BAB 29 : LIFE

    Gerombolan mayat hidup bahkan tidak pergi di siang hari, ya itu pasti, lantaran mereka telah melihatnya sendiri, kembali menuruni tangga darurat dan menemui gerombolan mayat hidup masih ada di keesokan harinya, di pagi hari menjelang siang.

    Karena keberadaan mereka terendus, mayat hidup itu menyerang mereka dan berlarian menyerbu pintu tangga darurat. Dengan cepat, Kazuki dan Andrew mencari penghalang agar pintu tangga darurat tidak bisa dibuka. Tidak peduli bahwa mereka akan terkurung di dalam gedung selamanya.

    Mereka kembali lagi ke lantai 24. Berjalan menaiki anak tangga dari lantai 1 hingga 24 bukan hal yang mudah, cukup melelahkan, ditambah udara pengap dan minim penerangan. Beberapa dari mereka mulai kehabisan daya ponsel. Sejak kemarin, mereka tinggal dalam kegelapan.

    "Dengan begini, kita tidak bisa keluar. Nona Shika memang memperbolehkan kita keluar, tapi mayat hidup di bawah seakan ingin menerkam kita saat kita muncul," ujar Pheobe sembari melipat tangannya.

    "Itu adalah kata lain dari ia tidak akan melepaskan kita dengan mudah, atau kita memang harus mati di sini," ujar Andrew.

    Tinggal tujuh orang di ruangan. Rey, Leon, Peter, Pheobe, Nathan, Kazuki, dan Andrew. Delapan jika Zueve masuk dalam hitungan, tapi ia tidak pernah menganggap dirinya hidup.

    Rey menarik napas panjang. "Entah sampai kapan kita bisa bertahan di sistuasi seperti ini. Tanpa makanan, minuman, bahkan listrik."

    "Sebenarnya kita memiliki ponsel yang terhubung dengan jaringan pun percuma, karena Nona Shika membatasi komunikasi kita," ujar Peter yang ada di sampingnya. Tentu saja, ia juga merasa khawatir. Hampir satu bulan mereka ada di sana, tidak memebri kabar apa pun pada dua buah hatinya yang tengah menunggu di rumah.

    "Tunggu! Dia tidak berniat menahan kita sampai malam Halloween, kan? Sebentar lagi adalah malam Halloween," ujar Nathan.

    Leon melebarkan matanya. "Oh tidak! Jika memang seperti itu … aku khawatir kita semua akan dibantai di malam Halloween."

    "Firasatku buruk," desah Rey.

    "Kita akan menghindari itu terjadi! Kita harus menemui Shikako lagi, kalau perlu menghabisinya," ujar Kazuki geram.

    "Berbicara tentang Shikako, aku mengingat sesuatu."

    Serentak, mereka semua menoleh pada Zueve yang berdiri menyandar di salah satu dinding kamar, tak jauh dari Kazuki berada.

    "Shikako mengadakan perjanjian kerjasama darah, di mana ia tidak aka bisa mati sebagai ganti kekuatan pengendali mayat yang didapatkannya. Kalian menyebutnya necromencer," terang Zueve.

    "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Leon.

    Zueve menyentuh pelipis dengan telunjuk kanannya. "Pikirannya, beberapa hal terhubung dengan kami, mayat yang dikendalikan. Kami bisa membaca, meski tidak semuanya. Sayangnya, mayat-mayat yang dikendalikan hanya bertingkah seperti zombie. Dalam kasus, memang ada yang sepertiku, jiwa mereka kembali ke jasad yang sudah dibangkitkan. Namun, membutuhkan kekuatan diri yang lebih hebat untuk sadar dari kendali necromnecer."

    Pheobe mulai terlihat khawatir. "Jika ia mengadakan perjanjian darah dan tidak bisa mati, jadi apa pun usaha kita menghabisinya … ia tidak akan bisa dilenyapkan?"

    "Oh, tunggu dulu …."

    Rey tiba-tiba teringat sesuatu, ia berjalan ke rak buku, kemudian mengambil salah satu buku yang ada di sana, tak cukup dengan buku, ia berjalan ke arah salah satu nightstand, membuka salah satu laci dan menemukan secarik kertas di sana.

    "Aku ingat sesuatu, ya … posisi kita sempat seperti itu, tidak bisa mengalahkan Nona Shika, tapi kali ini keadaan kita tidak sama," ujar Rey sembari menatap Zueve, tersenyum.

    Meski samar, Zueve mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

    "Terima kasih pada Helena dan Nouvea yang membantuku menemukan buku ini dan memberiku catatan. Saat itu memang aku berpikir, sepertinya kita akan kalahg. Akan tetapi, sekarang berbeda. Kau ada di pihak kami, Zueve. Kau adalah sattu-satunya orang yang bisa melakukannya.

    "Apa itu?"

    "Di buku dan catatan milik Helena dan Nouvea menerangkan bahwa orang yang bisa membunuh necromencer hanyalah orang yang memiliki hubungan darah dengannya. Di buku ini pun juga diterangkan bagaimana caranya. Aku akan menjelaskannya padamu dan kita bisa memenangkan pertarungan ini!"

    "Rey, sepertinya kau salah sangka. Aku bukan manusia, Rey. Aku tidak akan bisa melakukannya. Kenapa tidak Kazuki atau Andrew saja? Setidaknya mereka masih memiliki darah Fujiwara."

    "Tidak. Fujiwara adalah marga ayahmu, dan aku memiliki hubungan saudara denganmu dari garis keturunan ibu. Ibuku dan ibumu adalah saudara kembar, ingat? Jadi, sejak awal tidak ada darah Fujiwara pada diriku. Kazuki, laki-laki yang kau cintai ini, adalah anak angkat keluarga Fujiwara, dan jelas ia juga tidak memilikinya," terang Andrew.

    "Tapi aku sudah mati, darah tidak mengalir di tubuhku."

    "Azura." Kazuki beranjak dari tempatnya, menghampiri Zueve.

    Zueve hanya menatapnya bingung.

    "Apa kau tahu tentang arti hidup?" tanya Kazuki sambil menatap ke dalam duabola matanya.

    "Tentu, kalian hidup karena jantung kalian masih berdetak dan darah kalian masih mengalir."

    "Kau salah. Arti hidup yang sesungguhnya adalah ketika kau masih memiliki rasa kemanusiana dalam dirimu, itu berarti kau masih hidup. Shikako memang mungkin memiliki keabadian, tapi dia tidak hdiup. Dia berambisi menghabiskan kita semua yang ada di sini."

    Kemudian, Kazuki memegang kedua tangan Zueve, kemudian menempelkan dahinya pada dahi Zueve. "Mungkin kau menganggap dirimu sudah mati, tapi bagi kami semua yang ada di sini, kau masih hidup."

    "Ya, bayangkan saja dari lebih dari 25 orang yang datang, sekarang hanya tersisa tujuh saja," ujar Andrew.

    "Kita tidak akan tahu sebelum kita mencoba, bukan? Jika memang cara ini gagal … kita akan mencari cara lain," ujar Rey sambil tersenyum.

    "Baiklah."

    "Kalau begitu, kita harus mengatur rencana," ujar Leon.

    Ya, karena segala sesuatu harus benar-benar direncanakan dengan matang terlebih dahulu, bukan?

-------

Maaf, untuk tulisan miring, typo, dan lain-lain akan dibereskan nanti.

#wga
#wgaween
#wgaverse

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top