Ngambek
Warning! Mungkin akan sedikit naik rating! Tapi tenang saja! Masih Rate-T karena Authornya juga belom legal!
Malam ini bukan malam yang menyenangkan bagi Yamaguchi Tadashi. Setelah mendapat pesan dari empat belas orang yang bertuliskan tulisan yang sama, Yamaguchi merasa hidupnya tak akan aman lagi.
Drrt Drrt
Getaran terdengar dari dalam, diatas kasurnya handphonenya bergetar menandakan masuknya panggilan. Yamaguchi mendelik dan memilih tak peduli, dirinya lebih seru menatap masa lalu dibanding mengangkat telfon dari entah siapa Yamaguchi tak mau tahu.
"Haa... Sumpah, cuma satu yang kutanyain. Kenapa AKU?" Tanyanya pada bintang, walau gak dijawab juga. Hey readers, ada yang mau jawab?
Kenapa mesti seorang Yamaguchi Tadashi? Bukankah Yamaguchi hanyalah seorang pemuda SMA biasa yang ingin menjalani kehidupan biasa?
Dibanding dengan para haremnya, dari Tsukki yang disebut-sebut sebagai middle blocker cerdas, sampai Oikawa yang menggaet setter terbaik bahkan memiliki banyak fangirl. Dia hanyalah Ordinary Man yang tiba-tiba saja menjadi terkenal dengan nama Pinch Server Canggung Karasuno.
Walau bukan ia saja, Hinata, Atsumu-san, Daichi-san, Oikawa-san, juga mengalami nasip yang sama. Memiliki harem. Tapi dibandingkan mereka juga Yamaguchi hanya kentang, bahkan singkong Rp.5.000/kg
Murah? Iya emang_-
Yamaguchi melengos, masuk kembali ke dalam kamarnya, malam bulan January bukan waktu yang tepat untuk bertapa di balkon. Kecuali jika memang niat untuk masuk angin.
"Yamaguchi!"
Yamaguchi mengurungkan niatnya untuk masuk kamar, mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Salah satu harem yang merangkap teman masa kecil. Tsukishima Kei memanggilnya dari bawah.
"Apa?!" Galaknya. Dia tak mau diganggu.
"Sebentar... Turun sebentar bisa?"
"Gk!" Jawab Yamaguchi sambil menutup gorden. Tsukishima yang merasa tertolak memutuskan untuk mengambil jalan lain. Tekan bell, pasang senyum, bawa oleh-oleh, cari muka depan camer.
Ting Tong...
Dari dalam kamar Yamaguchi bisa mendengar kasak kusuk dari bawah, demi apa Tsukishima malah masuk seolah bertamu. Yamaguchi memilih masuk ke dalam selimut tak mau tahu apa yang terjadi selanjutnya.
"Selamat malam, Tante Yama,"
"Wah, Kei sebentar tak berjumpa ya! Ayo masuk dulu, diluar dingin."
"Permisi..." Tsukishima masuk ke dalam setelah memberikan wadah plastik berisi sup jagung. Yang ia ambil dari panci ibunya untuk alasan masuk ke rumah keluarga Yamaguchi.
"Tadashi ada tante?" Depan camer manggil nama depan dong eak eak.
"Ada! Dia kamar, masuk aja."
Masuk aja palak kau ibu!! Yamaguchi membatin dalam selimut. Berusaha mengabaikan kejadian di luar kamarnya dengan membaca fanfiksi halu di dunia oren, sayang sekali telinganya malah berfokus pada suara derit tangga yang perlahan mendekat.
Jangan kesini anjeng!!
Tok Tok Tok
"Tadashi? Ini aku Tsukki"
Ngapain manggil nama depan gw bgst? Lagian juga bukannya lu sukanya gak suka dipanggil Tsukki?!
"Boleh masuk?"
Gak!
Handle pintu pun terbuka, Yamaguchi mendengarnya. Menampakkan sosok lelaki tinggi, tampan, cerdas, idaman para wanita. Sayangnya berdasarkan diagram venn yang pernah dibuat oleh seseorang entah siapa, lelaki yang Tampan + Baik = Culun, Tampan + Cerdas = Fakboy, Tampan + Baik + Cerdas = Belok.
Dan Yamaguchi percaya itu.
Tsukishima Kei yang tampan ofcourse, baik keknya cuma sama Yama, dan pintar ranking satu kelas, mendeklarasikan dirinya belok saat ia dikira pacaran dengan Yachi.
"Yamaguchi?" Tsukishima duduk di pinggir kasur milik Yamaguchi yang masih berselimut. Tsukishima memerhatikan sekeliling, kamar itu tidak banyak berubah sejak terakhir kali ia menginap ke sana saat SD. Bola Voli masih setia di samping meja belajar. Meja belajarnya ganti karena Yamaguchi bertumbuh pesat saat SMP. Pajangan atlet-atlet voli masih di dinding, ada beberapa poster anime dan film. Ah, fotonya berdua dengan Tsukishima setia dibingkai dan di pajang di meja belajar. Boneka dinosaurus... Hadiah yang dibelikan ibu Tsukishima dengan alasan 'biar kembar' juga masih ada di dekat kasur. Tsukishima mengambil boneka tersebut.
