Raya sampai rumah dengan selamat, setelah menempuh perjalanan panjang menggunakan angkutan umum yang hanya mengandalkan AC alam.

Di luar perkiraan Raya, ternyata naik angkot tidak terlalu buruk jika bersama seseorang yang dikenal. Raya tidak merasa bete, karena Bayu terus saja mengajaknya ngobrol.

Mulai dari tentang pelajaran favoritnya, hingga guru killer yang laki-laki itu tidak suka. Pokoknya, Bayu seperti tidak pernah kehabisan topik pembicaraan bersama Raya.

Saat Raya baru mau membuka pintu, ponsel di tangannya tiba-tiba bergetar. Ternyata ada chat masuk dari Bayu. Astaga, padahal baru lima menit mereka berpisah.

Bayu: Kak, udah masuk rumah?

Raya: Ini baru megang gagang pintu, Bay.

Bayu: Masuk, dong. Di luar panas, lho!

Raya: Iya, gue juga tau kali.

Raya mengembuskan napas perlahan, dan membuka pintu. "Assalamualaikum."

Raya selalu mengucapkan salam setiap masuk atau keluar rumah. Walau ia tahu, tidak ada siapa pun yang akan menjawab salamnya. Rumah begitu sepi, karena orangtua Raya sedang perjalanan bisnis ke luar kota. Selalu seperti itu hampir setiap hari.

Bayu: Kak, jangan lupa makan.

Raya: Iyaaaa.

Bayu: Habis makan, jangan lupa minum. Nanti seret.

Raya: Hmm, iya.

Bayu: Hehe, Kak Raya lagi apa?

Raya: Lagi duduk di sofa. Capek banget hari ini, Bay.

Bayu: Capek kenapa? Gara-gara naik angkot, ya? Kak Raya pasti biasanya tinggal terbang, kan?

Raya: Hah?

Bayu: Kak Raya kan bidadari(?)

Raya: Gombal banget.

Bayu: Kak, Kak Raya gak marah nih gue panggil 'KAK' lagi?

Raya: Eh, iya! Kenapa lo manggil gue 'Kak' lagi?

Bayu: Enakan manggil Kak Raya. Lagian, Kak Raya 'kan emang lebih dewasa dari gue. Nggak sopan aja rasanya.

Raya: Tapi, kalo kita lagi jalan-jalan, orang lain jadi tau dong kalo gue lebih tua?

Bayu: Biarin aja. Emang kenapa?

Raya: Lo gak malu?

Bayu: Ngapain malu? Emang nyatanya begitu. Gue suka sama Kak Raya yang lebih tua dua tahun dari gue. So?

Raya: Thanks. Seriously.

Raya memandang ponselnya dengan senyum kecil. Ada perasaan hangat yang menjalar saat membaca chat terakhir Bayu. Laki-laki itu terlihat begitu jujur dan tulus.

Raya jadi merasa jahat.

[]