Dino POV

 Ini masih lanjutan yang kemarin tapi dengan Dino POV.

Dino POV

Ya tuhan, bagaimana bisa engkau menciptakan cewek berperilakuan ga jelas kayak lova yang suka marah dan teriak – teriak ga penting, bahkan sekarang dia malah mengigit tangan kananku. Aku jadi curiga jangan – jangan dia seorang kanibal!!

“dino , lama banget sih?? sebenernya tadi kamu sama lova ngomongin apaan??” Tanya Luna nyamperin aku.

“ga ngomongin apa – apa kok” kataku sambil tersenyum kepada Luna.

“kok gitu?? kamu suka ya ma lova??” Tanya Luna penasaran.

Aku hanya tersenyum menanggapi pertanyaannya Luna.

“mending balik kelas sekarang deh, udah bel masuk juga” kataku pada Luna sambil berdiri dari tempat dudukku.

Kemudian Luna mengikutiku berdiri dan dengan manja dia mengaitkan tangannya ke lenganku. Dengan beriringan kami berdua berjalan melewati lorong – lorong sekolah.Dan sekarang sampailah kami didepan kelasnya Luna.

“pulang bareng ya??” tanyanya padaku sebelum memasuki kelasnya.

“ok” kataku singkat.

Kemudian Luna berjalan memasuki kelas dengan senyum yang mengembang. Dan tanpa sengaja ketika aku memperhatikan kelasnya Luna aku melihat Lova yang sedang bercanda dengan Icha yang duduk disebelahnya. Dia kelihatan begitu Riang. Tanpa sengaja mata kami saling bertemu namun dia hanya memandangku sekilas dengan ekspresi acuh banget. Entah kenpa hal ini membuatku kesal. Aku bahkan lebih menyukai Lova yang memandangiku jutek ketimbang memandangku acuh tak acuh seperti ini.

Hah!! Apa sih yang terjadi denganku!!! Kenapa aku jadi sensitive begini !! ga keren banget!! Kenapa juga aku peduli ma Lova!!

“woii..!!! sedang ngelihatin yang mana nih” goda seseorang sambil merangkul pundakku.

Dan aku beneran kenal ma ni suara. Dia Miki. Cowok paling rese sesekolahan.

“apaan sih” sergahku sambil mengalihkan pandanganku dari Lova.

“ciee… jadi, Lova pa Luna nih??”godanya.

Aku hanya mengacuhkannya sambil berlalu begitu saja. Namun tiba – tiba Miki mengikutiku sambil merangkul pundaku.

“galau ya?? Menurut gue ni ya, mending loe ma Lova aja deh. Ya meskipun Lova ga secantik atau sepintar Luna, tapi kan dia cewek yang paling langka dan unik di dunia.Jadi, gimana??“

“to the point aja deh, loe mau apaan dari gue??” Tanya ku sambil berhenti berjalan.

“hehe, pinjemin tugas matematika loe dong plis” kata miki sambil memasang muka melas.

Selalu begitu. Ceramah panjang lebar kesana kemari ujung – ujungnya minjem tugas. Dasar miki.

Tapi kalau di pikir – pikir miki benar juga sih, Lova itu cewek yang paling langka dan unik, bahkan aku rasa hanya ada satu lova di dunia.

Hah, ngapain juga aku mikirin Lova sih??

Selama jam pelajaran berlangsung kenapa aku malah mikirin Lova ya??  Dan kenapa aku jadi gak bisa konsen begini?? Hah!!

Lovalita Kirana, satu – satunya cewek yang kupacarin dengan tidak sengaja. Dia yang cinta mati ma aku tapi malah aku yang khilaf nembak dia. Hal ini terjadi setelah aku mengetahui bahwa si cantik luna pacar yang begitu kucintai malah tiba – tiba  selingkuh ma cowok lain. Tanpa pikir panjang aku langsung saja nembak Lova yang memang pada saat itu berada di tempat kejadian.

Dan setelah jadian ma Lova aku merasa semua tekanan hilang begitu saja. Bahkan Aku tak peduli lagi ma Luna yang sudah berhasil mematahkan hatiku. kurasa Lova adalah obat mujarab untuk semua penyakit.

Meskipun Lova adalah seorang yang bodoh dan kadang tingkahnya ga jelas. Namun dibalik kebodohannya tersebut tersimpan sejuta pesona dalam dirinya. Dia penuh dengan kharisma dan kepercayaan diri yang begitu besar. Sedikit banyak aku memang menyukainya. Tapi dengan jelas aku tidak mencintainya. aku tidak akan pernah mencintai cewek seperti Lova, kurasa.

Namun, jika memang aku tidak mencintainya mengapa begitu banyak pujian yang tersimpan untuknya?? Mengapa semua tentangnya membuatku kecanduan?? Bahkan aku memuja kebodohannya. Ini aneh.

Dan ketika kami putus, dengan tanpa sengaja aku memberi tantangan konyol untuk mendapatkan pacar dalam satu bulan. Awalnya aku merasa terhibur dengan tantangan ini. Aku tak pernah menganggap serius tantangan ga jelas ini. Namun Lova benar – benar menganggap serius tantangan ini. Aku selalu melihat dia mencoba mendekati cowok – cowok yang terbilang keren disekolah. Tapi, bisa di bilang dia hampir berhasil, karena semua cowok yang didekatinya memang sangat tertarik pada sosok Lova. dan pada saat itu aku baru sadar bahwa aku tidak menyukai apabila Lova dekat dengan cowok lain.

