[Prologue]

[kantor ADA]

Seluruh anggota ADA sedang fokus ke pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang sedang mengerjakan laporan , bermain , bermalas-malasan, makan , dan lain-lain.

Awalnya , suasana sangat sepi , tetapi Atsushi membuka suara.

"Uh.. ini sangat sepi..," ujarnya.

Gadis mungil menoleh kearah nya dan berkata , "karena kau baru disini selama beberapa bulan- , mau tahu lebih banyak tentang kami ga ?"

Atsushi langsung mengiyakan perkataan gadis itu dan mendengarkan dengan seksama.

Gadis itu menunjuk dirinya , "seperti yang kau tahu ! Aku keifa ! Nama panjang ? Uhhhh.. Alesha Khaira Keifa !" (keifazxk5)

Atsushi menaikkan satu alisnya , "namamu kelihatan seperti kekanak-anakan.. usiamu pasti masih belasan tahun !" Seseorang dibelakang keifa terkekeh mendengarnya. Suara tawa berhasil terdengar oleh keifa.

"Gua dengar , kae..," ujarnya. "Haha , maaf , maaf.. pfft- wakakaka !!," kaela terus tertawa.

Atsushi lantas bingung dan bertanya pada keifa , "kenapa kaela tertawa ?" Keifa segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tak ada ! Ga usah bahas dia !"

Atsushi sempat ragu , tapi akhirnya memilih untuk lanjut.

"Asal kau tahu ! Aku memiliki kemampuan yang bernama-" "prince of the blood , benar ?," tebak atsushi. Keifa berdecak sebal dan berkata , "ya , ya , benar. Itu membuatku bisa mengontrol darah yang ada pada tubuh orang lain atau intinya , aku bisa mengontrol darah disekitarku."

Kaela kembali terkekeh akan percakapan keduanya. Ia kesulitan menahan rasa sakit perutnya akibat menahan tawa. "Ahaha ! Aku tak kuat lagi- wkwkwk.."

Keifa memperhatikan Kaela sekilas dan akhirnya menarik syal milik kaela. Mengakibatkan kaela terjatuh dari kursi nya. "Apa-apaan sih kau ?!," marahnya. "Ups , ga sengaja~," ledek Keifa. "Dasar nenek- maksudnya temen kurang ajar !!!"

Keduanya pun berakhir kejar-kejaran , namun dihentikan oleh Atsushi sendiri karena takut mengganggu kunikida yang sedang mode fokus kerja.

Kaela menghela nafasnya pelan dan mulai memperkenalkan dirinya. "Seperti yang kau tahu. Aku kaela , lebih tepatnya Kandela Mika. Tapi tolong jangan panggil aku mika-," jelasnya. "Tentang kemampuan.. namanya The creator of the world . Kemampuan ku membuatku bisa menciptakan segalanya , kecuali yang berhubungan dengan takdir , waktu , dan keadaan suatu tempat , orang , atau semacamnya. Biasanya , aku cuma make kuas buat nyerang lawan sih ... Karena aku bisa mengendalikan tinta disekitarku."

Keifa agak terdiam dan akhirnya memukul kaela , "ihh curang ! Kalo gitu mah aku juga mau ngasih tahu senjata ku !"

Kaela meringis memegangi kepalanya yang terpukul. "Aw .. ya , kalo mau , jelasin aja ! Ga ada yang ngelarang !," protes kaela. "Serah anda lah -_-," balas keifa.

Keifa mengambil sebuah cutter dan menggores tangannya tepat pada nadi. Secara ajaib , muncullah sebuah sabit besar yang berwarna merah gelap layaknya darah. Keifa memegangi sabitnya dengan penuh percaya diri. Hingga seseorang datang untuk menceramahinya.

Dazai memegang pundah gadis setinggi 165 cm itu dan boom , sabitnya telah hilang. "D-dazai ?" Dazai hanya tersenyum , dan tepat setelahnya , terdapat kunikida yang sudah memegang gulungan kertas yang akan memukul keifa menggunakan gulungan kertas itu sendiri.

Plak !

"Pfft , emang enak ?," ledek kaela. Atsushi meringis melihat benjolan besar di kepala Keifa.

