalau begini tak apa 'kan???" Tanyanya dengan nada senang. (Name) mengangguk dengan wajah yang sudah memerah antara malu dan senang.

"Um,"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆

"Oh iya, Satoru,"

Gojo menoleh. Melihat (Name) yang ada di sampingnya. Mereka berdua sedang duduk di depan televisi yang memutar film barat romance fantasy.

"Apa?"

"Berikan kedua tanganmu,"

Gojo menurut tanpa bertanya lagi. Dia mengangkat kedua tangannya layaknya meminta sesuatu.

(Name) merogoh kantung cardigan-nya. Mengeluarkan sebuah coklat berukuran sedang berbentuk hati.

Dengan wajah tenang. Dia meletakkan coklat buatannya diatas tangan Gojo.

"Ini dariku untukmu Satoru," ucapnya kemudian tersenyum lebar.

Gojo menatap coklat yang diberikan (Name) dengan tatapan sulit. Beberapa saat kemudian ia mengukir senyum.

"Terima kasih, ubur-ubur bodoh,"

°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆

Persiapan END dan persiapan buat ff baru Gojo Satoru lagi, nih, guys. Aku jadi kok buat ff Gojo Satoru lagi, yang Sano Manjiro juga bakalan menyusul deh keknya. Insyaallah.

Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top