You are My Spring



Kau bagaikan musim semi yang terjadi setelah musim dingin.

Kau telah membuatku sadar dari semua ketepurukan dalam hidupku.

Aku begitu bodohnya telah menyakiti hatimu yang rapuh.

- Sasuke Uchiha -

Sakura masih setia menunggu Sasuke padahal waktu sudah menunjukkan tengah malam. Sejujurnya dia tahu kenapa suaminya pulang terlambat. Sasuke memang suaminya namun mereka menikah karena perjodohan yang dilakuin oleh kedua orang tuanya. Mereka menerima perjodohan itupun terpaksa atau lebih tepatnya hanya Sasuke yang terpaksa menerima perjodohan itu.

Sakura tahu jika Sasuke membenci dirinya. Meskipun sudah menikah Sasuke tidak menganggap Sakura sebagai istrinya bahkan dia berani selingkuh di depannya. Sakura cuma bisa menahan rasa sakit di hatinya.

Sakura tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara pintu terbuka dan melihat Sasuke terlihat berantakan. Dengan segera Sakura membantu Sasuke yang terlihat sangat mabuk. Namun, Sasuke menolak bantuan dari Sakura.

"Jangan sentuh aku, Jalang!" bentak Sasuke yang kemudian mendorong Sakura hingga terjatuh.

"Apa kau habis minum-minum?" tanya Sakura.

"Itu bukan urusanmu!" bentak Sasuke yang kemudian menuju ke kamarnya.

Sedangkan Sakura hanya bisa menahan tangisnya. Dia memang sering diperlakukan seperti itu oleh Sasuke. Namun, bagi Sakura itu hal biasa dilakuin Sasuke. Sejujurnya dia bisa saja mengajukan cerai kepada Sasuke namun tidak bisa di lakukan olehnya karena dia terlalu mencintainya. Akhirnya Sakura menuju ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Sasuke.

Keesokannya harinya...

Sakura menyiapkan sarapan untuk Sasuke dan dirinya. Namun, Sakura tahu kalau itu semua sia-sia karena Sasuke tak pernah mau makan masakannya. Setidaknya dia sudah menjalankan kewajibannya sebagai istri. Dan seperti dugaannya Sasuke langsung berangkat menuju ke kantornya bahkan dia tidak melirik sedikitpun makanan yang sudah yang disiapkan oleh Sakura. Sasuke lebih suka makanan yang dibawakan oleh selingkuhannya.

'Sampai kapan kau mau menganggapku sebagai istrimu, Sasuke?' batin Sakura.

Akhirnya Sakura sarapan sendirian. Setelah sarapan dan membereskan peralatan masaknya dia melihat salah satu dokumen milik Sasuke yang tertinggal di meja. Sakura memutuskan untuk mengantar dokumen tersebut ke perusahaan Sasuke.

;-;-;

Disana dia sudah dikenal oleh pegawai kantor Sasuke sehingga dia langsung menuju keruangan Sasuke. Tiba-tiba Sakura bertabrakan dengan seseorang hingga jatuh.

"Eh.. gomenasai," ujar Sakura sambil membungkukkan badannya.

"Tidak apa-apa kok. Lagipula ini juga salahku karena tidak memperhatikan saat jalan tadi." Ujar orang tersebut yang baru bangkit dan terkejut melihat orang yang dia tabrak tadi, "tunggu kau Sakura, kan?" tanya orang tersebut.

"Gaara sudah lama sekali kita tidak bertemu," ujar Sakura terkejut sekaligus senang karena bertemu dengan kakak sepupunya.

" Oh ya, kenapa kau ada disini?" tanya Gaara.

"Aku mau mengantar dokumen ini ke ruangan Sasuke kun." Ujar Sakura " sedangkan kau ada urusan apa disini,"

"Aku disini mau meeting bersama Sasuke tentang kerja sama perusahaan kita." Jawab Gaara

"bagaimana kalau kita berdua ke ruangan Sasuke bersama kebetulan aku juga mau kesana,"

"Tentu saja," ujar Sakura.

Sesampainya di depan ruangan Sasuke, Sakura mendengar suara yang membuatnya sakit hati.

"Sasuke kapan kau mau menikahiku?" tanya seseorang yang ada didalam ruangan suaminya.

