YTMHA : Bab 20

Sahabat itu mereka yang mampu bersaing secara sportif dan profesional, ketika keduanya menyukai cewek yang sama.
-Widhy-

KRYSTAL merasa akhir-akhir ini Vigo terlihat murung dan tidak bersemangat. Krystal yakin sahabatnya itu sedang memiliki masalah, ia harus bertanya secara langsung pada Vigo. Sebagai seorang sahabat, Krystal harus ada di samping cowok itu untuk memberikannya semangat dan dukungan.

Hari ini Vigo mengajak Krystal untuk pulang bersama, kebetulan sekali pikir Krystal.

"Dor!" Diandra menepuk bahu Krystal.

"Cacing keriting," kagetnya. Diandra tidak pernah bosan mengagetkan Krystal, meski sudah tahu kebiasaan sahabatnya yang sering mengucapkan kata-kata aneh dengan spontan.

"Di, kebiasaan deh kamu." Krystal memelotot kesal pada gadis itu, sementara Diandra hanya tersenyum sambil mengerjapkan matanya.

"Kamu jadi nunggu Vigo? Sampai jam berapa kelas tambahannya?"

"Katanya sih jam dua," sahut Krystal.

"Ih kamu kerajinan, yaudah kita ke kantin dulu yuk. Aku traktir makan siang!" Diandra langsung menarik paksa tangan Krystal, lalu keduanya berjalan menuju kantin sekolah.

Beberapa menit kemudian, keduanya sudah menikmati makanan masing-masing, diselingi obrolan ringan seputar mata pelajaran dan hal yang lainnya.

"Di, si Ansell gimana?" tanya Krystal seraya menggigit siomay miliknya.

"Apaan sih, cowok tukang tebar pesona kayak gitu bikin males aja." Diandra berubah bad mood kalau sudah membahas cowok yang satu itu.

"Loh bukannya tebar pesonanya cuma sama kamu aja?" sindir Krystal.

"Apaan beb, kemarin pas nganterin aku pulang yah, dia tuh senyum-senyum sama cewek lain waktu berhenti di lampu merah. Ngeselin nggak tuh?"

"Loh kamu nggak suka dia kayak gitu? Berarti kamu cemburu, Di."

"Ih nggak beb, ini bukan cemburu namanya. Tapi aku paling nggak suka, kalau cowok yang lagi pergi sama kita itu tebar pesona sana-sini. Begitu beb maksudku."

"Tapi Ansell 'kan bukan pacar kamu, kenapa kamu nggak suka dia bersikap kayak gitu?"

Diandra terdiam mendapat serangan pertanyaan dari Krystal. Benar juga, Ansell bukan pacarnya tapi kenapa dirinya tidak suka saat cowok itu melakukan flirting pada gadis lain.

***

Sebelum pulang Vigo minta ditemani ke toko buku bekas. Tempatnya memang lumayan jauh dari sekolah, tapi mau bagaimana lagi Vigo mendapat tugas mencari buku kimia edisi lawas.

Selang beberapa waktu kemudian, keduanya sudah berada di toko buku bekas di kawasan Jakarta Pusat. Kwitang merupakan salah satu tempat berburu buku murah dan berkualitas yang legendaris. Tempat ini pernah masuk dalam kisah cerita film Ada Apa Dengan Cinta. Scene dimana sosok Rangga yang dikisahkan sering mengunjungi tempat ini, sebagai salah satu lokasi favorit dalam mencari bahan bacaan yang disukainya.

Buku-buku tua yang langka juga bisa didapatkan di tempat ini, itu bila kita beruntung dalam mencari dan menemukannya. Tentu saja di toko ini juga dibuka aktivitas tawar menawar, antara pembeli dengan penjual buku-buku bekas yang memadati lokasi tersebut.

Selesai dari Kwitang, Vigo mengajak Krystal makan sebelum pulang. Vigo memilih mi ayam jamur bedo. Mi ayam ini menjadi primadona di kawasan Kwitang, masih di Jakarta Pusat. Mi ayam tersebut terkenal dengan tekstur dan cita rasa minya yang lezat, belum lagi tambahan topping ayam dan jamur yang berlimpah membuatnya semakin terasa nikmat.

Puas mencoba mi ayam, keduanya melanjutkan perjalanan menuju rumah. Di rumah Krystal, Vigo memutuskan untuk istirahat sejenak.

