Try To be Strong

Sudah hampir dua jam air mata ini tak berhentinya menetes. Semakin aku mengingat kejadian tadi semakin tambah parah tangisanku. Sekarang aku berada diruang osis dan ichalah yang membawaku kemari. Karena hanya tempat ini saja yang sepi dan icha bilang aku bisa menangis sepuasku disini. icha, dia sangat sabar dari tadi menemaniku yang kacau ini disini. Tapi dia sekarang sedang keluar membeli tisu untuk menghapus ingus dan air mataku. Dan kalau tidak salah ini bakalan jadi tisu ku yang ke empat.

Aku dulu sering menertawakan orang orang yang menangis frustasi sampai sampai bunuh diri karena putus cinta. Aku selalu menganggap hal itu konyol. Bagaimana bisa mereka begitu mencintai cinta di atas segala galanya. It’s like a joke for me. Benar benar di luar nalar. Tapi sekarang setelah aku merasakan putus cinta dan  patah hati, aku merasa benar benar bersalah pada mereka yang telah kutertawakan. Ini sakit sekali. Didalam dada rasanya sesak sekali, untuk bernapas susah dan rasa rasanya benar benar seperti hidup di neraka. Dan sekarang baru kusadari kalau aku benar benar membutuhkan dino. Dino sekarang milik orang lain. Dan aku menyesalinya.

Tanpa kusadari, sekarang Icha sudah berada disampingku sambil menyodorkan tisu yang baru saja dibelinya untukku.

“thanks” kataku singkat sambil sesenggukan.

“bagaiman perasaanmu sekarang?? Udah agak baikan??” tanya icha prihatin.

“sedikit” jawabku singkat.

“mau ku ambilkan atau kubelikan sesuatu??” Tanya nya lagi.

“aku mau Dinnnooooooooooooo….huuuaaaa” kataku sambil menangis kembali.

“lova, udah..udah jangan nangis lagi..haduh gimana nih” kata icha panic sambil memberikan tisu kepadaku lagi. “ingusmu keluar semua lova, berhentilah menangis”.

“icha… rasanya sangat sakit, aku ga mau ngrasain ini. Aku ga mau cha’.. aku pengen bunuh diri saja rasanya“kataku pasrah.

“heee!!! Jangan ngomong sembarangan lova!! Ayolah.. apa segitu parahnya di tinggal dino?? Loe ga perlu nangisin dino yang udah jadi milik orang lain. Move on lova. Berhentilah menangis dan cari pangeran lain yang lebih pantas buat loe cintai” nasehat icha panjang lebar.

“pangeran lain??” kataku masih sesenggukan.

“iya.. pangeran lain yang lebih cakep, baik dan…pintar”

“kak Aga..” Kataku reflex.

“kak Aga?? Okee..ii.. siapa dia??” Tanya icha penasaran.

“Apa aku ga pernah cerita soal Kak aga??”

Icha hanya menggeleng bingung. Kemudian aku mulai tersenyum sambil menghapus sisa sisa air mata yang berada di sudut sudut mataku.  Dan setelahnya aku mulai menceritakan Kak Aga kepada Icha. Dari pertama bertemu di taman sampai dia menjadi tetanggaku dan semuanya tanpa terkecuali.

Cukup memakan waktu yang lama untuk aku menceritakan all about kak aga kepada icha dan kulihat icha begitu antusias mendengarkannya. Kurasa ini membuatku sedikit melupakan dino. Sedikit.

“jadi kak aga itu tetangga barumu sekaligus target incaranmu hha??” Tanya icha kepadaku setelah aku menyelesaikan ceritaku.

“semacam itulah, dan dia sangat amat keren banget” kataku semangat.

“waw..cool. So, gimana perasaanmu sekarang??? Lebih baikan??”

“yeeahh, I guess much much much better” kataku sambil tersenyum. “thanks cha’..”

“oke. Baiklah, sekarang lebih baik kau mencuci mukamu yang penuh dengan  ingus dan sangat sangat berantakan itu..” ucap icha sambil tertawa.