"Kau tunggu saja nanti. Saat ada waktu yang tepat nanti kita bakal nikah kok," ujar Sasuke.

"Lalu gimana istrimu nanti? Apa dia setuju kalau aku menjadi istri keduamu?"

"Tenang saja dia pasti setuju lagipula." Ujar Sasuke "dia itu hanya jalang yang pantas untuk dihina,"

"Lalu kenapa kau mau menikah dengannya?" tanya Shion.

"Yah aku merasa kasihan saja sama dia."

"ini juga karena keluargaku dan dia itu teman dekat jadi mau tak mau aku harus perjodohan ini,"

Sakura sangat sakit hati mendengar itu. Dia tidak nyangka jika Sasuke akan berkata seperti itu.

"Sakura kau baik-baik saja?" tanya Gaara

"Iya Gaara kalau gitu ayo masuk saja dulu," ujar Sakura tersenyum palsu.

Akhirnya tanpa permisi Gaara langsung masuk ke ruangan Sasuke dan terkejut melihat Sasuke bermesraan dengan seorang perempuan yang dia kenal, Shion. Sakura sudah tidak terkejut dengan hal itu. Dia sudah terbiasa dengan hal itu atau mungkin lebih parah dari itu.

"Wah.. wah.. sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat." cibir Gaara " bukankah begitu Sakura?" ledek Gaara yang ingin membuat Sasuke cemburu.(ps : Sasuke tidak tahu hubungan keluarga Sakura Dan Gaara karena marga mereka berdua, Keluarga Sakura marganya Akasuna sedangkan keluarga Gaara marganya Sabaku).

Saat itu juga Sakura masuk dan menaruh dokumen Sasuke di mejanya. Sedangkan Gaara yang pada awalnya hanya diam saja langsung merangkul Sakura dan pergi keluar ruang kerja tersebut. Sasuke melihat itu dengan perasaan marah langsung pergi meninggalkan Shion sendiri dan menyusul Sakura.

;-;-;

Sementara itu Gaara membawa Sakura keluar dari kantor Sasuke sedangkan Sakura hanya ikut saja. Dia sudah terlalu lelah dengan semua yang ia alami. Akhirnya Gaara memutuskan bawa Sakura ke Taman Konoha yang letaknya tidak terlalu jauh dari sana.

"Sakura, kau baik-baik saja?" tanya Gaara khawatir saat melihat Sakura yang mulai meneteskan air matanya.

"hiks..hiks.. Gaara.. hiks.. kenapa aku harus jatuh cinta sama dia... kenapa juga aku menerima perjodohan ini... hiks," tangis Sakura yang sudah tidak dapat ia tahan lagi.

Sedangkan Gaara hanya bisa menenangkan Sakura dan membiarkan mengeluarkan semua beban yang ada pada Sakura. Jujur Gaara sangat benci perlakuan Sasuke terhadap Sakura. Selama ini Sakura hanya diam dan menerima semua perkaluan Sasuke kepadanya. Namun,sekarang dia sudah tidak kuat dengan semua ini.

"Sekarang apa yang ingin kau lakukan setelah semua ini?" tanya Gaara.

"mungkin aku akan pergi jauh dari sini dan menghilang dari kehidupannya tapi sebelum itu."

"maukah kau menolongku?" tanya Sakura.

"baiklah Sakura,"

;-;-;

Di lain tempat Sasuke masih mencari keberadaan Sakura. Dia sudah mencari di seluruh tempat dan hasilnya nihil. Akhirnya Sasuke memutuskan untuk pulang. Saat dia sampai rumah dia terkejut ketika melihat mobil seseorang terpakir di depan rumahnya namun dia yakin jika itu mobil Gaara karena dia meilhat Gaara berada di depan rumah sambil menunggu seseorang.

"Sedang apa kau disini?" tanya Sasuke.

"nanti juga kau akan tahu," ujar Gaara.

Ketika Sasuke masuk ke rumahnya. Dia terkejut melihat Sakura membawa semua barangnya.

"kau mau kemana?" tanya Sasuke

"..."