"Kamu kenapa akhir-akhir ini lebih murung?" tanya Krystal, saat kembali dengan membawa es jeruk di atas nampan.

"Kamu memang paling bisa nebak kondisi hatiku, Krys." Vigo menyahut sembari menaruh kembali ponselnya di saku seragamnya. Lalu cowok itu meraih gelas miliknya dan menyesap minuman berwarna orange itu.

"Jadi bener lagi galau?"

"Bukan galau cuma agak bingung aja sih, akhir-akhir ini aku merasa Sylvia sibuk sendiri. Setiap aku telepon atau chat dia pasti jawabnya singkat-singkat."

"Udah coba ajak ketemu?"

"Udah aku ajak jalan, tapi dia selalu ngasih alasan udah punya janji sama temen-temennya," cicit Vigo menahan kekesalan.

Sebagai sahabat, Krystal tidak ingin menambah masalah untuk Vigo tentang prasangka yang ia tuduhkan selama ini. Krystal ingin Vigo tahu sendiri tentang apa yang sudah Sylvia lakukan di belakangnya.

Lagipula selama ini Vigo meragukan ucapannya, jadi mau sampai kapanpun sahabatnya itu tidak akan pernah memercayainya kecuali melihat sendiri.

***

"Vin, kalau lo mau ke Metro kasih tahu gue ya," cicit Ansell.

"Kenapa memangnya?"

"Biasa, kayak nggak tahu aja lo."

"Diandra?" Ansell mengangguk yakin. "Kayaknya Diandra lebih tertarik sama Aldric, Bro. Siap-siap patah hati aja lo!" saran Melvin sok bijak.

"Dibanding Aldric lebih famous gue kali Vin," sergah cowok itu penuh percaya diri.

"Tapi yang cool sama misterius itu zaman sekarang lagi banyak dicari cewek-cewek, Bro."

"Nah bener tuh," sahut Keanu yang baru keluar dari kamar mandi. Melvin dan Ansell sedang main ke rumah cowok paling muda di Walkman itu.

"Apaan lagi nih bocah, datang-datang langsung nyahut aja." Ansell menegak cola-nya asal.

"Loh memang bener Sel, buktinya temen sekelas gue si Dido. Dia tuh pendiem, irit ngomong tapi pinter yah mirip Aldric gitu deh." Keanu duduk di sebelah Ansell setelah meraih ponsel yang selesai di-charge. "Dia banyak yang naksir, Bro. Hampir tiap hari tuh anak dapet surat cinta. Kadang ada beberapa cewek yang kirim lagu lewat radio sekolah dikhususkan buat dia," ujar Keanu penuh antusias saat menceritakannya.

"Makanya jangan kebanyakkan tebar pesona Sel!" ledek Melvin.

"Memangnya lo nggak, Vin?" Ansell mendumal sebal. "Lo juga modus mulu sama si Krystal," tukas cowok itu tak mau kalah.

"Modus gue tuh dari dalam hati Sel, nggak cuma obral janji. Modus gue itu berprinsip, bahwa hati gue hanya tertuju pada si cantik. Modus gue nggak cuma ekspektasi semata," pungkas Melvin dengan bangga.

"Ah elah, dangdut banget sih lo." Kali ini Keanu ikutan meledek, bahkan cowok itu sudah memberikan gesture muntah ke arah Melvin.

"Sirik aja lo!" cengir Melvin.

Selang beberapa waktu kemudian, Widhy dan Aldric masuk ke kamar Keanu.

"Nah yang diomongin baru datang nih," cicit Keanu saat kedua personil Walkman itu memasuki kamar miliknya.

"Kenapa?" tanya Aldric bingung. Cowok itu memilih duduk di sebelah kiri Melvin.

"Lo lagi saingan cewek 'kan sama Ansell?" tanya Melvin seraya meyenggol bahu Aldric.

"Saingan cewek? Siapa?" Raut wajah Aldric menunjukkan kebingungan yang mendalam.

"Diandra, Al. Pura-pura lupa lo," serang Keanu masih memainkan ponselnya.

"Sahabat itu mereka yang mampu bersaing secara sportif dan profesional, ketika keduanya menyukai cewek yang sama! Itu kuncinya Bro, supaya nggak ada acara musuh-musuhan karena cewek. Basi banget nggak sih kayak begitu," tukas Widhy yang mulai menyesap minuman bersoda pilihannya. "Dengan begitu, ketika salah satu di antara mereka patah hati. Mereka udah siap dan menerima dengan bijaksana," lanjutnya menambahkan.

