"Heh, Kak Jaguar!" Bayu berjalan memasuki kelas Januar dengan napas yang tidak teratur. "Di sini lo rupanya."

Januar memutar bola mata, lalu kembali bermain ponsel. Mengabaikan Bayu.

"Gue tau kalo lo yang bikin gue dan Kak Raya salah paham. Sebenernya, apa mau lo, hah?" Bayu mencengkram kerah seragam Januar dengan erat.

Januar langsung menepis tangan Bayu. "Lo cuma bocah ingusan. Lo sama sekali nggak pantes buat Raya. Ngerti?"

"Tapi, kita berdua saling suka!"

"Nggak. Raya tuh cuma kasihan sama lo. Dari awal, dia cuma mau jadiin lo mainan buat hiburan dia."

Bayu mengernyit. "Hah?"

"Lo nggak percaya? Gue punya buktinya." Januar tersenyum miring, mengotak-atik ponselnya, lalu mendekatkan ponselnya itu ke telinga Bayu.

Mata Bayu melebar, mendengar rekaman suara yang sangat familiar di telinganya. Suara Raya.

"Januar yang lahirnya bulan Oktober, beda dua tahun itu masih wajar. Lagipula, gue butuh hiburan di tahun terakhir ini."

"Wow, wait. Lo mau main-main sama bocah itu? Ngapain? 'Kan ada gue!"

"Lo? Jangan mimpi."

"Lo gantungin gue hampir tiga tahun, dan sekarang malah mau main-main sama bocah ingusan. Astaga, untungnya gue orang yang sabar."

"Jan, gue udah nolak lo hampir sepuluh kali. Move on, dong!"

"Gue bukan tipe cowok gampang nyerah, Ray. Lo harusnya ngerti."

"Apa perlu gue comblangin ke pembantu gue yang lagi jomblo?"

"Ray..."

"Kak Raya!" Itu suara Bayu.

"Kalo Bayu ngebosenin, lo mungkin akan gue pertimbangkan."

Bayu menggigit bibirnya, dan matanya sudah hampir berkaca-kaca. Bukan karena sedih. Tapi, karena kecewa dan kesal. "Oh."

"Udah percaya kalo lo cuma mainan bagi Raya? Ending-nya, Raya akan balik ke gue. Lo nggak ada harapan, Bocah." Januar tersenyum miring, bangkit dari duduknya, dan langsung mengacak rambut Bayu seperti anak kecil.

Bayu hanya terdiam. Mematung dan diselimuti kekecewaan....

[]
A/n:
Hohoo!
Ada yang menyangka chapter ini akan seperti ini? :')

Aku aja gak nyangka wkwk

Yang sabar ya, Bay 😭
Inilah pembalasanku karena kamu ngatain aku jones!
*ketawa jahad*