"Hei jalang! Apa kau tuli? Sehingga kau tidak mendengar apa yang aku katakan tadi!" bentak Sasuke

"Kemanapun aku pergi itu bukan urusanmu Uchiha." Ujar Sakura dengan nada dingin "lagipula kau tidak menganggapku siapa-siapa melainkan kau menganggapku cuma jalang. Padahal kau sendiri sudah seharusnya kuanggap sebagai suami bajingan karena sudah berselingkuh di depan istrinya sendiri."

Ucapan Sakura membuatnya tertohok. Memang benar dia sudah seharusnya dianggap suami bajingan karena sudah berselingkuh dengan wanita lain.

"Jadi biarkan aku pergi dan jangan pernah muncul lagi dalam kehidupanku." Ujar Sakura meninggalkan Sasuke sendiri " oh ya satu hal lagi nanti aku kirim surat perceraian kita sehingga kau bisa bersenang-senang dengan selingkuhanmu,"

"cih, memangnya orang tua kita setuju dengan perceraian ini. Lalu kau punya bukti apa sehingga orang tuaku mengijinkanmu untuk bercerai dariku atau kau ingin bersenang-senang dengan selingkuhanmu," cibir Sasuke.

"bukti ya..." ujar Sakura menyeringai "buktinya sudah aku kirim kok dan orang tuamu juga setuju dengan pilihanku untuk berpisah denganmu. Tadi kau bilang aku berselingkuh sebaiknya kau sadar diri ya, siapa yang lebih dulu berselingkuh brengsek." Jeda Sakura yang berusaha membuatnya tenang " sayonara, Uchiha Sasuke,"

Deg...

'kenapa hatiku rasanya sesak sekali mendengar ucapannya. Bukankah ini yang aku inginkan tapi kenapa rasanya sakit sekali, batin Sasuke ketika melihat Sakura sudah pergi dengan Gaara.

-;-

7 bulan kemudian...

Semenjak saat itu Sakura meninggalkan Sasuke sendiri di rumah itu, saat itu juga Sasuke merasakan perubahan yang terjadi selama hidupnya. Saat Sasuke sedang mengurus semua dokumen kantornya terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya terganggu.

"Masuk!" perintah Sasuke.

"yo, Sasuke ada kirimin dari Itachi," ujar Shikamaru.

"Taruh saja di mejaku,"

"Kalau aku saranin buka saja dulu punya Itachi setelah itu baru kau melanjutkan kembali pekerjaan itu," setelah mengucapakan itu Shikamaru pergi meninggalkan ruangan Sasuke.

Akhirnya Sasuke membuka kiriman dari Itachi yang isinya berupa USB. Dia melihat video yang ada di USB tersebut dan terkejut ketika melihat Shion bertemu dengan seorang laki-laki.

'jadi bagaimana Shion kau sudah berhasil membuat rumah tangga uchiha itu hancur, kan?' tanya seseorang.

'sudah dong bahkan istrinya yang meminta cerai ke Sasuke.' ujar Shion 'jadi rencana selanjutnya kita akan mengambil alih perusahaannya ,kan Toneri kun'

'tentu saja.' Ujar Toneri 'setelah semua rencana itu berhasil kita akan menikah,'

'Toneri kun tiba-tiba aku punya ide lebih hebat supaya rencana kita lebih berhasil lagi,' ujar shion

'oh, ya apa itu?' tanya Toneri.

'bagaimana jika aku pura-pura hamil anaknya si Uchiha itu otomatis dia akan langsung menikahiku dan aku bisa mengambil seluruh aset perusahaannya dengan mudah,' usul Shion.

'daripada pura-pura mending kau hamil beneran dan anak yang kau kandung nanti adalah darah dagingku' ujar Toneri yang langsung membawa Shion ke suatu tempat.

Setelah menonton video tersebut timbul rasa marah dan menyesal. Marah karena selama ini Shion hanya memanfaatkan dirinya dan menyesal karena menyakiti Sakura. Akhirnya Sasuke memutuskan untuk pulang kerumahnya.

Saat dia sampai rumahnya, dia merasakan suasana berbeda ketka berada didalam rumah tersebut. Biasanya saat ini sudah tertata rapi makanan atau mungkin sambutan dari istrinya. Istrinya? Bukankah dulu dia menganggap istrinya itu hanya jalang. Sasuke menuju ke kamar Sakura ketika dia berada di sana tercium aroma cherry di kamar tersebut .