Pada saat itu, aku mulai mengancam semua cowok – cowok yang didekatinya agar menjauh dari Lova. bahkan aku selalu mengatakan hal – hal jelek yang Lova miliki agar semua cowok yang didekatinya merasa ilfeel sama lova. Ini memang curang, tapi aku merasa puas.

Aku suka melihatnya marah, aku suka melihatnya kebingungan, aku suka semua luapan emosinya. Semua tingkahnya membuatku semakin ingin mengerjainya.

Kalau di ingat – ingat banyak juga hal lucu yang terjadi ketika aku bertemu dengannya.  Seperti  ketika dia pulang dari rumahku jalan kaki sampai ke taman, terus ketika dia melihatku di taman dia malah marah – marah sambil nglempar aku pake sepatu. Dan dengan tampang yang agak serius aku narik dia sampai di sebuah bangku taman. Niatnya sih pengen buat dia kesel tapi dia malah nangis, benar – benar di luar dugaan. dan dengan gentleman aku masangin sebelah sepatunya tadi ke kakinya. Aku harap dia tersanjung. (chapter 4 – I love you again).

Kadang aku merasa bersalah banget ketika aku ngebuat dia marah ataupun kesal sampai – sampai nangis. Dia terlalu menderita karenaku. Dan sekarang mungkin hatiku sudah luluh olehnya. Karena sudah tidak asyik lagi melihatnya menangis.

Mungkin Lova selalu mengatakan bahwa dia membenciku, namun entah kenapa aku tak pernah yakin ucapannya itu. Yang kuyakini adalah bahwa dia mencintaiku. Tidak pernah tidak. titik. Dan itu membuatku semakin meninggi, namun pada suatu saat aku merasa terjatuh yang benar – benar jatuh. Yaitu karena Aga.  ketika itu aku sedang menggendong Lova pulang kerumah waktu kakinya terkilir akibat ulahku. Dan pada saat perjalanan pulang, kami berpapasan dengan seorang pria yang namanya Aga. dan dari sana aku melihat harapan besar pada lova akan sosok Aga ini. Kurasa Lova mengagumi tetangga barunya itu. Aku benar benar merasa kalah dan aku enggak rela bila Lova pindah kelain hati. Dan rasa cemburu tiba – tiba datang begitu saja hingga aku terdorong untuk menciumnya. Aku ingin menunjukkan pada Lova bahwa akulah yang di cintainya, bukan cowok bernama aga tersebut. Dan kurasa dia sadar bahwa dia masih mencintaiku, buktinya ketika aku menciumnya dia tidak marah ataupun kesal. Dia hanya menatapku terkejut dengan pipi yang merah merona. ‘dengan begini kurasa kau tak akan bisa menang dariku’ itulah yang ku ucapkan padanya saat itu. Karena kurasa ciuman tersebut mengembalikan kesadarannya Lova bahwa akulah yang dicintainya bukan Aga. (chapter 6 – the sweetest moment)

Sejak itulah sedikit demi sedikit aku mulai menunjukkan rasa cintaku padanya. Seperti pada pensi beberapa hari yang lalu. Mungkin kalian ingat lagu ‘I love You’ yang di nyanyikan oleh Lova. disana lova bilang bahwa lagu tersebut di request oleh seseorang untuk mantannya. Asal kalian tau saja bahwa sang periquest tersebut adalah aku dan mantan yang kumaksud adalah Lova. kukira Lova sadar akan hal itu, tapi dia benar – benar bodoh hingga tak mengetahuinya. Baiklah, mungkin aku juga yang salah karena aku tak memberitahukannya. Aku terlalu gengsi buat bilang cinta ke dia. (chapter 7 – embarrassing moments).

Dan sekarang aku menyesal dengan sikapku selama ini. Aku rasa aku lebih bodoh dari Lova karena aku terlalu takut ngungkapin rasa ga jelas ini padanya. Andai aku adalah Lova, aku pasti dengan bangga bakalan bilang “I Love You”  pada orang yang aku sayangi.

Semuanya sudah jelas sekarang bahwa aku mencintai Lova. mungkin itu adalah salah satu alasan kenapa sampai sekarang aku tidak memiliki pacar, bahkan aku juga sempet menolak Abel dan s sedikit mengacuhkan Luna cewek yang pernah kucintai. Ini semua karena Lova.

Aku selalu ingin bilang pada Lova bahwa dia adalah orang yang kucinta, namun setiap kali aku bertemu dengannya  keberanianku tiba – tiba hilang dan berganti dengan sikap cool dan berlagak ga peduli ma Lova. Aku adalah seorang pecundang.

Sekarang Lova mulai dekat dengan Aga. semakin hari semakin dekat. Dan aku semakin hari akan semakin sakit. I hate this feeling.

===========++++++++========

Akhirnya dino POV jadi. Maaf buat semua yang udah aku buat kecewa dengan pengaploadan yang super duper lama. Semoga yang ini enggak ngecewain yah,, hehe *ngarep

Aku harap chapter ini dapat menjawab semua pertanyaan kalian soal dino ma Lova. maaf juga kalau agak berantakan ya,, hehe
buat semua yang udah mau nunggu lama, yang udah vote, comment, setia baca cerita – cerita saya , yang udah fans makasih buanyaakk. Makasih makasih makasih. JJ

Love you muaachh :*

:D

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top