1|| Siapa Dia?
Haii
Kita ketemu lagi:D
Kali ini dengan ff yg mengisahkan tentang kisah cinta SolYa:D.
Hm...
Sebelum lanjut, aku pengen minta maaf kalo ga nyambung 🙈. Aku cuma lagi gabut sajha:'V
Auto cuss...
_______________________________________
Pagi itu ...
Mentari mulai berada pada posisi, siap menerangi bumi dengan cahaya terangnya menandakan hari baru akan segera di mulai. Suara kicauan merdu para burung, hewan hewan peliharaan seperti kucing, mulai bermain dihalaman rumah tuannya masing masing. Sungguh damai pagi ini sampai jam weker yang kejam, merusak suasana.
Jam weker yang berada pada kamar bernuansa pink tersebut terus berbunyi. Semakin lama, semakin besar volume suaranya membuat seorang gadis tengah tertidur lelap menjadi sebal juga risih.
Bukannya bangun, gadis tersebut malah semakin menenggelamkan kepalanya di bantal yang empuk berusaha kembali ke alam mimpinya.
Sang weker tak mau kalah!
Volume semakin besar dan besar.
Gadis remaja ini meracau tak jelas. Melempar salah satu bantal disana kearah benda tersebut sampai jatuh kelantai sehingga menghasilkan bunyi 'prank'.
Ajaibnya, jam tidak mati dan terus menerus berbunyi. Sang gadis berdecak lidah. Sekarang, terpaksa ia bangun demi mematikan benda terkejam didunia. Bangkitlah ia dari posisi baring ... berusaha membujuk mata agar sedikit terbuka.
Setelah berhasil dengan penuh perjuangan, ia mulai mengambil si menyebalkan itu dan mematikannya. Diletakkan nya kembali dengan asal lalu mengusap wajah & terdiam beberapa saat ... mengumpulkan nyawa yang melayang entah kemana.
Nyawa pun full. Berjalan lah ia kekamar mandi dengan gaya berjalan bagai pengantin -ralat!- zombie dari film Train To Busan.
Sekitar sepuluh menit disana melakukan ritual pagi, ia keluar dengan handuk membalut tubuh juga rambut yang terlihat basah.
Tangan putih milik sang gadis membuka lemari besar. Helaian pakaian warna warni tapi kebanyakan berwarna pink! Karena, gadis itu sangat menyukai warna tersebut.
Ia mengambil seragam yang tergantung rapi disana. Putih bersih, harum layaknya baju baru.
Seragam ini sebenarnya memang baru. Gadis bernama Yaya itu memakainya dengan penuh energik setelahnya berdiri di cermin yang dimana, panjangnya seukuran Yaya.
Yaya membolak balikkan tubuh melihat betapa cantiknya ia hari ini. Ditambah lagi, rambut lurus panjang, berwarna cokelat keemasan tergerai dengan indah membuat penampilan Yaya semakin menawan.
Ia menghela nafas, mengikat sanggul rambutnya. Kemudian beralih pada jilbab warna kesukaan ... ia pun memakai jilbab tersebut.
Senyuman manis ia lontar kan pada bayangan nya di cermin "Nah! Begini lebih cantik dan manis," ujarnya bersemangat.
Di rogohnya tas di samping ... membawanya keluar dari kamar.
"Selamat pagi papa!!! Mama!!!"
Sepasang suami istri yang sekarang berada di meja makan, menghentikan aktivitas mereka masing masing. Membalas senyuman sang anak yang sedang berlari menghampiri.
"Selamat pagi juga sayang," balas seorang pria paruh baya bernama Reza. Dia merupakan ayah kandung dari Yaya.
Yaya menarik kursi makannya ... duduk disana sembari menunggu sarapan siap.
"Keknya semangat banget," ucap wanita sedang memasak bernama Ayra.
"Ya dong ma~ kan ini hari pertama Yaya di SMA itu."
Reza dan Ayra tertawa kecil melihat tingkah putri sekaligus anak semata wayang. Reza dan Ayra sangat bersyukur karena mereka dianugrahi anak periang, pintar & cerdas, tidak mementingkan diri sendiri. Itu lah Yaya yang membuat Reza dan Ayra merasa bangga.
Ayra mendekati ayah-anak itu sambil membawa nampan berisi penuh makanan.
Mata Yaya berbinar. Sarapan nya kali ini semua tampak lezat! Dia sampai ingin menghabiskan semuanya.
"Ayo makan," ucap Ayra.