'Kau sekarang ada dimana, Sakura?' lirih Sasuke.

Rindu sekaligus menyesal itulah yang dirasakannya. Akhirnya Sasuke langsung menelpon seseorang untuk mencari tahu keberadaan Sakura.

"Jugoo tolong cari tahu keberadaan Sakura!" perintah Sasuke.

'Ha'i Sasuke-sama' ujar Jugoo

Setelah menelpon bawahannya Sasuke pergi menemui Itachi karena masih ada pertanyaan yang ada dipikirannya. Namun, sebelum dia keluar terdengar suara ketukan dari pintu rumahnya. Saat dibuka pintu rumahnya langsung disambut pelukan oleh Shion. Namun, sebelum itu Sasuke langsung mendorong Shion. Shion terkejut ketika Sasuke mendorongnya dan saat ia ingin memegang tangan Sasuke langsung ditepis oleh Sasuke.

"Jangan sentuh aku lagi jalang!" bentak Sasuke penuh penekanan.

"Kenapa Sasuke-kun? Bukankah kita sering seperti itu,"

"Cih, itu dulu sebelum aku mengetahui niat busukmu,"

"Maksudmu?"

"Memangnya aku tidak tahu kau mendekatiku hanya untuk mengambil aset perusahaanku,"

"Itu tidak benar Sasuke-kun aku mendekatimu karena aku sangat mencintaimu bahkan sekarang aku hamil anakmu,"

"Anakku? Yang benar saja lebih tepatnya itu adalah anak Toneri, kekasih gelapmu,"

"Ini anakmu Sasuke, bahkan aku tidak kenal dengan Toneri,"

"Sudah ketahuan masih saja mengelak cih dasar jalang!"

Setelah mengucapan itu Sasuke langsung pergi meninggalkan Shion yang menangis tersedu-sedu. Saat Sasuke sudah hilang dari pandangannya dengan segera Shion langsung menelpon Toneri.

"Toneri-kun sepertinya Sasuke sudah mengetahui rencana kita. Lau bagaimana dengan rencana kita? Apa masih mau dilanjutkan?"

'Tentu saja rencana masih dilanjutkan. Bahkan, aku sudah menduga hal seperti ini akan terjadi tapi tenang saja aku sudah menyiapkan rencana untuk hal seperti ini.' Ujar Toneri.

'Yang pasti rencananya aku akan membuat Sasuke menderita dengan membuat Sakura celaka,'

"Baiklah aku setuju dengan idemu,"

;-;-;

Di lain tempat Itachi saat selesai menelpon seseorang. Namun, sebelum itu dia sudah menduga bahwa adiknya akan datang menemuinya setelah dia mengirimkan sesuatu kepadanya. Berkat bantuan Sasori, kakak Sakura, Itachi dapat menemukan bukti untuk membuat adiknya sadar bahwa Shion merupakan perempuan licik yang mengiginkan aset perusahaan adiknya.

Tak lama kemudian Sasuke datang menemuinya dan..

"Itachi, ada ingin kutanyakan soal video yang kau berikan tadi pagi," ujar Sasuke to the point

"Sudah kuduga kau akan bertanya tentang itu. Biar kutebak bagaimana bisa aku mendapatkan bukti video itu? Hm..." tebak Itachi yang langsung di iyakan Sasuke.

"itu semua berkat Sasori dan Sakura yang sudah mulai curiga terhadap kekasih gelapmu yang sering bertemu dengan Toneri hingga ke tempat yang aneh seperti bar atau hotel. Pada awalnya Sakura kira Shion dan Toneri tidak ada hubungan apa-apa namun semakin lama hubungan mereka semakin mencurigakan. Akhirnya Sakura meminta bantuan terhadapku dan kakaknya untuk mencari tahu hubungan mereka. Awalnya aku juga tidak mengerti kenapa Sakura masih mau menolong mantan suaminya padahal mantan suaminya saja tidak peduli terhadapnya. Namun, saat Sakura menjelaskan semuanya akhirnya aku mau membantunya," jelas Itachi yang membuat Sasuke terkejut.

"Lalu kau tahu dimana Sakura sekarang?" tanya Sasuke.