“heii.. aku ga ingusan “ elakku.

Kemudian icha mengantarku ke kamar mandi untuk membersihakan kekacauan pada muka dan rambutku. Aku tak menyangka sebegitu kacaunya diriku. Dari rambut yang sangat acak acakan kemudian muka dan mata yang tembem karena banyak nangis. Apa yang harus aku lakuin dengan mataku yang bengkak ini.

“icha..aku ga berani balik kelas dengan mata seperti ini” kataku kepada icha yang berdiri di sampingku.

“pakailah ini, biar matamu ga begitu terlihat bengkak dan ini juga bakalan ngebuat kamu jadi sedikit lebih pintar” kata icha sambil tertawa. Kemudian icha memakaikanku kaca mata yang biasa dipakenya kalo lagi jalan jalan.

“see, benar benar terlihat lebih pintar..haha” candanya sambil mencolek daguku.

“aku memang pintar” kataku membela diri.

Setelah selesai menutupi ke kacauan pada muka dan penampilanku. Kami berdua segera pergi dari kamar mandi untuk kembali ke kelas. Namun ketika baru keluar dari kamar mandi tiba tiba ada seseorang yang memelukku erat.

“lova, apa kamu tidak apa apa?? Maafkan aku kalo dino bisa jadian sama abel, maaf kan aku yang ga bisa jagain dino buat kamu. Lova maaf..huhu” rengek betty yang sekarang tambah mempererat pelukannya.

“betty..betty.. udah lepasin gue..gue ga bis..sa nappas. Betty lepasin.. tolong” kataku sambil berusaha lepas dari betty.

“owh.. maaf” kata betty seketika sambil melepas pelukannya.

“ya..” kataku singkat sembari berusaha menarik napas dalam dalam.

“lova.. aku benar benar minta maaf, kamu pasti sakit hati banget kan leat pangeran dino jadian sama abel?? Meskipun abel cantik dan lebih pintar darimu, tapikan yang pantes ma pangeran dino kan cuman kamu”

“oke..thanks, but we have to go now” kataku sambil menarik icha pergi dari hadapan betty.

“lova.. aku janji bakalan balikin dino ke kamu” kata betty sambil menarik lagi tanganku.

Aku hanya tersenyum kaku atas tingkah konyolnya yang berkepanjangan. Ga tau deh ni anak kapan sembuh.

“oke betty, thanks.. jumpa fansnya udahan ya.. lova nya capek butuh istirahat.. bye bye” kata icha yang kali ini narik tanganku yang tadinya di pegang oleh betty. Dan kulihat betty hanya mengangguk menyetujui kata kata nya icha.

Wow.. apa kudu kayak gitu ngomong ma betty..?? kudu ikut gila dulu gitu?? Haha.. paling tidak , ada yang benar benar care ma aku.

Setelah meninggalkan toilet, aku ma icha langsung kembali ke kelas tapi sepanjang lorong lorong yang kami lewati, aku merasa banyak anak anak yang memandangiku sambil berbisik bisik ria. Apa ada yang salah dengan ku?? Apa gara gara kacamata ini mereka memandangiku?? Atau karena mataku masih kelihatan banget bengkaknya?? Atau ?? gara gara dino jadian ma abel?? Siiiaaaalll!!! Pasti gara gara itu!! Aku yakin banget deh sekarang aku jadi trending topic di sekolahan ini ‘lova yang malang telah benar benar di tinggalkan oleh dino sang pangeran yang dipuja puja semua wanita’ ooowwwhh great!! I hate it!!!

Pokoknya jangan sampai kali ini aku bertemu dino ataupun abel. Aku ga mau jadi bahan lelucon mereka. Dan..dan.. hatiku juga belum siap melihat salah satu dari mereka. Pasti akan cukup menyakitkan dan bisa bisa membuatku menangis lagi..huuhuhuhuhuhu aku ga mau!!!

 “heiiii.. lova..tunggu” teriak seseorang di belakangku.

