Chapter 6
Laki laki itu berjalan memasuki sebuah rumah dengan cat warna biru muda kesukaannya, di edarkan pandangannya seolah dia mencari sesuatu,
"Maaaa.......Mamaa.... Ali pulang Ma..." serunya sambil memanggil seseorang yang ternyata adalah Mamanya.dicarinya sosok mamanya ke segala penjuru ruangan,tapi sosok yang dicarinya tidak ada di dalam rumah. Dia kemudian keluar menuju halaman samping rumah,sosok yang dicarinya sedang duduk dibangku taman rumahnya sambil memandangi air mancur di sebuah kolam kecil, segelas cappucino hangat menemani kesendirian wanita itu.
"Mama..." laki laki itu menghambur ke pelukan wanita itu,sambil menciumi kedua pipinya.Wanita itu tersenyum melihat tingkah anaknya. Wanita itu masih kelihatan cantik,meski usianya sudah menginjak 40 tahun.
"Apa yang membuat anak mama sebahagia ini?coba cerita sama mama..." kata sang mama sambil tersenyum seraya menangkup kedua pipi anaknya dengan kedua tangan.
"Ali ketemu sama wanita cantik Ma... dan Ali merasa kalau Ali menyukainya Ma,meskipun baru pertama ketemu" jawabnya pada sang mama dengan mata yang berbinar binar.
Wanita itu mengernyitkan dahinya,dan menghela napas berat. dipandangnya wajah anaknya sendu,nampak ada semburat luka terpancar dari wajahnya.Seketika pandangan matanya menerawang jauh,ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
"Mama tidak mau kamu seperti almarhum Papa kamu,yang mudah sekali jatuh cinta."
"Mama tidak mau kamu mengalami masalah seperti Papa kamu"
"Terjebak dalam masalah yang dia buat sendiri."
"Mama hanya ingin kamu bahagia dengan wanita yang kamu cintai,hanya satu wanita.... hanya satu wanita.....satu....."
Wanita itu tak sanggup lagi meneruskan kata katanya,dia terisak mengingat kejadian masa lalunya yang telah membuatnya menjadi seorang janda.semakin dia ingat semakin terisak,tangisnya sudah tak terbendung lagi,badannya ikut terguncang menahan tangis yang semakin menjadi.
" Mama,sudahlah,yang lalu biarlah berlalu,Mama ngga perlu sedih seperti ini,air mata mama terlalu berharga untuk menangisi semua itu" dipeluknya wanita itu seraya mengelus elus pundaknya untuk menenangkan kegundahan hatinya.
"Ali janji ngga akan seperti Papa,hanya akan ada 2 wanita dalam hidup Ali."laki laki itu berusaha menghapus kekhawatiran mamanya.
"maksud kamu dengan 2 wanita?" sahut wanita itu sambil menghapus air matanya,menatap tajam ke manik mata anak semata wayangnya.
"2 wanita itu, Mama dan Ily"jawabnya dengan mantap,tanpa keraguan sedikitpun. Wanita itu mengernyitkan dahinya tak mengerti.
"Ily? siapa dia?Mama baru mendengar nama itu."tanya wanita itu penasaran.
"Dia itu gadis cantik,imut,lucu,pemalu dan Ali rasa Ali menyukainya semenjak Ali pertama bertemu dengannya tadi di sekolahan Ma."jelasnya hati hati.
Wanita itu tersenyum dan mengelus rambut putranya,
"Apa itu tidak terlalu cepat? Mama takut itu hanya perasaan kamu sesaat pada gadis itu, Mama tidak mau kamu menyakiti hati banyak gadis. Jangan pernah kamu memberi harapan pada gadis manapun kalau kamu tidak benar benar mencintainya."
"Ali yakin sama perasaan Ali sendiri Ma,Mama tidak usah khawatir,dia akan menjadi cinta pertama dan yang terakhir buat Ali, meskipun banyak gadis cantik di sekeliling Ali,Ali tidak akan pernah tergoda."
"Baiklah,Mama akan percaya kalau kamu sudah mengenalkan gadis itu pada Mama." kata wanita itu seraya mencium pucuk rambut putranya,dan berlalu masuk ke dalam rumah.
Laki laki itu termenung,bagaimana caranya agar dia bisa mengenalkan gadis itu pada mamanya.Dia benar benar sudah tergila gila pada gadis pujaannya.
"Ily...Ily...loe sukses mengacak acak hati gue...." gumamnya sambil mengacak acak rambutnya, kemudian masuk ke dalam rumah. Masih banyak tugas menanti didepannya, dia harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan MOS nanti,apalagi dia punya janji pada gadis pujaannya untuk membuatkan name tag.