"Cih, bukankah tidak peduli dengannya? Jadi, untuk apa kuberitahu dimana dia sekarang. Jika kuberitahu nanti kau akan menyakiti mereka lagi," cibir Itachi.

'mereka? Maksudnya?' batin Sasuke bingung dengan ucapan Itachi.

"Kenapa kau kelihatan bingung dengan ucapanku?"

"apa kau tidak tahu jika saat ini Sakura hamil?" tanya Itachi.

"Mungkin itu anak dari Gaara," ujar Sasuke.

Bughhhh..

Itachi mendengar ucapan adiknya langsung menghajarnya dengan keras hingga jatuh. Sauke juga terkejut sekaligus meringis kesakitan dibagian pipinya yang baru saja dipukul oleh kakaknya.

"Kenapa kau bisa berpikir sebodoh itu Sasuke?! Kau bahkan tidak tahu bahwa Gaara kakak sepupu Sakura!," bentak Itachi.

'Kakak sepupu?' batin Sasuke terkejut.

Setelah menghajar Sasuke, Itachi langsung meninggalkannya sendiri. Setelah mendengar penjelasan Itachi semakin besar rasa bersalahnya terhadap Sakura. Lamunan Sasuke terbuyar dengan suara dari ponselnya.

Drrrttt... drrrttt

Jugoo calling......

"Bagaimana kau sudah menemukannya?,"

'Tentu saja saya sudah menemukan Sakura-sama,'

"Sekarang dia ada dimana?"

'Sakura-sama saat ini berada di Sunagakure bersama Sabaku-san. Tetapi saat ini Sakura-sama mengalami kecelakaan dan di rawat dirumah sakit,'

Deg..

Sasuke terkejut dengan yang barusan dia dengar. Setelah menutup telfonnya Sasuke langsung melesat pergi menuju Sunagakure.

;-;-;

Saat di rumah sakit Sasuke langsung mencari ruang rawat Sakura setelah bertanya ke salah satu pertugas rumah sakit. Di saat dia menemukan ruang rawat Sakura, dia langsung disambut dengan pukulan keras dari Sasori hingga terjatuh.

"Untuk apa kau kesini brengsek?!" teriak Sasori mengcengkram kerah Sasuke.

"Aku khawatir dengan mereka, Sasori..."

"Khe, kau khawatir dengan mereka?" cibir Sasori.

"Bukankah kau selalu menyakiti mereka?"

Sasuke hanya terdiam mendengar ucapan Sasori. Memang benar yang diucapkannya, dia selalu menyakiti Sakura. Bahkan dia tidak tahu jika Sakura mengandung anaknya. Sasuke tersadar dari lamunannya ketika dokter yang menangani Sakura keluar dan memberitahukan keadaan Sakura dan janinnya.

"Bagaiman keadaan imouto saya dengan janinnya," tanya Sasori cemas.

"Mereka berdua baik-baik saja tetapi, karena benturan yang dialami Sakura-sama sangat keras terpaksa bayinya terlahir prematur. Namun, saat ini Sakura-sama mengalami koma dan tidak tahu kapan dia sadar," jelas dokter tersebut.

"Tapi kita boleh lihat bayinya, kan dok?" Tanya Sasuke.

"Maaf kalian bisa melihatnya besok karena saat ini kondisi bayinya masih sangat lemah,"

"Baiklah dok, Arigatou,"

"Douita, kalau begitu saya permisi," ujar dokter tersebut meninggalkan Sasori dan Sasuke.

"Saso-nii, apa aku masih punya kesempatan untuk bersama Sakura dan anakku?" tanya Sasuke.

"Itu semua tergantung dari keputusan Sakura walau sebenarnya aku membencimu karena kamu sudah menyakiti Sakura," ujar Sasori.

"Baiklah aku akan menunggu keputusan Sakura." ujar Sasuke.

"Namun, pelaku yang membuat Sakura kecelakaan, apa sudah tertangkap?" tanya Sasuke.

"Tentu saja sudah dan saat ini sedang ditangani oleh Gaara,"

"Siapa pelakunya biar aku memberinya pelajaran?"