"Yamaguchi... Hei, kamu belum tidur kan? Aku tahu itu, ayo keluar."
Selimut iti bergetar hebat, ia tau Yamaguchi menggeleng di dalamnya. "Gak mau!"
"Kamu ngambek sama aku?"
"Najong, aku kamu"
"Kamu ngambek sama saya?"
Njer saya kamu, kek suger dedi aja lo tsuk
"Gw gk tau, gw merasa abis kalian bilang, mau bergerak sendiri-sendiri, hidup gw gak aman lagi."
"Ppfft... Mana ada begitu Yam?"
Yamaguchi berputar, ia menyingkap selimut hijau mudanya menampilkan wajah cemberut dengan bibir mengerucut dengan tangan memeluk bantal french fries yang menjadi hadiah dari Yachi, Teru, dan Tsukki. Sumpah pen cipok. "Kalian, sebenernya bikin grup kayak gitu buat apaan? Dan why must me?!"
"Jawabannya cuma satu Yam, Because it's you." Yamaguchi megap-megap, bingung mau ngomong apa, lain hal wajahnya udah panas kek bisa rebus telor diatasnya. "Kamu ngerti Yam? Semua yang ada disana terpesona denganmu, entah yang mereka lihat daei dirimu sama dengan apa yang kulihat atau tidak yang jelas perasaan mereka sama denganku."
"Tapi... Kenapa aku?"
"Kan sudah ku bilang. Karena itu kamu."
"Itu bukan jawaban Tsukki... Dengar aku terlalu biasa untuk mereka, aku paham jika Harem Hinata bisa terbentuk jujurly, tapi kenapa aku yaang jelas-jelas just an Ordinary Man? Kan kayaknya gak pantes gitu Tsukki..."
"Yang ngomong gitu cuma kmu Yam. Kami semua tau kau lebih daei itu, kau punya pesona yang lebih dari yang kamu ketahui sekarang."
"Tapi—"
"Tadashi, aku su— aku cinta padamu, kami semua para harem memiliki perasaan yang sama."
Tamaguchi bergeming, memproses kejadian tadi. Salah dengar? Ia salah dengar kan? Tsukishima barusan confess padanya?
Belum sempat menjawab, Tsukishima mendekatkan wajahnya pada wajah Yamaguchi. Spontan Yamaguchi mundur dan terjatuh ke kasur. Wajahnya sontak makin memerah.
"Kau tau Tadashi, berkata 'bahwa semua harem memiliki perasaan yang sama denganku' membuatku sedikit kesal." Tsukishima mengambil kesempatan, Yamaguchi terbaring tanpa penjagaan. Ia menindih dan mengambil tangan Yamaguchi lalu menyimpannya diatas kepala.
"Karena apa? Karena mengingat kau yang dulunya hanya milikku, sekarang entah kenapa kau menjadi terkenal bahkan sampai memiliki grip harem membuatku kesal. Bahkan Nii-chan pun, atau Shimada-san."
"Tsuk—"
"Aku tidak suka mengingat bibirmu sudah tidak suci lagi. Karena si jamet Terushima itu."
"Ha—?"
"Nee... Mau kubersihkan?"
"Apa maksu— Hmmph?!"
Tsukishima menyatukan bibirnya dengan bibir Yamaguchi, sesekali melumatnya pelan. Yamaguchi memberontak, namun apalah daya tangannya di kunci. Ingin menendang Tsukishima tapi kakinya juga ditahan. Lalu apa yang harus dia lakukan? Pasrah saja begitu? Membiarkan Tsukishima melakukan apa yang ia mau?
Tidak.
Lumatan Tsukishima semakin menjadi, membuat Yamaguchi kewalahan dengannya. Air mata yang ditahan sejak tadi akhirnya mengalir membasahi wajah penuh frecklesnya yang manis. Yamaguchi dibanjiri peluh, wajahnya memanas.
"Tsuk—"
HARUSNYA JANGAN NGOMONG BEGO. Tsukishima mengambil kesempatan memasukkan lidahnya, Yamaguchi tersentak. Merasakan adanya benda asing membelai lembut setiap inci rongga mulut, dan lidahnya. Mengabsen satu persatu giginya. Bahkan tangan kanan Tsukishima yang senggang sekarang bergerak nakal menyusup kedalam celah baju.
Heh anj—
Merasa cukup puas Tsukishima melepaskan tautannya dengan Yamaguchi, memandangi pemuda manis yang terbaring pasrah dengan wajah merona dan air mata menggenang. Saliva mengalir dari sudut bibir sampai dagu.
"Ha.. Yamaguchi... Bolehkah menyukaimu...?" Tsukishima memeluk Yamaguchi dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher. Yamaguchi cuma diem.
"Haah... Sakarep..."
TBC!
Capek woe_-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top