EPILOG(PART 2)- Andrea Lindsey
Hampir saja aku memekik senang saat James(ya, aku masih memanggilnya James, mungkin aku sudah terbiasa memanggilnya dengan nama itu)menyanyikan lagunya. Judulnya adalah Don’t Forget Where You Belong, ia bilang lagu ini di dedikasikan untukku, karena aku adalah rumahnya yang baru. Bukan, ia bukannya melupakan keluarganya yang ada di Irlandia sana, tapi saat merindukan keluarganya ia selalu datang padaku dan selalu berkata kalau aku adalah rumah keduanya.
Jangan kaget dengan kondisiku sekarang. Aku bisa melihat lagi, itu juga karena bantuan Alicia dan James yang sangat menginginkan donor mata untukku. Alicia juga sudah menceritakan semuanya padaku, bagaimana rasa bersalah James yang terus menggerogoti dirinya, apa saja yang ia ketahui tentang James(aku juga sangat kaget saat mengetahuinya) juga menceritakan semuanya saat aku mengalami masa kritisku.
Yup, aku selamat dari kecelakaan itu. Memang sih, masih ada luka yang membekas disekitar kaki-ku dan aku tidak boleh berdiri terlalu lama karena kaki-ku masih dalam proses penyembuhan. Aku mengingat tangisan bahagia James dan Alicia saat aku pertama kali membuka mataku, James yang langsung menyerbuku dengan pertanyaan ‘apakah kau baik-baik saja’ dan saat James memintaku untuk jangan pergi dari sisinya. Perasaan ragu yang pernah kurasakan hilang sekejap, saat Alicia menyadarkanku. Caranya sama saat ia menyadarkan James. Aku setuju saat James mengatakan bahwa Alicia adalah gadis aneh tapi sangat melengkapi diriku.
“Andrea, apa kau sudah siap?” aku menganggukkan kepala saat Zayn dan Liam menghampiriku. Ya, dia sudah menjalani tournya beberapa bulan ini dan selalu menyempatkan diri untuk menelponku walau aku tahu ditempatnya sudah tengah malam, dan ia selalu berkata kalau ia merindukanku. Jadi, tidak ada salahnya memberi James kejutan, kan?
Wajahku sedikit memanas saat William a.k.a Louis memanggilku dengan sebutan Mrs. Soon-to-be-Horan, astaga bahkan hubungan kami baru berjalan beberapa bulan dan Louis sudah mengharapkan aku mengganti nama belakangku?
Aku tersenyum puas saat James menatapku dengan kaget, matanya melebar membuatku terkekeh pelan, aku bisa merasakan Zayn dan Liam melepaskan pegangannya padaku sebelum James mendekapku. Ah, aku rindu dekapannya, aku selalu bisa mencium parfumnya saat dia mendekapku. Aku hanya tertawa kecil, saat James mengecup pipiku berkali-kali, dia sangat senang melakukannya, Alicia saja sampai menggelengkan kepalanya berkali-kali saat mengetahui hobi baru dari James ini.
“Tentu saja aku mendengarmu, Lou. Siapa yang tidak bisa mendengar suaramu!?” aku terkekeh pelan, seperti biasa Louis selalu berperan sebagai ‘perusak suasana.’
Wajahku kembali memanas saat James membisikan sesuatu ditelingaku, “aku mencintaimu.”
Aku tersenyum menatap mata birunya, mata yang sekarang sangat kukagumi(aku sangat iri padanya) “aku juga mencintaimu, Ni.”
a/n::
guys, this is the end seneng banget bisa nyelesain ff pertama, makasih buat yang udah ngasih vommentnya atau bahkan yang cuma jadi silent reader, makasih banget karena udah mau nyempetin baca ff ini.
Ada yg mau sekuelnya?
leave your vomment ya, guys.. bye bye, see you in my next ff ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top