i. ℘ г σ ɭ σ ɢ น ε

┏━━━━━━━━━━━━━┓
ᴋᴀɴɴᴀᴢᴀᴋɪ ɪᴄʜɪʀᴏ
┗━━━━━━━━━━━━━┛


Apa yang dilakukan perempuan sepertimu di tempat penitipan anak saat ini? Mungkin ada yang bertanya seperti itu dalam hati mereka.

Semua bermula disaat dirimu menemukan isi lemari es kosong kecuali sekaleng bir di sana. Memang ada manusia hidup hanya dengan sekaleng bir untuk bertahan hidup? Maka dari itu kamu memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu. Di tengah perjalanan, saat itulah dirimu menemukan seorang anak kecil perempuan menangis di bawah pohon sendirian.

Gadis kecil dengan helai rambut berwarna hitam itu tampak kebingungan seraya meneteskan air mata seolah takut dengan suatu hal. Melihat itu jelas membuatmu ikut bingung dan menoleh ke sana kemari guna mencari kemana letak orang tua dari anak tersebut. Dia tersesat? Atau lari dari insiden penculikan? Entah yang kamu rasakan saat ini ikut panik. Oh ayolah, baru ini kamu menemukan anak hilang yang menangis di bawah pohon sendirian. Biasa juga kucing yang kamu temui bukan anak orang.

Pada akhirnya dirimu mendekatinya. Bertanya kenapa dia bisa pergi dari rumah. Jawabannya, ia berasal dari penitipan anak dan sedang menunggu Iro-san mengambilnya. Tunggu, Iro-san siapa? Ibunya?

Sama sekali tidak paham dengan ucapan anak kecil itu, kamu pun memutuskan mencari letak penitipan anak di sekitar kawasan tempat tinggal tersebut. Sambil berjalan dan bertanya pada orang sekitar, akhirnya kamu menemukan satu tempat penitipan anak yang berada tak jauh dari tempatmu berada sebelumnya.

Dan di sanalah kamu menemukan seorang pemuda berhelai rambut pirang berlari tepat ke arahmu. "Hinomiya," panggilnya dengan napas tergesa-gesa dan keringat di pelipis matanya.

"Iro-san!" Sambut anak kecil tersebut yang kini berada di genggaman tanganmu. Ah, jadi dia Iro-san? Pikirmu ketika menatap seorang pemuda yang kini berada di hadapanmu saat itu.

"Untunglah kamu tidak hilang hari ini. Maaf, sudah membuatmu kesulitan mengantarnya," ujarnya yang menatap ke arahmu penuh rasa khawatir.

━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Tachibana Shouta
┗━━━━━━━━━━━━━┛

"Ini festival budaya yang terakhir untuk anak kelas tiga. Kita tidak boleh membuat menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja!"

Lihat, betapa hebohnya kelasmu saat itu. Tapi apa yang di katakan olehnya memang benar, festival kali ini adalah yang terakhir bagi murid kelas tiga termasuk dirimu. Ya, sejujurnya selama tiga tahun ini festival budaya juga tidak ada yang beda. Kecuali kesibukan mereka yang ikut berpartisipasi dalam memeriahkannya.

Kafe, rumah hantu, ramalan masa depan, stand makanan sudah jadi hal biasa bagi festival dan titik itulah yang menjadi terasa membosankan. Dan apa yang isi kelasmu setujui ialah, kelasmu akan mengadakan kafe kucing. Memakai aksesoris menyerupai kucing seperti telinga serta ekor. Memakai kalimat "Nyaa" disetiap menyambut pelanggan. Entah apa yang kamu rasakan saat itu sedangkan seisi kelas setuju dengan pendapat yang tertera di depan papan tulis.

Setelah bubar, kelasmu pun memulai persiapan dari awal. Dimulai dari merapikan meja dan kursi, memasang dekorasi, dan mempersiapkan siapa saja yang akan berperan sebagai maid dan butler nanti. Disaat dirimu sedang menggambar sesuatu di papan tulis, seseorang memanggilmu dari belakang.

"...bisa minta tolong carikan Tachibana di mana? Aku tidak bisa menemukannya," katanya terdengar seperti meminta tolong padamu. Karena kebetulan kamu tidak ada kerjaan saat itu, akhirnya dirimu memutuskan untuk membantu mencari pemuda bernama Tachibana tersebut.

Kamu tidak tahu bagaimana temanmu meminta tolong sampai mencari bantuan untuk mencarinya. Saat kamu pergi ke lantai satu, kamu menemukannya. Pemuda berhelai rambut hitam sedang duduk di salah satu anak tangga dengan seekor kucing hitam di pangkuannya.

Tak tinggal diam, kau pun memanggilnya sambil mendekat ke arahnya.

━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Kusakabe Riku
┗━━━━━━━━━━━━━┛


Dirimu salah satu penggemar Kusakabe Riku dari jutaan penggemar lainnya. Siapa yang tidak suka dengan pemuda muda bersuara emas dengan senyuman bak malaikat di wajahnya?

