BAB 25 :: KITCHEN

    Tidak banyak orang yang tersisa di hari ke-21. Setelah kejadian yang disebut ‘permainan di basement’ kemarin, dua nyawa terenggut, Nouvea dan Mathew. Tommy geram, sedangkan Shannon tidak berhenti menangis sejak kemarin. Ia merasa telah kehilangan semua sosok yang dekat dengannya. Pertama ibunya, lalu kini orang yang dekat dengan ibunya. 

    Rey menarik napas panjang melihat anak perempuan yang terus duduk meringkuk di sudut tempat tidur. Air matanya masih belum kering, ia menolak makan dan minum.

    “Kasihan dia, dia sudah pasti merasa sangat kehilangan,” ujar Diana yang berdiri di samping Rey. Rey hanya mengangguk, kembali menarik napas panjang.

"Dasar anak manja! Pada awalnya dia tidak diundang, bukan? Kenapa dia datang?

Apa yang diucapkan Eliza tidak membuat anak perempuan tersebut tenang, justru semakin menangis.

Pheobe memutar bola matanya. "Smart! Lihat apa yang kau katakan, Nyonya."

"Apa salahku? Itu memang kenyataan! Dan aku belum menikah, tidak perlu repot-repot memanggilku Nyonya."

Di tengah perdebatan Eliza dan Pheobe, Rey berjalan mendekati Shannon dan duduk di sebelahnya.

Tetap saja, Shannon seakan tidak menganggap keberadaan Rey. 

"Itu akan buang-buang tenaga, Rey," sinis Eliza.

Namun, Rey memilih untuk mengabaikan perkataan Eliza, tangannya terulur dan mengusap pelan kepala anak perempuan tersebut.

"Hei, aku tahu kau sedih, kita semua juga seperti itu. Banyak sekali yang kehilangan di antara kita semua dan tidak tahu kapan akan segera berakhir. Tapi, kau tidak boleh merasa sendirian. Ada kami semua di sini."

Shannon tidak menjawab, hanya menangis sesenggukan.

"Aku ada di sana, saat ibumu mengembuskan napas terakhirnya. Santana tidak peduli dengan keselamatan dirinya, yang ia pikirkan hanyalah kau. Seberat apa pun ujiannya, apa yang ada di kepalanya hanya keselamatanmu."

"Tapi, dia meninggalkanku."

"Ibumu? Ya … karena ia tidak bisa lagi bertahan dengan keadaan."

"Nouvea juga meninggalkanku."

"Sama seperti Santana, Nouvea tidak bisa bertahan dengan keadaan, tapi … kau tahu? Nouvea sangat berjasa untukku. Mau tahu apa itu?"

Shannon kini menatap Rey, kemudian mengangguk ragu. Rey berbisik di telinga Shannon. Tak lama kemudian, Shannon tampak terkejut.

Rey tersenyum. "Bagaimana?"

"Bisakah kau … mengalahkan mereka semua?"

Rey menarik napas panjang. "Well … secara teknis aku tidak bisa melakukannya, aku bukan anggota, tapi aku akan tetap mencobanya. Syaratnya, kau harus tetap hidup."

Shannon mengangguk. Kemudian Rey merentangkan kedua tangannya.

"Bolehkah aku memelukmu"

Tanpa pikir panjang, Shannon membalas pekukan Rey. 

Cerita ini masih berlanjut

-------------------

#wga
#wgaween
#wgaverse

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top