"siapa lagi kalau bukan Toneri dan Shion yang memang merencanakan kecelakaan itu." Ujar Sasori

"dan sebaiknya kau tidak perlu memberinya pelajaran karena Garaa sudah tahu apa yang harus dilakukan. Kau tahu? Gaara akan berubah menjadi kejam ketika orang yang dia sayangi terluka terutama Sakura karena dia sudah menganggapnya sebagai adik kesayangannya," jelas Sasori.

Antara geram dan lega itulah yang dirasakan Sasuke saat ini. Namun, yang saat ini dia akan menjaga Sakura dan anaknya sampai keadaan mereka benar-benar pulih.

;-;-;

Saat musim semi tiba di Sunagakure, Sasuke masih senantiasa menemani Sakura yang masih koma. Begitu pula dengan anak Sakura yang saat ini berusia satu tahun. Sasuke memberi nama untuk anak laki-lakinya yaitu Akasuna Tokioharu mengingat Sakura sudah tidak menggunakan marga Uchiha sehingga menggunakan marga lamanya. Bagi Sasuke ada alasannya dia menamakan anaknya dengan Tokioharu yang artinya saat musim semi dan juga terlihat jelas dari fisiknya yang mirip Sakura dengan rambut pinknya dan mata emeraldnya hanya saja yang berbeda yaitu gaya rambutnya yang seperti Sasuke.

"Kau tahu Sakura saat ini Haru sudah bisa berjalan dengan lancar meskipun, dia masih sedikit tertatih-tatih,"ujar Sasuke tersenyum tipis sambil memegang salah satu tangan Sakura dengan salah satunya tangannya sedangkan tangan yang lainnya sedang mengendong Haru yang sedang tertidur.

"Sakura kumohon bangun, apa kau tidak rindu dengan Haru? Apa kau membenciku sehingga kau tidak ingin bangun dari tidurmu? Jika iya, aku minta maaf Sakura. Hountoni gomenasai Sakura. Aishiteru yo ,Sakura," ujar Sasuke tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya.

Sasuke terkejut ketika tangan Haru mengusap pipinya begitu juga ketika tangan Sakura bergerak. Dengan perlahan Sakura membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Pandangan Sakura langsung tertuju pada Sasuke dan Haru.

"Sasuke-kun.." ucap Sakura dengan suara serak.

Dengan segera Sasuke memeluk Sakura begitu juga Haru yang berada dalam gendongan Sasuke.

"Sakura, kau sudah sadar?" tanya Sasuke.

"Tentu saja Sasuke-kun dan..."

"Tadaima Sasuke-kun dan anakku," ujar Sakura.

"Okaerinasai Saki." Ujar Sasuke.

"oh, ya perkenalkan ini Tokioharu yang artinya saat musim semi seperti dirimu dan kau bisa memanggilnya Haru," ujar Sasuke.

Sasuke langsung menaruh Haru disamping Sakura sedangkan Haru sangat senang bisa bertemu dengan ibunya. Sakura menangis bahagia melihat anaknya yang imut seperti dirinya.

"Haru, akhirnya aku bisa bertemu denganmu nak," ucap Sakura terharu melihat anaknya yang mirip dirinya.

"Sakura, aku tahu, dulu aku pernah menyakitimu. Bahkan aku sudah menghinamu dan berani selingkuh di depanmu. Dan kukira setelah kejadian itu kau akan membenciku. Namun, aku terkejut ketika kau tetap berusaha melindungiku dari orang-orang yang memanfaatkan diriku untuk kesenangan mereka, padahal waktu itu kita sudah tidak punya hubungan apa-apa. Saat kau menghilang dari kehidupanku rasanya begitu berbeda tanpa dirimu. Dan akhirnya aku sadar bahwa aku mencintaimu Sakura. Oleh karena itu, maukah kamu kembali kedalam kehidupanku bersama anak kita dan menjadi musim semi di dalam hatiku yang dingin ini?," ucap Sasuke menatap Sakura.

"Tentu saja aku mau Sasuke-kun," ucpa Sakura tersenyum tulus.

"Arigatou Sakura,"

"Douita Sasuke-kun,"

Omake...

Sudah 15 tahun berlalu semenjak sadarnya Sakura dari koma. Saat ini Sakura sedang menyiapkan sarapan bersama putrinya,Uchiha Sarada, sedangkan Sasuke dan Haru masih tertidur meskipun waktu sudah mulai siang hari.