"Tapi gue nggak merasa saingan sama Ansell, lagipula siapa ceweknya?" tanya Aldric masih terlihat bingung. Pertanyaan kali ini merupakan kalimat terpanjang yang pernah diungkapkannya. Pasalnya cowok penyuka cokelat ini memang sangat irit dalam hal berbicara.

"Diandra, Al. Jangan pura-pura nggak paham deh," sindir Ansell berusaha meredam kekesalan. Menurutnya tingkah Aldric hanya berkamuflase.

"Diandra? Temen si cantiknya Melvin? Gue biasa aja tuh sama dia," sahut Aldric berusaha menjelaskan.

"Kalau misalnya Diandra yang suka sama lo, gimana tanggapan lo?" tanya Ansell penuh selidik.

Ketiga temannya ikut menunggu jawaban Aldric, penasaran dengan apa yang akan dijawab cowok irit bicara itu.

"Gue nggak suka cewek berisik," sahutnya lugas.

"Bener ya lo? Gue pegang omongan lo, Al. Jangan nyesel kalau gue deketin dia nanti," ujar Ansell memeringati.

"Udah ... udah, bahas kompetisi cewek terus. Nanti nggak kelar-kelar tugas kita," ujar Widhy mengingatkan.

Alasan semuanya berkumpul di rumah Keanu adalah yang tak lain untuk mengerjakan presentasi sebagai tugas kuliah keempatnya, kecuali Keanu.

Awalnya Ansell mengajukan berkumpul di rumah Melvin, namun sang pemilik rumah mengatakan di rumah Keanu lebih banyak makannya. Memang tidak salah, itu karena mama Keanu rajin membuat cake. Contohnya saja hari ini, sudah ada cupcake yang terhidang sebagai teman belajar mereka.

"Eh Nu, lo bilang nanti di Metro ada acara pentas seni?" tanya Melvin seraya menggoyang-goyangkan ballpoint di atas buku catatannya.

"Iya ada, bulan depan." Keanu menjawab, pandangannya masih fokus ke layar ponsel.

"Undang Walkman, Nu!" pinta Melvin.

"Gue nggak tahu, panitianya 'kan kelas XI dan osis yang bertugas."

"Ya lo ngelobi kek, supaya kita bisa performance di acara pentas seni itu." Melvin masih memaksa.

"Ya ampun Vin, lo tuh kenapa sih ngajarin gue yang nggak baik melulu. Segala gue disuruh ngelobi," sengit Keanu menatap Melvin dengan tajam. "Kenapa lo pengen banget tampil di acara pentas seni Metro sih?"

"Pamer sama Krystal ya?" tebak Widhy.

Melvin menyengir lebar. "Salah satunya sih," sahutnya. "Gue juga mau nembak dia di atas panggung."

"Jangan Vin, norak kayak begitu! Enak kalau diterima, semisal ditolak? Apa lo nggak guling-gulingan di atas panggung nantinya!"

"Kalau Melvin sampai kayak begitu, gue nggak mau temenan sama dia. Malu-maluin, Bro." Ansell ikut menanggapi sambil tertawa.

"Hemp, gitu ya?" Melvin membuang napas panjang. "Yaudah gue nggak jadi nembak si cantik, tapi soal tampil di Metro. Usahain ya, Nu!"

"Kalau itu gue setuju," sahut Ansell cepat.

"Yang lain?" tanya Melvin menoleh ke arah Widhy dan Aldric yang sedang sibuk menatap layar laptop.

"Menurut gue nggak masalah asal hal itu positif," ujar Widhy dengan jelas.

Setelah perbincangan itu, mereka kembali larut dengan tugas kuliah.

***

Hai para pengabdi notification! Masih setia menunggu Melvin?

Maaf guys baru sempat up, aku lagi ada project menulis cerpen dengan genre fantasi. Lumayan rempong dan bikin mikir, soalnya sama sekali belum pernah nulis genre fantasi. Tapi sangat menantang sih, bisa keluar dari zona nyaman ^^

Kalau kalian ada yang suka cerita fantasi, boleh mampir ke work-nya. Ada di reading list-ku -> Raws Community -> Soul Revolution High School. Up setiap Senin dan Kamis malam ya.

Baiklah, sekarang nikmati saja mereka.

Happy reading
Selamat istirahat ^_^

26 Februari 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top