CHAPTER 26

Yoongi's POV

Memori buruk itu selalu terputar di otakku. Bagaimana tidak? Setiap kali, setiap detik, hidupku tidak pernah berjalan dengan tenang. Bayangan masa lalu itu sangat sulit untuk diabaikan. Mengingat gadis itu masih aku bawa, bahkan aku rawat dengan baik. Apa dia akan membenciku nantinya jika ia tau kebenaran ini? Kebenaran bahwa aku terlibat dalam kecelakaan yang menimpanya???

Ini semua salahku. Jika aku lebih tegas saat itu, pemuda itu tidak akan menyebabkan masalah sampai serumit ini.

Ia masih di bawah umur. Jika terjadi kecelakaan itu maka bukan dia yang salah, tetapi aku. Sekarang ia sudah beranjak dewasa. Aku dan dia sudah tak saling bicara selayaknya orang asing. Namun, ia kembali mengusik kehidupanku sejak setahun yang lalu. Ia berulangkali menelfonku, menanyakan apa gadis ini masih hidup.

"Aku akan terus mengawasimu hyung, karena kalau sampai dia masih hidup, aku tidak akan tinggal diam lagi.!"

Apa yang bisa dilakukan pemuda yang baru dewasa itu? Aku tidak yakin dengan kata-katanya. Ia pasti hanya merasa takut saja jika gadis ini akan membongkar kejadian kecelakaan malam itu.

Namun perkiraanku salah. Pemuda itu tumbuh dewasa dan ia berbeda 180 derajat dari pemuda penakut yang dulu kabur meninggalkanku sendirian. Ia bahkan jauh lebih licik dan pandai berkamuflase menggunakan tampang polosnya itu.

"Hyung, jika dia memang masih hidup, maka aku akan segera menghabisinya! Aku tidak mau dia merepotkanku! Aku tidak mau masuk penjara!"

Aku sudah berkali-kali bilang padanya bahwa gadis itu sudah mati. Tapi ia tetap saja menggangguku dengan ancamannya. Aku memang berbohong padanya, karena pada kenyataannya gadis malang ini masih bernafas. Hanya saja, ia koma selama kurang lebih tiga tahun ini. Dan ia baru menunjukkan kemajuannya beberapa hari lalu. Ia akan segera sadar dan keadaan tentu saja semakin tidak aman. Ini bukan tentangku, tapi tentang keselamatan gadis ini. Aku tahu aku juga salah, tapi aku tidak seperti dia yang selalu berhasrat ingin menyingkirkan gadis tak berdaya ini.

Ditambah lagi, asisten Taehyung yang mulai menyadari gerak-gerikku di apartemen ini. Dan dia, pemuda itu, sudah semakin dekat dengan tujuannya. Hatiku sangat panik.

..................................

Author's POV

“Sohyun! Sohyun…..”

“eh.. iya?”

“Kau kenapa?” Tanya Jungkook

“Aku hanya teringat sesuatu akan tempat ini. Lihatlah! Disana. Di bawah lampu yang paling terang itu aku duduk untuk pertama kalinya sebagai makhluk tak bernyawa. Dan disana pula, Jin oppa menemukanku dan memberiku kehangatan baru sebagai seorang keluarga satu-satunya. Sayang, aku tak mengingat satu pun mengenai latar belakangku, kecuali nama yang aku sandang saat ini.”

“Benarkah? Jadi maksudmu, kamu meninggal disini? Di jalanan itu?”

“Mungkin saja.”

“Apa aku membuatmu sedih dengan mengajakmu ke tempat ini?

“Ah… aniya. Bukan seperti itu. Lagipula, ini kencan pertama ki…”

Dengan bodohnya Sohyun mengungkapkan kalimat yang selama ini dia pendam. Pasti setelah ini, dia akan ceroboh dengan menyatakan perasaannya pada Jungkook.

Menyadari kesalahannya, Sohyun tidak melanjutkan perkataannya yang tinggal se-senti. Ia lebih memilih terdiam, sementara Jungkook masih duduk di hadapannya, bertanya-tanya tentang perilaku Sohyun yang mulai aneh.

Alunan musik café masih bergeming dalam sepasang telinga milik Sohyun dan Jungkook. Keduanya masih saling diam tanpa menatap, hingga akhirnya, Sohyun merasakan kedua tangannya menghangat dalam genggaman tangan seseorang. Ya, Jungkook lah pelaku yang selalu membuat Sohyun merasa nervous dalam setiap keromantisan yang ia perbuat.

Jungkook dan Sohyun saling menatap. Seakan dunia milik keduanya, mereka terhanyut dalam pikiran yang sama. Wajah mereka saling mendekat dan terus mendekat. Hingga tak ada jarak yang memisahkan kedua hidung yang saling menempel itu. Tak lama kemudian, terjadilah sebuah kecupan manis di labium masing-masing.

Malam semakin larut, menyisakan sepasang laki-laki dan wanita yang saling menguak perasaan terpendam di antara keduanya.

“Katakan, apa kau mencintaiku? Karena aku tidak mau mencintaimu seorang diri.”

……………………………

Sohyun’s POV

Ding……dong…….