Tapi sungguh sangat disayangkan, kamu tidak bisa datang ke pertunjukkan yang sering unit Riku adakan. Terbatas biaya membutmu hanya bisa menonton dirinya lewat sebuah layar. Itu pun kadang membuatmu kesulitan untuk mencarinya. Setiap edisi lagu miliknya hanya bisa kau dengar lewat bajakan. Miris memang, tapi rasa sukamu padanya melebihi siapapun dan kamu paham itu.

Iri dengan mereka yang bisa leluasa menemui Riku ataupun menjabat tangannya saat sesi tanda tangan tiba. Akan tetapi, sebuah keajaiban datang tanpa kamu duga. Apa ini sebuah keajaiban? Atau hanya sebuah kebetulan.

Kala hujan turun dengan ganas membasahi bumi tanpa ragu. Saat itu kamu bertemu dengannya. Memakai masker serta topi berwarna hitam, berteduh di bawah halte serupa. Awalnya kamu ragu untuk menegurnya, karena bagaimana jika salah satu penggemar yang lain juga menemukannya. Kesempatamu akan hilang begitu saja.

Riku, idola yang sudah kamu kagumi sejak dulu. Melepas masker serta topi yang ia kenakan, mengacak rambutnya yang basah akibat air hujan. Tahi lalat yang berada di bawah mata kirinya tampak indah. Siapa sangka bisa melihat Riku sedekat ini. Dia berada tepat di sampingmu seolah lengan kalian bisa bersentuhan saat itu juga.

Tidak ada percakapan yang terjadi apa kalian berdua saat itu juga. Riku juga tampak seperti menunggu sesuatu, mungkin jemputan miliknya. Kemudian, sebuah petir menyambar dengan cepat. Mengejutkan atmosfer yang sedang terasa saat dingin seakan akan segera membeku. Kamu terkejut. Bukan karena petir yang datang tiba-tiba, melainkan Riku di sampingmu.

Ia memegang tanganmu sedetik setelah petir itu menyambar. "Ma-maaf, aku tidak sengaja," katanya segera melepas tanganmu dengan semu merah tampak menghiasi wajahnya.

━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Shinomiya Yuuma
┗━━━━━━━━━━━━━┛


Sudah pernah dengar kafe sihir? Sebuah kafe yang sedang banyak penggemar karena atraksi di dalamnya. Kali ini dirimu mendapati kabar jika tempat itu sedang buka lebih cepat dari hari buka biasanya. Mengingat ini hari minggu, kau pun berangkat untuk melihat atraksi sulap itu untuk pertama kali.

Sesuai dugaan, dilihat dari jauh pun kamu sudah bisa menebak jika tempat itu sangat ramai apalagi ini weekend. Karena sudah datang sejauh ini, mau tak mau kamu harus mampir ke sana demi niat awalmu sejak tadi malam.

Sepanjang kamu melangkah ke kafe, kau sudah bisa menghirup aroma kopi yang berbeda dari luar. Disertai tepuk tangan yang terdengar ramai membuat rasa penasaran semakin membesar. Tapi sebelum itu, tak jauh dari pintu masuk kafe, kamu melihat seorang anak kecil berhelai hitam panjang dengan boneka beruang besar di pelukannya. Memakai mini dress berwarna merah muda sambil duduk jongkok melihat apa yang sedang terjadi di depannya.

Ketika menoleh, kamu melihat seekor anak kucing dua ekor sedang bermain. Anak gadis itu terlihat tertarik dengan apa yang anak kucing itu lakukan. Bermaksud melihat reaksi yang anak kecil itu keluarkan, kamu pun mengambil salah satu anak kucing tersebut dan mendekat ke arahnya.

"Kau mau melihatnya?" Katamu tepat dengan wajah terkejut yang anak kecil itu keluarkan. Lalu ia pun menggeleng pelan sambil memeluk boneka miliknya tanpa berpindah dari tempatnya.

━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Katagiri Jun
┗━━━━━━━━━━━━━┛

Dua hari yang lalu pemuda yang kamu anggap dipenuhi lika-liku misteri, datang menemuimu secara tiba-tiba. Kamu berteman dengannya? Tidak juga. Bahkan ini pertama kalinya dia berbicara padamu. Entah ada angin apa yang membuatnya memintamu untuk mendatanginya di belakang gedung sekolah. Dan saat itulah dia membuka masker yang selalu terpasang di wajahnya setiap saat-memperlihatkan senyuman yang belum pernah kamu lihat sebelumnya.

"Aku menyukaimu sejak dulu." Kalimat itu sukses membuatmu berhenti bernapas dalam kurung waktu lima belas detik.

Sejak hari itu kamu berhubungan dengan Katagiri Jun. Awal yang aneh, sebab kamu belum pernah mengobrol dengan Jun sebelumnya. Sementar Jun mengatakan jika dia menyukaimu sejak dulu. Memang dia selama ini mengikutimu atau bagaimana? Sampai percaya diri mengatakan itu semua. Tepat jam delapan pagi, Jun sedang terlihat menunggumu keluar dari asrama. Di sana ia berdiri dengan tenang disertau sebuah buku nota di tangannya; tak lupa masker juga ia kenakan saat itu juga.

