39
"Taehyung, mau ke mana?"
"Pa, aku mau buka lagi butik Seoyun yang udah lama nggak beroperasi. Lagian 'kan, sebentar lagi ada yang mengelolanya."
Taehyung berkata dengan bangga, melirik dan menyikut gadis di sampingnya.
"Begitu, ya. Terserah kamu saja, Nak. Papa ngedukung. Tapi jangan lupa, nanti kita ada makan malam dengan klien. Ajak istrimu sekalian."
"Siap, Pa!"
Taehyung keluar merangkul pinggang gadisnya. Pernikahan mereka baru berjalan dua hari. Tak berlangsung mewah, tetapi sederhana dan hanya dihadiri keluarga dan orang-orang terdekat. Sejauh ini, hubungan keduanya harmonis. Tidak ada yang namanya pertengkaran. Taehyung berencana menjual apartemennya, ia hendak tinggal di rumah papanya. Menemani papanya yang sendirian di sana karena sang kakak dan kakak iparnya telah kembali ke British.
Sohyun tak berhenti kuliah, meski sempat di drop out, jangan melupakan bahwa Universitas Hangsang masih berada di bawah kendali keluarga Taehyung. Sohyun diizinkan kembali berkuliah di sana, dengan status barunya—sebagai istri Kim Taehyung. Atas izin Taehyung—pemegang yayasan Hangsang yang baru—pihak rektor dan dekan Fakultas Ekonomi Bisnis memberhentikan Mark dan mencabut gelarnya sebagai dosen terhormat karena tindakan manipulasi nilai yang dilakukannya. Taehyung juga meminta dekan tersebut untuk mengeluarkan surat drop out pada siswa bernama Chaeyoung, keponakan Mark yang ikut terlibat dalam pemanipulasian nilai sekaligus terlibat pem-bully-an yang hampir saja menghilangkan nyawa Sohyun di kolam renang.
Banyak sekali perubahan yang dirasakan Sohyun semenjak ia menyandang gelar Nyonya Kim. Semua orang jadi menghormatinya. Dulu ia dihina, sempat dituduh yang tidak-tidak, tapi sekarang nama baiknya terangkat kembali. Ia tetaplah murid yang berprestasi. Menikah dengan pemegang kekuasaan Hangsang tidak membuatnya tinggi hati. Ia tetap menempuh pendidikan melalui jalur beasiswa. Ia menolak halus kuliah gratis yang dijanjikan oleh suaminya, menurutnya itu sangat tidak adil.
***
"Capek juga, ya?"
Taehyung merebahkan dirinya di atas kasur sehabis menghadiri acara makan malam bisnis. Malam ini mereka masih menginap di apartemen sampai penghuni yang baru datang. Sekalian mereka berkemas.
Sohyun meletakkan tasnya di meja rias. Lalu melepas antingnya. Taehyung menatap Sohyun dari kaca yang memantulkan bayangan gadis itu. Ia menyandarkan diri pada headboard.
"Sayang?"
"Hmm."
"Kapan nih? Aku udah nggak tahan."
Seketika jantung Sohyun berdebar-debar. Ah, lagi-lagi Taehyung menyinggung soal ini. Memang tidak salah, tapi Sohyun belum merasa cukup siap. Ia masih kuliah. Usianya kini telah bertambah satu tahun, yaitu dua puluh. Menunggu lulus, masih tiga semester lagi. Tidak bisakah Taehyung menahan hasratnya?
Bukankah seorang istri tidak boleh menolak suami ketika suami meminta jatahnya?
Kali ini, pikiran Sohyun yang berbicara. Gadis itu bertambah gugup. Pasalnya, entah sejak kapan Taehyung berdiri di belakang—memeluk tubuhnya. Lelaki itu menghirup aroma Sohyun dalam-dalam, membuat gadis itu merinding.
Tangan Taehyung yang bebas, kini menjelajah tubuh istrinya. Hendak melepas kancing kemeja yang dikenakan Sohyun satu persatu dari yang paling atas. Otomatis, Sohyun menghentikannya.