"Sudah ku bilang , jangan keluarkan senjata mu diruangan ini ! Kau hampir membuat komputerku terbelah menjadi dua !?," marah kunikida. Keifa hanya bisa tersenyum pasrah akan keadaannya sekarang.

Sementara keifa dimarahi , kaela lanjut memeriksa komputernya. "Ada apa , kae ?," tanya Atsushi. "Aku sedang mengecek email pada komputer ku. Siapa tahu ada yang membutuhkan~," jawab kaela.

Tepat setelah itu , terdapat fukuzawa yang keluar dari ruangannya. Keifa dan kunikida langsung berhenti berkelahi , Yosano segera keluar dari ruangannya , dan Ranpo juga segera berhenti makan.

"Kita rapat. Dan , Ranpo , kau harus bekerja," ujar fukuzawa dibalas tatapan malas dari Ranpo. "Hmph... Ga mau >:/"

Fukuzawa menghela nafas dan berucap , "jika kau bekerja , maka aku akan memuji mu , Ranpo." Kalimat barusan berhasil membuat Ranpo bergegas otw ke ruang rapat.

Fukuzawa menjelaskan bahwa mereka akan berpencar menjadi 3 grup yang akan mencari pencuri permata di Pasar Uztakawa.

Grup pertama , Kunikida , Dazai dan kyouka. Grup kedua , kaela , Keifa , dan Atsushi. Grup ketiga , Tanizaki , Kenji , dan Yosano.

Masing-masing grup akan tiba di jalur yang berbeda. Ada 9 jalur utama dan 3 jalur sempit. Misi mereka adalah mencari sang pelaku dan mengamankan permata yang dicuri. Polisi meminta , agar permata tak pecah atau kotor.

Ranpo pun membantu lewat alat komunikasi yang juga tersedia kamera didalamnya. Jadi ia dapat melihat dari jauh bersama Fukuzawa.

[Grup pertama]

Dazai menguap. Nampaknya , ia cukup bosan dengan pencarian ini. Kunikida dan kyouka masih mencari sedikit demi sedikit petunjuk yang mungkin dapat membantu mereka.

"Aku tak nyaman bagi beruang kutub , tetapi burung mungkin akan menyukai ku," kyouka membaca salah satu petunjuk dari kertas yang ia temukan.

"Apa maksudnya ?," bingung kunikida. "Langit ? Beruang kutub tak mungkin terbang kan :^," jawab Dazai asal. "Diam lah , maniak bundir !," protes kunikida. "Tck , serah lah~," ucap Dazai.

Mereka pun menghubungi Ranpo. "Ranpo , kami menemukan kertas ini. Apa maksudnya ?," tanya nya dari alat komunikasi.

Ranpo berfikir sejenak dan berkata , "berhenti mencari di jalur sempit , beralih ke jalur utama sekarang !"

[Grup 2]

Keifa mulai bosan karena selalu berjalan tiada henti. Kaela dan Atsushi memperhatikan lingkungan sekitar dan akhirnya menemukan sebuah kertas berwarna putih yang sudah kusam.

"Aku adalah mawar," ujar Atsushi membaca tulisan pada kertas tersebut. Kaela segera memperhatikannya dan mulai mengerti , "jangan lengah , perhatikan dengan baik orang-orang disini !"

Atsushi dan Keifa segera mengiyakan perkataan kaela dan segera mencari dengan seksama.

[Grup 3]

Yosano dan Tanizaki cuma bisa melihat Kenji yang membantu Orang-orang dipasar. Hingga terdapat orang misterius yang memberi Tanizaki sebuah kertas.

"Uhm , maaf , ada apa , pak ?," tanya Tanizaki. Tetapi orang itu tak menjawab dan malah pergi semakin jauh. Tanizaki membuka kertas kecil yang tergulung. "Aku adalah padi," ujar Tanizaki membaca pesan yang tertulis. Ia memanggil Yosano dan Kenji. Dan akhirnya , mereka mendapat jawabannya dan segera pergi mencari orang-orang yang dekat dengan Kenji.

[Bersambung]

Yosh !
Bersiaplah para readers yang akan berperan di pm !

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top