"Sarada-chan, tolong bangunkan Tou-san dan Haru-nii!"

"Ha'i!" Seru Sarada.

Sarada langsung menuju kamar kakaknya. Tiba-tiba terlintas ide jahil untuk mengerjai kakaknya. Sarada memasuki kamar tersebut dengan mengendap-ngendap dan berhenti di samping kakaknya yang tertidur. Dia langsung mendekatkan wajahnya di salah satu telinga kakaknya dan....

"Aniki, bangun! Sarapannya sudah siap!" teriak Sarada membuat Haru terjungkal ke bawah tempat tidur dengan tidak elitnya saking terkejut akibat teriakannya. Sarada melihat itu langsung tertawa keras dan langsung melarikan diri dari kakaknya karena dia yakin tidak lama kemudian akan terdengar teriakan dari kakaknya.

"SARADA!!" teriak Haru.

Setelah membangunkan kakaknya, Sarada langsung menuju kamar ayahnya. Namun, saat dia membuka pintu kamar ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah selesai membersihkan diri dan sedang memakai baju atasannya. Karena ayah dan kakaknya sudah terbangun, Sarada langsung pergi menuju ke meja makan.

Disana dia melihat kakaknya menatapnya tajam mungkin karena kejadian tadi pagi. Namun, dihiraukan oleh Sarada dan langsung membantu ibunya menata makanan di meja. Tak lama kemudian Sasuke ikut bergabung di meja makan dan tak lupa mengecup kening istrinya sedangkan Sakura sudah terbiasa dengan hal itu begitu juga dengan anak mereka. Akhirnya mereka langsung sarapan bersama dengan tenang. Saat sarapan tiba-tiba Sakura merasakan mual langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya. Sasuke menyusul Sakura dan menepuk punggung Sakura pelan supaya lebih baik.

"Sakura, kau baik-baik saja?" tanya Sasuke.

"Entahlah Sasuke-kun. Beberapa hari ini aku selalu merasa pusingdan mual berlebihan," jawab Sakura.

"Bagaimana kalau kita periksa ke rumah sakit saja?"

"Tidak perlu Sasuke, mungkin ini cuma masuk angin biasa,"

"Sudahlah, lebih baik Kaa-san periksa saja. Siapa tahu nanti kita punya anggota baru di keluarga ini," ujar Haru.

"Yang dikatakan Haru ada benarnya juga Sakura." ujar Sasuke "atau kita panggil saja dokter kesini"

"Baiklah Sasuke-kun,"

Sasuke langsung memanggil dokter milik keluarga Uchiha, Senju Tsunade. Tak lama kemudian dokter tersebut datang dan langsung memeriksa keadaan Sakura.

"Bagaimana keadaanya Ba-san?" tanya Sasuke.

"Sesuai dugaan Haru, akan ada anggota baru di keluarga ini. Selamat ya Sasuke," ujar Tsunade.

Sasuke dan Sakura mendengar hal tersebut timbul rasa bahagia.

"Arigatou ba-san," ujar Sasuke.

"Douita, kalau begitu aku permisi dulu," pamit Tsunade.

Saat Tsunade sudah meninggalkan ruangan tersebut, Sasuke langsung memeluk Sakura dan terus mencium pucuk kepalanya sambil mengucapkan terimakasih kepada istrinya. Begitu juga Haru senang karena mereka akan mempunyai adik lagi sedangkan Sarada sangat bahagia karena dia akan menjadi seorang kakak.

"Arigatou Sakura karena sudah menambah kebahagiaan di keluarga kita. Hountoni Arigatou musim semiku," ujar Sasuke.

"Douita Sasuke-kun," ujar Sakura menangis bahagia dipelukan Sasuke.

Owari...

Sesuai janjiku aku akan mempublish cerita Sasusaku meskipun itu Cuma oneshoots dan juga ternyata ada challenge SasusakuFFSpringDay.

Kepada para juri Cherry_RN huaeqio dan maura_v mohon maaf jika ceritaku mungkin berbeda dari sinopsi yang aku kirim. Maaf juga aku masih ada kesalahan dalam cerita ini dari tulisannya atau ejaannya.

Arigatou Gozaimaz para juri membuatku challenge ini menjadi pengalaman pertamaku.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top