Oow.. aku beneran hafal suara itu. Untuk memastikan dugaanku, aku mencoba untuk menoleh. Dan memang benar itu DINOOO!!!??? Dia sedang berjalan kearahku sambil masih saja membawa mawar yang tadi di dapetnya dari Abel. Seneng banget gitu dapet mawarr???aaaaaaccchhhh!!!

Haduuhh.. gimana nih?? Apa yang harus aku lakuin??? Lariii… iya.. aku harus lari ngehindar dari dino. Aku memberi tanda pada icha akan kedatangan dino dan sepertinya icha mengerti dan dia juga ikut ambil ancang ancang buat lari.Namun Sebelum aku sempet lari, dino udah duluan memegang lenganku. Mampuss… hatiku matii!!

“heii.. mo kemana??” tanyanya sambil masih memegang lenganku.

Ketika aku melihatnya dan mendengar suaranya kenapa aku menjadi sangat sangat membencinya?? Kukira aku sangat mencintainya?? Tapi kenapa sekarang aku amat sangat ingin memarahi dan memaki maki dirinya?? Dan tiba tiba kenapa emosi yang meluap luap ini menjadikanku ingin menangis?? Heii..aku ingin marah tapi kenapa rasanya aku juga ingin nangis?? Apa yang terjadi dengan perasaanku ini??

“lova?? Are you okay ??” tanyanya lagi sambil mengangkat sebelah alisnya.

“ya.. kenapa??”

“enggak, cuman.. ,, heii..sejak kapan loe make kacamata??” tanyanya lagi ketika menyadari kalo aku make kacamata.

“owh.. ini icha yang makein tadi” jawabku singkat sambil menunjuk icha.“dino, gue harus balik kelas sekarang” lanjutku sambil melepas genggaman tangan dino pada lenganku.

“tunggu..gue mo ngomong ..” sebelum dia menyelesaikan ucapannya aku langsung saja lari dari hadapannya. Bahkan ichapun masih tertinggal dibelakang. Yang ada di otakku hanyalah  lari kenceng. Ga peduli juga kalo dino manggil manggil. Aku hanya ingin menyelamatkan hatiku, karena Hatiku belum kuat. Hiks..

Setelah sesampainya dikelas aku hanya duduk manis dibangkuku sambil berandai andai jika dulu aku ga pernah kenal ataupun jadian ma dino pasti sakit ini ga bakalan kurasain. Haahh.. tau ah, pusing!sakit!

“lova..!! dino jadian ma abelkan!!! hiks hiks” kata luna tiba tiba yang kontan membuatku kaget.

“hiih!!ngagetin orang aja sih!!” kataku jengkel.

Dengan sekejap luna yang tadi berada di bangku depanku sekarang sudah pindah duduk di sampingku.

“lova..!! dino mencampakanku demi abel.. hiks, apa loe percaya itu??” curhatnya padaku.

Ini anak sakit apa yak?? Kenapa tiba tiba bisa curhat ga jelas gini ma aku?? Dikiranya aku peduli gitu??

“iya.. gue percaya.., tapi kan dulu loe juga mencampakan dino demi cowok selingkuhan loe” kataku sambil tersenyum lebar.

“itu..itu..kan..bedaa!!!Tapi gue yakin kalo dino masih cinta ma gue bahkan waktu dia masih pacaran ma loe dulu, dia cintanya tetep ma gue!! Dan loe juga pasti tau dan ngrasain kalo dino tuh cintanya Cuma ma gue!! Bukan ma loe atau abel atau siapapun!!” 

“maybe.., tapi jika itu benar kenapa sekarang dino jadiannya ma abel ya bukan ma loe??” kataku sok mikir.. haha

“aaahhh!!! Yang penting dia ga jadian lagi ma loe!!” katanya jutek sambil pindah kembali ke bangkunya.

Tanpa sadar aku hanya tertawa melihat kelakuannya yang labil banget. Ketika dia menyadari tawaku dengan segera dia berbalik ke hadapanku sambil ngasih aku tatapan juteknya dan refleks saja aku hanya tersenyum lebar kepadanya.

