Chapter 11

          Ali baru saja keluar dari ruang kelasnya,dia bergegas menuju ke kelas Ily,tapi ternyata kelasnya sudah kosong.

"Gue harus bertemu Ily,gue harus jelasin semuanya sebelum dia marah sama gue" gumam Ali.

Ali berjalan menuju halaman depan sekolah, nampak Ily sedang memandangi handphonenya sambil sesekali menyeka air matanya. Ali menghampiri Ily dengan wajah bersalah.

"Ly,maafin aku ya,aku merasa bersalah sama kamu,tidak seharusnya aku bajak handphone kamu kemarin" ucap Ali sambil memegang kedua pipi Ily kemudian menghapus air mata gadis itu dengan kedua tangannya.

Diperlakukan seperti itu bukannya berhenti menangis,tapi Ily malah semakin deras meneteskan air mata. Ali segera membawa Ily ke samping sekolahan agar tidak terlihat oleh siswa yang lain.

"udah dong nangisnya,aku jadi makin bersalah sama kamu" 

"sekali lagi aku minta maaf,aku tahu aku salah,tapi aku benar benar ngga bisa membohongi diri aku sendiri,sejak pertama kali kita ketemu aku sudah jatuh hati padamu"

 "bahkan saat aku buka akun sosmedmu satu per satu,aku merasa cemburu, timeline kamu penuh sama foto Aliando syarief....,ya walaupun aku tahu kalau dia itu artis,dan juga sepupuku yang....."

belum sempat Ali melanjutkan kata katanya Ily sudah memegang kedua tangannya dan menatapnya dengan sorot mata terkejut campur rasa ingin tahu dan kedua pipinya masih basah oleh air mata..

"beneran kamu sepupuan sama Aliando syarief?"tanya Ily dengan rasa ingin tahu yang begitu besar seraya menghapus air matanya kasar dengan tangan kanannya.

Ali yang mendengar pertanyaaan Ily tak sanggup lagi menahan tawa.

"hahahaha.....Ily Ily,jadi segitu doang marah kamu,setelah dengar aku saudaraan sama Aliando Syarief kamu ngga marah lagi?kamu maafin  aku?" Kata Ali sambil terus tertawa.

Muka Ily kelihatan bersemu merah mendengar kata kata Ali yang seolah meledeknya.

"Ngga,Aku masih marah sama kamu, aku ngga mau maafin kamu!" jawab Ily sambil memanyunkan bibirnya.

Ali melihat ekspresi Ily yang marah seperti itu malah semakin gemas, Ily bukannya kelihatan menakutkan pas lagi marah,tapi malah kelihatan lucu dan menggemaskan. Di cubitnya bibir Ily yang sedang manyun jadi semakin monyong.

"Ih Ali!sakiit..." rengek Ily manja.

Ali hanya bisa senyum senyum melihat Ily yang begitu menggemaskan meskipun sedang marah.

"Jawab dulu pertanyaanku,kamu udah maafin aku apa belum?"

"Ngga tahu!"

"Kok ngga tahu sih,kan kamu yang tahu hati kamu.."

"Sebenarnya aku sebel sama kamu, gara gara ulahmu pasti mama mengira aku sedang suka sama seseorang,atau bahkan mungkin mengira aku sudah punya pacar!"

"Darimana kamu tahu kalau mamamu sudah tahu kamu upload foto sama cowok?"

"Semalam tiba tiba mama ke kamarku dan memegang dahiku sambil senyum senyum,pasti karena mama sudah lihat foto yang kamu upload, dikira otak anaknya lagi geser,padahal kan kamu yang geser!!"

"Ya aku pikir ngga akan ngaruh,follower kamu juga cuma 1,ngga akan ada yang tahu,kecuali ada stalker selain aku.." jelas Ali memberi alasan kenapa dia begitu nekat bajak handphone Ily.

"Kamu sama aja seperti mamaku, hobby banget bajak akun orang!!" sergah Ily sambil menatap Ali jengah.

"Ya sudah, aku sudah minta maaf sama kamu berkali kali, terserah kamu mau maafin aku atau ngga,tapi asal kamu tahu,aku sayang sama kamu, aku pulang dulu ya.." Ali balas menatap Ily dengan pandangan penuh arti kemudian mengacak rambut Ily dan meninggalkannya sendirian.

