29. Januar dan Bayu
"Bayu!"
Bayu terkekeh melihat reaksi kagetnya Raya, lalu ia pun melirik Januar. "Thanks, karena udah baikan sama Raya."
"Yea, sesuai permintaan lo." Januar menghela napas panjang.
"Wait, what?" Raya langsung memandang Bayu, menuntut penjelasan.
Bayu tersenyum. Lalu, ia memberitahu Raya soal dirinya yang terus berusaha membujuk Januar agar mau kembali menjadi sahabat Raya.
Itu tidak mudah, bahkan Januar sering membiarkan Bayu menunggu di depan pagar rumahnya seperti orang gila.
"Calon pacar lo ini, bener-bener sinting." Januar menunjuk Bayu, tepat di depan wajahnya. "Hampir sebulan, gue diteror sama dia, Ray!"
Bayu tertawa. "Diteror? Heh, peneror macam apa yang ngasih pizza tiap hari?"
Raya melotot. "Hah? Kamu ngasih Januar pizza tiap hari? Kok aku nggak pernah, Bay?!"
Bayu meringis. "Kamu mah makan bakso aja 'kan udah girang. Nggak usahlah sok bule makan pizza."
"Ih, pilih kasih!"
"Heh, udah! Kenapa kalian jadi berantem? Udah, sono pulang." Januar mendorong-dorong Raya agar cepat naik ke motor Bayu. "By the way, motor lo keren, Bro."
"Wih, iya dong. Gue sampai sayang banget pergi naik motor karena takut lecet atau kehujanan." Bayu menepuk-nepuk motornya dengan senyum sombong.
"Lebay, Anjir." Januar mendengus geli. "Eh, temen lo yang blo'on itu mana?"
"Oh, Hasyim? Dia masih molor lah di rumahnya. Kenapa? Lo kangen?"
"Najong," ujar Januar datar.
Raya tergelak. "Ya udah! Gue sama Bayu duluan ya, Jan! See ya tomorrow!"
"Have fun! Semoga kencan kalian lancar." Januar tersenyum.
Merelakan memang sulit.
Tapi, Bayu bukanlah lelaki jahat ataupun bodoh seperti yang Januar kira. So, it's okay.
[]
A/n:
While you were sleeping seru anjay >.<
Selalu suka sama karakter Lee Jong Suk ❤️
See ya soon. Xx
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top