Aku bahkan tak menyangka luna yang cantik dan smart bisa juga stress gara gara dino jadian ma abel. Apa mungkin semua yang cinta ma dino sekarang lagi bergalau masal ya??

Hanya dino yang bisa buat semua cewek sakit ati dalam waktu bersamaan. Dia memang menyebalkan.

Tak berapa lama kemudian icha memasuki kelas dengan nafas yang tersenggal senggal dan dengan segera dia langsung duduk di sebelahku.

“cepet banget sih larinya?? Kenapa ga ikut lomba marathon aja sih lov??” katanya sedikit jengkel.

“hehe.. maaf cha’.. habis hati ma otak gue kompromi ngajakin kedua kakiku buat lari ngehindar dari dino” bisikku sambil cemberut.

Setelahnya bu mira guru fisika masuk ke kelas buat ngajar. Kenapa harus bu mira sih. Kenapa hanya orang itu itu aja sih yang harus kutemuin hari ini. Menyebalkan!!

Satu jam…dua jam.. dan jam jam yang lain hanya kuhabiskan dengan memandang kosong kearah whiteboard. Jam istirahat keduapun aku lewati dengan hanya berdiam diri dikelas sambil menyandarkan kepalaku ke meja.  Icha dan sebagian anak anak pada pergi keluar dan kelas ini tampak kosong.

Sebenernya aku sama sekali bukan tipe cewek yang suka berdiam diri dikelas sambil tiduran ga jelas kayak gini, tapi kalau aku keluar kelas resiko ketemu hal hal yang tidak menyenangkan sangatlah besar. Seperti ketemu ma anak anak biang gossip yang suka mlototin orang sambil bisik bisik ga jelas. Atau ketemu ma betty yang suka ngomong nglantur ga jelas juga. Dan yang paling sangat aku hindari adalah ketemu dino ataupun abel yang bakalan memperparah sakit hatiku ini.

“dicari kemana mana ternyata malahan ada disini” ucap seseorang dari dalam kelas.

Ketika mendengar ni suara aku langsung menegakkan dudukku dan menoleh kearah tersebut.

“dino..”ucapku kaget.

“gue dari tadi tuh nyariin loe tau ga” kemudian dengan tanpa permisi dino langsung duduk di bangku kosong milik icha.

Ya tuhan… cobaan apa lagi ini?? Aku dengan sangat susah payah mencoba menghindar dari dino tapi mengapa sekarang dinonya yang nyari nyari aku tuhan?? Tuhan aku beneran nyerah ma dino. Sekuat hati aku nyoba menjauh dari dino, tapi kenapa engkau selalu mempertemukanku dengannya tuhan.

Kemudian dengan lemas dan malas aku menyandarkan kembali kepalaku kemeja dan membelakanginya.

“ada apa??” kataku tak tertarik.

“loe kenapa sih lov?? Sakit??” Tanya dino khawatir.

“enggak. ngapain nyariin gue??” tanyaku jutek masih dalam posisi semula.

“gimana gue bisa ngomong kalo loe ngadepnya sana??” protesnya kepadaku.

“ngomong tinggal ngomong. Apa susahnya.”

“loe gi marah ya ma gue??” Tanya nya lagi sambil memainkan rambutku.

Tuhann… apa lagi yang dino lakukan sekarang?? Kenapa dia jadi sok care gini?? Tuhan .. godaanmu sangat berat tuhan..

“jangan mainin rambut gue” perintahku sambil bangkit dari posisiku sebelumnya.

“nah gini kan enak ngomongnya” kata dino sambil nyengir.

Aku hanya memandanginya dengan tatapan penuh amarah. Entah kenapa aku jadi begitu marah padanya. Semakin dia baik ma aku semakin aku pengen marah ma dia. Aku benci dino.

“loe benaran gi marah ma gue lov??” tanyanya terkejut. “oohh…apa ini gara gara abel yang tadi pagi..”