Mereka pun makan diiringi tawa juga candaan. Memang keluarga yang harmonis. Sangat jarang bertengkar. Tapi sangat jarang pula berkumpul. Dikarenakan kesibukan masing masing. Yaya dengan tugas sekolahnya yang selalu saja menumpuk, Ayra dengan toko butiknya, dan Reza dengan perusahaannya.
Itulah yang membuat berkumpulnya keluarga ini, seperti sebuah hadiah terindah dalam hidup Yaya.
"Yaya, nanti kau akan di antar oleh papa mu ya."
Yaya yang sedang memakan nasi goreng seafood buatan Ayra, dengan mulut penuh ia mengangguk.
"Nanti disekolah, kau harus belajar dengan bersungguh sungguh! Supaya kembali mendapat gelar juara satu!" Support sang papa.
Yaya meneguk airnya agar bisa berbicara "sip! Papa tidak perlu cemas! Putrimu ini ..., pasti akan berusaha sekuat tenaganya untuk belajar dengan giat!"
- ✯You and Me✯ -
"Woah~ bagus banget sekolahnya," kagum Yaya seakan terpukau dengan pemandangan yang ia saksikan secara langsung sekarang. Gadung sekolah besar bertingkat, cat berwarna putih bersih tidak kelihatan satu coretan atau retakkan pada dinding. Lapangan yang bisa untuk siswa siswi nya bermain voli, badminton, basket, sangat besar.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki taman hijau cukup luas membuat pemandangan menjadi rindang. Sudah jelas kalau sekolah baru Yaya ini, merupakan salah satu sekolah yang elit.
Ia terus berjalan dengan rasa kagum yang tak dapat dipungkiri. Sampai sampai, tidak sadar kalau ada seorang gadis yang berada tepat di depan.
"Aw" ringis mereka berdua saat bertabrakan.
"Kalo jalan liat li-" gadis itu menghentikan perkataannya menatap Yaya yang sedang mengelus pundak.
"Yaya?"
Yaya mengerjap melirik ke samping. Membelalakkan mata melihat orang yang selama ini ia rindukan berada tepat di depannya.
"YING!!" Teriak Yaya memeluk erat sahabat nya begitu juga Ying.
Ying, adalah seorang gadis manis berkacamata, rambut selalu dikuncir dua dan merupakan keturunan China. Ia juga gadis pintar. Dulu, waktu mereka SD saat sekelas dengan Yaya, selalu bersaing dengan ketat.
"Gila! Udah bertahun tahun ya keknya kita ga ketemu langsung," ujar sang sahabat melepas pelan dekapan kerinduan mereka. "Iya! Ketemu aja selalu melalui handphone. Ga seru! Tapi boleh lah."
"Eh, btw Ya ... lo sekolah di sini? Udah pindah? Kenapa kagak kasi tau guee???" Tanya & omel Ying berturut turut.
Yaya cengengesan, menggaruk kepala nya yang tak gatal "hehehe, ya ... gue sekolah disini sekarang. Baru aja pindah kemaren dari Kuching. Dan, maaf ... gue lupa kasi tau lo."
"Besok besok, kasi tau duluu!!" Cibir Ying dan mendapat respon anggukan dari Yaya.
"Lo kelas apa?" Tanya Ying lagi.
"Kemarin, papa gue bilang, kalo gue bakal masuk kelas X IPA 1."
"Ha? Woah...
Kita ga satu kelas... Hiks," Ying pun pura pura menangis.
"YING!! LO TEGA YA! NINGGALIN GUE!"
Suara pekikan cempreng itu, menghentikan pembicaraan antara Yaya dan Ying. Saat menoleh, terlihat dua orang gadis menghampiri mereka. Satu dengan senyuman, dan satunya lagi berwajah asem ... se asem muka Squidward.
"Ya lo sih,, kelamaan!" Bantah Ying tak terima. Gadis berambut cokelat kuncir satu tersebut semakin cemberut dibuatnya.
"Eh Ying, itu siapa?" Tanya gadis cantik berambut sebahu.
"Ow ya, ini sahabat gue sama kek kalian."
"Owh ya? Nama gue Hanna!" Kata Hanna bersemangat menawarkan salam perkenalan kepada Yaya.
Yaya menerimanya dengan senang hati "oo... Kalo gue Yaya."
"Dan, gue Suzy. Salken yaa."
"Okeh! Salken juga."
"Guys, ajak Yaya jalan jalan yuk. Keliling, biar dia kagak kesasar nanti" usul Ying tiba tiba.
"Ide bagus! Kuy!"
