Two [End]

Musim panas sebentar lagi berakhir, ya tentu saja karena festival kembang api [name] sebagai producer sibuk menyiapkan acara ini, karena akan ditayangkan secara langsung selama dua hari non stop.

"Kembang api, siap. Terus uhh beberapa kamera dan efek untuk syuting siap. Baiklah dengan ini mungkin selesai!." Gumam [Name] tak lama kemudian ponselnya berbunyi kembali.

One notification from Sakuma Rei. Name membuka pesan itu dan membacanya, "temui aku ketika sudah melakukan persiapan festival kembang api?" Yah begitulah pesan secara singkat dan padat.

"Baiklah." Dengan begitu percakapan pun berakhir.

Hingga akhirnya festival kembang api dimulai, semua staff sudah melekukan sesuai yang diarahkan. Saat ini tinggal menunggu waktu dan disesuaikan.

3.......2......1... OK !

Pekerjaan semuanya sudah selesai, anehnya [Name] merasa ada yang kurang saat ini. Dia mengecek pekerjaannya satu per satu, tidak ada masalah sama sekali. Lalu tiba-tiba...

"ASTAGA AKU MELUPAKAN SESUATU!!!" Teriak [Name] sembari panik

"Maaf sisanya aku serahkan kepada kalian ya, karena ada urusan penting!! Terimakasih atas kerja keras kalian semua."

Setelah aba-aba ke 1, semua kembang api diterbangkan sangat indah dan di satu sisi. Rei menunggu [Name] dengan sesuai yang apa dia bilang di pesan. Dia menunggu, dan menunggu, sampai beberapa jam dan bergumam "Apakah [Name] akan balas dendam? Ujarnya."

Dan tiba-tiba ....

"Memang aku ini seperti mu, Sakuma-san?"

"Kau datang, kupikir kau tidak akan datang. Khukhukhu, terimakasih Jou-chan, jadi mau menikmati ini bersama~?"

"Aku sudah menduga kau berbicara seperti ini huh, maa baiklah."

[Name] dan Rei memandang ke atas langit sembari menikmati kembang api yang diterbangkan. Hanya ada kata 'indah' di benak mereka saat ini.

"Hei [Name]."

"Un?"

"Apa kau marah 'kepadaku'?

[Name] terdiam. Tidak terbiasa dia mendengar Rei berkata dengan nada yang tidak seperti Biasanya, seolah-olah dia menjadi orang yang berbeda.

"Kenapa kau berfikir seperti itu?"

"Karena kau 'menjauhiku' karena 'aku' melupakan janji penting kita, dan 'aku' pikir kamu akan marah dengan itu."

[Name] tersenyum dan tertawa sejenak. Rei hanya bingung menanggapi [Name], dan dia sendiri bingung apa yang membuat [Name] tertawa saat ini.

"Bo~doh !! Aku tidak marah kau tau~ Sakuma-san ternyata orang yang sangat bodoh, ahahaha~!!"

[Name] masih tertawa terbahak-bahak saat ini, dan Rei hanya memalingkan wajahnya ke arah lain, apakah dia tersipu malu? Entahlah tidak ada yang tau.

"Lalu, nada ketika kau 'menelponku' itu seperti nada orang yang marah."

"Ah itu!! Sakuma-san tertipu !! Aku hanya mempermainkanmu~"

[Name] masih tertawa saat ini. Rei perlahan menoleh kearah [Name] dan mendekatinya tiba tiba...

Dia memeluk [Name] ?!

"Eh?! Sakuma-san kenapa tiba-tiba?"

"Rei saja tidak masalah. Dasar aku takut kau akan meninggalkan 'aku' " pelukannya semakin erat.

"Maa... Maa.. yang penting sekarang kau menepati janjimu kan sakuma-san?"

"Rei."

"Ah maaf Rei-kun.."

"Bagus, jangan bicara lagi. Biarkan 'aku' melakukan ini sebentar."

Pelukan Rei untuk [Name] semakin erat. Seolah-olah tidak akan ada siapapun yang memisahkan mereka saat ini.

"Maa, aku tidak butuh apapun Rei-kun. Aku hanya ingin meluangkan waktu berdua denganmu."

"Khukhukhu~ bukankah sekarang sudah kita lakukan, Jou-chan?"

'ah dia kembali seperti biasa' batin [Name] "umm~ ini adalah musim panas yang menyenangkan, terimakasih Sakuma-san! Ah maaf maksudnya Rei-kun~"















End, thanks for reading <3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top