“enggak. Gue cuman gi PMS doang. So what’s up??” kataku cepat sambil berusaha tersenyum.

“loe yakin??” Tanya nya ragu.

Aku hanya mengangguk mantap sambil memasang fake smile. Sumpah ini berat banget. Harus tersenyum ketika hati sedang menjerik kesakitan. Ga mungkin juga aku memperlihatkan ekspresi cemburu ke dino yag udah jadian ma abel.

“oke.. gue cuman mo ngasih loe ini” dino kemudian memberiku sebuah kunci mobil.

Tanpa sadar aku langsung menarik napas panjang dengan muka terkejut “loe ngasih gue mobil???”

“hhahahahahaha….” dino kontan tertawa ketika mendengar ucapanku. “ ngapain gue ngasih loe mobil?? Hhe??..haha”

Mendengar tawanya yang sangat menjengkelkan langsung saja moodku down. Nyakitin banget sih tawanya. Suka banget sih mainin hati orang!!!!

“itu kunci mobil kak Bagas. kak dika udah naruh bengkel mobil kak bagas yang rusak gara gara nabrak pohon kemarin dan sekarang udah bener”

“lha terus??” tanyaku bingung.

“ya loe bisa ngambil mobilnya dirumah gue” katanya santai.

Ni anak nyindir pa gimana sih!!! Dah tau aku ga bisa mengendarai mobil malahan disuruh ngambil mobilnya kak bagas?? Yang benar aja!!!

“ngambil pake apa?? Ojek??? Gue  kan ga bisa nyetir!!!!” bentakku setengah emosi.

“oh iya ya.. haduh gue lupa.. hehe.. ya udah nanti sore gue anterin aja ke rumah loe” katanya tanpa dosa. Kemudian dia mulai bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menjauh dari bangkuku.

“heh!! jadi loe nyariin gue cuman buat ngomongin hal ini aja gitu??” tanyaku ga percaya.

“iya.. napa emang??” dino kemudian berhenti dan berbalik menatapku.

“lain kali ga usah nyariin gue lagi kalo emang ga penting!!!! Ganggu orang aja tau!!!!” bentakku padanya. Sumapah aku emosi banget ngeliat kelakuannya dino yang kayak gini!!! suka banget mainin orang!!!!

“hahahaha.. suka suka dong..” katanya sambil menjulurkan lidah kepadaku. “oh ya, loe beneran kelihatan pinter kalo pake kacamata… hahha”

“aaaaaaaacccchhhh.. dinoo loe sialaaaann bangettt!!!! Awas loee!! Sampai ketemu lagi ma loe beneran gue cincaang!!!habiiiss loe!!” teriakku pada dino yang sedang berjalan menuju pintu dan sedetik kemudian dia pergi ninggalin kelasku.

‘Lova sabar. Lova tenang. Dino cuman cowok ingusan yang coba mengusik ketenangan hidup loe. Ga perlu marah. Ga perlu sedih. abaikan dia.’ aku mencoba membentuk pikiran positive dalam otakku.

Beneran ga tau apa yang ada di otaknya dino!! Bisa banget dia mengaduk ngaduk perasaanku. Dari perasaan sedih sampai nangis nangis, terus marah marah dan akhirnya perasaan jengkel yang masih melekat erat gara gara ulah dino tadi.

Sebenernya apa sih yang ada di otakknya dino?? Kenapa seneng banget buat aku galau kayak gini? kalo dia beneran jadian ma abel, seharusnya dia ga usah gangguin aku lagi. Tapi kenapa tadi dia malah nyariin aku buat ngomongin hal yang amat ga penting kayak gitu??

Tuhan aku udah nyerah ma dino…

I try to be strong, but I can’t..

I try to ignore him, but I can’t..

I try to not into him, but I can’t..

I just too weak to be me.. the coolest and strongest girl in the world.

=========+++++++++==========

maaf ya soal pengapload'an yang luama buanget..

moga ga ngecewain ya,...


makasih buat yang baca vote n comment  :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top