Hari ini merupakan kencan pertama kalian berdua. Setelah berjam-jam lamanya menentukan tempat kencan, kalian berdua memutuskan untuk pergi ke kebun binatang atas saran darinya. Habisnya, semua saran yang kamu berikan dia tolak dengan alasan semua tempat itu terlalu basi untuk didatangi. Memangnya kebun binatang itu tidak basi apa.

"Yo! Kau terlihat cantik hari ini," pujinya melonggarkan masker yang ia pakai dan menatap ke arahmu disertai sebuah senyuman.

━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Shinozuka Mitsuru
┗━━━━━━━━━━━━━┛

"......[Name]?" Mata kalian saling menatap satu sama lain. Jantungmu terasa sesak ketika melihat wujud masa lalu itu kembali. Siapa yang tidak gugup jika teman masa kecilmu berdiri di depanmu setelah sekian lama dan dirinya menjabat sebagai guru di tempatmu bersekolah.

Penampilannya terlihat sangat berbeda dengan terakhir kali kamu ingat. Postur tubuh yang tinggi serta tegar, rambut bergelombang dengan iris mata berwarna coklat mendominan. Sudah berapa lama kamu tidak bertemu dengannya? Disaat dirinya tiba-tiba pergi ke kota tanpa memberimu kabar satupun. Dan sekarang, hidupmu berubah dengan keluarga baru serta kehidupan yang entah bagaimana caranya untuk menghadapi itu semua, kamu kembali menemukan wujudnya lagi.

Setelah semua yang kamu rasakan terlalu pedih akibat keluarga lamamu semenjak dirinya pergi.

"Lama tidak melihatmu membuatku terkejut. Kau terlihat sudah besar sekarang," katanya dengan suara yang lembut membuatmu sekilas teringat kejadian masa lalu. Kedua tanganmu terasa gentar, iris matamu seolah tak ingin menatapnya tetapi penasaran.

Tapi semua itu belum usai ia ucapkan. Pemuda itu berkata, "Maaf," ucapannya membuatmu menatap lurus ke arahnya-hadapanmu saat itu, "Sejak malam itu, aku tidak memberimu kabar atau sama sekali tidak memberitahumu soal kepergianku ke kota," katanya melanjutkan.

Atmosfer bumi sedikit berubah. Diikuti ruangan terbuka yang nuansa sepi menemani, membuat keadaan semakin sesak dan sempit. Apa yang kamu lakukan padanya setelah melihat kalimat tersebut disertai tatapan sendu itu?


━━━━━━━━━━━━━━━

┏━━━━━━━━━━━━━┓
Sasakura Kōki
┗━━━━━━━━━━━━━┛

Bagaimana rasanya menikah dua kali? Apa kamu pernah bertanya tentang itu kepada Ibumu saat ini? Ya, dirinya menikah dengan seorang pria membuatmu harus ikut berpindah tempat juga. Keadaan desa sangat menyenangkan bagimu, berbeda dengan kota yang terasa jauh dari ekspetasi orang lain.

Kini kamu mempunyai marga baru bernama Sasakura. Dirimu yang dulu hanyalah seorang anak tunggal, kini mempunyai kakal bernama Kouki. Ia bekerja sebagai model terkenal di sebuah majalah dewasa dengan ratusan penggemar kasat mata. Sebagai perempuan yang belum pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kakak, membuatmu merasa sedikit aneh ketika Kouki berusaha memanjakanmu tiap hari.

Seperti membawakanmu kue, buah-buahan, hadiah dadakan, sampai memperbolehkan dirimu bermain di dalam kamarnya. Kouki sendiri merasa sedikit senang mempunyai seorang adik untuk pertama kalinya, terlebih dirimu adalah perempuan.

Akan tetapi, ada saja yang membuatmu tak bisa terlalu memanjakan diri padanya meski kamu ingin. Ada sesuatu yang mengganjal dalam sejarah kehidupan Kouki selama ini. Ia terkenal di publik, menjadi idola bagi mereka yang menyukai sang pemuda dari segi penampilan, wajah, hingga suara. Kouki hanya seorang model, tetapi ketenaran dia membuatnya menjadi lebih terkenal.

Minggu lalu kedua orang tuamu pergi berlibur. Membuatmu tinggal berdua saja dengan Kouki dengan kebutuhan yang terbilang lebih dari cukup. Di sinilah yang membuatmu tak bisa bergerak bebas jika Kouki sudah menyuruhmu untuk berhati-hati di rumah.

Ini sudah malam, tetapi Kouki belum juga keluar dari kamarnya sejak tadi siang. Tidak ada yang tahu sedang apa dirinya di dalam sana, bahkan kamu tidak bisa memanggil begitu saja kareha takut mengganggunya. Lalu, tak lama kemudian dia keluar sambil mengenakan sebuah mantel besar.

"[Name]-chan, mau pergi makan keluar? Aku lapar, " katanya dengan wajah yang tampak seperti menahan sesuatu seraya mengelus perutnya di hadapanmu.

━━━━━━━━━━━━━━━

N o t e :

• Sebelum bermain, biasakan mengetik nama OC pilihanmu terlebih dahulu. Biar aku gak bingung :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top