**********
Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru, para siswa berkumpul di lapangan untuk mengikuti upacara hari Senin sekaligus pembukaan MOS.Pemandangan para siswa baru dengan rambut dikuncir pakai rafia,kaos kaki beda warna,sangat kontras dengan caping di kepala masing masing,mungkin ini pemandangan rutin tahunan tiap sekolah,hampir mirip dengan orang gila,itulah kesan pertama melihat anak anak yang sedang menjalani MOS,itu untuk menguji mental mereka.
Akhirnya Upacara berjalan dengan khidmat dan di akhiri dengan pelepasan balon dan sepasang burung merpati oleh Bapak Kepala Sekolah. Para siswapun bersiap meninggalkan lapangan upacara,kecuali para siswa kelas X,yang akan mengikuti MOS.
nampak Ali sedang mengendap ngendap mendekati barisan Ily berada,
"Sssttt.....Ssttt....Ily!"panggil Ali pada Ily yang nampak serius mendengarkan pengarahan dari para senior. Ily yang merasa dipanggil menoleh ke belakang,dilihatnya Ali sudah ada di belakangnya sambil menyodorkan name tagnya.
"Nih,name tag loe,udah gue bikinin"
"Makasih ya Li"sahut Ily sambil tersenyum terus mengambil name tag itu dari tangan Ali.
"Makasih doang nih?"kata Ali kemudian.
"Maksud kamu?"Ily menunjukkan mimik tidak mengertinya.
"Cium aku dulu..."bisik Ali ke telinga Ily membuat wajah gadis itu bersemu merah,dan reflek memukuli lengan Ali.
Tiba tiba terdengar teriakan kakak senior,
"Hey,yang sedang bercanda tolong maju ke depan!"
Sontak suara itu membuat Ali dan Ily terdiam.
"Saya kak?"tanya Ily pada senior dengan rasa takut.
"Iya,kamu dan cowok di belakang kamu!"sahut senior tadi. yang di maksud itu adalah Ali.
Mereka akhirnya maju ke depan berdua.
"Kakak akan hukum kalian berdua mengelilingi lapangan ini 3 kali,karena kalian tidak memperhatikan penjelasan kakak,laksanakan!"
Setelah para siswa bubar menuju ke kelas,Ali dan Ily menjalani hukuman mereka untuk mengelilingi lapangan 3 kali. Ily terus menerus menyalahkan Ali yang menyebabkan mereka harus dihukum seperti ini.
"Kamu sih,bukannya dari tadi ngasih name tagnya sebelum acara dimulai,jadi dihukum kan kita...." omel Ily pada Ali. Ali malah senyum senyum diomelin seperti itu.dia malah senang karena bisa sama sama Ily meskipun itu karena hukuman.
Ali dan Ily bersama sama mengelilingi lapangan yang lumayan luas itu,Ily sudah kelihatan capek, dia berlari sambil megap megap sambil memegangi perutnya dan,
BRUUUUUKKKKKK
Ily terjatuh dan pingsan. Ali yang berlari di sampingnya kaget,dan berusaha menangkap gadis itu agar tidak jatuh tapi terlambat,Ily sudah tersungkur di tanah. Buru buru Ali menggendongnya dan membawanya ke UKS. Setelah mendapat pertolongan pertama akhirnya Ilypun siuman.Ali masih setia menunggunya. Dia merasa bersalah karena ulahnya Ily jadi dihukum bersamanya.
"Loe kenapa bisa pingsan gini sih?"tanya Ali kuatir sambil menggenggam jemari gadis itu. Ily masih cemberut,dan berusaha melepaskan genggaman Ali.
"Aku tadi ngga sempat makan, aku buru buru takut ketinggalan." jawab Ily memelas sambil menggigit bibir bawahnya.
Ali kemudian bangkit dari duduknya,"tunggu gue disini." Dia kemudian meninggalkan Ily sendirian. Tak berapa lama kemudian Ali sudah datang dengan semangkok bubur ayam di tangannya.
"Kamu makan dulu ya,biar ada tenaga,aaaak..."Ali menyedokkan bubur dan menyuapkannya ke mulut Ily.
"Aku bisa makan sendiri."sahut Ily sambil merebut mangkok dari tangan Ali,tapi Ali menolaknya,dia bersikeras mau menyuapin gadis itu.dengan terpaksa Ily membuka mulutnya,menerima suapan demi suapan dari tangan laki laki itu,laki laki yang sudah membuat dirinya semalaman tidak bisa tidur karena memikirkannya. Mereka hanya saling memandang,ada sesuatu bergejolak di hati mereka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top