Aku menekan bel apartemen Taehyung berkali-kali. Tapi kenapa dia belum membukakan pintunya? Apa dia sudah tidur? Sial! Dia merusak mood-ku lagi hari ini. Padahal aku baru saja senang karena ternyata aku dan Jungkook saling menyukai. Astaga! Kata-kata itu masing terngiang di telingaku.

“Katakan, apa kau mencintaiku? Karena aku tidak mau mencintaimu seorang diri.”

Kenapa dia manis sekali? Aku tak salah mendebarkan jantungku untuknya. Dia memang sempurna. Tapi, aku belum menyelesaikan misiku sampai sekarang. Aku masih meminjam tubuh Yoojung. Tidak mungkin juga aku terus mengambil alih tubuhnya. Jika aku melakukan ini, artinya aku adalah orang yang serakah dan egois. Tidak, aku bukan individu semacam itu. Berikan aku waktu lagi, JHope-ssi, aku yakin kau mendengarku. Dia baru saja menyatakan cintanya, jadi tolong izinkan aku menikmati saat-saat terakhir kami.

Ceklek ..

Terdengar suara pintu terbuka. Aku cukup lega, karena ternyata Taehyung belum tidur dan masih menungguku pulang. Namun, yang membukakan pintu bukanlah Taehyung. Melainkan seorang wanita cantik sahabatnya, yang tak lain adalah Im Nayeon.

“Kau? Apa yang kau lakukan disini, eoh?”

Tanyaku padanya.

“Tentu saja menemui kekasihku. Apa aku salah?”

“Tapi ini sudah larut malam. Kau wanita! Tak sopan jika seorang wanita mengunjungi laki-laki di rumahnya seorang diri saat malam-malam begini.”

“Tapi juga tidak sopan jika seorang laki-laki dan perempuan tinggal satu atap saat keduanya tidak memiliki hubungan pernikahan.”

Nayeon membuatku terdiam. Apa yang dikatakannya memang benar. Aku tidak bisa mengelaknya.

“Apa kau mau tidur di luar?”

“Baiklah. Aku akan masuk!”

Kenapa perasaanku sangat aneh ketika melihat Nayeon bertamu malam-malam ke apartemen Taehyung? Kenapa aku merasa kesal dan ingin sekali menendang wanita ini jauh-jauh agar dia tidak mengganggu Taehyung? Yang benar saja, gadis seperti ini sangat tidak pantas untuk Taehyung yang polos. Dia begitu agresif dan selalu siap dengan setiap godaan yang akan ia berikan pada Taehyung. Barangkali aku kesal karena setelah ini aku tak akan beristirahat dengan tenang. Taehyung pasti akan menyeretku dalam permasalahannya dengan Nayeon. Aigo!

“Kau! Buatkan aku minum! Sesuatu yang menghangatkan tubuh.”

“Buat saja sendiri. Lagipula, kau juga punya tangan dan kaki kan? Aku juga bukan asistenmu!”

“Kau! Berani sekali ya?!”

“Dimana kekasihmu? Apa kau dicampakkan malam ini? Eoh?” tanyaku mengejeknya.

Aku sangat benci padanya. Dia wanita tersombong yang pernah aku temui.

“Kau, bicara apa barusan?!”

“Aku berbicra yang sebenarnya. Biar aku katakan padamu, apa kau masih punya harga diri? Setiap kali kau datang kesini kau selalu menggoda Taehyung. Kau membuatnya terganggu apa kau tahu itu? Dan sejak kapan Taehyung menjadi kekasihmu? Dia hanya menganggapmu sebagai sahabatnya. Kalau saja kau bukan sahabat dekat Taehyung, aku pasti sudah menendangmu jauh-jauh dari sini!”

“Oh, jadi begini kelakuan asisten pribadi Taehyung yang sebenarnya? Kasar dan tidak sopan, menghinaku seenaknya saja! Ingat ya, aku tidak akan melepaskanmu. Tidak aka pernah! Kau akan merasakan akibatnya! Lihat saja!”

“Terserah. Lakukan semaumu! Aku tidak akan pernah membiarkan Taehyung terusik olehmu!”

“Kau siapa memangnya? Apa kau menyukai Taehyung? Apa kau pacarnya huh? Tingkahmu seperti seseorang yang sedang cemburu saja!”

Benar. Kenapa aku sangat berlebihan begini? Aku tidak mungkin menyukainya kan? Aku hanya peduli saja pada Taehyung karena berkatnyalah aku mendapat pekerjaan dan gaji bulanan yang dapat membantuku melunasi hutangku pada Jimin. Apa yang terjadi padaku? Tidak. aku tidak mungkin punya perasaan pada Taehyung, disisi lain aku dan Jungkook saling mencintai dan hari ini kami baru jadi sepasang kekasih.

“Aku tidak menyukainya! Lagipula, aku sudah punya kekasih!”

“Baguslah! Tapi itu tidak akan lama lagi, karena aku akan meminta tubuhku kembali darimu! Sohyun?! Dan kau akan segera kembali ke alam mu!”

Kim Yoojung?!

………………………………..














































To be continued.....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top