Bab 6.dia lagi

Jika bulan bisa berbicara maka dia akan bercerita tentangmu,tentang kita,dan tentang bagaimana aku mencintaimu-Nadiya Aqilla


"Udah puas belum ngatainnya?."-tanyaku pada Kenan

"Eh sorry-sorry,tapi seriusan muka kamu tadi mirip banget sama monyet di,kayak monyet agi nahan boker,hahaha."-jawab kenan sambil tertawa sejadi-jadinya

"Apa kata kamu?."-tanyaku yang sudah tidak bisa menahan amarah lagi

"Muka nadi mirip monyet yang lagi nahan boker,hahahah."-jawab kenan

"Ulang sekali lagi."-tanyaku lagi yang sudah hampir mendidih

"Muka nadi mirip....."

"Mirip?."

"Mirip Selena Gomez,behhhh cantik parah,kalah selena Gomez mah kalo dibandingin nadi mah."

"Makasihhhh kenan sahabatku yang paling cakep,paling manis,aku tau kok aku secantik itu,gak usah dibilang juga aku dah tau ."

"Tapi boong,hahaha."

"Kenan sini gak!!!."

"Maaf-maaf nad hahaha,aku cuman gak suka liat kamu lemes gitu kayak mayat hidup."

"Btw,nih aku bawain makanan kesukaan kamu,nasi gorengnya pak Mamat,gak pedes kok jadi kamu bisa makan,dimakan ya nad, aku gak bisa lama-lama soalnya ada kerjaan juga,nanti aku jenguk lagi kalo sempet ya,bye."

"Yaudah bye Ken,hati-hati dijalan."

Berhubung sih monyet dah pulang mending aku tidur,udah waktunyatidur juga.

****
Dimas POV

"Eh mba alex kok buru-buru banget mau kemana?"

"Iya nih mas anak saya panas tinggi jadi saya buru-buru pengen pulang kerumah,owh iya mas mumpung kamu ada disini,saya minta tolong ya tolong periksain adek saya, sekalian jaga dia juga,saya minta tolong banget sama kamu,dia diruangan mawar nomor 33,tolong ya mas,saya duluan."

"Owh iya mba,gak masalah,hati-hati juga dijalan mba."

"Iya mas terima kasih."

Saya pun langsung menuju ke ruangan yg telah diberitahu oleh mba Alex,saat saya menuju keruangan itu tiba-tiba ada yang memanggil nama saya.

"Dokter dimas."-panggil dira

"Iya dir kenapa?."-jawab saya

"Dokter belum pulang?

"Sebenarnya sih hari ini saya mau pulang lebih awal,tetapi saya disuruh dokter Alex buat meriksain keadaan adiknya,jadi ya seperti itu."

"Yasudah dok semangat ya,jangan terlalu kelelahan,perhatikan kondisi tubuh dokter juga."

"Iya terima kasih dir,saya duluan ya."

Dira itu coas juga dirumah sakit ini bedanya dengan saya dia adalah dokter gizi dan saya adalah dokter spesialis,banyak yang bilang dia menyukai saya,bukannya saya pura-pura tidak mengetahui perasaannya,tetapi dia hanya saya anggap sebagai teman,bahkan sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri.

Bersambung...

****

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top