Ily dilema,dia kesal karena Ali sudah melanggar privacynya, tapi dia juga tidak bisa marah sama Ali.

"Ali...tunggu!" teriak Ily memanggil Ali yang belum jauh meninggalkannya.

Ali berhenti dan membalikkan badannya menghadap tepat ke arah Ily.

"Aku ngga bisa marah sama kamu." kata Ily sambil menggigit bibir bawahnya dan menatap Ali sebentar kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"hey,lihat aku dong" sahut Ali sambil meraih dagu Ily dan menuntut untuk melihat ke arahnya.

"Jadi aku dimaafin nih?" tanya Ali sambil tersenyum seraya menatap Ily lembut.

"Dengan satu syarat!"

"Apa?"

"Jelaskan sama aku tentang sepupu kamu itu, apa benar kamu sepupuan sama Aliando syarief?kalau bohong,aku tidak akan pernah memaafkan kamu!"

"Duh mati gue!" bathin Ali.

"Aku ngga bisa menjelaskannya sekarang, tapi aku janji sama kamu,suatu saat aku akan mengajak kamu bertemu dengannya,okey?"

Ada rasa kecewa menyelimuti hati Ily karena Ali tidak mau menjelaskan, tapi matanya berbinar saat mendengar Ali janji mau mengajaknya bertemu dengan artis idolanya itu.

"Baiklah,aku memaafkan kamu 50% !"

"Kok 50% sih?berarti kamu ngga ikhlas dong!"

"Kamu masih punya hutang 50%, karena kamu tidak bisa menjelaskannya sekarang! paham?"

Dalam hati Ily tertawa,karena sebenarnya dia sudah memaafkan Ali, pendendam bukanlah sifatnya,bahkan marah marah sama orang belum pernah dilakukannya,kecuali ngambek sama mamanya gara gara handphonenya sering dibajak sama mamanya.

Ali hanya menggigit bibir bawahnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar kata kata Ily.

"Ya sudah,sekarang kita pulang yuk, kita naik kereta lagi,papamu pasti belum jemput,karena hari ini pulangnya lebih cepat." ajak Ali sambil menarik tangan Ily keluar lingkungan sekolah.

"Lifia,tunggu!!"

Terdengar suara memanggil Ily,nampak Bayu sedang berjalan ke arah mereka berdua.

"Kamu pulang bareng Mas saja ya? Nenek menyuruh Mas nganterin sesuatu buat mama kamu."jelas Bayu.

Ily hanya termangu sambil menatap Ali,kemudian berganti melihat ke arah Bayu.

" Baiklah,aku pulang bareng mas Devan."

"Okey,kamu tunggu sini ya,mas ambil motor dulu di parkiran." kata Bayu kemudian berlalu menuju parkiran di samping sekolahan.

"Ali,aku minta maaf ya ngga bisa pulang bareng kamu." Ily berkata dengan wajah sendu sambil menatap Ali,seolah dia merasa bersalah karena tidak jadi pulang bareng Ali.

"Aku bisa apa?kamu lebih memilih pulang bareng Bayu daripada pulang bareng aku yg jelas jelas aku sudah ngajak kamu duluan." bisik Ali dengan nada kesal sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Hati hati ya, sampai jumpa besok!" lanjut Ali  sambil mengacak rambut Ily kemudian berbalik menuju samping sekolahan.

Bayu segera datang dengan motor ninja hitamnya.

"Ayo naik!" perintah Bayu pada Ily.

Ily masih diam di tempatnya.

"Kok helmnya cuma satu Mas?nanti kalau ditangkap polisi gimana?" tanya Ily khawatir.

Bayu hanya tertawa mendengar kekhawatiran Ily.

"Kita lewat jalan tikus saja!" sahut Bayu.

Ily segera naik ke atas motor, duduk di belakang Bayu yang perlahan melajukan motornya meninggalkan sekolahan. Ali yang melihat mereka dari jauh hanya bisa mengepalkan kedua tangannya dengan raut muka kesal.