"Jangan, Pak."
"Kenapa? Masih belum siap?"
Sohyun mengangguk lemas. Merasa bersalah juga karena tak bisa menyenangkan hati suami.
Taehyung mengangkat tubuh Sohyun, menggendongnya di depan. Lalu, gadis itu didudukkan di atas kasur. Taehyung berjongkok di depannya, menggenggam tangan Sohyun yang dingin. Kemudian menciumnya halus.
"Oke, aku nggak akan memaksa. Tapi ...," ucap Taehyung terhenti. Ia menunjuk bibirnya sendiri.
"Haruskah?" tanya Sohyun ragu.
"Tenang saja, ciuman nggak akan bikin kamu hamil, Sayang."
Taehyung mengerling nakal, sontak mendapat pukulan dari Sohyun di lengannya. Namun, untuk pukulan yang kesekian, Taehyung berhasil menagkap tangan istrinya.
Lelaki itu pun menyejajarkan posisinya dengan Sohyun, ia ikut duduk di sebelah gadisnya. Pandangannya begitu gelap, dalam. Sohyun sampai dibuatnya membisu. Tatapan mereka saling bertaut, seolah tak dapat lepas satu sama lain.
Taehyung meraih tengkuk Sohyun, gadis itu pasrah dan memejamkan matanya. Tak menunggu lama, Taehyung menyerbu bibir Sohyun yang kemerahan. Memang sangat sulit harus menahan nafsu, tapi Taehyung lakukan itu semua demi sang istri. Ia tak akan pernah memaksa Sohyun untuk tidur bersamanya. Taehyung akan menunggu sampai gadis itu siap. Namun, yang membuat Taehyung tidak tahan adalah menahan hasrat untuk tidak mencium bibir istrinya selama dua hari ini.
Cumbuan terakhir mereka adalah pada saat pernikahan berlangsung. Tentu saja, lelaki itu merasa sangat haus dan perlu melampiaskan semua kerinduan itu pada bibir Sohyun.
Taehyung terlihat aktif menyesap bibir sang istri, permainan itu seolah ia sendiri yang menjalani. Sohyun diam saja, tak tahu bagaimana cara membalas ciuman suaminya.
Pikiran Taehyung menghilang entah ke mana. Setelah puas dengan bibir sang istri, sasarannya sekarang adalah leher mulus Sohyun yang memang belum tersentuh. Sohyun melenguh ketika Taehyung meninggalkan bekas gigitan di sana.
Tapi tak berlangsung lama, karena tiba-tiba Sohyun mendorong tubuh suaminya sampai jatuh tersungkur di lantai. Taehyung mengaduh kesakitan, tulang ekornya seperti mau retak. Sohyun mendorongnya begitu keras.
"Ya ampun! Bapak nggak papa?"
"Sakit, Hyun ... tubuhmu kecil, tapi kenapa tenagamu seperti gorila sih?"
"Salah Bapak sendiri, ngapain gigitin leher saya? Bapak vampir? Sakit juga tahu!" keluh Sohyun sambil mengusap lehernya. Ia lalu berkaca, timbul bekas kemerahan di sana.
"Aku menggigitnya karena ingin menandaimu, jika orang melihat ada bekas kemerahan di sana, maka orang akan tahu kalau kamu sudah ada yang punya."
"Oh, ya?"
Taehyung mengangguk. Dalam hati, ia tertawa terpingkal-pingkal. Setelah ini, Sohyun pasti akan mengatakan kalimat yang mengejutkan. Ia tinggal menghitung satu sampai tiga, hingga ....
"Kalau gitu, apa aku perlu ngasih tanda ke Bapak juga?"
Jackpot!
Sudah kuduga, Sohyun. Kau memang polos. Sorak Taehyung dalam hati.
"Harus dong. Apa kau mau melakukannya sekarang?"
Sohyun menggumam. Ia mengalihkan pandangan dari wajah suaminya, malu. Pipinya memerah.
"Kenapa Sayang?"
"Saya ... nggak bisa, Pak. Nggak tahu caranya."