Ketiga remaja itu mulai mengajak Yaya keliling sekolah. Sesekali bercanda ria, tak membutuhkan waktu lama mereka sudah sangat akrab bahkan seperti sudah lama saling kenal.
Saat sedang asik asiknya berjalan, di belakang ... terlihat seorang pemuda berjaket putih, kacamata model visor berwarna gold, serta memakai masker yang menutupi seluruh wajah, sedang berlari dengan terburu buru. Alhasil, menabrak Yaya sampai jatuh kelantai.
"Aw, sakit..." cicit Yaya mengusap bokongnya yang terhentak kelantai.
"Yaya!!" Pekik teman temannya berusaha membantu Yaya bangun. Sementara pemuda yang menabrak Yaya tadi, hanya diam memasang ekspresi datar kemudian pergi tapi sekarang dengan berjalan lebih santai.
Yaya mengernyit
Ia tidak punya niatan untuk protes sekarang. "Siapa dia?" Tanya Yaya menunjuk pemuda tadi yang kini semakin menjauh.
Teman temannya dengan serempak melirik kearah jari telunjuk Yaya "maksud lo, dia tadi yang nabrak lo?" Tanya Ying.
"Iya."
"Namanya Boboiboy Solar. Yah... kita cuma tau namanya doank, itu pun karena guru pernah memanggilnya," jawab Hanna. Semakin tidak mengerti lah yang saat ini Yaya rasakan. Masa iya orang mengenal pemuda itu hanya nama?
"Kok bisa?" Tanya Yaya.
Ying menjawab "Soalnya, dari pertama masuk, kami tidak pernah melihat dia bergaul dengan seorang pun termasuk guru."
"Tak heran juga sih, dia itu orang yang memiliki sifat cuek tingkat akut," kata Suzy
Kriiiiiiinnnggg...
Suara lonceng menghentikan percakapan. "Eh, udah masuk! Gue duluan yak," ucap Hanna melambaikan tangan.
"Ya, gue juga" mereka pun bubar untuk ke kelas masing masing.
"Eh, Ying ... Ruang kepsek dimana yak?" Tanya Yaya
"Di sono! Lo lurus aja! Pasti ketemu kok."
- ✯You and Me✯ -
Yaya telah berada di depan kelas. Pintu ia ketuk membuat semua orang pun menatap ke arahnya.
"Ah ya, sekarang ..., kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk."
Yaya mengangguk mulai memasuki kelas dengan penuh percaya diri. Dan, acara bisik berbisik pun di mulai.
"Silahkan perkenalkan dirimu."
"Hai semua!! Selamat pagi!!! Nama saya Yaya Aurelia. Saya pindahan dari kota Kuching. Saya tinggal di jalan Galaxy, rumah nomor 437. Salken!!"
"Nah Yaya, kamu akan duduk dengan .... Boboiboy Solar ..., angkat tanganmu!"
Yaya tersentak. Dengan cepat ia menoleh pada orang yang mengangkat tangan nya. 'itu pemuda tadi,' batin Yaya.
"Kamu duduk lah dengan nya."
Yaya meng anggukan kepala pelan lalu berjalan mendekati bangku Boboiboy Solar. Tak memperdulikan siulan para pemuda lain yang bermaksud menggodanya.
Yaya pun duduk di samping Solar "hai!! Gue Yaya."
"Hn"
"Tadi kita ketemu di lorongkan?"
"Hn"
"Nama lo Boboiboy Solar kan?"
"Hn"
'buset dah! Han hun han hun mulu jawabnya, (눈‸눈)' umpat Yaya dalam hati.
"Gue nanya beneran!!"
"Hn"
"Huh! Sudahlah!"
Sang pemuda kini tidak merespon. Mata di balik kacamata jingga tersebut terlihat sangat fokus memperhatikan.
tok tok tok
Yaya terkejut melihat siswi yang baru saja masuk kedalam kelas nya barunya ini
"Hanna?" Panggil nya cukup keras.
Hanna juga terlihat terkejut melihat Yaya. Woah ... Ternyata dirinya dan Hanna sekelas!
TBC
Iya iya! Maaf! Kemampuan nulis ku semakin menurun diakibatkan jarang menulis ༎ຶ‿༎ຶ
Salahkan lah tugas yang menumpuk! :<
Sekarang mah, tugas ku sudah tidak terlalu banyak kayak kemaren kemaren. Jadi, aku masih sempat nulis ff ini. Kalo soal rvisi itu, nanti aja deh ..., lagi ga mood.
Bye bye!!!
Saya mau pamit:V
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
VOTE WOIY!!! JANGAN LUPA!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top