*****

"Mang Kus,ayo buruan jangan sampai kita kehilangan jejak mereka"

Mang Kus hanya geleng geleng, bagaimana mau bisa jalan cepat, di depannya banyak polisi tidur bertebaran.

"Memangnya kita mau kemana sih nak Ali?" tanya mang Kus heran.

"Pokoknya mang Kus ikuti saja motor ninja hitam di depan itu."

"Oh,nak Ali ingin tahu rumah gadis yang dibonceng itu?" tanya mang Kus lagi.

"Udah deh,mang Kus ikutin aja mereka ngga usah banyak nanya."

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, nampak Bayu memberhentikan motornya di sebuah kedai minum. Mereka berdua turun dan menuju ke salah satu meja di ujung kedai. Bayu segera memesan 2 es kelapa muda.

Nampak mereka berdua sangat akrab,bersenda gurau bahkan saling menggelitik satu sama lain.

Ali yang sedari tadi menguntit dari sekolahan merasa jengah melihat keakraban mereka.

"Mang,udah dapat info tentang Bayu?" tanya Ali pada mang Kus yang duduk di sebelahnya.

"Sudah,hanya saja infonya standar."jawab mang Kus.

"Standar bagaimana maksudnya?" sahut Ali sambil menautkan kedua alisnya.

"Bayu siswa kelas XII jurusan Access,nama lengkapnya Bayu Devan Abiyyu Kusuma, rumahnya di Grogol, ayahnya bernama Hadi Suprapto dan ibunya bernama Humaira,dia anak pertama dari dua bersaudara. Orang tuanya pengusaha restoran."

"Maaf,mang Kus tidak bisa mendapatkan nomer sepatunya,makanan favoritnya,hobb....."

"Stop!"

Mang kus belum selesai berbicara Ali sudah menyuruhnya berhenti.

"Yang Ali mau tahu,ada hubungan apa Bayu sama Ily?"

"Haduh,kalau itu tidak ada keterangannya tuh Nak Ali, mang Kus kan nyari informasinya di buku raportnya yang kebetulan tadi baru dikumpulkan sama bu Dina." jelas mang Kus apa adanya,membuat Ali kecewa.

Ali hanya menggelengkan kepalanya,dia tidak habis pikir kenapa bayangan Ily tidak pernah berhenti memenuhi ruang dalam pikirannya.

Ali mengacak rambutnya frustasi, belum pernah dirinya seperti ini sebelumnya,rasa ingin tahu pada seorang gadis sampai begitu besarnya hingga harus rela menguntit gadis itu yang sedang jalan sama cowok.

Bayu dan Ily sudah selesai menikmati es kelapa mudanya, setelah membayar keduanya segera bergegas melanjutkan perjalanan.

Sebelum melajukan motornya Bayu menarik kedua tangan Ily dan  melingkarkan di pinggangnya. Ily hanya menurut,bahkan menyenderkan kepalanya di punggung Bayu.

Hati Ali makin panas melihat pemandangan itu,rasanya ingin dia menarik Ily dari sisi Bayu dan membawanya kabur.

Setelah menempuh jarak beberapa kilometer akhirnya Bayu dan Ily sampai di rumah Ily.

Ali yang sedari tadi menguntit bersama mang Kus hanya bisa memperhatikan mereka dari kejauhan,dan Ali masih memasang wajah bete. Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan mendekati rumah Ily dengan sembunyi sembunyi.

Nampak seorang wanita sedang membukakan pintu pagar.

"Mari silakan ." kata wanita itu sambil tersenyum.

Melihat wanita yang membukakan pagar itu,mang Kus hanya melongo tidak percaya.

"Juminah?" mang kus memelototkan matanya hampir keluar.

********

Wkwkwk.... Siapakah juminah? Apakah mang Kus akan bertemu juga dengan soulmatenya?
Mungkin di bayangan readers mang Kus itu pasti orangnya sudah tua dan giginya sudah ada yang ompong,tapi itu semua salah...
Mang Kus di sini baru berumur 37 th dan belum menikah alias bujangan...hahaha...hayo ada yang mau?
Btw author minta maaf ya kalau updatenya agak lama.
Terima kasih kalian masih setia menunggu cerita author yang gaje ini.

Hug and Kiss

   WIDYA




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top