"Tinggal gigit aja, kok."
"Nanti Bapak kesakitan ...."
"Ah, kamu ini bikin gemas suami aja, ya!"
Taehyung tiba-tiba mencubit kedua pipi Sohyun. Membuat gadis itu terkaget-kaget sekaligus kesal.
"Umurmu berapa, sih?"
"Dua puluh. Kenapa Pak?"
"Umurmu udah dua puluh, tapi ciuman aja kamu nggak mahir. Pantes nggak bisa gigit-gigit."
"Bapak ngomong apaan, sih? Geli tahu."
"Hah, sudahlah. Lupakan, kamu masih kecil ternyata. Pelan-pelan akan kuajarkan bagaimana caranya menjadi istri. Sekarang, lebih baik kita tidur."
"Halah, Bapak pasti modus 'kan? Mau peluk-peluk saya lagi?"
"Hehe. Tuh, kamu tahu. Lagi pula, aku nggak bisa tidur kalo nggak meluk sesuatu."
"Alasan."
"Serius! Aku nggak bohong, Sayang. Oh, ya. Please, biasain manggil aku 'sayang' kek. Aku nggak mau dipanggil 'bapak'. Kelihatan tua tahu!"
"Males."
Dan kedua insan itu pun menuju ke kasurnya. Menyelimuti diri di balik dinginnya malam. Terlelap di alam mimpi yang indah dengan saling peluk satu sama lain.
***
"Sayang, cepetan! Aku buru-buru, nih!"
Sohyun masuk ke dalam kamar. Taehyung sudah siap dengan celana hitam kain dan kemeja biru tuanya. Sohyun dengan cekatan mengambil dasi hitam bermotif garis-garis putih. Dengan telaten, ia memakaikan dasi itu ke leher suaminya.
"Bapak nggak makan dulu?"
"Hei, panggilannya diperbaiki, dong. Kita ini udah nikah loh."
Sohyun cuma cengengesan. Merasa Taehyung lucu kalau sedang cemberut.
Taehyung melirik arloji. Hari ini ia telat bangun, padahal rapat akan dimulai setengah jam lagi. Jalanan pasti juga sudah mulai macet.
"Kayaknya aku nggak bisa sarapan, Sayang. Nanti kamu anter makan siang ke kantor aja, ya?"
"Ya udah, deh."
Sohyun sedikit kecewa. Dirinya sudah menyempatkan masak, tetapi Taehyung malah tak bisa menikmati sarapan buatannya.
"Sohyun?"
Sebuah benda kenyal menempel di bibir Sohyun saat ia tengah melamun.
"Pelajaran dari dosen cintamu hari ini, jangan melamun saat berciuman."
Seketika Sohyun terkekeh. Ia pun membalas ciuman Taehyung, namun di pipi lelaki itu.
"Huh? Pipi? Apaan?! Ini nggak adil dong, harusnya di sini!"
Taehyung memajukan bibirnya seperti akan mencium lagi istrinya. Namun, Sohyun menyodorkan tas kerja Taehyung di depan wajahnya. Bibir laki-laki itu pun melandas di atas tas hitam yang terbuat dari kulit itu.
"Enak? Udah sana, berangkat. Katanya telat."
"Ya deh ... awas aja, ya. Ntar malem aku bakal balas dendam."
"Terserah kamu, suami dudaku. Aku nggak peduli."
"Eh, dibilang duda. Duda-duda gini, kamu kepincut 'kan?"
Sohyun yang kesal lalu membekap mulut Taehyung. Gadis itu mendorong tubuh suaminya menuju ke pintu depan. Meminta agar Taehyung segera berangkat dan tidak mengoceh terlalu banyak.
"E-eh! Iya-iya! Aku berangkat. Nggak usah didorong-dorong dong, Sayang."
"Bagus, sana!"
Taehyung menyodorkan tangannya, lalu dijabat oleh Sohyun. Dicuimlah punggung tangan suaminya sebelum ia berangkat kerja. Taehyung juga mengecup kening Sohyun sama persis yang dilakukan antara suami dan istri.
"Aku pergi dulu, daa!"
Sohyun menatap punggung suaminya yang memasuki lift. Gadis itu merasa sangat bersyukur karena telah menemukan suami yang baik dan yang mau mengerti dirinya.
Pada intinya, semua kesedihan dan luka yang ia dapat berbalas kebahagiaan. Sohyun mulai memahami kehidupan orang dewasa, ia juga mulai membiasakan dirinya saat tertimpa masalah. Selama ada Taehyung di sisinya, gadis itu tak pernah takut lagi dalam meniti hidup.
Perjalanannya begitu panjang. Dulu Taehyung hanyalah orang asing yang mencuri ciuman pertamanya, tapi sekarang, ciuman bukanlah hal yang jarang ia lakukan.
Selain sibuk kuliah, Sohyun juga belajar mengelola butik peninggalan Seoyun. Butik itu kini kembali ramai pelanggan. Sohyun sampai kewalahan menanganinya, namun sekali lagi, berkat Taehyung, tidak lagi gadis itu merasa kelelahan. Suaminya selalu ada untuk membantunya baik dalam keadaan sulit ataupun senang.
Kim Taehyung, si dosen yang dulunya killer dan malas berurusan dengan yang namanya wanita, sekarang telah mendapat pengganti istri pertama yang sangat ia cintai. Taehyung juga belajar dari hidup, tidak ada satu pun masalah yang tidak bisa manusia hadapi. Perlu usaha dan pengorbanan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan mereka. Dan tujuan Taehyung adalah Sohyun. Lelaki itu bangkit dari keterpurukannya saat kehilangan Seoyun, dan yang menjadi satu-satunya alasan adalah Kim Sohyun.
Sohyun adalah alasan mengapa ia tetap hidup. Dan selamanya akan begitu.
End.
Gomawo! Akhirnya cerita ini selesai, I'm so grateful karena kalian masih menunggu kelanjutan cerita ini meskipun hiatus berminggu-minggu.
Dan sebagai ganti, tunggu pasangan Yoon-So di cerita berikutnya, ya!
Dan jangan lupa, baca Get Out, Boys! Yang bentar lagi juga akan tutup episode wkwk.
Maafkan author yang update-nya selalu nelat.
Btw, kalian suka cerita yang gimana sih? Siapa tahu author dapat inspirasi buat karya-karya selanjutnya. Asalkan satu, author nggak bisa bikin cerita dewasa😲 hehe
Coming soon
"Problematic Boss"
Blurb
Dia gadis ceroboh, pelupa, dan pembuat onar. Hari itu ia mendadak dipindahkerjakan ke sebuah perusahaan raksasa bertitel Genius Inc.
Aneh? Memang. Karena posisinya yang selalu dianggap sebagai karyawan kelas bawah, tiba-tiba saja berubah drastis. Di tempat kerjanya yang baru, Kim Sohyun justru berkedudukan sebagai seorang sekretaris.
Min Yoongi adalah bos yang dikenal baik dan ramah. Ia tak segan memberikan bonus setiap kali karyawannya bekerja dengan baik. Tapi, siapa sangka bahwa ketika di luar kantor sikap Yoongi berbeda 180°?
Kedekatan Sohyun dengan Min Yoongi bermula ketika lelaki itu menawarkan diri untuk mengajari Sohyun tentang bagaimana cara 'merayu' kekasihnya yang mulai menjauh. Tentu dengan sebuah persyaratan, yaitu Sohyun tidak boleh membocorkan rahasia yang selama ini Yoongi simpan dari keluarganya.
Namun, seiring berjalannya waktu, timbul benih-benih cinta dalam hati Yoongi pada sekretaris barunya. Sohyun yang masih berstatus sebagai kekasih orang tak membuat lelaki itu menyerah. Justru, Yoongi berupaya lebih keras untuk menyadarkan Sohyun akan perasaannya. Bagaimana hubungan keduanya akan berakhir?
Ikuti kisah mereka di "Problematic Boss".
#YoonSo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top